Kemenangan Trump Angkat Dollar AS ke Level Tertinggi Setahun

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dollar AS menguat terhadap mata uang utama pada Kamis, diperdagangkan pada level tertinggi dalam satu tahun dan menuju kenaikan selama lima sesi berturut-turut. Kenaikan ini dipicu oleh ekspektasi pasar sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS yang memungkinkannya kembali ke Gedung Putih.

Pasar memperkirakan bahwa kebijakan pemerintahan Trump yang baru akan memberlakukan tarif perdagangan dan memperketat kebijakan imigrasi, serta memperdalam defisit yang dianggap dapat memicu inflasi. Partai Republik yang mendukung Trump diproyeksikan akan mengendalikan kedua majelis Kongres saat ia menjabat pada Januari, memberi presiden terpilih kewenangan luas untuk mendorong agendanya.

Dollar AS melampaui 156 yen untuk pertama kalinya sejak Juli dan terakhir tercatat naik 0,56% pada 156,38 per dollar. Euro merosot ke level terendah sejak November 2023 dan turun 0,45% menjadi $1,05165. Poundsterling mencapai level terendah dalam empat bulan terhadap dollar dan terakhir turun 0,44% menjadi $1,2651.

Harga produsen AS naik pada bulan Oktober, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis, sehari setelah data menunjukkan inflasi konsumen hampir tidak berubah pada bulan sebelumnya. Jumlah klaim tunjangan pengangguran baru oleh warga AS turun pekan lalu, mengindikasikan kekuatan pasar tenaga kerja.

Data tersebut tidak mengubah pandangan bahwa Federal Reserve akan melaksanakan pemotongan suku bunga ketiga bulan depan. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga mengingat kekuatan ekonomi AS. Sebelumnya, Gubernur The Fed Adriana Kugler menyebutkan bahwa bank sentral telah mencapai kemajuan signifikan dalam mencapai target pekerjaan dan inflasi, tanpa memberikan arahan tegas mengenai kebijakan moneter jangka pendek. Presiden Fed Richmond Tom Barkin mengungkapkan bahwa kesepakatan gaji tinggi dalam serikat pekerja dan kemungkinan kenaikan tarif adalah beberapa ketidakpastian yang dapat membuat pejabat Fed lebih berhati-hati dalam menganggap bahwa mereka telah mengendalikan inflasi.

Indeks dollar AS, yang mengukur nilai mata uang tersebut terhadap enam mata uang utama termasuk euro dan yen, naik 0,17% ke 106,64, setelah mencapai puncaknya di 107,07, tertinggi sejak awal November 2023. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun 3,7 basis poin menjadi 4,414%.

Franc Swiss berada di bawah tekanan terhadap dollar, yang naik 0,3% menjadi 0,889 franc. Dollar Australia turun ke level terendah dalam tiga bulan setelah data pekerjaan yang sedikit lebih lemah, turun hingga $0,6453.

Saham awalnya menguat setelah pemilihan presiden AS. Masing-masing indeks utama Wall Street mencatat rekor pada Senin, namun terhenti dalam beberapa hari terakhir seiring kenaikan imbal hasil obligasi ke level tertinggi dalam empat bulan. Saham AS ditutup lebih rendah pada Kamis.

Dow Jones Industrial Average turun 207,33 poin, atau 0,47%, ke 43.750,86; S&P 500 turun 36,21 poin, atau 0,60%, ke 5.949,17; dan Nasdaq Composite turun 123,07 poin, atau 0,64%, ke 19.107,65.

Harga minyak ditutup sedikit lebih tinggi pada Kamis dalam perdagangan yang fluktuatif, karena penurunan tajam stok bahan bakar AS mengimbangi kekhawatiran atas kelebihan pasokan dan lemahnya permintaan akibat penguatan dollar. Minyak mentah Brent naik 28 sen, atau 0,4%, menjadi $72,56 per barel, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate naik 27 sen, atau 0,4%, menjadi $68,70. Kedua acuan sempat berada di wilayah negatif selama sesi perdagangan.

Harga emas melemah setelah mencapai level terendah dalam dua bulan pada Kamis, tertekan oleh reli dollar yang kuat, meskipun pelaku pasar tetap yakin akan pemotongan suku bunga pada bulan Desember setelah data ekonomi AS terbaru. Emas spot turun 0,1% menjadi $2.570,05 per ons pada pukul 02:00 p.m. ET (19:00 GMT), mencapai level terendah sejak 12 September. Emas berjangka AS ditutup turun 0,5% menjadi $2.572,90.

Prospek Harga Emas Hari Jumat (15/11)

Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan pola Head and Shoulders yang telah mencapai target di sekitar level 2.627. Setelah breakdown dari neckline di level 2.708, harga terus mengalami tekanan bearish dan kini bergerak menuju level support berikutnya. Level resistance terdekat berada di 2.600, diikuti oleh level 2.627 dan 2.643.

Sementara itu, level support penting berada di 2.544 yang merupakan level Fibonacci Extension (FE) 61.8%, yang kemarin sudah disentuh. Support selanjutnya ada di 2.529, dan lebih jauh di 2.498 yang merupakan FE 100%. Indikator RSI menunjukkan kondisi mendekati oversold, namun belum menunjukkan sinyal pembalikan yang signifikan, sehingga ada kemungkinan harga akan mencoba menguji kembali support-support penting di bawahnya sebelum ada potensi rebound ke arah resistance terdekat.

Data Perdagangan pada hari Kamis (14/11)

Open: 2,572.36    High: 2,581.39   Low: 2,536.72    Close: 2,565.39 Range: 44.67

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,600  R2  2,627   R3 2,643

S1  2,544   S2  2,529  S3 2,498

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.545
Profit Target Level 2.560
Stop Loss Level 2.525
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.600
Profit Target Level 2.560
Stop Loss Level 2.627

Prospek Harga Minyak Hari Jumat (15/11)

Pergerakan US Oil di time frame H4 menunjukkan bahwa harga bergerak dalam fase konsolidasi pada area yang ditandai dengan pola rectangle. Level resistance terdekat berada di 69.15, diikuti oleh 69.72 dan 70.48. Jika harga berhasil menembus di bawah area konsolidasi ini, maka potensi pelemahan dapat membawa harga menuju support di 66.70 hingga 65.23.

Indikator RSI berada di sekitar level 45, menunjukkan seller masih dominan. Jika harga bergerak ke bawah dan keluar dari area konsolidasi, tren bearish kemungkinan besar akan berlanjut.

Data perdagangan pada hari Kamis (14/11)

Open: 68.05   High: 69.37   Low: 67.89    Close: 68.63  Range:  1.48

OIL INTRADAY AREA

R1   69.15  R2  69.72  R3 70.48

S1  67.70   S2 66.70  S3 65.23

OPEN POSITION BUY
Price Level 67.70
Profit Target Level 69.00
Stop Loss Level 66.70
OPEN POSITION SELL
Price Level 69.15
Profit Target Level 68.00
Stop Loss Level 69.75
image-artikel