FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,65400 – 0,64400
Aussie manguat terhadap mata uang Dollar AS terus berlangsung, mendekati level tertinggi 8 bulan, meskipun ada ekspektasi luas bahwa RBA akan menerapkan pemotongan suku bunga ke-3 tahun ini pada pertemuan kebijakan moneter Selasa esok hari 8 Juli. Bank sentral diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin di tengah inflasi yang mereda dan prospek ekonomi yang melemah. Inflasi berada di angka 2,4% pada Q1 2025, tetap berada pada level terendah sejak awal 2021 dan masih dalam kisaran target RBA 2–3%. Sementara itu, PDB tumbuh hanya 0,2% pada Q1, turun dari 0,6% pada Q4 2024. Para ekonom dan pasar awalnya memperkirakan tiga kali pemangkasan suku bunga RBA tahun ini, tetapi menaikkan perkiraan mereka menjadi 4 kali pada bulan Mei, dan sekarang mengantisipasi hingga lima kali, didorong oleh disinflasi yang lebih cepat dari perkiraan dan tanda-tanda pelemahan ekonomi. Namun, meskipun ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih dalam semakin meningkat, Dollar Australia telah naik lebih dari 6% tahun ini, didukung oleh pelemahan Dollar AS secara luas.
Pivot : 0,65573
R1 : 0,65690 S1 : 0,65360
R2 : 0,65903 S2 : 0,65243
R3 : 0,66020 S3 : 0,65030
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 144,500 – 143,500
Mata uang Yen Jepang mulai menguat terhadap Dollar AS, Yen Jepang menguat menyentuh 144,172, memulihkan kerugian dari sesi sebelumnya karena data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan memperkuat ekspektasi akan sikap yang lebih agresif dari Bank Jepang. Pengeluaran rumah tangga melonjak 4,7% tahun-ke-tahun pada bulan Mei, pulih tajam dari penurunan 0,1% pada bulan April dan mengalahkan perkiraan untuk kenaikan 1,2%. Peningkatan tersebut mencerminkan upaya intensif Tokyo untuk merangsang konsumsi domestik. Yen juga mendapat dukungan dari Dollar AS yang lebih lemah, yang melemah karena kekhawatiran baru atas kebijakan tarif membebani sentimen. Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mulai mengeluarkan surat tentang masalah perdagangan, yang berpotensi menetapkan tarif sepihak. Trump sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif hingga 35% pada barang-barang Jepang, dengan alasan ketidakpuasan dengan pembelian beras dan mobil Amerika yang terbatas oleh Jepang.
Pivot : 144,546
R1 : 144,920 S1 : 144,236
R2 : 145,330 S2 : 143,762
R3 : 145,704 S3 : 143,352
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.3615 – 1.3585
GBP/USD melemah tipis 0,1% ke 1,3649, mencatat penurunan mingguan sebesar 0,4% terhadap dollar. Ketidakpastian fiskal meningkat setelah pemerintah Inggris mundur dari reformasi kesejahteraan yang diusulkan, memicu kekhawatiran akan masa depan Menteri Keuangan. Meskipun Indeks Dollar sebelumnya menguat 0,4% pada Kamis berkat data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan, penguatan tersebut hanya berlangsung singkat.
Spekulasi meningkat bahwa pemerintah Inggris akan menaikkan pajak dalam anggaran musim gugur mendatang sebagai upaya menyeimbangkan anggaran. Imbal hasil obligasi (gilt) relatif stabil, namun tekanan terhadap sterling tetap tinggi karena pasar memperkirakan Bank of England akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September, bahkan mungkin satu kali lagi sebelum akhir tahun. GBP masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang akan disebabkan rilisnya data indeks harga perumahan yang diperkirakan akan mengalami penurunan.
