FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,65900 – 0,66500
Keperkasaan mata uang Dollar Australia terhadap mata uang Dollar AS terus mewarnai pergerakan market. Aussie melanjutkan penguatan dari minggu sebelumnya karena Dollar AS melemah menyusul laporan ketenagakerjaan yang mengecewakan. Data terkini menunjukkan bahwa pengusaha AS menambah lebih sedikit pekerjaan dari yang diharapkan pada bulan Agustus, memperkuat tanda-tanda pasar tenaga kerja yang mendingin dan memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin mulai memangkas suku bunga akhir bulan ini. Di Australia, kalender ekonomi masih relatif sepi, dengan investor menunggu indikator-indikator utama termasuk izin bangunan, persetujuan perumahan, kepercayaan konsumen, dan ekspektasi inflasi, serta pidato dari pejabat Reserve Bank of Australia. Pekan lalu, data ekonomi domestik yang kuat mendorong pasar untuk mengurangi ekspektasi pelonggaran moneter lebih lanjut oleh RBA. Harga pasar saat ini menyiratkan probabilitas 80% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November—turun dari 100%.
Pivot : 0,65781
R1 : 0,66108 S1 : 0,65581
R2 : 0,66308 S2 : 0,65254
R3 : 0,66635 S3 : 0,65054
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 147,400 – 146,800
Gejolak internal yang terjadi pada pemerintahan Jepang telah membuat mata uang Yen Jepang terhadap mata uang Dollar AS sempat melemah. Kondisi tersebut membalikkan keuntungan dari sesi sebelumnya setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengumumkan pada akhir pekan bahwa ia akan mengundurkan diri. Kepergiannya menyusul meningkatnya keretakan dalam partai yang berkuasa dan tekanan selama berminggu-minggu yang berasal dari kekalahannya dalam pemilihan nasional akhir tahun lalu. Langkah itu juga dilakukan saat Jepang menghadapi kendala dalam mengamankan kesepakatan perdagangan dengan AS sambil berupaya melindungi industri otomotif utamanya dari tarif yang tinggi. Ditengah pelemahan Dollar AS membuat Yen berusaha menguat. Sementara itu, pertumbuhan PDB kuartal kedua direvisi lebih tinggi, baik secara tahunan maupun triwulanan, didorong oleh ekspor yang kuat dan pertumbuhan konsumsi swasta yang stabil. Angka yang lebih kuat mendukung sikap kebijakan hawkish dari Bank Jepang, dengan Gubernur Kazuo Ueda menegaskan minggu lalu bahwa kenaikan suku bunga tetap menjadi pilihan jika prospek ekonomi bertahan.
Pivot : 147,793
R1 : 148,251 S1 : 147,015
R2 : 149,029 S2 : 146,557
R3 : 149,487 S3 : 145,779
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3593 – 1.3620
Pounds kembali melanjutkan penguatannya terhadap U.S Dollar di perdagangan Senin kemarin. Indeks dollar turun 0,4% ke level 97,51 setelah sebelumnya merosot lebih dari 0,5%. Dollar Amerika Serikat kembali melemah pada awal pekan ini, melanjutkan penurunan yang terjadi pasca laporan nonfarm payrolls pada Jumat lalu. Data tersebut menunjukkan pertumbuhan pekerjaan di AS anjlok pada Agustus dan tingkat pengangguran naik ke level tertinggi hampir empat tahun di 4,3%. Kondisi ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan ini, dengan probabilitas 90% untuk pemangkasan 25 basis poin dan 10% untuk 50 basis point GBP masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini walaupun terbatas karena tidak adanya data ekonomi yang rilis pada hari ini.
Open : 1.3542 Pivot : 1.3527
R1 : 1.3555 S1 : 1.3510
R2 : 1.3593 S2 : 1.3481
R3 : 1.3620 S3 : 1.3461
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1787 – 1.1809
Euro ditutup menguat pada perdagangan Senin kemarin. Penguatan mata-uang Euro terjadi di tengah gejolak politik Perancis setelah parlemen memakzulkan Perdana Menteri Francois Bayrou terkait rencana pengendalian utang nasional. Meski menambah ketidakpastian di zona euro, hasil pemungutan suara ini sudah diantisipasi pasar sehingga dampaknya pada euro terbatas. Indeks dollar turun 0,4% ke level 97,51 setelah sebelumnya merosot lebih dari 0,5%, sedangkan Euro menguat 0.2% ke level 1,1751 di hari kemarin. EUR masih berpotensi menguat pada perdagangan hari ini namun terbatas.
Open : 1.1761 Pivot : 1.1741
R1 : 1.1764 S1 : 1.1726
R2 : 1.1787 S2 : 1.1703
R3 : 1.1809 S3 : 1.1681
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.7881 – 0.7858
Swiss Franc kembali menguat di perdagangan Senin kemarin. Indeks dollar turun 0,4% ke level 97,51 setelah sebelumnya merosot lebih dari 0,5%. Dollar Amerika Serikat kembali melemah pada awal pekan ini, melanjutkan penurunan yang terjadi pasca laporan nonfarm payrolls pada Jumat lalu. Data tersebut menunjukkan pertumbuhan pekerjaan di AS anjlok pada Agustus dan tingkat pengangguran naik ke level tertinggi hampir empat tahun di 4,3%. Kondisi ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan ini, dengan probabilitas 90% untuk pemangkasan 25 basis poin dan 10% untuk 50 basis point. CHF masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini namun terbatas dikarenakan tidak adanya data ekonomi yang rilis pada hari ini.
Open : 0.7916 Pivot : 0.7957
R1 : 0.7976 S1 : 0.7904
R2 : 0.7991 S2 : 0.7881
R3 : 0.8007 S3 : 0.7858
USDCAD
Opportunity : Sell di breakout 1.37770 dengan target 1.37214 dan stop loss di ata 1.38110
USDCAD pada timeframe H4 terlihat masih bergerak dalam fase konsolidasi setelah sempat menguat dari area support di sekitar 1.3730 – 1.3740 (S2). Saat ini harga diperdagangkan di kisaran 1.3799, sedikit di atas pivot harian 1.3811, namun tertahan oleh resistance terdekat R1 di 1.3834. Level ini menjadi kunci untuk mengukur kekuatan buyer.
Jika harga mampu menembus dan bertahan di atas 1.3834, peluang kenaikan terbuka menuju 1.3867 (R2) bahkan 1.3890 (R3). Namun apabila gagal menembus R1 dan kembali turun, maka tekanan bearish bisa membawa harga kembali menguji 1.3777 (S1). Penembusan support ini berpotensi memperdalam koreksi ke 1.3754 (S2) bahkan 1.3721 (S3).
Open price :1.37952 Pivot :1.38110
R1 :1.38342 S1 :1.37778
R2 :1.38674 S2 :1.37546
R3 :1.38906 S3 :1.37214
DXY
Opportunity: Bearish Range 97,400 – 97,100
Tekanan terus melanda pergerakan mata uang Dollar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya. Terlihat jelas dari Indeks Dollar AS (DXY) turun ke sekitar 97,418, level terendah sejak akhir Juli, karena para pedagang semakin memperkirakan penurunan suku bunga Federal Reserve minggu depan menyusul laporan pasar tenaga kerja yang lemah yang mengisyaratkan pemangkasan lebih lanjut. Perhatian sekarang beralih ke data inflasi, dengan rilis CPI dan PPI mendatang yang diharapkan memberikan wawasan baru tentang tekanan harga. Revisi acuan awal BLS terhadap tingkat ketenagakerjaan selama 12 bulan hingga Maret juga akan diawasi dengan ketat. Pasar hampir sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga The Fed sebesar 25bps bulan ini. Sebaliknya, ECB diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan kebijakannya pada hari Kamis, dengan espektasi pada pemotongan lebih lanjut akhir tahun ini terus memudar. Dollar AS melemah paling tajam terhadap Franc Swiss, Dollar Australia, dan Euro.
Pivot : 97,601
R1 : 97,784 S1 : 97,260
R2 : 98,125 S2 : 97,077
R3 : 98,308 S3 : 96,736
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish ke area 44,353
Indeks Nikkei 225 naik 1,45% hingga ditutup pada 43.644 sementara Indeks Topix yang lebih luas naik 1,06% menjadi 3.138 pada hari Senin, dengan yang terakhir mencapai rekor tertinggi setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengumumkan pada akhir pekan bahwa ia akan mengundurkan diri. Pengunduran dirinya menyusul keretakan yang semakin intensif dalam partai yang berkuasa dan tekanan selama berminggu-minggu yang berasal dari kekalahan pemilihan nasionalnya akhir tahun lalu. Langkah itu juga terjadi ketika Jepang menghadapi kemunduran dalam mengamankan kesepakatan perdagangan dengan AS sementara mencoba melindungi industri otomotif utamanya dari tarif yang tinggi. Pada saat yang sama, pertumbuhan PDB kuartal kedua Jepang direvisi lebih tinggi baik secara tahunan maupun triwulanan, menggarisbawahi momentum ekonomi yang tangguh meskipun ada hambatan tarif. Penguatan utama termasuk SoftBank Group (2,1%), Mitsubishi Heavy (3,3%), Advantest (4,4%), Fujikura (1,6%), dan Lasertec (2,3%).
Pivot : 42,900
R1 : 43,225 S1 : 42,575
R2 : 43,550 S2 : 42,250
R3 : 44,200 S3 : 41,600
HANGSENG
Opportunity: Bullish ke area: 25,900
Hang Seng naik 216 poin atau 0,9% hingga ditutup pada level 25.634 pada hari Senin, memperpanjang kenaikan untuk sesi kedua. Sentimen didukung oleh futures AS yang menunjukkan pembukaan Wall Street yang lebih kuat, karena data tenaga kerja yang lemah memperkuat taruhan penurunan suku bunga The Fed akhir bulan ini. Optimisme investor terhadap ekonomi Tiongkok juga membaik setelah cadangan devisa mencapai level tertinggi sejak Desember 2015 pada bulan Agustus, dengan bank sentral dilaporkan menambah kepemilikan emas. Namun, kenaikannya terbatas karena data perdagangan Tiongkok menunjukkan pertumbuhan yang lemah dalam ekspor dan impor, menggarisbawahi risiko perdagangan yang persisten dan permintaan domestik yang lemah. Saham teknologi naik 1,2% menyusul laporan bahwa AS mungkin memberikan persetujuan pasokan chip tahunan Tiongkok kepada Samsung dan Hynix. Saham konsumen dan properti juga menguat setelah Shenzhen melonggarkan pembatasan pembelian rumah. Baidu melonjak 9,5% karena rencana untuk menerbitkan obligasi senior tanpa jaminan berdenominasi CNY. Perusahaan lain yang mengalami peningkatan pesat termasuk Horizon Robotics (6,9%), Citic Ltd. (6,3%), dan Bank of China Hong Kong (2,2%).
Pivot : 25,292
R1 : 25,535 S1 : 25,100
R2 : 25,727 S2 : 24,857
R3 : 26,162 S3 : 24,422
NASDAQ
Opportunity:Buy Limit: 23,779, | SL: 23,679 | TP: 24,000
Wall Street mengawali pekan ini dengan keuntungan pada hari Senin karena investor bersiap menghadapi pekan yang sarat data, termasuk dua laporan inflasi utama yang kemungkinan akan memengaruhi ekspektasi kebijakan Federal Reserve. S&P 500 naik 0,2%, Nasdaq 100 naik hampir 0,5% mendekati rekor tertingginya di bulan Agustus berkat penguatan saham produsen chip, dan Dow Jones naik 114 poin. Laporan pekerjaan Agustus yang lemah pekan lalu, ditambah dengan data pasar tenaga kerja yang lebih lemah, telah memicu harapan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September, dengan para pedagang semakin memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih besar sebesar 50 bps. Pekan ini, investor akan mencermati PPI dan CPI untuk mencari sinyal baru tentang arah perekonomian. Saham-saham teknologi memimpin pasar, dengan Amazon (+1,4%), Broadcom (+3,1%), Nvidia (+0,7%), dan Oracle (+2,5%) yang menguat. Saham Robinhood Markets (+15,7%) dan AppLovin (+11,6%) melonjak setelah ditambahkan ke S&P 500 efektif per 22 September. Sementara itu, saham Apple turun 0,7% dan T-Mobile merosot 3,9%.
Pivot : 23,779.42
R1 : 23,909.58 S1 : 23,672.83
R2 : 24,016.17 S2 : 23,542.67
R3 : 24,252.92 S3 : 23,305.92
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish menguji resistance 3.661, namun jika gagal bertahan di atas resistance, potensi koreksi menguju 3.620
Harga emas kembali mencetak rekor baru pada Selasa dengan menyentuh level lebih dari 3.647 dolar per ounce, melampaui puncak sebelumnya sehari sebelumnya. Logam mulia ini sempat naik 0,3 persen intraday dan terakhir diperdagangkan di sekitar 3.645,61 dolar per ounce pada pukul 09:51 waktu Singapura. Reli emas dalam beberapa sesi terakhir terutama didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang lebih lemah dari perkiraan memicu spekulasi adanya tiga kali penurunan suku bunga tahun ini, termasuk pemangkasan seperempat poin pada pertemuan Fed pekan depan. Kondisi suku bunga yang lebih rendah biasanya menjadi katalis positif bagi emas karena menurunkan biaya peluang kepemilikan aset yang tidak menawarkan imbal hasil.
Selain faktor moneter, lonjakan harga emas juga ditopang oleh pembelian bank sentral serta arus masuk ke produk ETF berbasis bullion yang meningkat tajam sejak konferensi Jackson Hole bulan lalu. Walau begitu, total kepemilikan ETF emas masih berada di bawah level puncak yang terlihat saat pandemi Covid-19 dan awal konflik Rusia-Ukraina, sehingga masih ada ruang kenaikan lebih lanjut. Dari sisi geopolitik, ketegangan global dan kebijakan proteksionis yang menimbulkan kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi turut memperkuat peran emas sebagai aset lindung nilai.
Pasar kini menunggu sejumlah data penting yang berpotensi mengubah arah pergerakan, mulai dari revisi data tenaga kerja Amerika Serikat, inflasi produsen dan konsumen yang akan dirilis pertengahan pekan, hingga hasil lelang obligasi pemerintah. Jika data tersebut mempertegas peluang pemangkasan suku bunga, reli emas berpeluang berlanjut. Namun sebaliknya, bila inflasi menunjukkan sinyal penguatan atau yield obligasi naik tajam, harga emas bisa menghadapi tekanan koreksi. Sejauh ini, tren jangka menengah masih cenderung mendukung kenaikan, apalagi bila ketidakpastian politik dan ekonomi global terus meningkat.
Pivot : 3.576,71
R1 3.661,07 R2 3.687,21 R3 3.728,02
S1 3.594,12 S2 3.553,31 S3 3.527,17
Silver
Opportunity : buy on rally sepanjang harga masih diatas pivot 41.166 dengan target terdekat di 42.305 dan stop loss di bawah 40.670
XAGUSD masih memberi kesan bergerak menuju high tahun ini di 41.658, namun momentum tampak sedikit melambat. Harga saat ini berada di atas pivot point dan mendekati resistance terdekat di 41.658 – 41.812. Jika area ini berhasil ditembus dengan candle bullish yang valid, peluang penguatan lanjutan ke 42.305 bahkan 42.951 akan terbuka. Sebaliknya, kegagalan menembus 41.812 berpotensi memicu pullback kembali ke area support 41.166 atau 40.673.
Open price :41.353 Pivot :41.166
R1 :41.812 S1 :40.673
R2 :42.305 S2 :40.027
R3 :42.951 S3 :39.534
Oil
Opportunity : Bearish selama di bawah 62,95, testing support 61,44
Harga minyak dunia bergerak lebih tinggi pada Selasa setelah keputusan OPEC+ untuk menambah produksi jauh lebih kecil dari perkiraan pasar. Brent ditutup menguat tipis 22 sen menjadi 66,24 dolar per barel, sementara WTI naik 24 sen ke level 62,50 dolar per barel. Kenaikan ini terjadi setelah OPEC+ mengumumkan rencana peningkatan produksi sebesar 137.000 barel per hari mulai Oktober, angka yang jauh lebih rendah dibandingkan penambahan di bulan-bulan sebelumnya yang mencapai lebih dari 500.000 barel per hari. Langkah yang lebih hati-hati tersebut memberi sinyal bahwa suplai global tidak akan bertambah secepat yang diantisipasi, sehingga memberikan dukungan terhadap harga.
Selain faktor OPEC+, pasar juga merespons perkembangan geopolitik, khususnya potensi sanksi tambahan terhadap Rusia setelah serangan udara besar yang memicu eskalasi konflik di Ukraina. Amerika Serikat dan Uni Eropa tengah membahas kemungkinan langkah pembatasan terkoordinasi yang jika terwujud akan mengurangi suplai minyak Rusia ke pasar global. Kekhawatiran terhadap pasokan inilah yang menjadi penopang tambahan bagi harga minyak.
Dari sisi makroekonomi, pasar energi juga menaruh perhatian pada arah kebijakan moneter Amerika Serikat. Ekspektasi pemangkasan suku bunga yang besar kemungkinannya diumumkan pekan depan dapat memperlemah dolar, menurunkan biaya pinjaman, dan pada akhirnya menopang permintaan energi. Meski demikian, harga minyak tetap akan sensitif terhadap dinamika permintaan global, perkembangan sanksi terhadap Rusia, serta respons kebijakan produksi OPEC+ di bulan-bulan mendatang.
Pivot: 62,95
R1 64,02 S1 61,44
R2 63,47 S2 60,54
R3 62,95 S3 59,83
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Senin, 09 September 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Pasar Menantikan Kepastian Kebijakan Moneter The Fed
Catat jam dan waktunya ya!
![]() | Selasa, 09 September 2025 |
![]() | 13.00 WIB |
![]() | Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: