Kekhawatiran Resesi AS Memicu Penurunan Ekuitas Global dan Dollar

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Pada hari Senin, pasar ekuitas mengalami kerugian besar di seluruh dunia, termasuk Wall Street yang menambah penurunan yang dimulai di Jepang. Dolar AS melemah terhadap yen, sementara investor yang khawatir mencari tanda-tanda resesi di Amerika Serikat.

Namun, imbal hasil obligasi AS pulih setelah aktivitas sektor jasa yang solid meredakan ketakutan akan resesi. Sebelumnya pada hari Senin, imbal hasil obligasi sempat turun ke level terendah dalam lebih dari satu tahun. Presiden Bank Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, meningkatkan sentimen ketika ia mengatakan bahwa laporan pekerjaan yang lemah pada bulan Juli tidak menandakan resesi.

Harga minyak turun pada hari Senin karena kekhawatiran resesi yang memicu kekhawatiran permintaan, meskipun penurunan ini terbatas oleh kekhawatiran bahwa konflik yang meningkat di Timur Tengah dapat mempengaruhi pasokan minyak mentah.

Sebelumnya, indeks acuan Nikkei Jepang (.N225) ditutup turun 12,40%, penurunan harian terbesar sejak Oktober 1987, seiring dengan kenaikan yen setelah Jepang memutuskan untuk menaikkan suku bunga ke level yang belum pernah terlihat dalam 15 tahun.

Yen melonjak tajam terhadap dolar pada hari Senin karena pembalikan agresif dari apa yang disebut carry trades, di mana investor meminjam uang dari ekonomi dengan suku bunga rendah seperti Jepang untuk mendanai investasi dalam aset dengan hasil lebih tinggi di tempat lain.

Laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan di bulan Juli telah memicu penjualan di Wall Street pada hari Jumat, ketika taruhan investor untuk pemotongan suku bunga Federal Reserve pada bulan September tiba-tiba meningkat menjadi 50 basis poin. Data pekerjaan tersebut mengikuti pembaruan pendapatan yang mengecewakan dari beberapa perusahaan teknologi besar AS.

Namun, saham AS mengurangi kerugian setelah Institute for Supply Management (ISM) melaporkan pada hari Senin bahwa aktivitas sektor jasa meningkat dari titik terendah empat tahun pada bulan Juli dengan pesanan dan lapangan kerja yang meningkat, meredakan kekhawatiran akan resesi.

Indeks manajer pembelian (PMI) non-manufaktur naik menjadi 51,4 dari 48,8 pada bulan Juni, melampaui ekspektasi ekonom sebesar 51,0. PMI di atas 50 menunjukkan pertumbuhan di sektor jasa, yang menyumbang lebih dari dua pertiga ekonomi AS.

Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 1.033,99 poin atau 2,60% menjadi 38.703,27, S&P 500 (.SPX) kehilangan 160,23 poin atau 3,00% menjadi 5.186,33, dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 576,08 poin atau 3,43% menjadi 16.200,08.

Indeks MSCI dari saham global (.MIWD00000PUS) turun 25,58 poin atau 3,25%, penurunan persentase satu hari terbesar sejak September 2022. Indeks STOXX 600 Eropa (.STOXX) sebelumnya ditutup turun 2,17%. Indeks volatilitas CBOE (.VIX), yang dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, mencatat lonjakan intraday terbesar sebelum berakhir pada 38,57 poin, penutupan tertinggi sejak Oktober 2020.

Dalam mata uang, yen Jepang melonjak ke level tertinggi tujuh bulan terhadap dolar karena trader menafsirkan data ekonomi AS minggu lalu sebagai meningkatkan prospek resesi AS dan pemotongan suku bunga Fed yang lebih tajam dari yang diharapkan sebelumnya.

Indeks dolar, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang termasuk yen dan euro, turun 0,46% menjadi 102,68. Terhadap yen Jepang, dolar melemah 1,77% menjadi 143,94 sementara euro naik 0,45% menjadi $1,0957.

Untuk obligasi AS, James Knightley, kepala ekonom internasional di ING, mengatakan bahwa data sektor jasa pada hari Senin adalah faktor kunci untuk rebound hasil bersama dengan komentar Goolsbee. Knightley mengatakan Goolsbee adalah “anggota paling dovish untuk beberapa waktu di Fed dan dia tidak menyarankan ada alarm nyata.”

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun 1,1 basis poin menjadi 3,785%, dari 3,796% pada Jumat lalu, sementara imbal hasil obligasi tenor 30 tahun turun 3,5 basis poin menjadi 4,0763%. Imbal hasil obligasi 2 tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, naik 3 basis poin menjadi 3,9017%, dari 3,872% pada Jumat lalu.

Pasar yang menghindari risiko juga terlihat pada spread yang lebih ketat pada swap suku bunga AS, kontrak berjangka pada Tingkat Pembiayaan Semalam Terjamin/Secured Overnight Financing Rate  (SOFR) dan suku bunga dana federal (FFR) serta lonjakan spread obligasi sampah AS.

Di pasar energi, minyak mentah AS ditutup turun 0,79% pada $72,94 per barel dan Brent ditutup pada $76,30 per barel, turun 0,66% pada hari itu.

Dalam logam mulia, emas tampaknya kehilangan daya tarik sebagai aset aman (safe haven). Emas spot turun 1,52% menjadi $2.406,16 per ons. Emas berjangka AS turun 0,74% menjadi $2.407,70 per ons.

Prospek Harga Emas Hari Selasa (06/8)

Harga emas sedang berusaha untuk bertahan di atas support 2.393 serta SMA 50 untuk bertahan bullish. Namun indikator RSI sudah bergerak di bawah area netralnya di 44, menandakan seller mulai dominan. Penembusan support 2.393 akan mengkonfirmasi penurunan menuju 2.375-2.353.  Sedangkan jika support tersebut bertahan, potensi rebound untuk menguji resistance 2.432 masih tetap terjaga.

Data Perdagangan pada hari Senin (05/8)

Open: 2,443.97    High: 2,458.66   Low: 2,364.22    Close: 2,407.12  Range: $94.44

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,462  R2  2,447   R3 2,462

S1  2,393    S2  2,375     S3 2,353

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.393
Profit Target Level 2.425
Stop Loss Level 2.375
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.447
Profit Target Level 2.410
Stop Loss Level 2.462

Prospek Harga Minyak Hari Selasa (06/8)

US OIL rebound setelah mampu mempertahankan support-nya di 71.39. Harga saat ini tengah menguji resistance terdekatnya di 74.60. Namun, trend tetap bearish selama harga masih tertahan di bawah SMA 50, yang berada di kisaran, dengan potensi penurunan lanjutan bisa ke kisaran 69.44.

Data perdagangan pada hari Senin (05/8)

Open: 74.21   High: 74.43   Low: 71.66  Close: 73.84  Range:  $2.77

OIL INTRADAY AREA

R1   74.60   R2 76.00  R3 77.60

S1  72.95     S2 71.39    S3 69.44

OPEN POSITION BUY
Price Level 73.00
Profit Target Level 75.00
Stop Loss Level 71.39
OPEN POSITION SELL
Price Level 76.00
Profit Target Level 74.00
Stop Loss Level 77.65
image-artikel