Open : 1.3650 Pivot : 1.3652
R1 : 1.3663 S1 : 1.3634
R2 : 1.3680 S2 : 1.3615
R3 : 1.3711 S3 : 1.3585
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.1750 – 1.1717
EUR/USD naik 0,1% ke 1,1777 dan diperkirakan mencatat kenaikan mingguan sebesar 0,5%. Hal ini terjadi meskipun data pesanan industri Jerman untuk bulan Mei turun 1,4%, lebih buruk dari perkiraan. Bank Sentral Eropa telah memangkas suku bunga sebanyak delapan kali tahun ini, namun memberi sinyal akan menahan diri dalam pertemuan berikutnya.
Pasar mulai memperhatikan potensi penguatan euro lebih lanjut, dengan kekhawatiran bahwa EUR/USD yang bergerak cepat menuju 1,20 bisa menimbulkan intervensi verbal dari otoritas moneter.
Fokus kini beralih ke dinamika perdagangan, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa surat pemberitahuan tarif akan dikirim ke sejumlah negara, yang menandai perubahan pendekatan dari negosiasi individual ke kebijakan tarif menyeluruh. Pasar pun mulai mengantisipasi potensi volatilitas akibat kebijakan ini. EUR berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang akan disebabkan rilisnya data Retail Sales untuk kawasan Eropa yang diperkirakan turun dari angka 2.3% menjadi 1.2% pada sore nanti.
Open : 1.1776 Pivot : 1.1772
R1 : 1.1787 S1 : 1.1764
R2 : 1.1809 S2 : 1.1750
R3 : 1.1828 S3 : 1.1717
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.7855 – 0.7973
Swiss Franc ditutup stabil pada perdagangan Jumat kemarin. Adanya hari libir nasional AS Independens day membuat haraga mata-uang Swiss Franc tidak mengalami banyak pergerakan. Indeks Dollar AS turun 0,2% ke level 96,605, di tengah kekhawatiran pasar terhadap tenggat waktu 9 Juli untuk sejumlah kesepakatan dagang AS. Meski sebelumnya menguat 0,4% pada Kamis berkat data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan, penguatan tersebut hanya berlangsung singkat.
Fokus kini beralih ke dinamika perdagangan, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa surat pemberitahuan tarif akan dikirim ke sejumlah negara, yang menandai perubahan pendekatan dari negosiasi individual ke kebijakan tarif menyeluruh. Pasar pun mulai mengantisipasi potensi volatilitas akibat kebijakan ini CHF masih berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang akan disebabkan oleh kebijakan tarif dagang Trump yang dapat merugikan mata-uang Swiss.
Open : 0.7921 Pivot : 0.7933
R1 : 0.7941 S1 : 0.7920
R2 : 0.7955 S2 : 0.7899
R3 : 0.7973 S3 : 0.7870
DXY
Opportunity: Bearish Range 96,900 – 96,600
Tekanan terhadap mata uang Greenback belum usai, Indeks Dollar AS (DXY) menghentikan reli 2 hari karena kekhawatiran baru atas kebijakan perdagangan membebani sentimen. Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mulai mengeluarkan surat mengenai masalah perdagangan, yang berpotensi menetapkan tingkat tarif unilateral sebelum batas waktu negosiasi 9 Juli—menimbulkan ketidakpastian baru ke dalam pasar global. Pada saat yang sama, DPR meloloskan rancangan undang-undang pemotongan pajak dan belanja negara Trump yang sekarang sedang menuju Gedung Putih. Undang-undang tersebut diproyeksikan akan meningkatkan defisit anggaran federal lebih dari US $3 triliun, menambah risiko fiskal jangka panjang. Sementara itu, perekonomian AS menambah 147.000 lapangan kerja pada bulan Juni, melampaui ekspektasi 110.000 dan menandai peningkatan dari 144.000 pada bulan Mei. Data tersebut membantu meredakan kekhawatiran resesi dan mengurangi tekanan pada Federal Reserve untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Pivot : 96,983
R1 : 97,108 S1 : 96,860
R2 : 97,231 S2 : 96,735
R3 : 97,356 S3 : 96,612
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish hingga area 39,360
Nikkei 225 turun 0,3% menjadi sekitar 39.690 pada hari Senin, memperpanjang kerugian minggu lalu setelah Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa tarif timbal baliknya yang luas akan berlaku pada 1 Agustus. Menteri Keuangan Scott Bessent mencatat bahwa tarif akan kembali ke level 2 April untuk negara-negara yang belum mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS pada tanggal tersebut, memberikan lebih banyak waktu untuk negosiasi. Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan pada hari Minggu bahwa dia tidak akan “mudah berkompromi” dalam pembicaraan dengan Washington, karena Tokyo berupaya menghindari tarif yang diusulkan Trump hingga 35% pada barang-barang Jepang. Menambah suasana hati-hati, upah riil Jepang turun 2,9% pada bulan Mei — penurunan bulanan kelima berturut-turut dan penurunan paling tajam dalam hampir dua tahun — meningkatkan kekhawatiran tentang belanja konsumen dan momentum ekonomi. Di antara yang mengalami penurunan mencolok adalah Mitsubishi UFJ (-1,7%), Fujikura (-1,0%), dan SoftBank Group (-1,2%).
Pivot : 39,778
R1 : 39,956 S1 : 39,541
R2 : 40,193 S2 : 39,363
R3 : 40,608 S3 : 39,948
HANGSENG
Opportunity: Bearish menuju 23,705
Hang Seng kehilangan 154 poin atau 0,6% hingga ditutup pada 23.916 pada hari Jumat, menandai sesi kerugian kedua berturut-turut di tengah penurunan sektor berbasis luas. Patokan turun 1,5% untuk minggu ini, membalikkan keuntungan dari periode sebelumnya karena investor menjadi berhati-hati menjelang batas waktu tarif Presiden AS Trump 9 Juli. Menambah tekanan, kementerian perdagangan Tiongkok menyelesaikan penyelidikan brendi UE, mengenakan tarif hingga 34,9% selama lima tahun mulai 5 Juli. Pelaku pasar juga mengamati data utama Tiongkok yang akan dirilis minggu depan—termasuk CPI dan PPI Juni—di tengah risiko deflasi yang masih ada. Pasar AS ditutup untuk Hari Kemerdekaan setelah rekor tertinggi di S&P 500 dan Nasdaq Kamis, didukung oleh data pekerjaan yang kuat. Kerugian di Hong Kong diimbangi oleh optimisme atas kemungkinan stimulus pada pertemuan Politbiro Tiongkok mendatang dan berita bahwa AS akan mengurangi pembatasan ekspor pada perangkat lunak desain chip ke Tiongkok. Penurunan utama termasuk AIA Group (-4,6%), Techtronic Industries (-2,9%), dan China Overseas Land (-2,3%).
Pivot : 23,899
R1 : 24,100 S1 : 23,708
R2 : 24,291 S2 : 23,507
R3 : 24,683 S3 : 23,115
NASDAQ
Opportunity:Sell Limit: 22,950 | SL: 23,050 | TP: 22,780
Saham berjangka AS bergerak lebih rendah pada hari Senin setelah Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa tarif akan berlaku pada tanggal 1 Agustus. Menteri Perdagangan Howard Lutnick menyatakan pada hari Minggu bahwa bea baru dijadwalkan untuk dilanjutkan bulan depan, menambahkan bahwa Presiden saat ini sedang menentukan tarif akhir di tengah negosiasi yang sedang berlangsung—pernyataan yang ditegaskan Trump. Sebelumnya pada hari itu, Menteri Keuangan Scott Bessent menyatakan bahwa tarif akan kembali ke level 2 April jika tidak ada kesepakatan perdagangan yang dicapai pada tanggal 1 Agustus. Penangguhan tarif timbal balik selama 90 hari Trump, yang awalnya akan berakhir minggu ini, telah diperpanjang karena pembicaraan yang terhenti. Minggu lalu, S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 1,72% dan 1,62%, keduanya mencapai rekor tertinggi baru karena optimisme atas meredanya ketegangan perdagangan. Dow juga naik 2,3%, mendekati rekor tertinggi baru sepanjang masa. Ke depannya, investor mengamati musim pendapatan yang akan datang untuk pendorong pasar baru.
Pivot : 22,948.25
R1 : 23,016.50 S1 : 22,836.25
R2 : 23,128.50 S2 : 22,768.00
R3 : 23,308.75 S3 : 22,587.75
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bearish selama di bawah 3.323, testing support 3.297-3.282.
Harga emas mengalami penurunan tipis setelah mencatatkan kenaikan hampir 2% pada pekan sebelumnya. Logam mulia ini diperdagangkan di kisaran US$ 3.325 per ons, turun 0,4% pada perdagangan pagi di Singapura. Pergerakan ini mencerminkan kehati-hatian investor menjelang tenggat waktu 9 Juli yang ditetapkan Presiden Donald Trump terkait penerapan tarif perdagangan baru.
Meskipun harga terkoreksi, minat terhadap emas tetap kuat, didorong oleh kekhawatiran akan eskalasi perang dagang yang dipimpin Amerika Serikat. Treasury Secretary Scott Bessent mengisyaratkan bahwa negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang hingga Rabu akan diberi waktu tambahan selama tiga minggu untuk melanjutkan negosiasi. Namun, jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, tarif akan mulai diberlakukan satu per satu terhadap masing-masing negara mulai 1 Agustus, menurut pernyataan Commerce Secretary Howard Lutnick.
Kondisi ini menegaskan kembali posisi emas sebagai aset lindung nilai (safe haven), apalagi di tengah ketidakpastian geopolitik dan perlambatan pertumbuhan global. Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik lebih dari 25%, didukung oleh arus masuk ke dalam dana ETF berbasis emas serta permintaan yang konsisten dari bank sentral dunia. Saat ini, harga emas masih sekitar US$ 170 di bawah rekor tertingginya yang dicapai pada bulan April, dengan prospek penguatan lebih lanjut apabila ketegangan perdagangan meningkat
Pivot : 3.323
R1 3.323 R2 3.342 R3 3.350
S1 3.311 S2 3.3297 S3 3.282
Oil
Opportunity: Potensi rebound jika support 65,34 bertahan, testing resistance 66,40
Sementara itu, pasar minyak kembali melanjutkan tren pelemahannya setelah aliansi produsen OPEC+ mengumumkan peningkatan produksi yang lebih besar dari perkiraan untuk bulan Agustus. Minyak mentah Brent sempat tergelincir hingga 1,6% mendekati US$ 67 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) turun ke bawah US$ 66.
Keputusan OPEC+ untuk menambah pasokan sebesar 548.000 barel per hari — jauh di atas proyeksi sebelumnya yang hanya 411.000 barel — menjadi sinyal kuat bahwa kelompok produsen ini mulai melepaskan kebijakan pengetatan produksi yang telah mereka jalankan dalam beberapa tahun terakhir. Langkah ini juga merespons permintaan Presiden Trump untuk menurunkan harga bahan bakar di tengah inflasi yang masih tinggi.
Meskipun permintaan musim panas diharapkan dapat menyerap tambahan pasokan tersebut, kekhawatiran akan potensi kelebihan pasokan kembali mencuat. Terlebih lagi, fokus pasar saat ini juga tertuju pada kebijakan perdagangan AS yang agresif, dengan tarif baru yang akan mulai diberlakukan per 1 Agustus. Ketegangan sebelumnya di Timur Tengah antara Israel dan Iran turut menyebabkan volatilitas pasar, meskipun saat ini gencatan senjata rapuh masih berlaku.
Pivot: 65,34
R1 66,40 R2 67,56 R3 69,39
S1 65,34 S2 64,15 S3 62,80
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Senin, 07 Juli 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Arah Pasar Keuangan di Tengah Dinamika Kesempatan Dagang AS
Catat jam dan waktunya ya!
![]() | Senin, 07 Juli 2025 |
![]() | 13.00 WIB |
![]() | Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: