FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,64700 – 0,64000
Awalnya pergerakan Aussie terhadap mata uang Greenback berada di area yang stabil. Namun akhirnya nasib Aussie mengalami pelemahan. Kestabilan Aussie ini mempertahankan penguatannya baru-baru ini, karena data perdagangan yang lebih kuat dari perkiraan mendukung sentimen. Surplus perdagangan Australia meningkat tajam menjadi AUD 3,94 miliar pada bulan September dari AUD 1,11 miliar yang direvisi pada bulan Agustus, melampaui perkiraan sebesar AUD 3,85 miliar. Peningkatan tersebut didorong oleh lonjakan ekspor sebesar 7,9%, dipimpin oleh pengiriman emas yang lebih tinggi karena harga emas batangan melonjak selama bulan tersebut, sementara impor meningkat 1,1% ke tingkat rekor pada barang modal yang lebih tinggi. Dari sisi kebijakan, keputusan Bank Sentral untuk mempertahankan suku bunga di 3,6% pada bulan November mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran moneter, karena para pengambil kebijakan menyoroti risiko inflasi yang terus berlanjut dan ruang yang terbatas untuk penurunan suku bunga lebih lanjut. Namun, sikap hawkish bank sentral hanya memberikan dukungan terbatas, karena Aussie berada di bawah tekanan akibat penguatan Greenback karena data AS yang solid meredam ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
Pivot : 0,64862
R1 : 0,65099 S1 : 0,64545
R2 : 0,65416 S2 : 0,64308
R3 : 0,65653 S3 : 0,63991
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 153,000 – 152,000
Penguatan mata uang Yen Jepang terhadap mata uang Greenback mulai mewarnai pergerakan market. Yen pulih dari pelemahan sesi sebelumnya karena pertumbuhan upah yang stabil memperkuat ekspektasi bahwa Bank of Japan akan tetap pada jalur pengetatannya. Upah nominal naik 1,9% pada bulan September, naik dari kenaikan 1,5% pada bulan Agustus, didukung oleh gaji pokok yang stabil dan sedikit peningkatan pendapatan lembur. Namun, pertumbuhan upah tertinggal dari kenaikan harga konsumen sebesar 3,4%, yang mengakibatkan penurunan upah riil sebesar 1,4% dan menandai penurunan bulanan kesembilan berturut-turut. Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan prospek upah tahun 2026 akan menjadi kunci dalam memutuskan kapan akan melanjutkan pengetatan setelah bank sentral tidak mengubah kebijakan minggu lalu. Sementara itu, Perdana Menteri baru Sanae Takaichi menegaskan kembali bahwa Jepang belum mengalami inflasi berkelanjutan yang didorong oleh kenaikan upah yang kuat, menandakan sikap hati-hati pemerintahannya terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Pivot : 153,337
R1 : 153,850 S1 : 152,540
R2 : 154,647 S2 : 152,027
R3 : 155,160 S3 : 151,230
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3178 – 1.3218
Pounds menguat cukup signifikan di perdagangan Kamis kemarin. mata uang poundsterling menguat 0,64% ke level $1,3132 setelah Bank of England (BoE) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di 4,0%. Keputusan ini diambil dengan hasil voting ketat, yakni 5-4, menandakan peluang penurunan suku bunga sebelum akhir tahun masih terbuka. Penguatan sterling terjadi di tengah antisipasi pasar terhadap kemungkinan kenaikan pajak dalam anggaran Inggris yang akan diumumkan oleh Menteri Keuangan Rachel Reeves akhir bulan ini. Disatu-sisi kekhawatiran atas kemungkinan shutdown pemerintahan Amerika Serikat masih akan berlanjut dan ketidakpastian hukum terkait tarif perdagangan turut membebani sentimen pasar terhadap mata-uang U.S Dollar. GBP masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang juga akan didukung oleh rilisnya data perumahan Inggris yang diperkirakan membaik.
Open : 1.3126 Pivot : 1.3104
R1 : 1.3141 S1 : 1.3081
R2 : 1.3178 S2 : 1.3045
R3 : 1.3218 S3 : 1.3010
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1575 – 1.1601
Euro juga ikut menguat di perdagangan Kamis kemarin. Mata-uang Euro naik 0,49% terhadap dolar AS ke $1,1547. Pelemahan Dollar, yang turun 0,42% ke 99,70 terhadap sekeranjang mata uang utama, turut memperkuat pergerakan mata uang Eropa tersebut. Penurunan dolar dipicu oleh laporan pemangkasan tenaga kerja di Amerika Serikat yang meningkat signifikan pada Oktober, mencapai lebih dari 150.000 pekerjaan—penurunan terbesar dalam lebih dari dua dekade. Disisi lain kekhawatiran atas kemungkinan shutdown pemerintahan Amerika Serikat masih akan berlanjut dan ketidakpastian hukum terkait tarif perdagangan turut membebani sentimen pasar terhadap mata-uang U.S Dollar. EUR masih berpotensi menguat pada perdagangan hari ini mengingat sektor tenaga-kerja AS masih dalam pelemahan.
Open : 1.1545 Pivot : 1.1528
R1 : 1.1551 S1 : 1.1512
R2 : 1.1575 S2 : 1.1489
R3 : 1.1601 S3 : 1.1468
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8038 – 0.8009
Swiss Franc menguat cukup signifikan terhadap U.S Dollar. Penguatan mata-uang Swiss ini terjadi di tengah rilisnya data Unemployment rate Swiss meningkat di level 2.9% di bulan Oktober. Penguatan Franc Swiss didukung oleh pelemahan Dollar akibat kekhawatiran atas kemungkinan shutdown pemerintahan Amerika Serikat yang akan berlanjut dan ketidakpastian hukum terkait tarif perdagangan turut membebani sentimen pasar. CHF masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya data Consumer Confidence Swiss yang diperkirakan akan meningkat.
Open : 0.8059 Pivot : 0.8073
R1 : 0.8085 S1 : 0.8059
R2 : 0.8103 S2 : 0.8038
R3 : 0.8123 S3 : 0.8009
USDCAD
Opportunity: Buy di breakout 1.41400 dengan target 1.41900 dan stop loss dibawah 1.40900
USDCAD menunjukkan momentum bullish yang solid namun masih tertahan dilevel resistance 1.41394. Hari ini harga dibuka di 1.41120,sedikit di bawah pivot harian 1.41147. Struktur harga pada grafik harian memperlihatkan higher high dan higher low yang konsisten sejak akhir Oktober. Selama harga bertahan di atas support 1.40900–1.40650, potensi kenaikan menuju 1.41647 hingga 1.41900 masih terbuka. Namun, penutupan harian di bawah 1.40650 akan menjadi sinyal awal koreksi lebih dalam.
Secara fundamental, fokus pasar tertuju pada laporan ketenagakerjaan Kanada yang dirilis malam ini 7 November 2025 jam 20.30wib yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan yang andai rilis seperti prediksi cenderung berpotensi akan menghadirkan dominasi bullish di USDCAD
Open price :1.41120 Pivot :1.41147
R1 :1.41400 S1 :1.40900
R2 :1.41647 S2 :1.40647
R3 :1.41900 S3 :1.40400
DXY
Opportunity: Bearish Range 99,700 – 99,400
Aksi jual melanda pergerakan mata uang Greenback terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya. Hingga saat ini shutdown pemerintahan AS masih terus berlangsung dan merupakan terlama sepanjang sejarah AS. Tekanan tersebut terlihat pada Indeks Dollar AS (DXY) merosot ke level 99,671, turun dari level tertinggi lima bulan di 100,3 pada sesi sebelumnya setelah data ketenagakerjaan yang mengkhawatirkan sejalan dengan argumen penurunan suku bunga oleh Federal Reserve bulan ini. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Challenger meningkat tiga kali lipat dari bulan sebelumnya pada bulan Oktober karena perusahaan-perusahaan menyebutkan permintaan konsumen yang lebih lemah, memangkas optimisme dari rebound dalam agregat penggajian ADP untuk mempertahankan ketidakpastian latar belakang ketenagakerjaan AS dengan tidak adanya laporan resmi BLS. Pasar terus berespektasi pada penurunan suku bunga 25bps oleh The Fed bulan depan, tetapi ancaman inflasi yang terus-menerus mendorong sebagian investor untuk menahan posisi, terakhir dibuktikan dengan lonjakan indeks harga PMI Jasa ISM. DXY juga tertekan oleh nilai pertumbuhan upah yang kuat di Jepang, yang meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi oleh BoJ. Selain itu, para pembuat kebijakan ECB memperingatkan terhadap risiko inflasi naik di Zona Euro untuk mempertahankan dukungan bagi Euro.
Pivot : 99,834
R1 : 99,997 S1 : 99,560
R2 : 100,271 S2 : 99,397
R3 : 100,434 S3 : 99,123

INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish ke area 52,230
Indeks Nikkei 225 turun 1,3% menjadi sekitar 50.220 sementara Indeks Topix turun 0,5% menjadi 3.297 pada hari Jumat, menghapus kenaikan dari sesi sebelumnya dan mengikuti aksi jual yang didorong oleh teknologi di Wall Street semalam di tengah kekhawatiran baru terhadap tingginya valuasi AI dan tanda-tanda perlambatan pasar tenaga kerja AS. Saham-saham AI utama AS merosot, termasuk Nvidia, AMD, Palantir, Microsoft, dan Broadcom. Di Jepang, SoftBank Group (-7.6%) memimpin penurunan karena tingginya eksposur terhadap investasi AI, diikuti oleh Advantest (-6.4%), Fujikura (-3.1%), dan Disco Corp (-4.3%). Saham-saham industri dan konsumen juga melemah, dengan kerugian besar dialami oleh Mitsubishi Heavy Industries (-2.4%), IHI Corp (-4.1%), Ajinomoto (-2.5%), dan Sanrio (-1.1%). Sementara itu, data menunjukkan belanja rumah tangga Jepang meningkat kurang dari perkiraan pada bulan September. Untuk minggu ini, Nikkei dan Topix berada di jalur penurunan masing-masing sekitar 4% dan 1%.
Pivot : 51,375
R1 : 51,829 S1 : 50,875
R2 : 52,320 S2 : 50,430
R3 : 52,765 S3 : 49,930
HANGSENG
Opportunity: Bullish ke area: 26,750
Saham Hong Kong turun 197 poin, atau 0,8%, menjadi 26,282 pada sesi pagi hari Jumat, melemah setelah kenaikan satu hari terbesarnya sejak pertengahan Agustus di tengah kehati-hatian menjelang data perdagangan Tiongkok bulan Oktober. Ekspor diperkirakan akan melambat tajam setelah berbulan-bulan melakukan front-loading untuk menghindari tarif AS, sementara impor kemungkinan akan tetap lemah di tengah rapuhnya sentimen konsumen. Perhatian juga tertuju pada data CPI dan PPI Tiongkok bulan Oktober yang akan dirilis pada akhir pekan, dengan risiko deflasi yang masih menjadi kekhawatiran. Di Wall Street, saham-saham melemah semalam karena pembaruan pelemahan teknologi dan kekhawatiran atas penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan memukul sentimen. Sebagian besar sektor di Hong Kong melemah, dipimpin oleh sektor teknologi dan properti. Perusahaan yang mengalami penurunan terbesar adalah Pop Mart Intl (-4,0%), Sunny Optical Tech (-2,8%), Horizon Robotics (-2,7%), dan Kuaishou Tech (-2,6%). Namun, pasar tetap berada pada jalur kenaikan mingguan yang solid sekitar 1,4%, didukung oleh optimisme atas dorongan swasembada teknologi Tiongkok dan gencatan senjata perdagangan satu tahun dengan AS setelah pertemuan Trump-Xi.
Pivot : 26,361
R1 : 26,620 S1 : 26,024
R2 : 26,957 S2 : 25,765
R3 : 27,216 S3 : 25,428
NASDAQ
Opportunity:Sell Limit: 25,415 | SL: 25,515 | TP: 25,000
Saham berjangka AS naik tipis pada hari Jumat setelah aksi jual tajam di sesi sebelumnya, karena tekanan baru pada saham-saham teknologi dan terkait AI menyeret Wall Street lebih rendah. Pada hari Kamis, Dow turun 0,84%, S&P 500 turun 1,12%, dan Nasdaq Composite anjlok 1,9%. Nama-nama AI terkemuka memimpin penurunan, dengan kerugian besar dialami oleh Nvidia (-3,7%), AMD (-7,3%), dan Palantir (-6,8%). Kemunduran ini mencerminkan kekhawatiran baru terhadap peningkatan penilaian AI, ditambah dengan kekhawatiran terhadap perlambatan pasar tenaga kerja yang lebih parah. Data Challenger menunjukkan 153.000 orang mengumumkan PHK pada bulan Oktober, yang merupakan jumlah tertinggi pada bulan tersebut dalam 22 tahun. Sebagian besar disebabkan oleh integrasi AI dan optimalisasi biaya. Dengan penutupan pemerintahan yang membatasi rilis data resmi, investor beralih ke indikator swasta yang menandakan kondisi perekonomian yang lebih lemah, sehingga semakin mengurangi sentimen. Ketiga indeks utama berada di jalur untuk mengakhiri minggu ini dengan lebih rendah, dengan Nasdaq yang sarat teknologi turun 2,83% sejauh ini.
Pivot : 26,081.33
R1 : 26,311.17 S1 : 25,765.17
R2 : 26,627.33 S2 : 25,535.33
R3 : 26,857.33 S3 : 25,219.17

COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bearish selama harga gagal bertahan di atas resistance 4.000, testing support 3.954-3.929
Harga emas bertahan di kisaran USD 3.980 per ons pada perdagangan Kamis, melanjutkan sedikit penguatan dari sesi sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh kondisi pasar tenaga kerja Amerika Serikat yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan, sehingga meningkatkan ekspektasi terhadap potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve. Situasi ini menurunkan opportunity cost dalam memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas.
Data tenaga kerja swasta untuk bulan Oktober menunjukkan penambahan yang relatif kecil, hanya 42.000 pekerjaan, sementara pengumuman pemutusan hubungan kerja (PHK) melonjak dan mencatat angka tertinggi untuk bulan Oktober dalam lebih dari dua dekade terakhir. Kombinasi ini memperlihatkan melemahnya momentum pasar tenaga kerja dalam waktu dekat. Di sisi lain, penutupan sebagian operasi pemerintahan AS (government shutdown) membuat pasar semakin bergantung pada data swasta dan menambah ketidakpastian politik yang turut memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
Pivot : 4.000
R1 4.000 R2 4.027 R3 4.046
S1 3.954 S2 3.925 S3 3.886
Silver
Opportunity : Buy dibreakout 48.634 dengan target 49.766 dan stop loss dibawah 47.502
Dibuka di 48.02, hari ini pada timeframe H4, harga terlihat berhasil berada di atas pivot 48.138. Namun, penurunan dari area 49.400 menunjukkan adanya tekanan jual di level tinggi tersebut. Selama harga tetap di atas 47.500, struktur teknikal masih mendukung potensi rebound ke area 48.630 hingga 49.270. Breakout di atas 49.270 akan mengonfirmasi kelanjutan tren bullish menuju 49.766.
Ketidakpastian fiskal AS dan masih adanya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed di 2026 masih memberikan dukungan jangka menengah bagi logam mulia seperti silver. Dengan demikian, bias jangka pendek tetap netral-bullish selama harga bertahan di atas tren naik utama.
Open price :48.02 Pivot :48.138
R1 :48.634 S1 :47.502
R2 :49.270 S2 :47.006
R3 :49.766 S3 :46.370
Oil
Opportunity : Bearish selama gagal bertahan di atas 59,32-60,32, testing support 59,27-58,60
Harga minyak mentah WTI naik ke sekitar USD 59,7 per barel pada perdagangan Jumat, namun masih berada di dekat level terendah dua minggu terakhir dan menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut. Tekanan harga terutama disebabkan oleh kekhawatiran akan potensi kelebihan pasokan di pasar global. Produksi OPEC+ meningkat pada bulan lalu setelah beberapa negara anggota utama kembali membuka keran produksi yang sebelumnya dihentikan, sementara negara-negara non-OPEC juga memperluas volume suplai mereka.
Sebagai tanggapan terhadap pasar yang sudah cukup berlimpah, Arab Saudi — eksportir minyak terbesar dunia — memangkas harga jual resmi untuk pengiriman bulan Desember ke pembeli di Asia. Langkah ini menunjukkan upaya Arab Saudi untuk mempertahankan daya saing di tengah lemahnya permintaan global. Di sisi lain, permintaan energi yang melemah di berbagai kawasan masih menjadi hambatan bagi penguatan harga minyak.
Pivot: 59,93
R1 59,93 S1 59,27
R2 60,32 S2 58,91
R3 60,66 S3 58,60
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Jum’at, 07 November 2025)

Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Ketidakpastian Rilis Data NFP dab Pengaruhnya Terhadap Pergerakan Emas
Catat jam dan waktunya ya!
| Jum’at, 07 November 2025 | |
| 14.00 WIB | |
| Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join:
