FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,65800 – 0,65000
Mata uang Dollar Australia terus mengalami tekanan dari mata uang Greenback, melanjutkan penurunan dari sesi sebelumnya di tengah penguatan Greenback yang berkelanjutan. Dollar AS menguat saat penutupan pemerintah memasuki minggu kedua, meningkatkan permintaan aset safe haven, setelah Presiden Trump mengancam akan melakukan pemecatan massal terhadap pekerja federal di tengah memudarnya harapan akan adanya penyelesaian. Di dalam negeri, mata uang Australia juga menghadapi tekanan setelah data perumahan menunjukkan penurunan bulanan lainnya dalam persetujuan pembangunan, yang menandakan melemahnya sektor konstruksi. Di sisi kebijakan, investor telah mengurangi taruhan pada pelonggaran RBA jangka pendek setelah prospek hawkish minggu lalu. Kontrak berjangka sekarang menyiratkan peluang sekitar 35% penurunan suku bunga pada bulan November dan 56% pada bulan Desember, menjadikan laporan IHK kuartal ketiga mendatang sangat penting. Sementara itu, mata uang tersebut mendapat dukungan dari melonjaknya harga emas, karena pemerintah memproyeksikan logam tersebut akan menjadi ekspor paling berharga kedua Australia, yang menggarisbawahi peran negara tersebut sebagai produsen dan eksportir terkemuka.
Pivot : 0,65766
R1 : 0,65972 S1 : 0,65646
R2 : 0,66092 S2 : 0,65440
R3 : 0,66298 S3 : 0,65320
USDJPY
Opportunity: Bullish Range 152,500 – 153,200
Ketidakberdayaan mata uang Yen terhadap Dollar AS terus berlangsung, Yen Jepang melemah bahkan telah sentuh level 152,993, turun lebih dari 3% sejauh minggu ini dan mencapai level terendah sejak Februari, karena data upah yang lebih lemah dari perkiraan meredam prospek kenaikan suku bunga Bank of Japan. Upah riil Jepang turun 1,4% pada bulan Agustus dibandingkan tahun sebelumnya, menandai penurunan bulanan kedelapan berturut-turut karena inflasi terus melampaui pertumbuhan upah. Gubernur BOJ Kazuo Ueda baru-baru ini menyatakan bahwa bank sentral akan melanjutkan kenaikan suku bunga jika ekonomi dan harga bergerak sesuai proyeksi, meskipun ia memperingatkan risiko dari tarif AS. Para investor juga mempertimbangkan prospek politik Jepang setelah Sanae Takaichi, pendukung setia kebijakan ekspansif “Abenomics”, memenangkan pemilihan perdana menteri berikutnya. Kemenangannya meningkatkan harapan untuk pengeluaran fiskal berskala besar dan akomodasi moneter yang berkelanjutan.
Pivot : 152,464
R1 : 153,199 S1 : 151,935
R2 : 153,728 S2 : 151,200
R3 : 154,463 S3 : 150,671
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.3369 – 1.3324
Sesuai perkiraan, Pounds ditutup melemah pada perdagangan Rabu kemarin. Mata-uang Poundsterling kehilangan kekuatannya setelah menguat pekan kemarin. Pelemahan ini terjadi akibat tekanan Dollar AS yang justru menguat di tengah penutupan Pemerintah AS yang dimulai 1 Oktober kemarin. Para pelaku pasar menunggu katalis baru untuk melihat prospek ekonomi selanjutnya. GBP masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang menunggu Pidato ketua the Fed Jerome Powell yang dijadwalkan malam nanti, walaupun para analis menilai bahwa the Fed hampir dipastikan akan kembali memangkas tingkat suku-bunga pada pertemuan berikutnya.
Open : 1.3399 Pivot : 1.3403
R1 : 1.3443 S1 : 1.3386
R2 : 1.3453 S2 : 1.3369
R3 : 1.3479 S3 : 1.3324
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.1574 – 1.1531
Euro ditutup melemah pada perdagangan Rabu kemarin. Euro melemah terhadap dolar karena ketidakpastian politik di Prancis, disisi lain laporan data Inflasi dan Industri Jerman turun dari bulan sebelumnya. Pelemahan mata-uang Euro juga ditekan oleh penguatan Dollar AS di tengah penutupan pemerintahan AS sejak 1 Oktober kemarin. EUR masih berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang menantikan pidato ketua the Fed Jerome Powell yang dijadwalkan malam nanti, walaupun para analis menilai bahwa the Fed hampir dipastikan akan kembali memangkas tingkat suku-bunga pada pertemuan berikutnya.
Open : 1.1624 Pivot : 1.1629
R1 : 1.1660 S1 : 1.1597
R2 : 1.1700 S2 : 1.1574
R3 : 1.1730 S3 : 1.1531
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.8054 – 0.8091
Swiss Franc masih dalam tekanan U.S Dollar di tengah penutupan pemerintah AS sejak 1 Oktober kemarin. Penguatan mata uang Dollar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya terus berlanjut yang tergambar pada Indeks Dollar AS (DXY) terus naik untuk sesi ketiga berturut-turut, naik ke level 99,060. Level tersebut merupakan level tertinggi sejak awal Agustus, didukung oleh melemahnya mata uang utama lainnya. CHF masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang menantikan pidato ketua the Fed Jerome Powell yang dijadwalkan malam nanti, walaupun para analis menilai bahwa the Fed hampir dipastikan akan kembali memangkas tingkat suku-bunga pada pertemuan berikutnya.
Open : 0.8011 Pivot : 0.8004
R1 : 0.8028 S1 : 0.7989
R2 : 0.8054 S2 : 0.7964
R3 : 0.8091 S3 : 0.7946
USDCAD
Opportunity : Strategi terbaik hari ini adalah menunggu konfirmasi breakout dari area konsolidasi. Peluang buy muncul jika harga menembus dan bertahan di atas 1.39690, dengan target ke 1.39890 dan stop loss di bawah 1.39300. Sebaliknya, peluang sell bisa dipertimbangkan bila harga menembus 1.39290, dengan target di 1.39100–1.38900 dan stop di atas 1.39600
Grafik H4 memperlihatkan bahwa harga masih bertahan di antara area support 1.39300 dan resistance 1.39800. Selama belum ada penembusan yang tegas dari kedua batas tersebut, kecenderungan pergerakan masih cenderung sideways. Kenaikan hanya akan terkonfirmasi jika harga mampu menembus 1.39700 secara solid, sedangkan penurunan lebih lanjut dapat terjadi bila harga melemah di bawah 1.39300.
Open price :1.39491 Pivot :1.39502
R1 :1.39692 S1 :1.39297
R2 :1.39897 S2:1.39107
R3:1.40087 S3:1.38902
DXY
Opportunity: Bullish Range 98,800 – 99,100
Penguatan mata uang Dollar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya terus berlanjut,meski shutdown tetap berlangsung. Tergambar pada Indeks Dollar AS (DXY) terus naik untuk sesi ketiga berturut-turut, naik ke level 99,060. Level tersebut merupakan level tertinggi sejak awal Agustus, didukung oleh melemahnya mata uang utama lainnya. Dollar AS menguat terutama terhadap Yen, di tengah ekspektasi stimulus fiskal berskala besar di Jepang di bawah kepemimpinan pemerintahan baru. Dollar AS juga menguat terhadap Franc Swiss dan Euro, yang tertekan oleh gejolak politik yang sedang berlangsung di Prancis. Sementara itu, risalah rapat FOMC terbaru menunjukkan bahwa para pejabat Fed melihat peningkatan risiko penurunan lapangan kerja, meskipun kekhawatiran tentang inflasi masih berlanjut. Sekitar setengah dari pembuat kebijakan mengantisipasi dua kali pemotongan suku bunga tambahan pada akhir tahun 2025. Pasar telah sepenuhnya memperhitungkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin akhir bulan ini, sementara kemungkinan langkah serupa pada bulan Desember berada di sekitar 78%. Sementara itu, penutupan pemerintahan telah memasuki minggu kedua.
Pivot : 98,824
R1 : 99,057 S1 : 98,588
R2 : 99,293 S2 : 98,355
R3 : 99,526 S3 : 98,119
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish ke area 48,665
Indeks Nikkei 225 turun 0,45% menjadi 47.735 pada hari Rabu, mundur dari rekor tertinggi karena investor mengunci keuntungan setelah reli baru-baru ini yang dipicu oleh ekspektasi stimulus baru di bawah Perdana Menteri terpilih Sanae Takaichi, pendukung setia kebijakan “Abenomics”. Data upah yang lebih lemah dari perkiraan juga membatasi prospek kenaikan suku bunga Bank of Japan, dengan upah riil turun 1,4% pada bulan Agustus dibandingkan tahun sebelumnya, menandai penurunan bulanan kedelapan berturut-turut. Sementara itu, saham teknologi mencerminkan kerugian di Wall Street setelah penurunan tajam saham Oracle memicu kembali kekhawatiran tentang keberlanjutan perdagangan kecerdasan buatan, sementara penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan menambah kehati-hatian pasar. Saham-saham yang mengalami penurunan signifikan antara lain SoftBank Group (-2%), Disco Corp (-2%), dan Tokyo Electron (-2,8%).
Pivot : 48,050
R1 : 48,310 S1 : 47,865
R2 : 48,495 S2 : 47,605
R3 : 48,755 S3 : 47,420
HANGSENG
Opportunity: Bearish ke area: 26,260
Hang Seng turun 128 poin, atau 0,5%, hingga ditutup pada level 26.829 pada hari Rabu, turun untuk sesi ketiga karena pelemahan sektor secara luas melanda pasar. Pengukur teknologi itu merosot 0,6%, mengikuti kemunduran Wall Street setelah Oracle jatuh karena kekhawatiran margin. Kelas berat Alibaba turun 1,6%, sementara Baidu (-3,2%), Meituan (-2,3%), dan SMIC (-1,8%) mencatat kerugian tajam, karena anggota parlemen AS dilaporkan mendorong pembatasan yang lebih luas pada ekspor alat pembuat chip ke Tiongkok. Nama-nama keuangan dan konsumen juga turun, tertekan oleh kekhawatiran atas pemulihan Tiongkok yang melambat, diperburuk oleh cuaca buruk baru-baru ini. Sebaliknya, penambang emas menguat karena harga emas batangan melanjutkan rekor tertinggi mereka, dengan Shandong Gold Mining melonjak 7,5% dan Zhaojin Mining naik 3,7%. Pasar memangkas penurunan awal setelah Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan Tiongkok 2025 menjadi 4,8% dari 4,0%, meningkatkan harapan akan stimulus lebih lanjut untuk mendukung target pertumbuhan Beijing sebesar 5%. Sementara itu, pasar di daratan Tiongkok akan dibuka kembali pada hari Kamis, yang berpotensi mendorong momentum.
Pivot : 26,780
R1 : 27,032 S1 : 26,604
R2 : 27,208 S2 : 26,352
R3 : 27,460 S3 : 26,176
NASDAQ
Opportunity:Buy Limit: 25,254 | SL: 25,154 | TP: 24,450
Saham berjangka AS sedikit menguat pada hari Kamis setelah indeks-indeks utama reli ke rekor tertinggi baru di sesi sebelumnya, dipimpin oleh kenaikan kuat di saham-saham teknologi. Pada hari Rabu, S&P 500 naik 0,58% dan Nasdaq Composite menguat 1,12%, keduanya mencetak rekor baru, sementara Dow Jones berakhir datar. Reli ini didorong oleh perusahaan-perusahaan megacap dan produsen chip terkait AI, dengan AMD melonjak 11,4% setelah investor bereaksi positif terhadap kemitraannya dengan OpenAI. Nvidia naik 2,2% setelah CEO Jensen Huang mengatakan permintaan komputasi telah “naik substansial” tahun ini. Nama-nama teknologi besar lainnya juga naik, termasuk Broadcom (2,7%), Micron Technology (5,8%), Tesla (1,2%), Amazon (1,5%), dan Oracle (1,5%). Sementara itu, risalah FOMC mengungkapkan pandangan beragam tentang prospek kebijakan, dan investor sekarang menunggu pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell hari ini. Laporan pendapatan dari Delta Air Lines dan PepsiCo juga akan dirilis.
Pivot : 25,232.92
R1 : 25,440.83 S1 : 25,123.33
R2 : 25,550.42 S2 : 24,915.42
R3 : 25,758.33 S3 : 24,805.83
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish, meski ada potensi koreksi menuju area support 3.984-3.950. Buy limit 3.984-3.950 | Stop Loss 3.921 | TP 4.059
Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru dengan menembus level US$4.050 per ons pada perdagangan Rabu, memperpanjang tren kenaikan yang didorong oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi global serta sikap dovish dari Federal Reserve. Kondisi pasar yang semakin menjauh dari aset berbasis dolar mendorong minat investor terhadap logam mulia sebagai aset lindung nilai.
Kebuntuan politik di Kongres Amerika Serikat yang menyebabkan penutupan pemerintahan (government shutdown) memasuki minggu kedua turut memperburuk sentimen. Situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran akan potensi pemutusan hubungan kerja massal di sektor publik, sekaligus menghambat publikasi sejumlah data ekonomi resmi. Akibatnya, pasar semakin bergantung pada data dari sektor swasta yang menunjukkan sinyal pelemahan, seperti kontraksi beruntun pada data tenaga kerja ADP serta penurunan indeks ketenagakerjaan dalam survei ISM PMI.
Pivot : 3.984
R1 4.026 R2 4.059 R3 4.100
S1 3.984 S2 3.950 S3 3.921
Silver
Opportunity : Buy di breakout 49.691 dengan target 50.521 dan stop loss di bawah 48.700
Pergerakan silver pada 8 Oktober 2025 menunjukkan volatilitas yang cukup besar dengan kisaran harga 47.727–49.539 dan ditutup di 48.860. Pada 9 Oktober, XAGUSD dibuka di 48.943 dan kini berada di sekitar 48.711, menandakan adanya koreksi setelah kenaikan sebelumnya. Dari sisi teknikal, harga masih bertahan di atas area support kuat 47.700, sementara resistance terdekat berada di sekitar 49.500. Jika harga mampu menembus 49.500, momentum bullish dapat berlanjut ke area 50.500. Namun, jika tekanan jual meningkat di bawah 48.700, potensi koreksi menuju 47.800 terbuka lebar.
Open price :48.943 Pivot :48.709
R1 :49.691 S1:47.879
R2 :50.521 S2 :46.897
R3 :51.503 S3 :46.067
Oil
Opportunity : Bearish selama di bawah 62,26, testing support 61,26-60,61.
Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat 1,5% ke posisi US$62,65 per barel pada Rabu, didorong oleh laporan dari Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan penurunan tajam pada persediaan minyak di pusat penyimpanan utama Cushing, Oklahoma. Stok di lokasi tersebut turun sekitar 763.000 barel dalam sepekan, penurunan terbesar sejak Juni lalu.
Meskipun persediaan minyak mentah secara nasional meningkat lebih dari perkiraan, levelnya masih mendekati rata-rata musiman yang rendah. Data EIA juga mengindikasikan penurunan stok produk olahan minyak, seperti bensin dan solar, yang menandakan peningkatan permintaan energi di pasar domestik.
Namun, kenaikan harga minyak secara keseluruhan masih tertahan oleh ekspektasi pasokan global yang melimpah. OPEC+ terus meningkatkan produksi, sementara output minyak AS diproyeksikan mencapai rekor tertinggi tahun ini. Di sisi lain, ekspor Rusia tetap mendekati level tertinggi dalam 16 bulan terakhir, meskipun serangan drone Ukraina telah mengganggu kapasitas pengilangan dan mengurangi pemrosesan minyak dalam negeri.
.
Pivot: 62,26
R1 62,26 S1 61,26
R2 62,90 S2 60,61
R3 63,48 S3 59,83
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Kamis, 09 Oktober 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Jobless Claims AS Kembali Jadi Penentu Arah Harga Emas
Catat jam dan waktunya ya!
![]() |
Kamis, 09 Oktober 2025 |
![]() |
13.00 WIB |
![]() |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: