
USDJPY Opportunity: Bearish Range 161,500 – 160,500 Harga terendah sepanjang masa (ATH) mata uang Yen kembali tercipta di level 161,944, bahkan nyaris menyentuh level 162,000. Yen Jepang semakin tenggelam ke level terendah sejak tahun 1986 dan membuat pasar waspada terhadap intervensi pemerintah lainnya. Mata uang ini terbebani oleh perbedaan suku bunga yang mencolok antara Jepang dan AS, serta meningkatnya peluang Donald Trump menjadi presiden kedua yang dapat meningkatkan imbal hasil Treasury lebih lanjut. Kurangnya urgensi Bank of Japan (BOJ) untuk menormalisasi pengaturan moneter juga membebani Yen, meskipun ada spekulasi yang berkembang bahwa BOJ dapat menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya pada akhir Juli. Bank sentral mengindikasikan bahwa melemahnya Yen akan meningkatkan biaya impor, menambah tekanan inflasi dan merugikan konsumsi rumah tangga. Sementara itu, Menteri Keuangan “Shunichi Suzuki” menegaskan kembali pada hari Selasa bahwa pemerintah tetap waspada terhadap pergerakan mata uang, dengan menyatakan bahwa tingkat nilai tukar mata uang asing mencerminkan berbagai faktor yang kompleks. Pivot : 161,457 R1 : 162,147 S1 : 160,970 R2 : 162,634 S2 : 160,280 R3 : 163,324 S3 : 159,793
GBPUSD Opportunity: Bullish menuju 1.2832 – 1.2889 GBPUSD Poundsterling kembali menguat setelah data tenaga-kerja U.S rilis diluar prediksi. ADP Non-farm turun dibawah angka perkiraan dan data Jobless claim naik diatas perkiraan. Disatu sisi sektor jasa di U.K mengalami peningkatan, hal ini yang membuat mata-uang poundsterling kembali menguat. GBP masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini mengingat lemahnya data U.S yang buruk menekan penguatan indeks dollar. Open : 1.2741 Pivot : 1.2730 R1 : 1.2786 S1 : 1.2684 R2 : 1.2832 S2 : 1.2628 R3 : 1.2889 S3 : 1.2582
EURUSD Opportunity: Bullish menuju 1.0859 – 1.0903 EUR menguat cukup signifikan terhadap rivalnya U.S dollar pada perdagangan Rabu kemarin, penguatan ini didukung lemahnya data tenaga kerja ADP Non-fam dan meningkatnya angka pengangguran U.S. Indeks dollar (DXY) jatuh terhadap mata uang utama dunia lainnya juga diakibatkan turunnya aktivitas sektor jasa U.S ke level terendah dalam empat tahun pada bulan Juni. EUR masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini mengingat lemahnya data ekonomi U.S yang rilis malam tadi. Open : 1.0785 Pivot : 1.0779 R1 : 1.0823 S1 : 1.0742 R2 : 1.0859 S2 : 1.0698 R3 : 1.0903 S3 : 1.0661
USDCHF Opportunity: Bullish menuju 0.9079 – 0.9110 CHF menguat cukup signifikan terhadap U.S dollar, setelah rally panjang dalam sepekan akhirnya mata-uang Swiss franc dapat menguat pada perdagangan Rabu kemarin. Lemahnya data tenaga-kerja U.S dan meningkatnya klaim pengguran menjadi peluang buat CHF untuk menguat, Aksi taking-profit pun terjadi. CHF berpotensi kembali melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan adanya rilis data CPI Swiss siang nanti yang diperkirakan turun dari data bulan sebelumnya. Open : 0.9001 Pivot : 0.9015 R1 : 0.9045 S1 : 0.8980 R2 : 0.9079 S2 : 0.8950 R3 : 0.9110 S3 : 0.8915
DXY Opportunity: Bearish Range 105,300 – 104,900 Buruknya data ekonomi yang dirilis kembali menghantam mata uang Dollar AS. Indeks Dollar AS (DXY) merosot cukup lumayan, dan sentuh level terendah hariannya 105,049. Meskipun melemah namu tetapi bertahan pada level 105. Hal tersebut terjadi imbas para pelaku pasar terus menilai serangkaian data ekonomi sebagai petunjuk mengenai waktu dan sejauh mana Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya. Selain terus mengulangi pernyataan bahwa The Fed sedang mencari lebih banyak bukti disinflasi untuk menurunkan suku bunga, risalah pertemuan The Fed bulan Juni menunjukkan bahwa anggota FOMC terpecah mengenai berapa lama mereka harus mempertahankan tingkat suku bunga, dan pada saat yang sama menunjukkan tingkat kekhawatiran yang berbeda terhadap potensi penurunan suku bunga. risiko yang mungkin ditimbulkan oleh pengetatan berlebihan terhadap pasar tenaga kerja dan pertumbuhan. Dokumen tersebut mengikuti serangkaian data yang menunjukkan pasar tenaga kerja lebih lemah pada bulan Juni, termasuk hasil yang meleset dari laporan ADP dan tingginya klaim pengangguran yang berkelanjutan dalam dua tahun terakhir. Hal yang juga mendukung alasan pelonggaran kebijakan adalah ISM yang menunjukkan bahwa aktivitas sektor jasa secara tak terduga mengalami kontraksi terbesar dalam empat tahun terakhir, sementara harga-harga di sektor tersebut melambat. Pivot : 105,396 R1 : 105,743 S1 : 104,988 R2 : 106,151 S2 : 104,641 R3 : 106,498 S3 : 104,233

HANGSENG Opportunity: Bullish menuju 18,415 Hang Seng naik 209 poin atau 1,2% menjadi berakhir pada 17.979 pada hari Rabu, memperpanjang kenaikan untuk sesi ketiga setelah rekor penutupan tertinggi di S&P 500 Wall Street dan Nasdaq pada hari Selasa. Komentar Ketua Fed Powell pada konferensi di Portugal meningkatkan harapan bahwa penurunan suku bunga AS mungkin tidak akan lama lagi. Sementara itu, beberapa ekonom mengatakan Tiongkok mungkin mempercepat penerapan fiskal pada paruh kedua tahun 2024 tanpa melakukan revisi anggaran. Yang membatasi suasana bullish adalah penurunan penjualan ritel Hong Kong selama tiga bulan berturut-turut di bulan Mei. Sementara itu, data survei swasta menunjukkan sektor jasa di daratan meningkat paling kecil sejak Oktober 2023 pada bulan Juni, dengan sentimen mencapai level terendah dalam 4 tahun terakhir. Sebagian besar sektor melonjak, dipimpin oleh sektor teknologi, konsumen, dan properti. Alibaba Group melonjak 2,7% setelah raksasa e-commerce tersebut membeli kembali saham senilai USD 5,8 miliar pada Q2, yang merupakan pembelian kembali saham terbesar dalam satu kuartal yang pernah ada. Saham pemenang lainnya adalah Li Auto (5,8%), Meituan (4,5%), China Unicom (4,1%), dan Tencent Hlds. (2,9%). Pivot : 17,930 R1 : 18,152 S1 : 17,802 R2 : 18,290 S2 : 17,572 R3 : 18,640 S3 : 17,218
NASDAQ Opportunity: Buy Limit: 20,346.00 | SL: 20,271.00 | TP: 20,500.00 Baik laporan Ketenagakerjaan ADP maupun data klaim pengangguran mingguan menunjukkan adanya pelonggaran kondisi pasar tenaga kerja menjelang laporan upah non-pertanian yang diawasi ketat pada hari Jumat. Pasar berharap tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja akan mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga. Selain itu, data PMI dari Institute for Supply Management lebih lemah dari perkiraan, dan pesanan pabrik secara tak terduga merosot. Investor meningkatkan taruhan penurunan suku bunga pada bulan September menjadi lebih dari 70%, menurut FedWatch LSEG Tesla melonjak 6,5%, diperdagangkan mendekati level tertinggi enam bulan setelah naik lebih dari 10% pada hari Selasa menyusul penurunan pengiriman kendaraan kuartal kedua yang lebih kecil dari perkiraan. Nasdaq sendiri berada dalam level yang cukup tinggi untuk diperdagangkan, dan masih diekspektasikan untuk terus melakukan rally, mengingat masih ada beberapa data ekonomi di hari Jumat nanti yang berpotensi akan memperbesar harapan penurunan suku bunga oleh Fed di tahun ini. Pivot : 20,406.25 R1 : 20,424.00 S1 : 20,395.00 R2 : 20,488.08 S2 : 20,377.25 R3 : 20,836.83 S3 : 20,348.25

Oil Opportunity: Testing resistance 84.45 Dalam tanda lebih lanjut tentang hilangnya momentum Harga minyak turun pada perdagangan awal Kamis setelah data ketenagakerjaan dan aktivitas bisnis AS lebih lemah dari yang diharapkan, menandakan kemungkinan perlambatan ekonomi di negara konsumen minyak terbesar di dunia. Futures Brent turun 30 sen, atau 0,34%, menjadi $87,04 per barel, sementara futures West Texas Intermediate (WTI) AS turun 32 sen, atau 0,38%, menjadi $83,56 pada 0030 GMT, dengan aktivitas perdagangan yang berkurang karena liburan 4 Juli di AS. Di Amerika Serikat, data pada hari Rabu menunjukkan aplikasi pertama untuk tunjangan pengangguran AS meningkat minggu lalu, sementara jumlah orang yang menerima tunjangan pengangguran naik lebih lanjut ke level tertinggi dalam 2,5 tahun pada akhir Juni. Secara terpisah, laporan ADP Employment menunjukkan penggajian swasta meningkat sebesar 150.000 pekerjaan pada bulan Juni, di bawah konsensus yang memperkirakan peningkatan sebesar 160.000, dan setelah naik sebesar 157.000 pada bulan Mei. dalam ekonomi, indeks ISM Non-Manufacturing, ukuran aktivitas sektor jasa AS, turun ke level terendah empat tahun sebesar 48,8 pada bulan Juni, jauh di bawah konsensus 52,5, di tengah penurunan tajam dalam pesanan. Namun, data ekonomi yang lebih lemah dapat menambah argumen Federal Reserve untuk mulai memotong suku bunga, kata para analis, langkah yang akan mendukung pasar minyak karena suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan permintaan. Pivot 83.28 R1 84.45 R2 85.54 R3 86.54 S1 83.28 S2 82.53 S3. 81.45
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Kamis, 04 Juli 2024)

![]() |
Kamis, 04 Juli 2024 |
![]() |
13.00 WIB |
![]() |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |