FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Pada perdagangan Senin, dollar AS melonjak ke level tertinggi dalam beberapa minggu terhadap euro dan yen setelah data menunjukkan aktivitas bisnis di Amerika Serikat meningkat pada bulan Maret. Kenaikan ini juga didukung oleh laporan bahwa Presiden AS Donald Trump akan lebih fleksibel dalam penerapan tarif baru yang akan datang.
Indeks PMI Komposit AS dari S&P Global, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, naik menjadi 53,5 pada bulan ini dari 51,6 pada Februari, menandakan ekspansi di sektor swasta. Kenaikan ini didorong oleh sektor jasa, sebagian karena pengaruh cuaca musim semi yang lebih hangat, meskipun sektor manufaktur kembali masuk ke zona kontraksi setelah dua bulan berturut-turut mengalami pertumbuhan.
Dollar AS juga menguat terhadap yen setelah laporan menunjukkan bahwa pemerintah Trump kemungkinan akan menerapkan tarif yang lebih spesifik per sektor, bersamaan dengan pengenaan bea timbal balik pada 2 April mendatang. Pernyataan Trump tentang rencana tarif baru untuk mobil, aluminium, dan farmasi mencerminkan pendekatan yang lebih terukur dibandingkan ketakutan awal pasar terhadap kebijakan tersebut. Hal ini meningkatkan optimisme hati-hati di pasar valuta asing, meskipun masih ada kekhawatiran bahwa tarif ini dapat memicu serangan balasan dari mitra dagang utama AS, yang berpotensi merugikan ekonomi global.
Sementara itu, euro turun ke $1,0804, level terendah sejak 7 Maret, meskipun data menunjukkan aktivitas bisnis zona euro tumbuh pada laju tercepat dalam tujuh bulan. Pertumbuhan ini didukung oleh pelonggaran penurunan sektor manufaktur yang telah berlangsung lama, meskipun pertumbuhan sektor jasa melambat. Optimisme sebelumnya atas langkah Jerman untuk melonggarkan kendala fiskal mulai memudar menjelang ratifikasi perubahan tersebut.
Pound sterling mencatat kenaikan tipis menjadi $1,292 menjelang pembaruan anggaran musim semi dari Menteri Keuangan Inggris. Di sisi lain, lira Turki melemah setelah pengadilan memenjarakan Wali Kota Istanbul, yang merupakan saingan politik utama Presiden Erdogan, dengan tuduhan korupsi yang dibantahnya. Bank sentral Turki telah mengambil langkah-langkah kebijakan moneter yang lebih ketat dengan menaikkan suku bunga pinjaman semalam, yang sempat mendorong lira ke rekor terendah pekan lalu.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah AS naik 1,22% menjadi $69,11 per barel, sementara Brent menguat 1,16% menjadi $73 per barel setelah Trump mengumumkan tarif 25% pada negara-negara yang membeli minyak dan gas dari Venezuela. Sebaliknya, harga emas mengalami penurunan 0,6% menjadi $3.006,84 per ounce, seiring dengan penguatan dollar AS ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu. Investor juga mulai mempertimbangkan dampak pendekatan yang lebih hati-hati Trump terhadap tarif dagang terhadap mitra perdagangan utama.
Pasar saham global menunjukkan reli yang solid. Indeks utama AS seperti Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq mencatatkan kenaikan signifikan, dengan Nasdaq mencapai level tertinggi sejak 7 Maret. Indeks MSCI untuk saham global juga mencatat kenaikan ke level tertinggi dua minggu, mencerminkan sentimen risiko yang membaik di tengah laporan bahwa tarif AS akan lebih terfokus dan tidak se-ekstrem yang dikhawatirkan sebelumnya.
Prospek Harga Emas Hari Selasa (25/03)
Tren utama XAU/USD masih bullish karena harga berada di atas SMA 50, yang bertindak sebagai support dinamis. Namun, dalam jangka pendek, ada tekanan bearish yang terlihat dari penurunan setelah terbentuknya lower high. Saat ini, harga berada di dekat support di 2.999, yang menjadi area penting karena bertepatan dengan SMA 50. Jika level ini bertahan, ada peluang harga memantul menuju resistance di 3.033, yang juga bertepatan dengan garis tren turun. Penembusan level ini akan membuka jalan ke target 3.047 atau 3.057.
Namun, indikator RSI di sekitar level 44 menunjukkan momentum cenderung melemah, sehingga potensi bearish tetap ada jika support 2.999 ditembus. Dalam skenario tersebut, harga bisa melanjutkan penurunan ke 2.982 atau bahkan 2.956. Saat ini, pasar berada dalam fase konsolidasi dengan area kritis pada 3.033 untuk bullish dan 2.999 untuk bearish.
Data Perdagangan pada hari Senin (24/03)
Open: 3.023,11 High: 3.033,29 Low: 3.002,29 Close: 3.011,43 Range: 31,00
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.033 R2 3.047 R3 3.057
S1 2.999 S2 2.982 S3 2.956
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.000 |
Profit Target Level | 3.030 |
Stop Loss Level | 2.980 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.033 |
Profit Target Level | 3.010 |
Stop Loss Level | 3.050 |
Prospek Harga Minyak Hari Selasa (25/03)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini berada dalam tren naik jangka pendek setelah berhasil menembus SMA 50 (garis merah), yang kini berfungsi sebagai support dinamis di sekitar 67.50. Harga saat ini mendekati level resistance 69.88, yang menjadi target kenaikan terdekat jika momentum bullish tetap terjaga. Penembusan level tersebut akan membuka peluang untuk melanjutkan kenaikan menuju 70.57 atau bahkan 71.13 sebagai target berikutnya.
Indikator RSI berada di sekitar level 66, yang menunjukkan momentum bullish cukup kuat, namun mendekati kondisi overbought. Ini berarti ada potensi kenaikan lanjutan, tetapi dengan risiko koreksi kecil jika momentum mulai melemah.
Jika harga gagal menembus resistance 69.88, potensi koreksi ke bawah akan mengarah ke level support terdekat di 68.62 atau 68.13. Namun, selama harga tetap di atas SMA 50, tren jangka menengah masih cenderung bullish. Support 67.50 akan menjadi level penting untuk menjaga momentum naik tetap utuh.
Data perdagangan pada hari Senin (24/03)
Open: 68,28 High: 69,31 Low: 67,93 Close: 69,16 Range: 1,38
OIL INTRADAY AREA
R1 69,88 R2 70,57 R3 71,13
S1 68,62 S2 68,13 S3 67,50
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 68,65 |
Profit Target Level | 69,70 |
Stop Loss Level | 68,00 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 69,80 |
Profit Target Level | 68,70 |
Stop Loss Level | 70,60 |