FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range Limited 0,65000 – 0,65700
Tanda penguatan mata uang Aussie terhadap mata uang Greenback mulai nampak pada perdagangan market kemarin. Hal tersebut melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya, karena meningkatnya espektasi pada pemotongan suku bunga Federal Reserve AS pada September mendatang mengangkat sentimen risiko. Pasar kini memperkirakan peluang pelonggaran sebesar 90% di tengah tanda-tanda melemahnya ekonomi AS. Di sisi perdagangan, Presiden Trump mengancam akan mengenakan tarif tinggi pada impor farmasi dan semikonduktor. Namun, ia mengisyaratkan kemungkinan perpanjangan gencatan senjata perdagangan dengan China sebelum batas waktu Agustus, dan mengatakan bahwa kesepakatan sudah “sangat dekat”. Sementara itu, dengan sedikit data yang akan dirilis minggu ini, nilai tukar Aussie kemungkinan akan melemah karena pasar sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga RBA seperempat poin menjadi 3,60% pada 12 Agustus. Namun, dengan bank sentral yang mengisyaratkan pendekatan pelonggaran yang hati-hati, investor sebagian besar memperkirakan akan ada jeda pada bulan September, dengan penurunan lebih lanjut kemungkinan bergantung pada berlanjutnya disinflasi. Perhatian akan tertuju pada IHK Q3 yang akan dirilis pada 29 Oktober dan data lapangan kerja bulanan untuk melihat tanda-tanda peningkatan pengangguran yang berkelanjutan.
Pivot : 0,64912
R1 : 0,65186 S1 : 0,64739
R2 : 0,65359 S2 : 0,64465
R3 : 0,65633 S3 : 0,64292
USDJPY
Opportunity: Bearish Range Limited 147,200 – 146,800
Nampaknya pelemahan yang dialami oleh mata uang Yen terhadap mata uang Greenback masih terus terjadi. Hal ini memperpanjang kerugian dari sesi sebelumnya karena data upah yang mengecewakan memicu kekhawatiran ekonomi baru. Upah riil di Jepang turun selama 6 bulan berturut-turut pada Juni, dengan inflasi yang terus melampaui pertumbuhan gaji, sebuah tren yang mempersulit langkah Bank Jepang menuju pengetatan kebijakan lebih lanjut. Data tersebut menimbulkan keraguan pada prospek jangka pendek untuk kenaikan suku bunga, terutama karena BOJ berjuang melawan momentum upah yang lamban, inflasi yang terus-menerus, dan ketidakpastian perdagangan global yang sedang berlangsung. Risalah rapat BOJ Juni menunjukkan para pembuat kebijakan tetap terbuka untuk pengetatan lebih lanjut jika ketegangan perdagangan mereda. Secara terpisah, seorang pejabat Kementerian Keuangan menyerukan fleksibilitas kebijakan, khususnya mengenai operasi pembelian obligasi untuk memastikan stabilitas pasar. Pekan lalu, bank sentral mempertahankan suku bunga tetap stabil tetapi menaikkan proyeksi inflasinya, sembari memperingatkan risiko penurunan yang semakin besar dari perkembangan perdagangan global.
Pivot : 147,385
R1 : 147,803 S1 : 146,895
R2 : 148,293 S2 : 146,477
R3 : 148,711 S3 : 145,987
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3404 – 1.3449
Sesuai perkiraan, pounds menguat cukup signifikan pada perdagangan Rabu kemarin. Penguatan mata-uang Inggris ini terjadi di tengah turunnya data Konstruksi Inggris di bulan Juli. Namun penguatan pounds didorong oleh lemahnya mata-uang U.S Dollar yang dibayangi buruknya laporan sektor tenaga-kerja U.S. Pergerakan ini mencerminkan fokus investor pada arah kebijakan moneter, terutama ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed. GBP masih berpotensi menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh kebijakan moneter Bank Sentral Inggris (BOE) yang diperkirakan diperkirakan akan memangkas tingkat suku-bunganya sebesar 25 bps pada hari ini. Disatu-sisi laporan data pengangguran U.S pada malam nanti diperkirakan akan meningkat.
Open : 1.3353 Pivot : 1.3354
R1 : 1.3367 S1 : 1.3313
R2 : 1.3404 S2 : 1.3297
R3 : 1.3449 S3 : 1.3280
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1704 – 1.1759
Euro menguat 0,68% ke $1,1653 pada perdagangan Rabu kemarin, sedangkan Dollar U.Smelemah 0,5% ke level 98,24. Di pasar obligasi, yield Bund Jerman 10 tahun nyaris tidak berubah di 2,644%. Pergerakan ini mencerminkan fokus investor pada arah kebijakan moneter, terutama ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed.% (YoY) angka sebelumnya. EUR masih berpotensi menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya laporan data Klaim pengangguran U S pada malam nanti yang diperkirakan akan mengalami kenaikan.
Open : 1.1657 Pivot : 1.1658
R1 : 1.1668 S1 : 1.1605
R2 : 1.1704 S2 : 1.1563
R3 : 1.1759 S3 : 1.1530
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8030 – 0.8017
Swiss Franc mampu ditutup menguat pada perdagangan Rabu kemarin. Sempat melemah di sesi perdagangan market eropa. Indeks Dollar melemah 0,5% ke level 98,24 terhadap rival mata-uang lainnya termasuk Franc Swiss. CHF diperkirakan akan mengalami volatil yang cukup tinggi pada perdagangan hari ini yang disebabkan oleh rilisnya laporan data Unemployment Rate Swiss yang diperkirakan naik sebesar 2.8% versus 2.7% angka sebelumnya. Disatu-sisi laporan data pengangguran U.S pada malam nanti diperkirakan akan meningkat.
Open : 0.8058 Pivot : 0.8064
R1 : 0.8075 S1 : 0.8047
R2 : 0.8084 S2 : 0.8030
R3 : 0.8092 S3 : 0.8017
USDCAD
Opportunity:Sell jika Ivey PMI diatas 55.2 dan harga break support 1.37223
Harga saat ini berada di area support penting 1.37300, yang merupakan kombinasi pivot support S1 (1.37223) dan level Fibonacci retracement 50.0% pada grafik H4. Ini menciptakan zona krusial untuk pergerakan selanjutnya. Fokus pasar malam ini pada rilis Ivey PMI Kanada pukul 21.00 WIB, dengan konsensus indeks diperkirakan naik ke 55.2 dari 53.3. Jika data lebih tinggi dari ekspektasi, CAD bisa menguat dan menekan USDCAD, sebaliknya jika data lemah, USDCAD bisa naik menuju resistance 1.37500–1.37800.
Open Price : 1.37323 Pivot : 1.37508
R1:1.37669 S1:1.37223
R2:1.37954 S2:1.37062
R3:1.38115 S3:1.36777
DXY
Opportunity: Bearish Range 98,100 – 97,700
Tekanan yang terjadi pada mata uang Greenback telah menguntungkan beberapa mata uang utama dunia lainnya. Dimana Indeks Dollar AS (DXY) turun untuk sesi ke-4 berturut-turut pada Rabu, merosot hingga level 98,128. Penyebabnya imbas para pelaku pasar menunggu pembaruan tentang potensi perubahan kepemimpinan Federal Reserve. Presiden Trump mengatakan pada Selasa bahwa ia akan menunjuk seorang calon pengganti Gubernur Fed Adriana Kugler yang akan lengser pada akhir minggu ini, dan mengungkapkan bahwa ia telah mempersempit daftar kandidat pengganti Ketua Fed Jerome Powell menjadi 4 finalis. Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada September telah melonjak hingga sekitar 90%, menyusul serangkaian data ekonomi yang lemah. Laporan ISM terbaru menunjukkan stagnasi yang tak terduga di sektor jasa, disertai dengan meningkatnya tekanan harga. Menambah prospek dovish, laporan ketenagakerjaan minggu lalu mengungkapkan bahwa ekonomi AS hanya menambahkan 73 ribu data penggajian pada bulan Juli, dengan revisi penurunan yang signifikan terhadap angka-angka dari dua bulan sebelumnya — menandakan perlambatan yang signifikan di pasar tenaga kerja. Sebagai tanggapan, Presiden Trump memberhentikan Komisaris BLS Erika McEntarfer. Nilai tukar Dollar AS sebagian besar melemah terhadap Euro.
Pivot : 98,386
R1 : 98,644 S1 : 97,935
R2 : 99,095 S2 : 97,677
R3 : 99,353 S3 : 97,226
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish hingga area 41,233
Nikkei 225 naik 0,5% menjadi sekitar 41.000 dan Topix yang lebih luas naik 0,45% menjadi 2.980 pada hari Kamis, menandai sesi ketiga berturut-turut kenaikan ekuitas Jepang. Reli ini mencerminkan penguatan semalam di Wall Street, didorong oleh pendapatan perusahaan yang optimis, karena investor sebagian besar mengabaikan langkah tarif terbaru Presiden Donald Trump. Trump mengumumkan tarif 100% untuk semikonduktor impor, tidak termasuk perusahaan yang membangun di AS, dan menggandakan tarif untuk barang-barang India menjadi 50% atas impor minyak Rusia yang berkelanjutan. Di antara saham-saham yang menguat adalah SoftBank Group (+2%), Mitsubishi UFJ (+1,5%), dan Ryohin Keikaku (+1,9%). Namun, saham-saham terkait chip tertinggal, dengan Tokyo Electron turun 3%, Disco turun 0,9%, dan Advantest turun 0,4%.
Pivot : 40,723
R1 : 41,032 S1 : 40,547
R2 : 41,208 S2 : 40,238
R3 : 41,517 S3 : 40,062
HANGSENG
Opportunity: Bullish ke area: 25,065
Indeks Hang Seng ditutup hampir datar di level 24.911 pada hari Rabu setelah sedikit melemah dalam transaksi pagi. Para pedagang mencerna pernyataan Presiden Trump, yang mengatakan AS hampir mencapai kesepakatan dagang dengan Tiongkok dan akan bertemu Presiden Xi sebelum akhir tahun jika kesepakatan tercapai. Investor juga mengantisipasi data ekonomi utama Tiongkok, termasuk angka perdagangan pada hari Kamis dan inflasi pada hari Sabtu, di tengah kekhawatiran atas meningkatnya hambatan perdagangan dan risiko deflasi. Di saat yang sama, pasar bersiap menghadapi kemungkinan pengumuman tarif baru AS yang menargetkan semikonduktor, yang diperkirakan paling cepat minggu depan. Kenaikan moderat pada saham konsumen dan teknologi terjadi seiring melonjaknya indeks berjangka AS menjelang rilis laporan keuangan perusahaan dan pidato dari pejabat The Fed hari ini. Sementara itu, saham keuangan dan properti sedikit melemah. Pop Mart Intl. (7,9%), BYD Electronics (6,7%), dan Akeso Inc. (4,7%) menguat, sementara Cathay Pacific anjlok 9,1% karena hasil semester pertama yang mengecewakan, diikuti oleh penurunan saham Li Auto (–5,4%) dan Anta Sports (–3,2%).
Pivot : 24,841
R1 : 24,947 S1 : 24,731
R2 : 25,057 S2 : 24,625
R3 : 25,163 S3 : 24,515
NASDAQ
Opportunity:Buy Limit: 23,378 | SL: 23,278 | TP: 23,670
Saham berjangka AS sedikit lebih tinggi pada hari Kamis setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 100% untuk semikonduktor impor, tidak termasuk perusahaan yang memproduksi di AS. Langkah tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri, memicu reaksi beragam di pasar. Dalam perdagangan setelah jam kerja, Apple melonjak lebih dari 3% setelah berjanji untuk berinvestasi tambahan $100 miliar di perusahaan dan pemasok AS selama empat tahun ke depan. Itu menyusul lonjakan 5,1% selama sesi reguler hari Rabu. Pada hari Rabu, Dow naik 0,18%, S&P 500 bertambah 0,73%, dan Nasdaq Composite naik 1,21%, didorong oleh pendapatan perusahaan yang kuat. Sentimen juga didukung oleh meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga Fed pada bulan September, dengan peluang naik di atas 93% setelah data tenaga kerja yang lebih lemah. Namun, ketegangan perdagangan yang baru menambah catatan kehati-hatian setelah Trump mengenakan tarif 25% untuk barang-barang India sebagai tanggapan atas impor minyak Rusia yang berkelanjutan oleh New Delhi.
Pivot : 23,297.33
R1 : 23,550.17 S1 : 23,151.92
R2 : 23,695.58 S2 : 22,899.08
R3 : 23,948.42 S3 : 22,753.67
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Sideway to bullish. Testing kembali resistance 3.390
Harga emas turun tipis ke kisaran $3.370 per ounce pada hari Rabu, namun tetap berada di dekat level tertingginya dalam dua minggu terakhir. Logam mulia ini masih mendapatkan dukungan dari ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter yang lebih dovish, mengingat peran emas sebagai aset lindung nilai yang tidak memberikan bunga.
Sentimen positif terhadap emas diperkuat oleh rilis data ekonomi AS yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Indeks ISM sektor jasa menurun pada bulan Juli, meleset dari perkiraan pasar. Penurunan ini mencerminkan perlambatan pertumbuhan, melemahnya pasar tenaga kerja, dan meningkatnya tekanan inflasi. Data tambahan yang dirilis minggu sebelumnya juga menunjukkan perlambatan dalam belanja konsumen dan ketenagakerjaan.
Pivot : 3.350
R1 3.390 R2 3.405 R3 3.416
S1 3.358 S2 3.350 S3 3.333
Silver
Opportunity : Bullish menuju target terdekat 38.325 atau lanjut ke 40.00
Harga perak (XAGUSD) saat ini di 37.900 setelah rebound dari 36.204. Kenaikan ini membentuk pola higher low, menunjukkan potensi perubahan tren. Telah menembus level Fibonacci retracement 50.0% (37.860) dan menuju 61.8% (38.250), yang merupakan resistance kuat. Berdekatan dengan R2 (38.132) dan R3 (38.325), mengindikasikan potensi tekanan jual jika tidak ada katalis fundamental.
Open Price :37.821 Pivot :37.797
R1:37.990 S1:37.655
R2:38.132 S2:37.462
R3:38.325 S3:37.320
Oil
Opportunity : Peluang rebound menguji resistance 64,99-66,37. Namun, trend tetap bearish selama di bawah resistance tersebut
Harga minyak mentah WTI mencatat penurunan sebesar 1,2% dan menetap di level $64,3 per barel pada hari Rabu. Ini merupakan penurunan kelima secara berturut-turut sekaligus level terendah dalam enam minggu terakhir, menandakan tekanan berkelanjutan di pasar minyak global.
Sebelumnya, harga minyak sempat menguat karena kekhawatiran terhadap pasokan menyusul keputusan Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif 25% terhadap barang-barang dari India sebagai respons atas impor minyak India dari Rusia. Penurunan stok minyak mentah AS sebanyak 3 juta barel, yang lebih besar dari perkiraan, juga sempat memberikan dukungan terhadap harga.
Namun, sentimen pasar berubah negatif setelah pernyataan dari Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang mengindikasikan bahwa pemerintah AS mungkin segera mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia. Ketidakpastian terkait skala dan waktu penerapan sanksi ini menciptakan ketegangan tambahan di pasar.
Pivot: 66,36
R1 64,99 S1 63,98
R2 66,37 S2 63,05
R3 67,52 S3 62,18
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Kamis. 07 Agustus 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Pasar Bersiap Menghadapi Volatilitas Jelang BoE Meeting & Jobless Claims AS
Catat jam dan waktunya ya!
![]() | Kamis, 07 Agustus 2025 |
![]() | 13.00 WIB |
![]() | Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: