Market Summary
Dollar AS menguat untuk minggu keempat berturut-turut setelah data terbaru menunjukkan kenaikan harga impor sebesar 0,1% pada bulan April, melampaui perkiraan penurunan sebesar 0,4%. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan biaya barang modal meskipun harga energi menurun. Namun, sentimen konsumen melemah, dengan indeks yang dirilis oleh University of Michigan turun ke 50,8, di bawah estimasi sebelumnya sebesar 53,4. Selain itu, ekspektasi inflasi 12 bulan naik menjadi 7,3%, tingkat tertinggi sejak 1981, menambah kekhawatiran pasar.
Indeks dollar AS naik 0,36% ke level 101,13, mencatat kenaikan mingguan sebesar 0,7%, yang menjadi lonjakan terbesar dalam dua setengah bulan terakhir. Di sisi lain, euro melemah 0,37% terhadap dolar, dengan penurunan mingguan sebesar 0,9%, yang merupakan penurunan mingguan terbesar sejak Februari. Yen Jepang juga melemah terhadap dolar sebesar 0,16% pada hari Jumat, dengan penurunan mingguan sebesar 0,4%, seiring data yang menunjukkan kontraksi ekonomi Jepang pada kuartal pertama. Poundsterling Inggris juga melemah 0,2% terhadap dolar, mencatat penurunan mingguan tipis sebesar 0,1%.
Di pasar saham, optimisme akibat gencatan tarif selama 90 hari antara AS dan China mendorong indeks utama di Wall Street untuk ditutup lebih tinggi pada akhir minggu. Dow Jones naik 331 poin pada hari Jumat, sementara S&P 500 naik 0,7%, mencatat kenaikan mingguan sebesar 5,3%. Nasdaq juga menguat sebesar 7% sepanjang minggu, dipimpin oleh lonjakan saham teknologi seperti Nvidia yang naik 16%, Meta naik 8%, Apple naik 6%, dan Microsoft bertambah 3%.
Namun, di pasar komoditas, harga emas mengalami tekanan tajam. Emas spot turun 1,6% pada hari Jumat ke $3.188,25 per ons, dengan penurunan mingguan sebesar 4,1%, yang menjadi kinerja mingguan terburuk sejak November. Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya minat terhadap aset berisiko setelah tercapainya kesepakatan perdagangan AS-China.
Sementara itu, harga minyak mentah mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut, didukung oleh meredanya ketegangan perdagangan. Brent crude naik 1,4% menjadi $65,41 per barel, dan West Texas Intermediate (WTI) juga naik 1,4% menjadi $62,49 per barel. Namun, ekspektasi peningkatan pasokan dari Iran dan OPEC+ membatasi kenaikan lebih lanjut.
Meskipun pasar menunjukkan optimisme terkait kesepakatan perdagangan AS-China, inflasi yang terus meningkat dan ketidakpastian jangka panjang terkait kebijakan perdagangan tetap menjadi faktor yang memengaruhi sentimen investor. Federal Reserve diperkirakan akan menunggu lebih banyak data sebelum memutuskan langkah kebijakan selanjutnya, dengan pasar kini memperkirakan potensi penurunan suku bunga pada September, bukan Juli seperti yang diprediksi sebelumnya.
Prospek Harga Emas Hari Jumat (16/05)
Pergerakan emas pada time frame H4 saat ini sedang mencoba rebound setelah menyentuh support di sekitar 3.152, dengan indikator RSI yang bergerak naik dan mendekati area netral, menunjukkan adanya potensi pemulihan jangka pendek. Namun, tekanan dari SMA 50 (garis merah) yang kini berada di atas harga masih menunjukkan tren menurun secara keseluruhan.
Selama harga belum mampu menembus area resistance di 3.265–3.298 secara meyakinkan, pergerakan naik ini masih tergolong retracement dalam tren turun. Jika harga berhasil menembus ke atas 3.265, peluang untuk menguji kembali descending trendline di sekitar 3.328 akan terbuka. Sebaliknya, kegagalan menembus resistance ini dapat mendorong harga kembali melemah ke area support 3.200 atau bahkan 3.117.
Data Perdagangan pada hari Jumat (16/05)
Open: 3.239,83 High: 3.252,15 Low: 3.154,08 Close: 3.195,24 Range: 98,07
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.265 R2 3.298 R3 3.328
S1 3.200 S2 3.152 S3 3.117
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.200 |
Profit Target Level | 3.230 |
Stop Loss Level | 3.180 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.265 |
Profit Target Level | 3.210 |
Stop Loss Level | 3.300 |
Prospek Harga Minyak Hari Jumat (16/05)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga saat ini berada di atas SMA 50 yang tengah naik perlahan sekitar area 61, menandakan momentum bullish jangka pendek yang mulai terbangun. Indikator RSI 14 yang bergerak di atas level 50 memperkuat sinyal kenaikan, sehingga jika harga berhasil menembus resistance di 62,82 maka potensi lanjutan menuju 63,86 hingga 64,83 akan terbuka.
Sebaliknya, jika harga menembus support 61,21 yang juga merupakan area SMA, maka harga kemungkinan bergerak turun lagi menuju 60,06.
Data perdagangan pada hari Jumat (16/05)
Open: 61,23 High: 62,16 Low: 60,76 Close: 61,84 Range: 1,40
OIL INTRADAY AREA
R1 62,82 R2 63,86 R3 64,83
S1 61,21 S2 60,76 S3 60,06
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 61,30 |
Profit Target Level | 62,80 |
Stop Loss Level | 60,70 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 62,80 |
Profit Target Level | 61,65 |
Stop Loss Level | 63,90 |
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!