FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dolar AS mencapai level tertinggi dalam tiga bulan terhadap yen pada hari Selasa, namun tidak banyak berubah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya seiring para pedagang menunggu pemilihan AS minggu depan dan beberapa data ekonomi yang akan dirilis. Kehilangan mayoritas parlemen oleh koalisi yang berkuasa di Jepang dalam pemilihan akhir pekan lalu menambah ketidakpastian politik dan moneter, yang membebani yen.
Dolar AS naik 0,12% terhadap yen ke level 153,47 yen. Bank of Japan (BOJ) dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada Kamis, dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap.
Data ekonomi minggu ini termasuk Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Inti AS bulan September — ukuran inflasi yang menjadi acuan bagi The Fed — pada Kamis, serta beberapa laporan ketenagakerjaan. Dolar AS sedang menuju kenaikan bulanan terbesar terhadap sekeranjang mata uang utama dalam dua setengah tahun, mendekati level tertinggi tiga bulan menjelang data yang dapat menentukan arah kebijakan Federal Reserve.
Survei Pembukaan Lapangan Kerja dan Pergantian Tenaga Kerja (JOLTS) Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pembukaan lapangan kerja turun ke level terendah dalam lebih dari tiga setengah tahun pada bulan September, dengan data bulan sebelumnya juga direvisi turun, mengindikasikan pasar tenaga kerja yang terus mendingin. Sementara itu, kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi sembilan bulan pada Oktober karena persepsi terhadap pasar tenaga kerja yang membaik.
Data terbaru menunjukkan ketahanan ekonomi AS, yang bersama dengan meningkatnya ekspektasi pasar atas kemenangan kandidat Partai Republik Donald Trump atas saingannya dari Partai Demokrat Kamala Harris dalam pemilihan, mendukung dolar AS dan mendorong imbal hasil Treasury lebih tinggi.
Indeks dolar telah naik 3,6% sejauh ini pada bulan Oktober, mencatatkan kinerja bulanan terbaiknya sejak April 2022. Terakhir terlihat pada level 104,34 dan naik terhadap setiap mata uang utama kecuali pound.
Pound sterling menguat 0,26% ke level 1,3006 menjelang pengumuman anggaran pertama dari pemerintah Partai Buruh Inggris. Menteri Keuangan Rachel Reeves, bersama Perdana Menteri Keir Starmer, menegaskan kembali perlunya langkah-langkah fiskal yang ketat untuk menutup defisit keuangan publik Inggris. Perkiraan dari Kantor Tanggung Jawab Anggaran Inggris (OBR) akan menjadi acuan penting bagi pound, karena proyeksi ini mendasari rencana pengeluaran dan pajak pemerintah.
Euro tidak banyak berubah terhadap dolar di level $1,0815 dan turun 0,27% terhadap sterling di level 83,13 pence. Di sisi lain, yuan Tiongkok yang menyentuh level terlemah terhadap dolar sejak pertengahan Agustus menunjukkan sedikit reaksi terhadap kemungkinan penerbitan utang baru lebih dari $1,4 triliun oleh Beijing sebagai bagian dari langkah-langkah untuk memperkuat perekonomian. Yuan terakhir berada pada level 7,15 di pasar luar negeri.
Pasar saham global sebagian besar naik pada hari Selasa, dengan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi menjelang laporan laba utama minggu ini, sementara imbal hasil Treasury menyentuh level tertinggi multi-bulan karena pemilihan presiden AS tinggal seminggu lagi.
Setelah bel penutupan, saham Alphabet (induk Google) naik lebih dari 5% setelah melampaui ekspektasi pendapatan kuartal ketiga dan mencatat lonjakan di sektor cloud yang didorong oleh AI. Di sisi lain, indeks Dow Jones turun 154,52 poin atau 0,36% ke 42.233,05, S&P 500 naik 9,40 poin atau 0,16% ke 5.832,92, dan Nasdaq Composite naik 145,56 poin atau 0,78% ke 18.712,75.
Harga minyak sedikit turun setelah penurunan lebih dari 6% pada sesi sebelumnya. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan akan mengadakan pertemuan untuk solusi diplomatik terkait konflik di Lebanon. Minyak mentah Brent turun 30 sen atau 0,4% menjadi $71,12 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 17 sen atau 0,3% menjadi $67,21 per barel.
Emas melanjutkan kenaikannya hingga mencapai $2.770 per ounce pada Selasa, mencetak level tertinggi sepanjang masa, didorong oleh data tenaga kerja yang lemah menjelang sejumlah rilis data ekonomi penting minggu ini.
Prospek Harga Emas Hari Rabu (30/10)
Pergerakan harga emas di time frame H4 terlihat bahwa harga telah berhasil menembus level resistance di 2.758, yang kini berfungsi sebagai support baru. Dengan penembusan ini, harga menunjukkan potensi untuk melanjutkan tren naik, didukung oleh pergerakan harga di atas moving average yang mengindikasikan momentum bullish yang kuat. Target kenaikan berikutnya berada di sekitar level 2.787 (161,8% Fibonacci extension), yang menjadi resistance terdekat saat ini. Jika harga mampu melanjutkan kenaikan dan menembus level 2.787, potensi kenaikan lebih lanjut terbuka menuju resistance-resistance berikutnya di sekitar 2.809 dan 2.835 (261,8% Fibonacci extension).
Di sisi lain, jika terjadi koreksi, level 2.758 yang kini bertindak sebagai support utama akan menjadi area pertahanan pertama untuk menjaga tren naik tetap valid. Support tambahan berada di level 2.745 – 2.738, yang dapat menjadi area akumulasi jika terjadi koreksi yang lebih dalam. Indikator RSI yang mendekati level overbought menunjukkan bahwa harga mungkin menghadapi koreksi jangka pendek, namun tren bullish secara keseluruhan masih terjaga selama harga bertahan di atas level 2758,00.
Data Perdagangan pada hari Selasa (29/10)
Open: 2,741.74 High: 2,774.72 Low: 2,739.82 Close: 2,772.01 Range: 34.90
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,787 R2 2,7809 R3 2,835
S1 2,758 S2 2,745 S3 2,738
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.758 |
Profit Target Level | 2.780 |
Stop Loss Level | 2.745 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.787 |
Profit Target Level | 2.770 |
Stop Loss Level | 2.810 |
Prospek Harga Minyak Hari Rabu (30/10)
Pergerakan US Oil di time frame H4 menunjukkan tren turun yang kuat dengan posisi harga di bawah moving average serta garis tren turun yang jelas. Level 68,09 kini bertindak sebagai resistance terdekat. Selama harga tetap berada di bawah level ini, potensi penurunan lebih lanjut tetap terbuka. Jika harga tidak mampu menembus resistance di 68,09, target penurunan berikutnya berada di level 66,28 dan kemudian di 65,18 (FE 61,8%).
Apabila tekanan jual terus berlanjut, harga dapat bergerak lebih dalam menuju level 63,13 (FE 100,0%), yang menjadi target penurunan jangka menengah. Namun, jika terjadi pullback dan harga berhasil menembus resistance di 68,09, target kenaikan selanjutnya akan berada di level 68,97 dan kemudian di 69,78. Indikator RSI yang berada di bawah level 50 mendukung pandangan bearish ini, meskipun ada kemungkinan pullback sebelum melanjutkan penurunan lebih lanjut.
Data perdagangan pada hari Selasa (29/10)
Open: 68.00 High: 68.49 Low: 66.70 Close: 67.32 Range: 1.79
OIL INTRADAY AREA
R1 68.09 R2 68.97 R3 69.78
S1 66.28 S2 65.18 S3 63.13
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 66.30 |
Profit Target Level | 65.10 |
Stop Loss Level | 67.50 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 68.00 |
Profit Target Level | 66.50 |
Stop Loss Level | 69.00 |