FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar AS menguat tipis pada perdagangan Senin, di tengah kehati-hatian pasar menjelang rilis data inflasi AS minggu ini. Data ini diperkirakan menjadi indikator penting untuk keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pada pertemuan mendatang. Pasar telah memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed sebagai langkah yang hampir pasti. Hal ini semakin didukung oleh laporan ketenagakerjaan Jumat lalu, yang menunjukkan peningkatan lapangan kerja di bulan November meskipun tingkat pengangguran naik menjadi 4,2%, mencerminkan pelonggaran pasar tenaga kerja.
Indeks dollar naik 0,179% menjadi 106,14, dengan euro melemah terhadap dollar di $1,0554 dan yen Jepang turun 0,77% menjadi 151,235. Sementara itu, dollar Australia dan Selandia Baru menguat masing-masing 0,82% dan 0,58% terhadap dollar AS, didukung oleh pengumuman China untuk mengadopsi kebijakan moneter yang lebih longgar tahun depan guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Yuan China juga menguat di pasar offshore, menekan dollar AS hingga turun 0,26% menjadi 7,2670.
China berencana menerapkan kebijakan moneter yang “cukup longgar” serta kebijakan fiskal yang lebih proaktif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, sebagaimana diungkapkan dalam pertemuan Politbiro. Langkah ini diapresiasi pasar global yang melihatnya sebagai sinyal positif untuk prospek pertumbuhan global. Namun, meskipun kebijakan ini meningkatkan optimisme, banyak pelaku pasar tetap waspada terhadap implementasi konkret dari janji-janji tersebut.
Dollar AS juga menguat terhadap won Korea Selatan sebesar 0,44%, di tengah dinamika politik setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol lolos dari pemakzulan. Di sisi lain, kondisi geopolitik global, termasuk kejatuhan Presiden Suriah Bashar al-Assad, terus mendorong penguatan dollar.
Fokus investor minggu ini tertuju pada rapat kebijakan European Central Bank (ECB) yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, serta pertemuan Bank of Canada (BoC), Swiss National Bank (SNB), dan Reserve Bank of Australia (RBA). Bank of Canada dan SNB diperkirakan akan melakukan pemotongan suku bunga yang signifikan, yang dapat memperlemah mata uang mereka terhadap dollar AS.
Sementara itu, harga emas dan minyak melonjak lebih dari 1% pada hari Senin. Spot gold naik 1,1% menjadi $2.662,98 per ounce, dengan emas berjangka AS ditutup 1% lebih tinggi di $2.685,50. Minyak mentah Brent menguat 1,4% menjadi $72,14 per barel, sementara WTI naik 1,7% menjadi $68,37. Kenaikan harga minyak dipicu oleh risiko geopolitik yang meningkat setelah kejatuhan rezim Suriah serta langkah kebijakan moneter longgar China, yang menjadi langkah pertama sejak 2010 untuk mendukung konsumsi domestik.
Di sisi pasar saham, indeks utama AS melemah akibat penurunan saham teknologi, khususnya Nvidia, yang turun 2,5% setelah regulator China membuka penyelidikan atas dugaan pelanggaran undang-undang antimonopoli. Dow Jones turun 240,59 poin atau 0,54% ke 44.401,93, S&P 500 melemah 37,42 poin atau 0,61% ke 6.052,85, dan Nasdaq Composite merosot 123,08 poin atau 0,62% ke 19.736,69.
Prospek Harga Emas Hari Selasa (10/12)
Pergerakan harga emas mulai uptrend setelah menembus resistance pola rectangle di 2.665, namun masih ditutup di bawah level tersebut. Pola Shooting Star di resistance 2.679 mengindikasikan potensi koreksi untuk menguji support di 2.646, yang berdekatan dengan SMA 50.
Selama support ini bertahan, tren tetap bullish dengan target resistance di 2.665-2.694. Sebaliknya, jika support ditembus, koreksi berpeluang berlanjut ke 2.636-2.622. RSI di atas 50 mengonfirmasi potensi bullish.
Data Perdagangan pada hari Senin (09/12)
Open: 2,643.18 High: 2,676.40 Low: 2,627.45 Close: 2,659.74 Range: 48.95
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,665 R2 2,679 R3 2,694
S1 2,646 S2 2,635 S3 2,622
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.646 |
Profit Target Level | 2.665 |
Stop Loss Level | 2.635 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.679 |
Profit Target Level | 2.665 |
Stop Loss Level | 2.694 |
Prospek Harga Minyak Hari Selasa (10/12)
Pergerakan US OIL pada timeframe H4 menunjukkan bahwa harga terlihat bergerak dalam tren menurun setelah gagal bertahan di atas resistance 69.08. Saat ini, harga mencoba bertahan di bawah SMA 50, yang bertindak sebagai resistance dinamis, dengan potensi tekanan bearish menuju support di 67.68, 67.05, dan 66.50.
Namun, jika harga mampu menembus kembali ke atas level 69.08, peluang rebound menuju resistance berikutnya di 69.73 dan 70.50 tetap terbuka. RSI di sekitar level 48 menunjukkan momentum bearish yang masih dominan, meskipun belum terlalu kuat.
Data perdagangan pada hari Senin (09/12)
Open: 67.15 High: 68.86 Low: 67.05 Close: 68.16 Range: 1.81
OIL INTRADAY AREA
R1 68.86 R2 69.73 R3 70.50
S1 67.68 S2 67.05 S3 66.50
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 67.05 |
Profit Target Level | 68.00 |
Stop Loss Level | 66.40 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 68.70 |
Profit Target Level | 67.70 |
Stop Loss Level | 69.15 |