Market Summary
Dollar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama pada Senin, menyerahkan kenaikan yang diperolehnya pekan sebelumnya. Pelemahan ini terjadi seiring pasar mempertimbangkan dampak kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi.
Penurunan nilai dollar AS dipicu oleh pengumuman Trump pada Jumat lalu bahwa tarif impor baja dan aluminium akan meningkat menjadi 50% mulai Rabu. Di sisi lain, Beijing menolak tuduhan bahwa mereka melanggar perjanjian terkait pengiriman mineral penting, dengan Kementerian Perdagangan Tiongkok menyebut tuduhan tersebut “tidak berdasar.” Mereka juga berjanji akan mengambil langkah tegas untuk melindungi kepentingan negaranya.
Dollar Melemah Lebih Lanjut di Tengah Data Ekonomi yang Lemah
Dollar AS melanjutkan penurunannya setelah data menunjukkan sektor manufaktur AS mengalami kontraksi selama tiga bulan berturut-turut hingga Mei. Keterlambatan pengiriman bahan baku akibat tarif berpotensi memicu kelangkaan beberapa barang. Sementara itu, aktivitas manufaktur di Eropa menunjukkan tanda-tanda stabilisasi pada Mei, meskipun aktivitas pabrik di Asia mengalami penurunan.
Indeks dollar, yang mengukur kinerja dollar terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,6% menjadi 98,75, mendekati level terendah tiga tahun di 97,923 yang tercapai pada akhir April.
Tarif Baru dan Dampaknya pada Aset AS
Kebijakan tarif yang berubah-ubah dari Presiden Trump telah menggoyahkan nilai dollar AS dalam beberapa pekan terakhir. Kekhawatiran resesi di AS semakin meningkat, mendorong beberapa investor mempertanyakan status dollar sebagai aset aman (safe-haven).
Selain itu, kekhawatiran fiskal muncul terkait rencana pemotongan pajak dan pengeluaran pemerintah yang diperkirakan akan menambah utang federal sebesar $3,8 triliun selama dekade mendatang. Pasar juga mengamati perkembangan terkait bagian 899 dari RUU, yang berpotensi mengenakan pajak terhadap perusahaan dan investor dari negara-negara dengan “pajak asing yang tidak adil.”
Kinerja Saham di Tengah Ketegangan Perdagangan
Meskipun ketegangan perdagangan meningkat, pasar saham AS mencatat kenaikan pada Senin. Indeks S&P 500 naik 0,4%, Nasdaq menguat 0,7%, dan Dow Jones menambah 35 poin. Namun, saham otomotif seperti Ford dan GM turun masing-masing sebesar 3,8%, sementara Tesla melemah 1,1% setelah penjualan di pasar Eropa menurun pada Mei.
Sebaliknya, saham perusahaan baja mengalami lonjakan signifikan, dengan Nucor naik 10,1%, Steel Dynamics 10,3%, dan Cleveland-Cliffs 23,2%.
Harga Emas dan Minyak Naik di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Harga emas melonjak lebih dari 2% pada Senin, mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu. Kenaikan ini didukung oleh pelemahan dollar AS serta meningkatnya permintaan aset aman akibat risiko geopolitik dan ketidakpastian ekonomi. Harga emas spot naik 2,5% menjadi $3.372,13 per ounce.
Di sisi lain, harga minyak juga naik hampir 3%, meskipun OPEC+ tetap pada rencana peningkatan produksi. Kenaikan ini terjadi karena kebakaran hutan di Alberta, Kanada, yang mengancam pasokan minyak global. Brent crude ditutup naik $1,85 (2,95%) menjadi $64,63 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik $1,73 (2,85%) menjadi $62,52.
Dengan ketegangan perdagangan dan ketidakpastian ekonomi yang terus meningkat, investor akan terus memantau perkembangan kebijakan tarif dan data ekonomi untuk menentukan arah pasar selanjutnya.
Prospek Harga Emas Hari Selasa (03/06)
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan sinyal bullish setelah berhasil menembus garis tren turun dan bergerak di atas SMA 50, mengindikasikan potensi kelanjutan tren naik. RSI 14 yang saat ini berada di area overbought di atas 70 mencerminkan momentum kuat, namun juga memberi sinyal waspada terhadap kemungkinan koreksi jangka pendek akibat tekanan profit-taking.
Selama harga bertahan di atas area 3.365, peluang menuju resistance selanjutnya di 3.431, 3.468, hingga 3.500 tetap terbuka. Sebaliknya, jika harga gagal mempertahankan breakout ini dan kembali menembus ke bawah 3.365, maka tekanan bearish dapat mendorong harga menuju support 3.325 (SMA 50) hingga 3.276.
Data Perdagangan pada hari Senin (02/06)
Open: 3.296,50 High: 3.382,33 Low: 3.296,46 Close: 3.380,01 Range: 85,87
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.431 R2 3.468 R3 3.500
S1 3.365 S2 3.325 S3 3.276
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.365 |
Profit Target Level | 3.420 |
Stop Loss Level | 3.325 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.430 |
Profit Target Level | 3.390 |
Stop Loss Level | 3.470 |
Prospek Harga Minyak Hari Selasa (03/06)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 masih bergerak dalam pola konsolidasi atau sideways yang terbentuk sejak pertengahan Mei, dengan batas bawah di sekitar 60.54 dan batas atas di area resistance kuat 63.86. Saat ini harga tertahan di bawah resistance tersebut setelah sempat menguat, namun belum mampu melakukan breakout yang valid. Meskipun koreksi terjadi, harga masih bergerak di atas SMA 50, menandakan adanya dukungan tren jangka pendek yang mulai menguat. RSI 14 berada di kisaran 60, mencerminkan momentum yang positif namun belum terlalu kuat.
Selama harga belum menembus 63.86 secara meyakinkan, maka struktur sideways tetap valid. Breakout di atas 63.86 akan membuka peluang penguatan menuju 64.72 hingga 65.57, sedangkan penurunan kembali di bawah 61.24 atau 60.54 dapat memperkuat tekanan bearish dan mengakhiri fase konsolidasi ini.
Data perdagangan pada hari Senin (02/06)
Open: 61,24 High: 63,86 Low: 61,24 Close: 63,13 Range: 2,44
OIL INTRADAY AREA
R1 63,86 R2 64,72 R3 65,57
S1 62,13 S2 61,24 S3 60,54
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 62,15 |
Profit Target Level | 63,50 |
Stop Loss Level | 61,20 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 63,86 |
Profit Target Level | 62,50 |
Stop Loss Level | 64,75 |
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!