Euro Menguat karena Harapan Perdamaian Ukraina

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Pada hari Senin, euro menguat seiring dengan meningkatnya harapan atas tercapainya kesepakatan damai di Ukraina. Selain itu, perbedaan suku bunga mulai bergerak tidak mendukung dollar AS menjelang laporan penting terkait pertumbuhan ekonomi AS dalam data ketenagakerjaan bulan Februari yang akan dirilis pada akhir pekan.

Sementara itu, dollar Kanada dan peso Meksiko melemah ke level terendah satu bulan dalam perdagangan sore setelah Presiden AS mengumumkan akan memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap kedua negara tersebut mulai Selasa, meskipun tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mendapat sambutan hangat di Inggris setelah pertemuan sebelumnya dengan Presiden AS yang dinilai kurang berhasil. Perdana Menteri Inggris menyatakan bahwa para pemimpin Eropa sepakat untuk menyusun rencana perdamaian yang akan diajukan ke Washington. Namun, Kremlin menegaskan bahwa pihak Ukraina perlu ditekan untuk menerima perdamaian.

Euro mengalami kenaikan 0,89% ke level $1,0468, sedikit di bawah level tertinggi hari itu tetapi jauh di atas level terendah hari Jumat di $1,0359. Penguatan ini didukung oleh data indeks PMI manufaktur AS bulan Februari yang berada di level 50,3, lebih rendah dibandingkan ekspektasi dan pembacaan Januari yang berada di 50,9.

Perhatian pasar pekan ini akan tertuju pada pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada Kamis dan laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat. Analis menilai bahwa potensi kesepakatan damai di Ukraina serta kemungkinan peningkatan belanja fiskal oleh negara-negara zona euro dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di masa depan, sehingga menopang mata uang euro.

Komisi Eropa juga akan memberikan informasi kepada negara-negara anggota pada Selasa mengenai rencana untuk memperkuat industri pertahanan Eropa dan kemampuan militer Uni Eropa. Di sisi lain, pemerintah Jerman sedang mempertimbangkan pembentukan dua dana khusus senilai ratusan miliar euro untuk pertahanan dan infrastruktur. Langkah ini dinilai dapat mendukung penguatan euro.

Inflasi zona euro juga memberikan dorongan tambahan bagi euro. Inflasi harga konsumen di wilayah ini turun menjadi 2,4% pada Februari, mendekati target 2% yang ditetapkan Bank Sentral Eropa. Meskipun tekanan inflasi berkurang, kecil kemungkinan bank sentral akan segera menurunkan suku bunga.

Indeks dollar AS, yang mengukur kekuatan dollar terhadap enam mata uang utama, turun 0,48% ke level 106,78. Selain itu, dollar melemah terhadap yen Jepang sebesar 0,26% menjadi 150,23.

Di sisi lain, pasar saham AS mengalami penurunan tajam setelah pengumuman tarif dari Presiden AS. Indeks S&P 500 mencatat penurunan harian terbesar sejak Desember, sementara indeks Dow Jones dan Nasdaq juga mengalami pelemahan signifikan.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah turun sekitar 2% ke level terendah dalam 12 minggu di tengah laporan bahwa OPEC+ akan melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada bulan April. Brent ditutup di $71,62 per barel, sedangkan WTI turun menjadi $68,37 per barel.

Sementara itu, harga emas spot naik 1,1% menjadi $2.890,57 per ons, mencerminkan minat beli sebagai aset aman di tengah ketidakpastian pasar.

Prospek Harga Emas Hari Selasa (04/03)

Pergerakan harga emas menunjukkan bahwa sebelumnya harga berada dalam tren naik yang kuat, ditandai dengan garis tren naik biru. Namun, tren tersebut berbalik setelah harga menembus garis tren ke bawah, lalu membentuk tren turun jangka pendek. Saat ini, harga telah berhasil menembus garis tren menurun, yang mengindikasikan potensi perubahan tren kembali ke arah bullish.

Level-level kunci yang perlu diperhatikan adalah resistance di 2.904, 2.917, dan 2.930. Jika harga mampu menembus resistance 2904 dengan kuat, ada peluang untuk melanjutkan kenaikan menuju 2917 atau bahkan 2930. Di sisi lain, support utama berada di 2877, 2858, dan 2832. Jika harga gagal bertahan di atas 2877, maka kemungkinan penurunan ke level support berikutnya dapat terjadi.

Indikator RSI menunjukkan nilai sekitar 53.64, yang berada di zona netral, mengindikasikan tidak adanya kondisi overbought atau oversold. Namun, momentum bullish mulai terlihat karena RSI bergerak naik dari level sebelumnya. Sementara itu, SMA 50 masih bergerak di atas harga, menunjukkan trend bearish masih dominan.

Data Perdagangan pada hari Senin (03/03)