FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,64800 – 0,64000
Tekanan terhadap mata uang Aussie yang dilakukan oleh mata uang Dollar AS terus berlangsung. Terlebih Aussie melemah selama lima sesi berturut-turut hingga mencapai level terendah dalam hampir dua minggu, karena sentimen penghindaran risiko yang lebih luas di pasar keuangan membayangi keputusan RBA untuk mempertahankan suku bunga. Selama rapat bulan November, dewan dengan suara bulat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga resmi pada 3,60% dan memilih untuk tidak mempertimbangkan kenaikan suku bunga apa pun. Keputusan ini diambil di tengah tekanan harga acuan yang terus berlanjut, dengan inflasi umum dan inflasi rata-rata terpangkas yang melebihi perkiraan. Selain itu, RBA meremehkan kenaikan pengangguran yang tidak terduga pada bulan September, menekankan bahwa pasar tenaga kerja masih “agak ketat.” Gubernur Bullock juga mencatat bahwa ruang lingkup untuk penurunan suku bunga tambahan tampaknya terbatas dan tingkat pelonggaran moneter yang diperlukan mungkin lebih kecil daripada siklus sebelumnya. Dollar Australia juga berada di bawah tekanan terhadap Greenback setelah pejabat Federal Reserve mengambil nada lebih hati-hati mengenai waktu potensi penurunan suku bunga.
Pivot : 0,65024
R1 : 0,65247 S1 : 0,64658
R2 : 0,65613 S2 : 0,64435
R3 : 0,65836 S3 : 0,64069
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 153,600 – 153,000
Akhirnya penguatan mata uang Yen Jepang terhadap mata uang Greenback mewarnai pergerakan market kemarin. Dimana Yen bangkit dari level terendah sembilan bulan setelah Menteri Keuangan Satsuki Katayama menegaskan kembali bahwa otoritas memantau peningkatan volatilitas di pasar valuta asing dengan urgensi yang kuat, memperingatkan terhadap pergerakan mata uang yang tajam dan sepihak. Pada bulan Maret, Katayama sempat menyatakan nilai wajar Yen berada di kisaran 120–130 per dolar, namun kemudian menarik kembali pandangan tersebut setelah menjabat. Sementara itu, Perdana Menteri Sanae Takaichi mengatakan Jepang belum mencapai inflasi berkelanjutan yang didukung oleh pertumbuhan upah, menandakan kehati-hatian terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut. Ia menyampaikan kepada parlemen bahwa inflasi konsumen masih berada di kisaran 3% akibat tingginya harga pangan, namun ia mencatat bahwa negara masih “setengah jalan” untuk mencapai pertumbuhan harga yang stabil yang didorong oleh upah yang lebih kuat. Pekan lalu, Bank of Japan mempertahankan suku bunga, dengan Gubernur Kazuo Ueda memperingatkan bahwa kebijakan perdagangan global dapat membebani pertumbuhan dan pendapatan perusahaan.
Pivot : 153,813
R1 : 154,320 S1 : 153,148
R2 : 154,985 S2 : 152,641
R3 : 155,492 S3 : 151,976
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3138 – 1.3190
Poundsterling tertekan cukup signifikan pada perdagangan Selasa kemarin. Pounds turun 0,72% ke 1,3044 setelah Menteri Keuangan Inggris memperingatkan “pilihan sulit” pada anggaran mendatang. Disatu-sisi Dollar AS naik ke level tertinggi empat bulan terhadap Poundsterling setelah sentimen pasar beralih ke aset aman. Penguatan dolar didukung oleh menurunnya harapan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve. Ketidaksepahaman di internal The Fed membuat pasar ragu apakah akan ada pemotongan suku bunga tambahan tahun ini. GBP berkesempatan untuk menguat pada pe4dagangan hati ini yang akan didukung oleh rilisnya data ekonomi Inggris di sektor Jasa yang diperkirakan akan mengalami kenaikan. Disi-lain laporan data Tenaga-kerja AS ADP Non-farm akan rilis malam nanti yang diperkirakan akan mengalami pelemahan.
Open : 1.3019 Pivot : 1.3058
R1 : 1.3089 S1 : 1.3009
R2 : 1.3138 S2 : 1.2968
R3 : 1.3190 S3 : 1.2910
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1532 – 1.1570
Euro masih dalam tekanan U.S Dollar pada perdagangan Srlasa kemarin. Euro melemah untuk sesi kelima berturut-turut ke posisi terendah sejak Agustus di 1,148 Dollar. Disatu-sisi Dolar AS naik ke level tertinggi empat bulan terhadap euro setelah sentimen pasar beralih ke aset aman. Penguatan dolar didukung oleh menurunnya harapan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve. Ketidaksepahaman di internal The Fed membuat pasar ragu apakah akan ada pemotongan suku bunga tambahan tahun ini. EUR berpeluan untuk menguat pada perdagangan hati ini yang akan didukung oleh rilisnya data ekonomi kawasan di sektor Jasa, Factory Order dan Retail Sales yang diperkirakan akan mengalami kenaikan. Disi-lain laporan data Tenaga-kerja AS ADP Non-farm akan rilis malam nanti yang diperkirakan akan mengalami pelemahan.
Open : 1.1481 Pivot : 1.1495
R1 : 1.1510 S1 : 1.1472
R2 : 1.1532 S2 : 1.1456
R3 : 1.1570 S3 : 1.1426
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8050 – 0.8037
Swiss Franc ditutup melemah pada perdagangan Selasa kemarin. Franc Swiss madih dalam tekanan U.S Dollar akibat menurunnya harapan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve. Ketidaksepahaman di internal The Fed membuat pasar ragu apakah akan ada pemotongan suku bunga tambahan tahun ini. Pelaku pasar beralih ke aset safe haven seperti Dollar AS. CHF berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang didukung oleh laporan data Tenaga-kerja AS ADP Non-farm akan rilis malam nanti yang diperkirakan akan mengalami pelemahan.
Open : 0.8089 Pivot : 0.8086
R1 : 0.8097 S1 : 0.8066
R2 : 0.8107 S2 : 0.8050
R3 : 0.8128 S3 : 0.8037
USDCAD
Opportunity : Selama harga tetap di atas pivot 1.40864, bias intraday cenderung bullish. Buy dibreakout 1.41212 dengan target 1.41595 dan stop loss dibawah 1.40665. Volatilitas tinggi mungkin terjadi menjelang rilis data ADP dan ISM.
USD/CAD menutup sesi 4 November di 1.41013, menandai penutupan harian di atas resistance 1.4079 yang sebelumnya menjadi area kunci. Secara teknikal, struktur harga menunjukkan pola bullish continuation dengan higher high yang terbentuk sejak 30 Oktober. Selama harga bertahan di atas area pivot 1.40864, potensi kenaikan menuju 1.41411 (R2) hingga 1.41595 (R3) masih terbuka. Namun, jika terjadi retracement di bawah 1.40665 (S1), peluang koreksi ke 1.40317 (S2) tidak dapat diabaikan. Candle H4 menunjukkan momentum beli mulai melambat, sehingga potensi pullback ringan masih mungkin terjadi sebelum melanjutkan tren naik.
Dari sisi fundamental, rilis data ekonomi AS pada 5 November 2025 akan menjadi fokus utama pasar, khususnya ADP Employment Change (Okt) dan ISM Non-Manufacturing PMI. Data tenaga kerja yang kuat dan PMI di atas ekspektasi biasanya memperkuat dolar AS melalui ekspektasi bahwa The Fed akan menahan suku bunga lebih lama. Dari sisi Kanada, rilis PMI sektor jasa dan Official Foreign Reserves juga akan diamati, meski dampaknya relatif lebih kecil dibandingkan data AS. Dengan latar makro saat ini, USD masih berpotensi unggul terhadap CAD apabila data AS mencerminkan kekuatan ekonomi yang berkelanjutan.
Open price :1.41001 Pivot :1.40864
R1 :1.41212 S1 :1.40665
R2 :1.41411 S2 :1.40317
R3 :1.41595 S3 :1.40214
DXY
Opportunity: Bullish Range 100,200 – 100,500
Keperkasaan mata uang Greenback terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya terus berlangsung, padahal shutdown pemerintahan belum ada tanda-tanda akan berakhir. Tercermin pada Indeks Dollar AS (DXY) terus melonjak dan sentuh level 100,255, mendekati level tertingginya sejak Mei lalu. Dukungan penguatan tersebut karena para pedagang mengkalibrasi ulang ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed pada bulan Desember menyusul serangkaian sinyal beragam dari para pembuat kebijakan. Pekan lalu, Ketua Powell memperingatkan bahwa langkah di bulan Desember “bukanlah sesuatu yang sudah pasti.” Presiden The Fed Chicago, Goolsbee, mengatakan ia tetap lebih khawatir tentang inflasi daripada ketenagakerjaan, sementara Gubernur Cook menunjukkan meningkatnya risiko pelemahan pasar tenaga kerja. Presiden The Fed San Francisco, Daly, mendesak para pejabat untuk “tetap berpikiran terbuka,” dan Gubernur Miran menekankan bahwa kebijakan tersebut tetap restriktif. Pasar sekarang memperkirakan peluang sekitar 70% untuk penurunan suku bunga sebesar 25bps bulan depan, turun dari sekitar 90% sebelum keputusan FOMC minggu lalu, tetapi masih di atas 60% yang terlihat awal pekan ini. Dengan rilis data publik yang terbatas di tengah penutupan pemerintah yang sedang berlangsung, investor sekarang mengalihkan perhatian mereka ke laporan ketenagakerjaan ADP malam nanti untuk wawasan baru tentang kondisi pasar tenaga kerja.
Pivot : 100,065
R1 : 100,387 S1 : 99,875
R2 : 100,577 S2 : 99,553
R3 : 100,899 S3 : 99,363

INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish ke area 52,889
Indeks Nikkei 225 turun 2,5% menjadi sekitar 50.200, sedangkan Indeks Topix turun 1,3% menjadi 3.267 pada hari Rabu, memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya dan mencerminkan aksi jual semalam di Wall Street di tengah kekhawatiran baru atas valuasi AI yang tinggi. Peringatan dari CEO Goldman Sachs David Solomon dan CEO Morgan Stanley Ted Pick tentang potensi penurunan pasar selama dua tahun ke depan semakin mengurangi sentimen. Saham-saham yang terkait dengan teknologi dan AI memimpin penurunan, dengan SoftBank Group, Advantest, Lasertec, Fujikura, dan Tokyo Electron anjlok antara 3,2% dan 9,4%. Nama-nama besar lainnya juga melemah, antara lain Mitsubishi UFJ (-1.7%), Toyota Motor (-2%), dan Mitsubishi Heavy Industries (-3.2%). Dari sisi domestik, investor menantikan rilis data ekonomi penting minggu ini untuk mendapatkan petunjuk mengenai prospek kebijakan Bank of Japan, seiring dengan berkembangnya spekulasi mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Desember.
Pivot : 51,375
R1 : 51,829 S1 : 50,875
R2 : 52,320 S2 : 50,430
R3 : 52,765 S3 : 49,930
HANGSENG
Opportunity: Bearish ke area: 26,018
Hang Seng merosot 206 poin, atau 0,8%, menjadi berakhir pada 25.952 pada hari Selasa, melepaskan kenaikan sebelumnya karena sentimen memburuk di tengah meluasnya penurunan sektoral. Indeks teknologi turun 1,8% setelah Presiden AS Trump mengatakan Nvidia akan dilarang menjual chip AI tercanggihnya ke Tiongkok, meskipun mengizinkan beberapa penjualan ke Beijing. Sebagian besar pedagang mengabaikan laporan bahwa Tiongkok menaikkan subsidi, memotong tagihan energi untuk pusat data utama. Saham-saham konsumen dan properti juga melemah, menyusul penurunan di daratan karena anjloknya kontrak berjangka AS akibat ketidakpastian mengenai jalur suku bunga The Fed setelah dua kali pemotongan pada tahun ini dan kekhawatiran penutupan pemerintah yang masih berlangsung. Dari sisi bisnis, nama-nama properti Tiongkok yang tertekan kembali menarik perhatian: New World meluncurkan rencana pertukaran obligasi sebesar USD 1,9 miliar termasuk pemotongan kreditor, sementara obligasi dolar Vanke jatuh setelah pemegang saham terbesarnya memperketat persyaratan pinjaman. Penurunan signifikan termasuk Li Auto (-3,7%), Innovent Biologics (-3,5%), Zijin Gold (-2,9%), dan Xiaomi Corp. (-2,7%).
Pivot : 26,361
R1 : 26,620 S1 : 26,024
R2 : 26,957 S2 : 25,765
R3 : 27,216 S3 : 25,428
NASDAQ
Opportunity:Sell Limit: 26,318 | SL: 26,400 | TP: 25,780
Saham berjangka AS turun lebih lanjut pada hari Rabu setelah rata-rata saham utama turun tajam pada sesi sebelumnya di tengah meningkatnya kekhawatiran atas peningkatan valuasi AI. Dow berjangka turun 0,1%, sementara S&P 500 dan Nasdaq 100 berjangka masing-masing turun 0,4% dan 0,6%. Dalam perdagangan reguler pada hari Selasa, Dow turun 0,53%, S&P 500 turun 1,17% dan Nasdaq Composite anjlok 2,04%. Saham Palantir anjlok 7,9% karena kekhawatiran penilaian meskipun mengalahkan perkiraan pendapatan. Chip AI kelas berat Nvidia juga turun 4% sementara Tesla kehilangan 5,2% menjelang pertemuan pemegang saham pembuat kendaraan listrik itu Kamis ini. Aksi jual terjadi ketika rasio forward P/E S&P 500 naik di atas 23, mendekati level tertinggi sejak tahun 2000, meningkatkan kekhawatiran akan koreksi setelah berbulan-bulan terkonsentrasi kenaikan pada beberapa saham AI. Komentar dari David Solomon dari Goldman Sachs dan Ted Pick dari Morgan Stanley, memperingatkan potensi penurunan pasar sebesar 10-20%, memperdalam suasana risk-off.
Pivot : 26,081.33
R1 : 26,311.17 S1 : 25,765.17
R2 : 26,627.33 S2 : 25,535.33
R3 : 26,857.33 S3 : 25,219.17

COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bearish selama di bawah 3.978-4.000, testing support 3.914-3.886.
Harga emas mencatat penurunan terbesar lebih dari satu minggu setelah indeks dolar AS menguat ke level tertinggi sejak Mei, yang meredam permintaan. Spot bullion stabil di sekitar $3.937 per ons setelah sebelumnya turun hampir 2% pada sesi sebelumnya; penguatan greenback yang berlanjut selama lima hari—pergerakan terbaik sejak Juli—membuat emas menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli berdenominasi mata uang lain dan mendorong tekanan jual.
Di sisi kebijakan moneter, beberapa pembuat kebijakan Federal Reserve baru-baru ini menolak untuk mendukung pemangkasan suku bunga tambahan pada Desember karena mereka menimbang risiko inflasi versus pelemahan pasar tenaga kerja, dan pelaku pasar akan mengikuti pidato pejabat Fed lain seperti St. Louis Fed President Alberto Musalem dan Cleveland Fed chief Beth Hammack untuk pandangan tambahan.
Pivot : 4.027
R1 3.978 R2 4.000 R3 4.027
S1 3.914 S2 3.886 S3 3.862
Silver
Opportunity : Sell di breakout 46.569 dengan target 45.031 dan stop loss diatas 48.743. Pergerakan XAG/USD akan sangat reaktif terhadap hasil rilis data tenaga kerja dan sektor jasa AS hari ini.
XAG/USD menutup sesi 4 November di 47.103, setelah menyentuh low harian di 46.855 dan high di 48.209. Harga kini menguji garis tren naik jangka menengah di area 47.252, dengan kecenderungan melemah tipis di bawahnya. Selama harga bertahan di atas 46.569 (S1), peluang rebound masih ada dengan potensi uji ulang ke 47.923 (R1) hingga 48.743 (R2). Sebaliknya, penembusan di bawah 46.569 akan membuka ruang koreksi lebih dalam menuju 46.035–45.031.
Faktor utama yang mempengaruhi pergerakan silver hari ini adalah rilis data ekonomi AS — ADP Employment Change dan ISM Non-Manufacturing PMI. Data yang kuat biasanya mendorong kenaikan USD dan yield obligasi, yang cenderung menekan logam mulia seperti silver karena menurunkan daya tarik aset non-yield. Namun, jika data keluar lebih lemah dari ekspektasi, silver berpotensi menguat karena pelemahan USD dapat meningkatkan permintaan aset safe haven. DXY dan imbal hasil obligasi 10-tahun AS akan menjadi indikator pendukung arah selanjutnya.
Open price :47.502 Pivot :47.389
R1 :47.923 S1 :46.569
R2 :48.743 S2 :46.035
R3 :48.743 S3 :45.031
Oil
Opportunity :Bearish, testing support 59,70-59,27.
Kontrak berjangka minyak mentah WTI turun mendekati $60 per barel, memperpanjang kerugian dari sesi sebelumnya setelah data inventori yang tajam meningkatkan kekhawatiran kelebihan pasokan. Data American Petroleum Institute (API) menunjukkan kenaikan stok minyak AS sebesar 6,5 juta barel untuk pekan yang berakhir 4 November, jauh melampaui ekspektasi penurunan 2,4 juta barel dan menandai kenaikan mingguan terbesar sejak awal Juli jika dikonfirmasi oleh data resmi berikutnya.
Keputusan OPEC+ untuk menunda kenaikan produksi dari Januari hingga Maret setelah peningkatan moderat pada Desember, dengan alasan pergeseran musiman permintaan dan ekspektasi surplus pada 2026 dari peningkatan pasokan OPEC dan non-OPEC, turut mempengaruhi sentimen pasar. Penguatan dolar AS juga memberatkan harga minyak karena membuat komoditas bernominal dolar menjadi lebih mahal.
Pivot: 60,66
R1 60,66 S1 59,70
R2 61,00 S2 59,27
R3 61,38 S3 58,91
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Rabu, 05 November 2025)

Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Mengukur Pengaruh Data ADP AS Terhadap Pasar Dollar dan Emas
Catat jam dan waktunya ya!
| Rabu, 05 November 2025 | |
| 13.00 WIB | |
| Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join:
