FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,64900 – 0,63900
Mata uang Aussie mulai mengalami pelemahan terhadap mata uang Dollar AS. Dolar Australia melemah hingga sudah menyentuh level $0,64850, menandai sesi penurunan ke-3 berturut-turut, tertekan oleh meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga RBA dan kekhawatiran tarif yang baru pada pagi hari ini. Pasar sekarang memperkirakan probabilitas 99,7% bahwa Reserve Bank of Australia akan memberikan pemotongan suku bunga 25bps, pemotongan ke-3nya tahun ini. Itu akan menurunkan suku bunga tunai resmi menjadi 3,6%, sebagai respons terhadap meredanya risiko inflasi dan melambatnya ekonomi domestik. Investor juga menjadi berhati-hati menjelang risalah rapat Fed minggu ini, mencari petunjuk tentang arah kebijakan bank sentral di masa mendatang. Di sisi perdagangan, Presiden Trump mengonfirmasi tarif baru akan berlaku pada 1 Agustus, dengan suku bunga final masih dalam negosiasi. Menteri Keuangan Bessent mengatakan negara-negara yang tidak memiliki kesepakatan perdagangan saat itu akan menghadapi tarif yang kembali ke tarif yang ditetapkan pada tanggal 2 April. Meskipun ada tekanan ini, analis memperkirakan mata uang Australia akan tetap stabil karena ketergantungannya pada ekonomi China yang berangsur pulih.
Pivot : 0,65108
R1 : 0,65366 S1 : 0,64623
R2 : 0,65851 S2 : 0,64365
R3 : 0,66109 S3 : 0,63880
USDJPY
Opportunity: Bullish Range 145,800 – 146,800
Pelemahan mata uang Yen Jepang mulai nampak terhadap Dollar AS. Yen Jepang melemah dan telah sentuh level 146,232, membalikkan kenaikan dari sesi sebelumnya, karena data upah yang mengecewakan meredam ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Bank of Japan lebih lanjut. Upah nominal naik hanya 1% tahun-ke-tahun pada bulan Mei, jauh di bawah perkiraan pasar sebesar 2,4% dan menandai perlambatan bulan ke-3 berturut-turut. Upah riil, pengukur utama daya beli konsumen, turun 2,9%—penurunan paling tajam dalam hampir dua tahun dan penurunan bulanan kelima berturut-turut. Angka upah yang lebih luas belum mencerminkan rekor kenaikan gaji yang dinegosiasikan selama pembicaraan ketenagakerjaan musim semi tahun ini, karena banyak perusahaan kecil yang tidak tergabung dalam serikat pekerja tertinggal dalam penerapannya. Yen juga menghadapi tekanan tambahan setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba menyatakan pada hari Minggu bahwa ia tidak akan “dengan mudah berkompromi” dalam negosiasi perdagangan dengan Washington, karena Jepang berupaya menghindari tarif AS hingga 35% atas ekspornya.
Pivot : 145,481
R1 : 146,746 S1 : 144,730
R2 : 147,497 S2 : 143,465
R3 : 148,762 S3 : 142,714
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.3553 – 1.3534
Sesuai perkiraan, pounds tertekan turun pada perdagangan Senin kemarin. Lemahnya data ekonomi Inggris membuat poundsterling tidak mampu menahan penguatan mata-uang U.Dollar. Indeks dolar, yang mencerminkan kekuatan mata uang AS terhadap enam mata uang utama, naik 0,517% ke level 97,467. Ini merupakan level tertinggi dalam satu pekan terakhir. Tekanan mata-uang Poundsterling terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru sebesar 25% terhadap barang impor dari Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara lainnya. Kebijakan tarif ini dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Agustus mendatang dan menjadi bagian dari babak terbaru dalam perang dagang AS. Pounds masih berpotensi melemah pada perdagangan hari ini akibat kebijakan tarif tinggi Trump.
Open : 1.3598 Pivot : 1.3606
R1 : 1.3625 S1 : 1.3574
R2 : 1.3646 S2 : 1.3553
R3 : 1.3663 S3 : 1.3534
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.1663 – 1.1626
Euro tertekan cukup signifikan pada perdagangan Senin kemarin. euro melemah 0,57% menjadi $1,172. Indeks dolar, yang mencerminkan kekuatan mata uang AS terhadap enam mata uang utama, naik 0,517% ke level 97,467. Ini merupakan level tertinggi dalam satu pekan terakhir. Pelemahan mata-uang Euro juga disebabkan lemahnya data ekonomi kawasan yang tudak mampu menahan laju penguatan Dollar U.S. Disatu-sisi penguatan indeks Dollar terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru sebesar 25% terhadap barang impor dari Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara lainnya. Kebijakan tarif ini dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Agustus mendatang dan menjadi bagian dari babak terbaru dalam perang dagang AS. EUR masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini akibat kebijakan tarif impor yang tinggi oleh presiden Donald Trump.
Open : 1.1706 Pivot : 1.1726
R1 : 1.1750 S1 : 1.1689
R2 : 1.1770 S2 : 1.1663
R3 : 1.1889 S3 : 1.1626
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.8015 – 0.8038
Swiss Franc tertekan cukup signifikan pada perdagangan Senin kemarin. Pelemahan mata-uang Swiss terjadi sejak pembukaan sesi market Asia hingga sesi market Ameika. Disatu-sisi indeks Dollar menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru sebesar 25% terhadap barang impor dari Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara lainnya. Kebijakan tarif ini dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Agustus mendatang dan menjadi bagian dari babak terbaru dalam perang dagang AS. CHF masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini akibat kebijakan tarif impor yang tinggi oleh presiden Donald Trump.
Open : 0.7975 Pivot : 0.7963
R1 : 0.7989 S1 : 0.7947
R2 : 0.8015 S2 : 0.7934
R3 : 0.8038 S3 : 0.7921
DXY
Opportunity: Bullish Range Limited 97,500 – 97,700
Tanda penguatan mata uang Dollar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya mulai nampak. Terlebih Indeks Dollar AS (DXY) telah naik dan sentuh level 97,667. Dukungan datang karena pasar bergulat dengan serangan tarif yang meningkat yang dikonfirmasi oleh Presiden Trump akan dimulai pada tanggal 1 Agustus. Dalam sepasang posting Truth Social, ia mengumumkan bea masuk sebesar 25% pada semua impor Jepang dan Korea Selatan, yang merupakan tambahan pada kampanye tarif timbal balik yang lebih luas yang hanya berlaku bagi negara-negara yang telah mencapai kesepakatan awal, dan memperingatkan tentang pungutan tambahan sebesar 10% pada negara mana pun yang bersekutu dengan kebijakan BRICS yang “anti-Amerika”. Menteri Keuangan Scott Bessent mengisyaratkan bahwa surat yang menguraikan tingkat tarif akan terus berdatangan dalam beberapa hari mendatang, meningkatkan rasa urgensi bagi mitra dagang yang berebut untuk menegosiasikan pengecualian. Sementara itu, data ketenagakerjaan AS yang optimis, 147.000 penggajian pada bulan Juni dibandingkan dengan 110.000 yang diharapkan dan penurunan pengangguran, meredakan kekhawatiran akan pemangkasan suku bunga Fed yang akan segera terjadi.
Pivot : 97.358
R1 : 97,825 S1 : 97,049
R2 : 98,134 S2 : 96,582
R3 : 98,601 S3 : 96,273
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullishhingga area 40,111
Nikkei 225 naik 0,3% hingga melampaui 39.700, sementara Indeks Topix yang lebih luas naik 0,1% menjadi 2.815 pada hari Selasa, memulihkan sebagian kerugian dari sesi sebelumnya setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Jepang akan menghadapi tarif 25% mulai 1 Agustus, yang memberikan lebih banyak waktu untuk negosiasi. Tarif ini lebih rendah dari tarif yang sebelumnya diancamkan hingga 35%, sehingga meredakan beberapa kekhawatiran investor. Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengisyaratkan sikap tegas, dengan menyatakan pada hari Minggu bahwa ia tidak akan “mudah berkompromi” dalam pembicaraan dengan Washington. Di dalam negeri, data menunjukkan surplus giro berjalan Jepang melampaui ekspektasi pada bulan Mei, yang memberikan dukungan tambahan pada sentimen. Di antara perusahaan yang menguat adalah Fujikura (+4%), Furukawa Electric (+5,5%), Recruit Holdings (+2%), Advantest (+1,7%), dan Tokyo Electron (+0,8%).
Pivot : 39,573
R1 : 39,792 S1 : 39,237
R2 : 40,128 S2 : 39,018
R3 : 40,347 S3 : 38,682
HANGSENG
Opportunity: Bearish menuju 23,705
Hang Seng turun 28 poin atau 0,12% hingga ditutup pada 23.888 pada hari Senin, menandai sesi kerugian ketiganya, terbebani oleh jatuhnya saham konsumen dan keuangan. Investor yang berhati-hati mencerna peringatan baru dari Presiden AS Trump bahwa negara-negara BRICS dapat menghadapi tarif tambahan 10%. Pedagang juga menjadi berhati-hati menjelang data CPI dan PPI Juni Tiongkok, yang akan dirilis akhir minggu ini, setelah empat bulan harga konsumen turun pada bulan Mei dan deflasi produsen paling curam dalam hampir dua tahun. Kerugian dipangkas karena Tiongkok, salah satu anggota BRICS, tidak mungkin terkena pungutan baru karena gencatan senjata perdagangan dengan Washington. Pecundang utama termasuk China Hongqiao (-2,8%), Meituan (-2,6%), dan Nongfu Spring (-2,2%). Saham farmasi merosot, termasuk Wuxi Biologics (-4,6%), Innovent Biologics (-4,5%), dan Akeso (-2,9%), setelah Beijing mengekang pembelian perangkat medis UE oleh pemerintah sebagai pembalasan. Di sisi positifnya, Zhejiang Leapmotor melonjak 5,3% setelah menandatangani kesepakatan transfer kredit CO2 dengan anak perusahaan Stellantis.
Pivot : 23,865
R1 : 24,019 S1 : 23,709
R2 : 24,175 S2 : 23,555
R3 : 24,329 S3 : 23,399
NASDAQ
Opportunity: Sell Limit: 22,992 | SL: 23,092 | TP: 22,780
Saham berjangka AS bergerak lebih rendah pada hari Selasa setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif yang direvisi pada 14 negara yang belum mencapai perjanjian perdagangan dengan Washington. Langkah-langkah yang diperbarui tersebut mencakup pungutan sebesar 25% pada negara-negara pengekspor utama seperti Jepang dan Korea Selatan, serta Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand, Bangladesh, Serbia, Indonesia, Bosnia dan Herzegovina, Afrika Selatan, Kazakhstan, Malaysia, dan Tunisia. Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang memperpanjang batas waktu untuk tarif timbal balik hingga 1 Agustus dari tanggal sebelumnya 9 Juli, dengan mencatat bahwa keputusan tersebut mengikuti konsultasi dengan pejabat senior pemerintahan. Dalam eskalasi lebih lanjut, presiden memperingatkan tentang tarif tambahan 10% pada negara-negara yang mendukung apa yang ia gambarkan sebagai “kebijakan Anti-Amerika BRICS,” merujuk pada pertemuan puncak blok tersebut yang saat ini sedang berlangsung di Brasil. Dalam sesi reguler hari Senin, Dow turun 0,94%, S&P 500 turun 0,79%, dan Nasdaq Composite turun 0,92%.
Pivot : 22,887.00
R1 : 22,994.50 S1 : 22,750.00
R2 : 23,131.50 S2 : 22,642.50
R3 : 23,239.00 S3 : 22,505.50
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish jika support 3.328 bertahan, testing resistance 3.350.
Harga emas sempat mengalami penurunan lebih dari 1% pada awal perdagangan hari Senin akibat penguatan dolar AS. Namun, harga berhasil pulih sebagian setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor sebesar 25% terhadap barang-barang dari Jepang dan Korea Selatan yang akan berlaku mulai 1 Agustus. Kebijakan ini memicu minat terhadap aset safe haven seperti emas, meskipun tekanan dari dolar yang kuat tetap membebani pasar.
- Harga spot emas tercatat turun tipis sebesar 0,1% menjadi $3.332,62 per ons pada pukul 13:49 waktu setempat (17:49 GMT).
- Kontrak berjangka emas AS relatif stabil dan ditutup pada $3.342,80 per ons.
Penguatan indeks dolar AS sebesar 0,4% terhadap beberapa mata uang utama lainnya membuat harga emas dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri, sehingga membatasi kenaikan harga emas.
Pivot : 3.328
R1 3.350 R2 3.363 R3 3.393
S1 3.328 S2 3.310 S3 3.296
Oil
Opportunity: Bullish selama support 66,17 bertahan, testing resistance 69,33
Harga minyak melemah tipis pada hari Selasa setelah mengalami kenaikan hampir 2% di sesi sebelumnya. Penurunan ini terjadi di tengah penilaian ulang pasar terhadap efek lanjutan dari kebijakan tarif baru AS serta pengumuman kenaikan produksi oleh OPEC+.
- Minyak mentah Brent turun sebesar 21 sen ke posisi $69,37 per barel.
- Minyak mentah WTI AS turun 24 sen menjadi $67,69 per barel.
Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa tarif tinggi terhadap sejumlah mitra dagang — termasuk pemasok utama seperti Jepang dan Korea Selatan — akan mulai diberlakukan per 1 Agustus. Kebijakan ini menambah ketidakpastian global dan menimbulkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dunia yang bisa berdampak pada permintaan minyak.
Pivot: 66,17
R1 69,33 R2 70,98 R3 72,59
S1 66,17 S2 65,34 S3 63,98
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Selasa, 08 Juli 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Reaksi AUD Pasca RBA Meeting
Catat jam dan waktunya ya!
![]() | Selasa, 08 Juli 2025 |
![]() | 13.00 WIB |
![]() | Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: