FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Euro naik ke level tertinggi dalam empat bulan terhadap dollar AS pada hari Rabu, didorong oleh prospek pertumbuhan Eropa yang membaik setelah Jerman mengusulkan dana infrastruktur senilai 500 miliar euro (setara $531 miliar). Usulan ini diperkirakan dapat mengimbangi dampak negatif dari ketegangan perdagangan global.
Sebaliknya, dollar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama akibat kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi. Kekhawatiran ini muncul karena dampak tarif terhadap inflasi dan ekonomi secara keseluruhan. Investor mulai mempertimbangkan kemungkinan resesi di Amerika Serikat, dengan pasar prediksi Kalshi menunjukkan peluang sebesar 42% bahwa AS akan mengalami kontraksi ekonomi tahun ini.
Sentimen pasar terhadap dollar berubah, dengan pandangan bahwa perlindungan perdagangan yang lebih ketat dapat memengaruhi sistem keuangan global. Jika tarif dan perang dagang dianggap merugikan ekonomi AS, ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar akan muncul kembali.
Euro mengalami lonjakan signifikan, naik 4% minggu ini, menjadikannya pekan terbaik sejak November 2022. Pengumuman dana infrastruktur baru Jerman dan revisi aturan utang pada Selasa malam mendorong euro lebih tinggi. Nilainya mencapai level tertinggi sejak 8 November terhadap dollar, naik 1,5% menjadi $1,0791, mencatat kenaikan harian terbaik sejak November 2023. Euro juga menguat terhadap mata uang lainnya, termasuk pound Inggris, yen Jepang, dan franc Swiss.
Peningkatan pengeluaran pemerintah Jerman diperkirakan dapat mendorong inflasi, yang memperkuat argumen untuk kebijakan yang lebih ketat dari Bank Sentral Eropa (ECB). Selain itu, yield obligasi Jerman melonjak karena investor memperhitungkan tambahan utang untuk mendukung rencana tersebut. Yield obligasi jangka panjang naik hingga 25 basis poin, sementara yield jangka pendek juga meningkat, memperkuat posisi euro terhadap dollar.
ECB diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada Kamis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lemah. Jika stimulus fiskal Jerman berhasil memperkuat pertumbuhan, tekanan terhadap ECB untuk menurunkan suku bunga lebih jauh dapat berkurang, memberikan dorongan positif bagi euro.
Di sisi lain, mata uang Eropa lainnya juga menguat terhadap dollar. Pound sterling mencapai level tertinggi empat bulan di $1,2899, terakhir diperdagangkan naik 0,8% di $1,2897. Dollar AS juga melemah 0,6% terhadap yen Jepang menjadi 148,87, sementara terhadap franc Swiss, dollar justru sedikit naik 0,2% di 0,8903 franc.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS, sebagian akibat ketidakpastian tarif, terus menekan dollar, memperkuat posisi mata uang lain di pasar global. Pada hari Selasa, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menegaskan rencananya untuk menerapkan tarif timbal balik mulai April. Dalam pidato pertamanya di Kongres sejak menjabat, Trump mengumumkan tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada, serta menggandakan tarif pada barang-barang dari China menjadi 20%. Sebagai respons, Kanada dan China segera memberlakukan tindakan serupa, sementara Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menjanjikan pembalasan, meskipun belum merinci langkah-langkah yang akan diambil.
Namun, pada hari Rabu, Gedung Putih mengubah beberapa pengumuman terkait tarif tersebut. Pemerintahan Trump memutuskan untuk mengecualikan produsen otomotif dari tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko selama satu bulan, asalkan mereka mematuhi ketentuan dalam perjanjian perdagangan bebas yang ada. Di sisi lain, pelaku pasar keuangan masih berupaya menilai apakah tarif tersebut akan bersifat permanen atau dapat dinegosiasikan. Nilai tukar dollar Kanada menguat 0,3% menjadi C$1,4341 per dollar AS.
Sementara itu, data ekonomi AS pada hari Rabu menunjukkan hasil yang bervariasi. Sektor tenaga kerja swasta melambat tajam bulan lalu dengan hanya mencatat penambahan 77.000 pekerjaan, jauh di bawah ekspektasi. Sebaliknya, sektor jasa mencatat pertumbuhan yang tidak terduga, dengan kenaikan indeks pembelian manajer non-manufaktur dari 52,8 pada Januari menjadi 53,5 pada Februari. Harga bahan baku juga mengalami kenaikan yang mendorong laju inflasi di sektor tersebut.
Di Asia, China berjanji untuk memberikan stimulus fiskal tambahan pada hari Rabu. Langkah ini bertujuan untuk mendorong konsumsi domestik guna melindungi pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan AS. Nilai yuan offshore menguat 0,2% menjadi 7,239 per dollar, sementara dollar Australia—yang sangat sensitif terhadap perkembangan ekonomi China—menguat 1,1% menjadi US$0,6338, didukung oleh data domestik yang positif.
Pasar saham global menguat tajam pada hari Rabu setelah Presiden Trump menyetujui penundaan tarif selama satu bulan untuk kendaraan tertentu yang diproduksi di Amerika Utara. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq mencatat kenaikan signifikan, sementara euro mencapai nilai tertinggi dalam empat bulan terhadap dollar AS. Indeks global MSCI dan STOXX 600 Eropa juga mengalami kenaikan yang solid.
Harga emas melemah tipis pada hari Rabu, meskipun nilai dollar AS yang lebih rendah memberikan dukungan. Investor menahan diri dari mengambil langkah besar menjelang rilis data tenaga kerja AS yang dijadwalkan akhir pekan ini. Emas spot turun 0,1% menjadi $2.913,99 per ounce, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup naik 0,2% pada $2.926 per ounce. Ketegangan perdagangan tetap menjaga harga emas di atas level kunci $2.900.
Di pasar energi, harga minyak mentah melemah setelah data menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Minyak Brent ditutup turun $1,74 atau 2,45% menjadi $69,30 per barel, sementara minyak WTI turun $1,95 atau 2,86% menjadi $66,31 per barel. Kondisi ini menambah tekanan pada pasar minyak di tengah berbagai hambatan lainnya.
Prospek Harga Emas Hari Kamis (06/03)
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tanda-tanda pembalikan tren setelah berhasil menembus garis tren turun yang ditandai dengan garis biru. Saat ini, harga berada di dekat level resistance 2.930, yang menjadi area kunci untuk menentukan pergerakan selanjutnya. Jika harga mampu menembus level ini, maka ada potensi lanjutan kenaikan menuju resistance berikutnya di 2.946 atau bahkan 2.957.
Sebaliknya, jika harga tidak berhasil menembus resistance tersebut, tekanan jual dapat membawa harga turun kembali ke area support di 2.896 atau lebih rendah menuju 2877. Indikator RSI berada di sekitar level 57, menunjukkan momentum bullish yang masih moderat, meskipun kondisi overbought belum tercapai.
Data Perdagangan pada hari Rabu (05/03)
Open: 2.917,34 High: 2.929,87 Low: 2.894,17 Close: 2.919,60 Range: 35,70
GOLD INTRADAY AREA
R1 2.930 R2 2.946 R3 2.957
S1 2.898 S2 2.877 S3 2.858
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.898 |
Profit Target Level | 2.925 |
Stop Loss Level | 2.875 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.930 |
Profit Target Level | 2.905 |
Stop Loss Level | 2.946 |
Prospek Harga Minyak Hari Kamis (06/03)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren turun yang masih dominan. Harga terus bergerak di bawah SMA 50, menegaskan tekanan bearish yang kuat. Saat ini, harga telah menembus level support di 67,06, yang kini menjadi area resistance terdekatnya. Harga saat ini berada di area Fibonacci Extension 61.8% di 66,17, menunjukkan kemungkinan lanjutan penurunan menuju level 65,25 atau bahkan area FE 100.0 di kisaran 64,71
Indikator RSI berada di area oversold sekitar level 29, mengindikasikan tekanan jual yang sudah cukup kuat, meskipun masih ada ruang untuk penurunan lebih lanjut sebelum potensi rebound. Jika harga berhasil naik kembali, area resistance terdekat berada di 67,06 dan 67.88, yang berpotensi menjadi penghalang untuk pergerakan bullish. Namun, selama harga berada di bawah moving average dan tekanan bearish tetap dominan, tren turun masih akan berlanjut.
Data perdagangan pada hari Rabu (05/03)
Open: 68,05 High: 68,07 Low: 65,20 Close: 66,37 Range: 2,87
OIL INTRADAY AREA
R1 67,06 R2 67,88 R3 68,56
S1 66,17 S2 65,25 S3 64,71
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 65,50 |
Profit Target Level | 67,00 |
Stop Loss Level | 64,50 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 67,06 |
Profit Target Level | 65,60 |
Stop Loss Level | 67,90 |