Emas Naik Dekati Rekor Tertinggi, Ketegangan Geopolitik Dorong Permintaan Safe Haven

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Pasar ekuitas global mengalami penurunan pada hari Senin seiring para investor mencerna kemungkinan penurunan suku bunga di Amerika Serikat, meskipun harga minyak melonjak di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq ditutup lebih rendah setelah sebelumnya sempat mencatatkan keuntungan, sementara Dow Jones mengalami kenaikan. Saham-saham di Eropa sedikit turun, dengan perdagangan di pasar London yang sepi karena hari libur umum. Indeks Nikkei Jepang juga ditutup turun hampir 0,7% seiring penguatan yen.

Dow Jones Industrial Average naik 0,16% ke 41.240,52, S&P 500 turun 0,32% ke 5.616,84, dan Nasdaq Composite turun 0,85% ke 17.725,77. Indeks MSCI yang mengukur saham di seluruh dunia turun 0,20% ke 829,64.

Pesanan baru untuk barang-barang tahan lama buatan AS melonjak 9,9% bulan lalu, pulih dengan kuat dari penurunan pada bulan Juni dan melebihi ekspektasi para analis.

Dalam pidatonya di simposium Jackson Hole pada hari Jumat, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa waktunya telah tiba untuk mulai melonggarkan kebijakan dan menekankan bahwa bank sentral tidak ingin melihat pelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Sentral Eropa, Philip Lane, menyampaikan pandangan yang lebih hati-hati dalam pidatonya di Jackson Hole, dengan menyatakan bahwa bank sentral telah membuat “kemajuan yang baik” dalam mengurangi inflasi zona euro kembali ke target 2%, namun kesuksesan belum sepenuhnya terjamin.

Imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik 1,3 basis poin menjadi 3,82%, sementara imbal hasil obligasi 2 tahun yang biasanya bergerak seiring dengan ekspektasi suku bunga, naik 2,7 basis poin menjadi 3,94%.

Kontrak berjangka Fed fund sepenuhnya memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar seperempat poin pada pertemuan 18 September, dan mengindikasikan peluang sebesar 39,5% untuk pemotongan sebesar 50 bps. Pasar juga telah memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 103 bps tahun ini dan tambahan 122 bps pada tahun 2025. Bank Sentral Eropa telah mulai menurunkan suku bunga, dengan pengurangan 25 bps pada bulan Juli, dan dua kali pengurangan seperempat poin lagi diperkirakan hingga akhir tahun.

Indeks dolar AS naik 0,24% menjadi 100,84, sementara harga emas naik, mendekati rekor tertinggi baru-baru ini karena permintaan aset safe-haven.

Di pasar energi, harga minyak melonjak setelah Israel dan Hezbollah saling melancarkan serangan roket dan serangan udara pada hari Minggu, yang meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan terganggunya pasokan minyak jika konflik semakin meluas. Selain itu, pengumuman penutupan semua ladang minyak oleh pemerintah Libya di wilayah timur negara tersebut juga mendukung kenaikan harga minyak. Kontrak berjangka Brent ditutup naik 3,05% pada $81,43 per barel, sementara kontrak berjangka minyak mentah AS naik 3,5% menjadi $77,42 per barel. Sementara harga emas spot naik 0,31% menjadi $2.518,27 per ons, sedangkan kontrak berjangka emas AS naik 0,28% menjadi $2.515,50 per ons. Penguatan tersebut didorong oleh permintaan safe haven di tengah memansnya konflik di Timur Tengah.

Prospek Harga Emas Hari Selasa (27/8)

Harga emas di time frame H4 ini masih cenderung bullish, yang terlihat dari pergerakan harga yang naik sejak pertengahan Agustus. Harga telah membentuk pola higher low yang kuat di sekitar level support $2.500, yang juga bertepatan dengan moving average, memberikan dukungan tambahan untuk kenaikan lebih lanjut. Saat ini, harga sedang berada di dekat level Fibonacci Extension 61,8% di sekitar $2.532,00. Jika harga berhasil menembus level ini, target berikutnya adalah level Fibonacci Extension 100% di sekitar $2.570,00, dan kemudian $2.594,00 sebagai target lebih tinggi.

Sebaliknya, jika harga tidak mampu bertahan di atas $2.500, maka support berikutnya berada di $2.485 dan $2.470, yang dapat menjadi area penting untuk menahan tekanan jual. Indikator RSI berada di sekitar 58, menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk kenaikan lebih lanjut sebelum mencapai kondisi overbought.

Data Perdagangan pada hari Senin (26/8)

Open: 2,511.22    High: 2,526.67   Low: 2,508.66    Close: 2,518.68  Range: 18.01

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,532  R2  2,570   R3 2,594

S1  2,500    S2  2,485     S3 2,470

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.500
Profit Target Level 2.430
Stop Loss Level 2.480
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.532
Profit Target Level 2.510
Stop Loss Level 2.550

Prospek Harga Minyak Hari Selasa (27/8)

US Oil melanjutkan kenaikan setelah berhasil menutup gap di sekitar level $76,80. Harga berhasil naik di atasnya dan berada di atas garis moving average, menunjukkan potensi bullish yang kuat. Level resistance terdekat berada di $78,60, dan jika ditembus, target berikutnya adalah $79,26 dan $80,12.

Namun, jika harga gagal menembus resistance tersebut, potensi koreksi bisa terjadi menuju level support di $76,80 dan $75,90. RSI berada di sekitar 69, mendekati area overbought, yang mengindikasikan potensi pelemahan jangka pendek sebelum melanjutkan tren naik kenaikan.

Data perdagangan pada hari Senin (26/8)

Open: 75.07  High: 77.57   Low: 75.03  Close: 77.06  Range:  $2.54

OIL INTRADAY AREA

R1   78.60   R2 79.26  R3 80.12

S1  76.80     S2 75.90    S3 74.78

OPEN POSITION BUY
Price Level 76.80
Profit Target Level 78.50
Stop Loss Level 75.90
OPEN POSITION SELL
Price Level 78.60
Profit Target Level 77.10
Stop Loss Level 79.30
image-artikel