Euro Menguat di Tengah Krisis Politik Prancis, Dollar AS Stabil Pasca Data JOLTS

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Euro mengalami kenaikan tipis terhadap dolar AS pada hari Selasa, di tengah kekhawatiran pasar atas krisis politik di Prancis. Ketegangan ini mendorong investor mencari perlindungan terhadap potensi fluktuasi harga yang lebih besar. Namun, beberapa analis menyebutkan bahwa krisis ini mungkin mendekati akhir.

Di Prancis, Perdana Menteri Michel Barnier menghadapi mosi tidak percaya pada Rabu terkait anggaran pemerintah yang memicu penolakan luas. Anggaran tersebut mencakup kenaikan pajak dan pemotongan belanja yang dirancang untuk memperbaiki kondisi keuangan negara. Sementara itu, volatilitas opsi euro mencapai level tertinggi sejak Maret 2023, mencerminkan ketidakpastian pasar yang terus meningkat. Dalam sesi perdagangan terakhir, euro sedikit menguat sebesar 0,1% menjadi $1,0507 setelah melemah tajam pada awal minggu.

Di Korea Selatan, won menjadi salah satu mata uang dengan pergerakan terbesar, anjlok ke level terendah dalam lebih dari dua tahun terhadap dolar AS setelah Presiden Yoon Suk Yeol secara mengejutkan memberlakukan darurat militer melalui pidato larut malam. Namun, mata uang ini berhasil memangkas kerugiannya setelah Yoon mencabut aturan darurat militer tersebut menyusul penolakan bulat dari 190 anggota parlemen, termasuk dari partainya sendiri.

Won sempat mencapai 1.443,40 per dolar AS, level terendah sejak Oktober 2022, sebelum diperdagangkan di level 1.418,35, turun 1%. Yoon menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil untuk melindungi demokrasi liberal di tengah kebuntuan politik yang melumpuhkan parlemen.

Dolar AS sempat menguat setelah laporan menunjukkan peningkatan moderat dalam pembukaan lapangan kerja di bulan Oktober, meskipun Federal Reserve belum memberikan petunjuk jelas terkait keputusan kebijakan bulan ini. Di sisi lain, yen Jepang menguat terhadap dolar ke level 149,55, dengan keyakinan investor bahwa Jepang mungkin menaikkan suku bunga bulan ini.

Di China, yuan melemah ke level terendah dalam 13 bulan akibat kekhawatiran atas tarif tambahan dari Amerika Serikat dan pelemahan ekonomi domestik. Yuan diperdagangkan pada 7,2996 per dolar AS, sedikit melemah 0,2% dalam sesi terakhir, dengan ekspektasi pelemahan lebih lanjut.

Indeks dolar AS stabil di level 106,33 setelah data menunjukkan pembukaan lapangan kerja tumbuh sebesar 372.000 menjadi 7,744 juta pada akhir Oktober. Prospek pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve tetap di angka 70%, sementara kemungkinan penundaan berada di 30%. Tiga pejabat Fed menyatakan bahwa inflasi sedang menuju target 2%, namun tidak memberikan panduan tegas terkait keputusan suku bunga mendatang.

Di sektor energi, harga minyak mentah menguat di tengah ekspektasi keputusan OPEC+ untuk melanjutkan pemangkasan produksi, serta gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Lebanon. Minyak mentah AS naik 2,70% ke $69,94 per barel, sementara Brent menguat 2,49% ke $73,62 per barel.

Di pasar logam mulia, emas menguat di tengah ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Desember. Emas spot naik 0,13% menjadi $2.642,25 per ons, sedangkan emas berjangka AS menguat 0,26% ke $2.641,70 per ons.

Di Wall Street, pergerakan indeks utama bervariasi. Dow Jones turun 0,17% ke 44.705,41, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing mencatatkan kenaikan kecil sebesar 0,05% dan 0,40%.

Prospek Harga Emas Hari Rabu (04/12)

Pergerakan emas di time frame H4 terlihat bawah harga saat ini berada di bawah SMA 50, yang masih mengindikasikan tekanan bearish. Namun, jika resistance di level 2.652 berhasil ditembus, ini dapat menjadi sinyal awal perubahan bias menjadi bullish. Indikator RSI berada di level 48,72, mendekati area netral, yang menunjukkan momentum harga masih lemah

Dalam skenario bullish, target kenaikan berikutnya berada di 2.666 sebagai resistance minor, diikuti oleh level 2678. Sebaliknya, jika harga gagal menembus 2.652 dan justru kembali tertekan ke bawah, harga dapat menguji support di 2.622 dan berlanjut ke 2.605 sebagai target penurunan selanjutnya.

Data Perdagangan pada hari Selasa (03/12)

Open: 2,638.80    High: 2,655.60   Low: 2,634.04    Close: 2,643.14  Range: 21.56

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,652  R2  2,666   R3 2,678

S1  2,622   S2  2,605  S3 2,590

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.622
Profit Target Level 2.645
Stop Loss Level 2.605
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.652
Profit Target Level 2.635
Stop Loss Level 2.666

Prospek Harga Minyak Hari Rabu (04/12)

Pergerakan US Oil di time frame H4 terlihat bawah harga saat ini telah menembus garis tren menurun (downtrend line) dan berada di atas SMA 50, yang menunjukkan potensi kelanjutan tren bullish. Indikator RSI berada di level 61,87, mendekati area overbought tetapi masih memberikan ruang untuk kenaikan lebih lanjut.

Resistance terdekat berada di 70,23, yang berfungsi sebagai level kunci untuk mengonfirmasi momentum bullish. Jika harga berhasil menembus level ini, target kenaikan selanjutnya adalah 70,81 dan 71,49. Sebaliknya, jika terjadi koreksi, support berada di 69,68 dan 69,27, dengan support utama di 68,72.

Data perdagangan pada hari Selasa (03/12)

Open: 68.13   High: 70.21  Low: 67.87   Close: 69.90  Range:  2.34

OIL INTRADAY AREA

R1   70.23  R2  70.81  R3 71.49

S1  69.68   S2 69.27   S3 68.72

OPEN POSITION BUY
Price Level 69.30
Profit Target Level 70.20
Stop Loss Level 68.70
OPEN POSITION SELL
Price Level 70.80
Profit Target Level 69.80
Stop Loss Level 71.50
image-artikel