FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar AS menguat pada hari Selasa setelah data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan pasar tenaga kerja yang stabil dan sektor jasa yang tetap kuat. Kondisi ini mengindikasikan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan memperlambat laju pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.
Mata uang dollar mencapai puncaknya terhadap yen dalam hampir enam bulan, dengan kenaikan sebesar 0,2% menjadi 157,875 yen. Sebelumnya, dollar sempat mencapai level tertinggi sejak Juli di 158,425 yen. Data menunjukkan bahwa jumlah lowongan kerja di AS meningkat secara tak terduga pada November, meskipun angka perekrutan mengalami penurunan. Menurut laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS), lowongan kerja naik sebanyak 259.000 menjadi 8,098 juta pada akhir November, sementara perekrutan turun 125.000 menjadi 5,269 juta.
Sektor jasa AS juga menunjukkan akselerasi pada bulan Desember, dengan indeks non-manufaktur PMI dari Institute for Supply Management (ISM) meningkat menjadi 54,1 dari 52,1 pada November. Namun, lonjakan harga input mencerminkan adanya tekanan inflasi yang signifikan.
Pasar keuangan kini memperkirakan kemungkinan besar Federal Reserve akan menahan pemotongan suku bunga bulan ini, dengan peluang sebesar 95%. Proyeksi pasar juga memperkirakan penurunan suku bunga yang lebih kecil pada tahun 2025 dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Sementara itu, perhatian investor juga tertuju pada kebijakan tarif yang akan diimplementasikan oleh Presiden terpilih Donald Trump. Kebijakan ini dapat memengaruhi inflasi AS dan membatasi ruang gerak Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Meskipun demikian, ada spekulasi bahwa beberapa janji kampanye Trump mungkin akan disesuaikan.
Indeks dollar AS, yang mengukur nilai dollar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,2% menjadi 108,55 setelah sebelumnya menyentuh level terendah 107,74. Pada awal Januari, indeks ini mencapai 109,58, level tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Di sisi lain, euro melemah 0,4% menjadi $1,0352 setelah data ekonomi menunjukkan inflasi di zona euro naik menjadi 2,4% pada Desember dari 2,2% di November. Kenaikan ekspektasi inflasi rumah tangga di kawasan tersebut juga tercatat dalam survei oleh ECB.
Para investor kini menantikan laporan tenaga kerja AS pada Jumat mendatang. Konsensus dalam survei Reuters memperkirakan penambahan 160.000 pekerjaan baru pada Desember, turun dari 227.000 pekerjaan yang tercipta pada November.
Pasar saham global melemah pada hari Selasa, sementara imbal hasil obligasi AS naik, mencerminkan ketahanan ekonomi AS. Wall Street ditutup melemah, dengan sektor teknologi, konsumsi, dan komunikasi mengalami penurunan terbesar, sementara saham energi dan kesehatan mencatat kenaikan. Dow Jones turun 0,42%, S&P 500 melemah 1,11%, dan Nasdaq merosot 1,89%.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah Brent naik 0,98% menjadi $77,05 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 0,94% menjadi $74,25 per barel. Harga emas spot juga meningkat 0,53% menjadi $2.649,38 per ons, dengan emas berjangka AS naik 0,7% menjadi $2.665,40.
Prospek Harga Emas Hari Rabu (08/01)
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat bahwa harga sedang bergerak dalam pola konsolidasi dengan kecenderungan bullish yang didukung oleh garis tren naik (trendline biru) di bagian bawah grafik. Saat ini, harga berada di dekat area resistance sekitar 2.665 yang telah diuji beberapa kali, terlihat dari adanya formasi double top di level tersebut. Jika harga berhasil menembus resistance ini, maka ada potensi kenaikan lebih lanjut menuju level resistance berikutnya di sekitar 2.673-2.682.
Namun, jika harga gagal menembus resistance dan mengalami koreksi, kemungkinan harga akan kembali menguji support pertama di 2.632. Support ini diperkuat oleh garis SMA 50 yang berperan sebagai dinamis support. Jika tekanan jual terus berlanjut, support berikutnya berada di 2.624, dan area support kunci terlihat di sekitar 2.614 di dekat garis tren naik. Indikator RSI di atas 50, menunjukkan momentum harga masih bullish.
Data Perdagangan pada hari Selasa (07/01)
Open: 2,636.22 High: 2,664.19 Low: 2,632.80 Close: 2,649.76 Range: 31.39
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,665 R2 2,673 R3 2,682
S1 2,632 S2 2,624 S3 2,614
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.632 |
Profit Target Level | 2.650 |
Stop Loss Level | 2.622 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.665 |
Profit Target Level | 2.640 |
Stop Loss Level | 2.675 |
Prospek Harga Minyak Hari Rabu (08/01)
Pergerakan US Oil di time frame H4 terilhat bahwa harga saat ini berada dalam tren naik yang kuat, didukung oleh garis tren naik (trendline biru) dan posisi harga di atas SMA 50. Harga mendekati area resistance di sekitar 74.98 hingga 75.57, yang menjadi level kunci untuk memantau potensi breakout.
Jika harga berhasil menembus resistance ini, maka kemungkinan besar akan melanjutkan kenaikan ke resistance berikutnya di 76.19. Sebaliknya, jika harga gagal menembus resistance dan mengalami koreksi, support pertama berada di 73.00. Support ini juga diperkuat oleh garis moving average merah, yang menunjukkan area penahan dinamis.
Jika tekanan jual lebih lanjut terjadi, support berikutnya ada di 72.63, dengan area support utama di 72.10, yang dekat dengan garis tren naik. Indikator RSI menunjukkan momentum mendekati area overbought (67.04), mengindikasikan potensi koreksi kecil sebelum melanjutkan tren naik.
Data perdagangan pada hari Selasa (07/01)
Open: 73.41 High: 74.51 Low: 73.08 Close: 74.21 Range: 1.80
OIL INTRADAY AREA
R1 74.98 R2 75.57 R3 76.19
S1 73.00 S2 72.63 S3 72.10
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 73.00 |
Profit Target Level | 74.50 |
Stop Loss Level | 72.00 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 74.98 |
Profit Target Level | 73.60 |
Stop Loss Level | 75.60 |