FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,66000 – 0,67000
Kondisi mata uang Aussie terhadap Dollar AS cukup bagus, dimana Dollar Australia terus menguat. Terlebih setelah lonjakan harga tembaga—didorong oleh tarif baru yang diumumkan Trump—mendorong permintaan untuk mata uang yang terkait komoditas tersebut. Pajak sebesar 50% pada semua impor tembaga AS, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Agustus, telah menyebabkan harga tembaga melonjak tajam. Sebagai salah satu eksportir tembaga terbesar di dunia, Australia akan mendapatkan keuntungan, karena harga yang lebih tinggi akan mendukung mata uang Australia karena ikatan komoditasnya yang kuat. Dukungan tambahan datang dari kenaikan bijih besi dan emas, yang juga mengangkat mata uang yang sensitif terhadap sumber daya. Di sisi kebijakan, keputusan mengejutkan Bank Sentral Australia untuk mempertahankan suku bunga awal minggu ini terus memberikan dukungan. Gubernur Michele Bullock menandai risiko inflasi yang berkelanjutan dari meningkatnya biaya tenaga kerja per unit dan lemahnya produktivitas, serta memperingatkan tekanan harga dapat melampaui perkiraan. Wakil Gubernur Andrew Hauser juga mencatat meningkatnya ketidakpastian global, dengan tarif diperkirakan akan sangat membebani pertumbuhan.
Pivot : 0,65680
R1 : 0,66096 S1 : 0,65454
R2 : 0,66322 S2 : 0,65038
R3 : 0,66738 S3 : 0,64812
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 146,100 – 145,100
Pergerakan mata uang Yen terhadap Dollar AS tetap berada di jalur penguatannya. Yen Jepang menguat ke level 145,744, melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya karena Dollar AS sempat melemah di tengah penurunan tajam imbal hasil Treasury. Ketegangan perdagangan global juga berkontribusi terhadap kehati-hatian pasar karena Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 50% pada impor Brasil, berlaku efektif 1 Agustus, dengan alasan praktik perdagangan tidak adil. Sementara itu, perundingan perdagangan AS-Jepang terhenti, terutama karena perlindungan Jepang terhadap pasar berasnya. Trump baru-baru ini mengenakan tarif sebesar 25% pada barang-barang Jepang, yang juga akan berlaku pada tanggal 1 Agustus, dan mengesampingkan perpanjangan batas waktu. Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyebut langkah tersebut “sangat disesalkan” namun menegaskan kembali komitmen Jepang terhadap negosiasi yang sedang berlangsung demi mencapai hasil yang saling menguntungkan. Sebuah lembaga riset lokal memproyeksikan tarif baru tersebut dapat mengurangi PDB Jepang sebesar 0,8% pada tahun 2025 dan sebesar 1,9% secara kumulatif hingga tahun 2029.
Pivot : 146,251
R1 : 146,759 S1 : 145,723
R2 : 147,287 S2 : 145,215
R3 : 147,795 S3 : 144,687
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3618 – 1.3646
Diluar perkiraan, rilisnya data Klaim pengangguran AS yang diperkirakan naik, justru berkurang cukup signifikan. Klaim pengangguran AS turun sebesar 227K versus 232K angka ssbelumnya. Pounds kembali tertekan ditutup pada level 1.3575 lebih rendah dari harga pembukaan. Disisi-lain tarif Impor masih menjadi fokus utama para pelaku pasar. Pounds masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya benerapa data ekonomi Inggris yang djperkirakan positif terutama laporan data GDP yang diperkirakan naik sebeaar 0.1% vesrsus -0.3% angka sebelumnya.
Open : 1.3574 Pivot : 1.3565
R1 : 1.3585 S1 : 1.3532
R2 : 1.3618 S2 : 1.3512
R3 : 1.3646 S3 : 1.3487
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1749 – 1.1765
Euro tertekan turun akibat kuatnya data Klaim pengangguran U.S yang turun dari angka sebelumnya. Disatu-sisi laporan data ekonomi kawasan Eropa cenderung turun di bulan Juni. Market masih fokus pada kebijakan tarif impor AS yang makin meluas ke berbagai mitra dagangnya. Euro masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rirlisnya data ekonomi kawasan yang diperkirakan mengalami kenaikan.
Open : 1.1698 Pivot : 1.1695
R1 : 1.1715 S1 : 1.1662
R2 : 1.1749 S2 : 1.1646
R3 : 1.1765 S3 : 1.1623
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.7918 – 0.7905
Swiss Franc kembali tertekan oleh penguatan U.S Dollar. Turunnya angka Klaim pengangguran U.S diluar angka perkiraan membuat indeks Dollar kembali menguat. Disisi-lain tarif dagang yang tinggi masih menjadi halangan bagi penguatan mata-uang Swiss Franc. Hari ini CHF diperkirakan dapat menguat yang akan didukung oleh rilisnya data Consumer Confidence Swiss yang diperkirakan meningkat.
Open : 0.7966 Pivot : 0.7960
R1 : 0.7986 S1 : 0.7944
R2 : 0.8013 S2 : 0.7918
R3 : 0.8037 S3 : 0.7905
DXY
Opportunity: Bearish Range 97,500 – 97,300
Peluang penguatan mata uang Greenback terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya tetap terbuka. Terlebih Indeks Dollar AS (DXY) stabil di level 97, dengan berita utama tarif terus mendominasi berita. Presiden Trump mengumumkan tarif 50% untuk impor Brasil dan mengonfirmasi bahwa tarif serupa 50% untuk impor tembaga akan berlaku mulai 1 Agustus. Sementara itu, risalah rapat FOMC terakhir menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan masih berharap untuk memangkas suku bunga tahun ini, meskipun pandangan mereka masih beragam—ada yang memperkirakan pemangkasan suku bunga paling cepat pada bulan Juli, sementara yang lain yakin tidak ada pemangkasan yang diperlukan. Para pejabat juga berbeda pendapat mengenai dampak inflasi dari tarif. Angka CPI untuk bulan Juni akan dirilis minggu depan. Di sisi ekonomi, klaim pengangguran awal secara tak terduga turun 5 ribu menjadi 237 ribu minggu lalu, sementara klaim berkelanjutan naik menjadi 1,965 juta, level tertinggi sejak 2021. Data tersebut terus menunjukkan pasar tenaga kerja yang tetap solid tetapi menunjukkan tanda-tanda mereda. Dollar AS menguat terhadap Euro dan Poundsterling tetapi melemah terhadap Franc Swiss.
Pivot : 97.590
R1 : 97,909 S1 : 97,259
R2 : 98,240 S2 : 96,940
R3 : 98,559 S3 : 96,609
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish hingga area 39,407
Indeks Nikkei 225 naik 0,1% menjadi sekitar 39.690 sementara Indeks Topix yang lebih luas naik 0,35 menjadi 2.820 pada hari Jumat, memulihkan kerugian dari sesi sebelumnya dan mengikuti Wall Street yang lebih tinggi, di mana S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi baru. Namun, investor tetap berhati-hati di tengah meningkatnya ketegangan dalam hubungan perdagangan AS-Jepang. Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 25% untuk barang-barang Jepang, yang akan berlaku mulai 1 Agustus. Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menekankan perlunya mengurangi ketergantungan negara itu pada AS di sektor-sektor penting seperti pertahanan, pangan, dan energi. Ia menggambarkan negosiasi tarif yang sedang berlangsung sebagai “pertempuran di mana kepentingan nasional dipertaruhkan.” Saham teknologi memimpin kenaikan hari Jumat, dengan keuntungan yang solid dari Advantest (+1,7%), Lasertec (+1,9%), dan Disco (+0,9%).
Pivot : 39,823
R1 : 40,077 S1 : 39,662
R2 : 40,238 S2 : 39,408
R3 : 40,492 S3 : 39,247
HANGSENG
Opportunity: Rebound Buy limit area 24,100 – 24,133
Hang Seng naik 136 poin atau 0,6% hingga ditutup pada 24.028 pada hari Kamis, sebagian pulih dari penurunan tajam sehari sebelumnya di tengah kenaikan kuat dalam saham keuangan dan properti. Pedagang mencari tanda-tanda dukungan kebijakan setelah harga produsen Tiongkok bulan lalu menyusut paling dalam hampir dua tahun. Sementara itu, risalah dari pertemuan FOMC Juni menunjukkan bahwa “sebagian besar peserta” memperkirakan pemotongan suku bunga akan sesuai akhir tahun ini, dengan inflasi apa pun dari tarif dilihat sebagai “sementara atau sederhana.” Pasar sebagian besar menepis ancaman tarif baru dari Presiden AS Trump, dengan analis mencatat investor tampak semakin “mati rasa” terhadap retorika yang bergeser. Namun, kenaikan dibatasi oleh kehati-hatian menjelang data perdagangan Tiongkok Juni yang akan dirilis akhir pekan ini. Penggerak utama termasuk KE Hlds. (6,8%), Smoore Intl. (6,2%), China Resources Land (4,5%), dan China Overseas Land (4,3%). Di sisi negatifnya, saham teknologi Hong Kong turun tipis meski Nasdaq Composite ditutup pada rekor, di mana Nvidia mencapai nilai tertinggi sepanjang masa.
Pivot : 23,913
R1 : 24,023 S1 : 23,746
R2 : 24,190 S2 : 23,636
R3 : 24,300 S3 : 23,469
NASDAQ
Opportunity:Sell Limit: 22,970 | SL: 23,070 | TP: 22,750
Saham berjangka AS bertahan stabil pada hari Jumat setelah sesi kuat lainnya di Wall Street, di mana S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi baru. Pada hari Kamis, S&P 500 naik 0,27%, Nasdaq naik tipis 0,09%, dan Dow menguat 0,43%, karena investor sebagian besar menepis eskalasi tarif terbaru dari pemerintahan Trump, termasuk bea baru 50% untuk impor tembaga dan barang-barang Brasil. Presiden Donald Trump juga mengisyaratkan bahwa surat proposal tarif baru dapat dikirim ke Kanada dan Uni Eropa secepatnya hari ini. Dalam berita perusahaan, Nvidia menambahkan 0,75%, memperpanjang keuntungan setelah menjadi perusahaan publik pertama yang melampaui valuasi $4 triliun, yang semakin mendorong reli teknologi yang digerakkan oleh AI. Tesla melonjak 4,7% karena optimisme seputar ekspansi robotaxi dan rencana untuk mengintegrasikan chatbot Grok xAI ke dalam kendaraannya. Delta Air Lines melonjak 12% setelah menegaskan kembali panduan pendapatan setahun penuhnya, mengangkat sentimen di sektor perjalanan.
Pivot : 22,997.08
R1 : 23,093.92 S1 : 22,905.92
R2 : 23,185.08 S2 : 22,809.08
R3 : 23,373.08 S3 : 22,621.08
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Sideway to bullish, testing resistance 3.346 selama support 3.307 bertahan
Harga emas bergerak relatif stabil pada perdagangan Kamis, dengan penguatan tipis sebesar 0,1% menjadi $3.317,44 per ons di pasar spot. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup naik 0,1% ke level $3.325,7 per ons.
Penguatan nilai tukar dolar AS sebesar 0,2% turut menahan laju kenaikan harga emas. Dalam kondisi seperti ini, emas menjadi kurang menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lain karena harganya menjadi lebih mahal.
Meskipun ketegangan geopolitik meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru, penguatan dolar membuat harga emas tidak mampu melesat lebih tinggi. Dalam jangka pendek, harga emas diperkirakan akan bergerak dalam kisaran terbatas, kecuali terjadi eskalasi geopolitik yang signifikan.
Pivot : 3.307
R1 3.346 R2 3.366 R3 3.392
S1 3.307 S2 3.283 S3 3.264
Oil
Opportunity: Potensi rebound jika support 66,17 bertahan, testing resistance 67,69
Harga minyak cenderung stabil pada awal perdagangan Jumat setelah mencatat penurunan sekitar 2% di sesi sebelumnya. Koreksi tersebut dipicu oleh kekhawatiran terhadap dampak tarif baru dari Presiden Donald Trump terhadap pertumbuhan ekonomi serta penurunan proyeksi permintaan minyak oleh OPEC.
Minyak mentah Brent naik 19 sen atau 0,28% menjadi $68,83 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 26 sen atau 0,39% ke level $66,83 per barel.
OPEC dalam proyeksi terbarunya menurunkan perkiraan permintaan minyak global untuk periode 2026 hingga 2029. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya permintaan dari Tiongkok. Permintaan global diperkirakan rata-rata hanya mencapai 106,3 juta barel per hari pada 2026, turun dari 108 juta barel per hari dalam proyeksi sebelumnya.
Pivot: 66,16
R1 67,69 R2 68,91 R3 70,00
S1 66,17 S2 65,34 S3 64,18
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Jum’at, 11 Juli 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Rekap Pasar : The Fed, Geopolitik & Negosiasi Dagang
Catat jam dan waktunya ya!
![]() | Jum’at, 11 Juli 2025 |
![]() | 14.00 WIB |
![]() | Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: