FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bearish Range 0,62200 – 0,61200
Mata uang Aussie kembali mengalami tekanan, Dolar Australia diperdagangkan melemah dan telah merosot ke level $0,62275 pada hari Selasa, setelah sempat menguat pada sesi sebelumnya, karena dolar AS melemah menyusul laporan yang menunjukkan bahwa pemerintahan Trump yang akan datang mungkin mengadopsi pendekatan tarif yang kurang agresif. Namun, kenaikan tersebut sebagian besar berbalik setelah Trump membantah laporan tersebut dengan mengklaim bahwa ia akan meringankan ancaman tarif. Di dalam negeri, para pedagang kini fokus pada laporan inflasi bulanan Australia, yang akan dirilis hari ini pada pukul 07:30 WIB, yang diperkirakan akan menunjukkan percepatan pada bulan November. Namun, inflasi yang mendasarinya, sebagaimana diukur dengan rata-rata yang dipangkas, kemungkinan akan melambat lebih lanjut. Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan 55% bahwa Reserve Bank of Australia akan memangkas suku bunga sebesar 4,35% sebesar 25 basis poin pada bulan Februari, dengan penurunan seperempat poin diperkirakan sepenuhnya pada bulan April.
Pivot : 0,62483
R1 : 0,62691 S1 : 0,62089
R2 : 0,63085 S2 : 0,61881
R3 : 0,63293 S3 : 0,61487
USDJPY
Opportunty: Bullish Range 158,100 – 159,100
Pelamahan mata uang Yen kembali berlanjut, Yen Jepang jatuh melewati 158 per dolar pada hari Selasa, menandai titik terendahnya dalam lebih dari 5 bulan dan mendorong intervensi verbal baru dari seorang pejabat tinggi Jepang. Menteri Keuangan Katsunobu Kato menegaskan kembali peringatannya terhadap pergerakan mata uang yang spekulatif dan sepihak, yang menandakan kesiapan pemerintah untuk mengambil tindakan jika volatilitas yang berlebihan terus berlanjut. Komentar ini muncul saat Yen melemah menuju level 160 per dolar, yang sebelumnya telah memicu intervensi 6bulan lalu. Yen telah mengalami tekanan baru-baru ini di tengah meningkatnya ketidakpastian mengenai waktu kenaikan suku bunga oleh Bank Jepang. Gubernur BOJ Kazuo Ueda menekankan bahwa setiap penyesuaian kebijakan akan bergantung pada kondisi ekonomi, harga, dan keuangan, dan menyoroti pentingnya pertumbuhan upah yang berkelanjutan. Bank sentral juga menekankan perlunya kehati-hatian mengingat ketidakpastian dalam negeri dan global.
Pivot : 157,939
R1 : 158,508 S1 : 157,458
R2 : 158,989 S2 : 156,889
R3 : 159,558 S3 : 156,408
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.2607 – 1.2641
Sesuai perkiraan, pounds kembali melemah setelah rilis data Perumahan (Halifax House Price Index) turun dibawah angka perkiraan, dan rilis juga data S&P Global Construction PMI yang turun dibawah angka perkiraan. Lemahnya mata-uang poundsterling juga disebabkan rilisnya data ISM Non-Manufacturing PMI U.S yang menunjukan angka kenaikan yang cukup signifikan yaitu dari angka 52.1 naik menjadi 54.1, dan rilisnya data JOLTs Job Openings U.S yang juga menunjukan angka peningkatan pada bulan Desember lalu. Indeks dollar kembali menguat menekan mata-uang poundsterling. Market akan fokus pada laporan angka tenaga kerja ADP Non-farm payroll U.S pada malam nanti yang diprediksikan akan mengalami penurunan dari angka 146k pekerja akan turun menjadi 136k pekerja. Pound memiliki peluang untuk menguat apabila data tersebut terealisasi turun yang akan melemahkan nilai mata-uang U.S dollar.
Open : 1.2476 Pivot : 1.2508
R1 : 1.2541 S1 : 1.2442
R2 : 1.2607 S2 : 1.2409
R3 : 1.2641 S3 : 1.2344
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.0465 – 1.0496
EUR kembali turun di perdagangan Selasa kemarin. Pelemahan EUR terjadi ditengah naiknya tingkat Inflasi (CPI) kawasan Uni Eropa ke angka 2.4% versus 2.2% angka sebelumnya. Pelemahan EUR juga disebabkan rilisnya data ISM Non-Manufacturing PMI U.S yang meningkat cukup signifikan dari angka 52.1 naik menjadi 54.1, disatu-sisi angka pembukaan lowongan pekerjaan (Job Openings) juga meningkat cukup signifikan. EUR masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan rilisnya data Tenaga-kerja U.S (ADP Non-farm Payroll) malam nanti yang diperkirakan akan mengalami pelemahan dari angka 146k pekerja akan turun menjadi 136k pekerja.
Open : 1.0338 Pivot : 1.0370
R1 : 1.0402 S1 : 1.0306
R2 : 1.0465 S2 : 1.0275
R3 : 1.0496 S3 : 1.0211
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8996 – 0.8971
Sesuai perkiraan, Swiss kembali melemah di perdagangan Selasa kemarin. Pelemahan mata-uang Swiss franc terjadi setelah rilis data CPI Swiss yang berada di level -0.1%. Disatu-sisi laporan data Ekonomi U.S ISM Non-Manufacturing PMI naik cukup signifikan dari angka 52.1 naik menjadi 54.1 dan rilis data JOLTs Job Openings juga mengalami kenaikan dari angka 7.839M naik menjadi 8.098M pada bulan Desember kemarin. CHF masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan adanya rilis data Tenaga-kerja U.S ADP Non-farm Payroll malam nanti yang diprediksikan akan mengalami pelemahan.
Open : 0.9094 Pivot : 0.9071
R1 : 0.9120 S1 : 0.9046
R2 : 0.9146 S2 : 0.8996
R3 : 0.9195 S3 : 0.8971
DXY
Opportunty: Bullish Range 108,300 – 108,700
Tanda kebangkitan mata uang Greenback mulai nampak, terlebih setelah Indeks Dollar AS (DXY) naik menjadi 108,415 pada hari Selasa, pulih dari penurunan selama dua hari, karena data ekonomi menunjukkan bahwa Federal Reserve mungkin akan menghentikan penurunan suku bunga meskipun terjadi kenaikan inflasi. Pertumbuhan di sektor jasa AS meningkat pada bulan Desember, meningkatkan aktivitas bisnis dan mendorong harga ke level tertinggi sejak awal tahun 2023. Lowongan pekerjaan juga meningkat sebesar 259.000 menjadi 8,098 juta pada bulan November, melebihi ekspektasi dan menandai angka tertinggi dalam enam bulan. Sementara itu, spekulasi tentang pemerintahan Trump yang mengadopsi strategi tarif yang kurang agresif mereda setelah Trump membantah rencana tersebut di Truth Social.
Pivot : 108,090
R1 : 108,605 S1 : 107,765
R2 : 108,930 S2 : 107,250
R3 : 109,445 S3 : 106,925
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish menuju 40,260
Indeks Nikkei 225 melonjak 1,97% menjadi ditutup pada 40.083, sedangkan Indeks Topix yang lebih luas naik 1,1% mencapai 2.787 pada hari Selasa. Reli tersebut membantu memulihkan kerugian dari sesi sebelumnya, karena pasar Jepang mengambil isyarat dari kinerja kuat Wall Street. Semalam, S&P 500 dan Nasdaq Composite melonjak, didorong oleh kenaikan yang solid pada saham-saham teknologi menyusul hasil kuartal keempat yang optimis dari Foxconn.
Sebuah laporan yang menunjukkan bahwa pemerintahan Trump yang akan datang mungkin akan mengadopsi kebijakan tarif yang kurang agresif juga membantu mengangkat sentimen pasar global. Di Jepang, investor menantikan data upah lokal minggu ini, yang akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai prospek kebijakan moneter. Saham-saham teknologi memimpin penguatan, dengan Disco Corp naik 7,5%, Tokyo Electron naik 11,3%, dan Advantest naik 4,7%. Sektor-sektor utama seperti perbankan dan saham otomotif juga mencatatkan kinerja yang kuat.
Pivot : 39,907
R1 : 41,188 S1 : 39,503
R2 : 40,592 S2 : 39,222
R3 : 40,873 S3 : 38,818
HANGSENG
Opportunity: Bearish menuju 19,230
Hang Seng anjlok 241 poin atau 1,2% menjadi berakhir di 19,448 pada hari Selasa, menandai penurunan hari kedua dan mendekati level terendah sejak akhir November. Penurunan terjadi secara luas di berbagai sektor, dengan indeks teknologi turun hampir 1% di tengah penurunan tajam saham Tencent Hlds sebesar 7,5%. setelah AS menambahkan raksasa teknologi dan pembuat baterai CATL ke dalam daftar perusahaan yang diduga membantu militer Tiongkok.
Tencent mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa pencantumannya dalam daftar tersebut jelas merupakan kesalahan dan bahwa pencatatan tersebut tidak akan berdampak pada bisnisnya. Sementara itu, CATL menegaskan tidak terlibat dalam aktivitas apa pun yang berhubungan dengan militer. Pada saat yang sama, kontrak berjangka AS melemah setelah S&P 500 dan Nasdaq naik untuk sesi kedua pada hari Senin, didorong oleh lonjakan saham-saham chip.
Mengenai rencana tarif Trump, sebuah laporan mengatakan bahwa rencana tarif tersebut akan lebih sempit dari perkiraan sebelumnya, namun klaim ini kemudian dibantah oleh Trump. Beberapa saham yang merugi antara lain Xiaomi Corp. (-6.3%), Miniso Group (-5.3%), Smoore International (-3.2%), dan Meituan (-1.9%).
Pivot : 19,472
R1 : 19,682 S1 : 19,256
R2 : 19,898 S2 : 19,046
R3 : 20,108 S3 : 18,830
NASDAQ
Opportunity: Sell Limit: 21,550 | SL: 21,650 | TP: 21,190
Ekuitas AS ditutup lebih rendah pada hari Selasa karena data ekonomi yang kuat menyebabkan imbal hasil Treasury lebih tinggi, sehingga mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada akhir tahun ini. S&P 500 turun 1,1%, Dow Jones kehilangan 178 poin, dan Nasdaq 100 turun 1,8%. Laporan Institute for Supply Management yang menunjukkan pertumbuhan sektor jasa AS lebih cepat dari perkiraan, menambah kekhawatiran terhadap inflasi.
Selain itu, lowongan pekerjaan meningkat sebesar 259 ribu menjadi 8,098 juta pada bulan November, tertinggi dalam enam bulan dan di atas perkiraan sebesar 7,7 juta. Imbal hasil Treasury 10-tahun naik hampir 6 basis poin menjadi 4,675%, mencerminkan kalibrasi ulang inflasi dan ekspektasi suku bunga.
Saham Nvidia turun 6,2% setelah mencapai rekor tertinggi, membalikkan kenaikan yang dipicu oleh pidato CES CEO Jensen Huang tentang kemajuan AI dan teknologi baru. Tesla juga tergelincir 4% menyusul penurunan peringkat oleh Bank of America dan saham Meta turun 1,9% menyusul pengumuman Zuckerberg untuk mengakhiri program pengecekan fakta pihak ketiga perusahaan.
Pivot : 21,490.17
R1 : 21,702.08 S1 : 21,176.08
R2 : 22,016.17 S2 : 20,964.17
R3 : 22,228.08 S3 : 20,650.08
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish selama di atas 2.632. Target 2.665
Harga emas mengalami kenaikan pada hari Selasa, didukung oleh pelemahan dollar baru-baru ini dan ketidakpastian terkait pertumbuhan ekonomi global. Pada pukul 09:45 ET (14:45 GMT), harga emas di pasar spot naik sebesar 1% menjadi $2.661,69 per ons, sementara kontrak berjangka emas untuk Februari meningkat 1% menjadi $2.675,31 per ons.
Setelah mengalami tekanan pada bulan Desember akibat aksi ambil untung dan penyesuaian investor terhadap proyeksi kebijakan moneter Federal Reserve yang lebih lambat di tahun 2025, harga emas kembali pulih. Pelemahan dollar yang sebelumnya mencapai posisi tertinggi dalam dua tahun terakhir memberikan dorongan positif terhadap harga emas.
Selain itu, ketidakpastian kebijakan perdagangan AS di bawah pemerintahan baru turut menambah volatilitas pasar. Pernyataan terbaru memperkuat spekulasi terkait langkah proteksionisme yang mungkin diambil, sehingga memengaruhi nilai dollar yang turun ke posisi terendah mingguan.
Pivot : 2.632
R1 2,665 R2 2,673 R3 2,682
S1 2,632 S2 2,624 S3 2,614
Oil
Opportunity: Meski trend masih bullish, waspadai potensi koreksi jika harga gagal bertahan di atas 74.98, untuk taget koreksi di 73.00
Harga minyak mentah juga mengalami kenaikan selama dua hari berturut-turut, didorong oleh laporan penurunan stok minyak di AS. West Texas Intermediate (WTI) mendekati $75 per barel, sementara Brent ditutup di atas $77 per barel. Data American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak turun sebesar 4 juta barel pekan lalu, yang jika dikonfirmasi, akan menjadi penurunan beruntun terpanjang dalam tiga tahun terakhir.
Kondisi cuaca ekstrem di AS turut meningkatkan permintaan bahan bakar pemanas, sementara risiko gangguan produksi akibat cuaca dingin memberikan dukungan tambahan terhadap harga minyak. Selain itu, laporan penurunan produksi minyak Rusia di bawah target OPEC+ serta larangan terhadap kapal tanker yang dikenai sanksi AS di pelabuhan Tiongkok menunjukkan tanda-tanda pasokan yang lebih ketat.
Dengan kombinasi faktor teknis dan fundamental ini, minyak memulai tahun 2025 dengan catatan yang kuat. Namun, para analis tetap mengingatkan potensi kelebihan pasokan di paruh kedua tahun ini, meskipun penurunan stok di titik pengiriman utama seperti Cushing, AS, menunjukkan pengurangan signifikan.
Pivot: 73.00
R1 74.98 R2 75.57 R3 76.19
S1 73.00 S2 72.63 S3 72.10
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Rabu, 08 Januari 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Prediksi Pergerakan Pasar Menjelang Data ADP AS & FOMC Meeting Minutes
Catat jam dan waktunya ya!
Rabu, 08 Januari 2025 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: