FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bullish Range 0,62800 – 0,63800
Penguatan mata uang Aussie terhadap Dollar AS tertahan, memangkas level terkuatnya dalam 8 minggu yang dicapai di awal sesi setelah data inflasi AS yang lebih baik dari perkiraan mendukung ekspektasi hawkish terhadap The Fed dan memberikan tekanan luas pada mata uang G10. Sebaliknya, pasar terus bersiap untuk penurunan suku bunga oleh RBA di tengah bukti bahwa inflasi dalam negeri akan mencapai target. Selain itu, masih adanya kekhawatiran akan proteksionisme dan perang dagang yang dipicu oleh tarif oleh pemerintah AS juga membuat aset Australia tetap diragukan karena ketergantungan negara tersebut pada ekspor komoditas.
Pivot : 0,62740
R1 : 0,63133 S1 : 0,62390
R2 : 0,63483 S2 : 0,61997
R3 : 0,63876 S3 : 0,61647
USDJPY
Opportunty: Bearish Range 152,900 – 151,900
Sebelumnya pelemahan mata uang Yen terjadi, dan mencapai level terendah dalam seminggu, karena data inflasi konsumen AS yang lebih tinggi dari perkiraan menyebabkan para pedagang mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve lebih lanjut. Pasar kini memperkirakan hanya satu pemangkasan suku bunga Fed sebesar seperempat poin tahun ini, dengan Ketua Fed Jerome Powell menyatakan di hadapan Kongres bahwa bank sentral tidak terburu-buru melonggarkan kebijakan. Namun kemudian pergerakan mata uang Yen kembali menguat cukup bagus, setelah pelemahan Dollar AS terjadi imbas aksi jual Dollar yang di lakukan para pelaku pasar. Sementara itu, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda tidak memberikan arahan yang jelas tentang arah suku bunga di masa mendatang. Dalam sesi parlemen, ketika ditanya tentang keluarnya program stimulus skala besar Jepang, Ueda menegaskan kembali bahwa BOJ akan melanjutkan kebijakan moneternya saat ini untuk mencapai tingkat inflasi 2% yang berkelanjutan. Namun, anggota dewan BOJ Naoki Tamura mengemukakan kemungkinan kenaikan suku bunga, dengan mengisyaratkan minggu lalu bahwa bank sentral mungkin perlu menaikkan suku bunga kebijakannya menjadi setidaknya 1% pada paruh kedua tahun fiskal 2025.
Pivot : 153,383
R1 : 154,074 S1 : 152,103
R2 : 155,354 S2 : 151,412
R3 : 156,045 S3 : 150,132
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.2653- 1.2740
Pounds kembali menguat pada perdagangan Kamis kemarin. Kuatnya nilai mata-uang Poundsterling didorong oleh kuatnya data Ekonomi U.K GDP dan Trade Balance mengalami perbaikan. Disatu-sisi laporan data Jobless Claim U.S mengalami Revisi kenaikan sebesar 220K yang sebelumnya 219K klaim pengangguran. Indeks Dollar kembali melemah terhadap rival mata-uang lainnya. GBP masih berpotensi menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya data Retail Sales U.S yang diperkirakan akan mengalami pelemahan sebesar -0.2% versus 0.4% pada malam nanti.
Open : 1.2564 Pivot : 1.2522
R1 : 1.2609 S1 : 1.2477
R2 : 1.2653 S2 : 1.2390
R3 : 1.2740 S3 : 1.2346
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.0527 – 1.0589
EUR sempat mengalami pelemahan pada perdagangan Kamis kemarin setelah rilis data Ekonomi Negara Jerman yang mengalami pelemahan. Industrial Production untuk kawasan Uni Eropa juga mengalami pelemahan sebesar -1.1% versus 0.4%. Namun Euro dapat kembali menguat setelah rilis data Jobless Claim U.S yang mengalami Revisi naik sebesar 220K versus 219K angka sebelumnya. EUR masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya data Retail Sales U.S yang diperkirakan akan mengalami pelemahan sebesar -0.2% versus 0.4% pada malam nanti.
Open : 1.0465 Pivot : 1.0434
R1 : 1.0496 S1 : 1.0402
R2 : 1.0527 S2 : 1.0341
R3 : 1.0589 S3 : 1.0309
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8952 – 0.8878
Swiss Franc menguat cukup signifikan pada perdagangan Kamis kemarin. Kuat nya nilai mata-uang Swiss didukung oleh rilisnya data CPI Swiss yang tetap stabil di level -0.1%. Disatu-sisi laporan data Jobless Claim U.S mengalami Revisi kenaikan sebesar 220K versus 219K angka sebelumnya yang membuat Nilai Indeks Dollar melemah. CHF masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya data Retail Sales U.S yang diperkirakan akan mengalami pelemahan sebesar -0.2% versus 0.4% malam nanti.
Open : 0.9027 Pivot : 0.9065
R1 : 0.9107 S1 : 0.8990
R2 : 0.9177 S2 : 0.8952
R3 : 0.9212 S3 : 0.8878
DXY
Opportunty: Bearish Range 106,600 – 106,000
Indeks Dollar AS (DXY) kembali merosot, dan sentuh level 106,651 pada hari Kamis setelah Presiden Trump memerintahkan pemerintahannya untuk mengeksplorasi tarif timbal balik terhadap negara-negara yang dianggap memiliki praktik perdagangan tidak adil, yang bertujuan untuk menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan, sebuah proses yang dapat memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Langkah tersebut dapat menargetkan UE, Jepang, dan Korea Selatan, khususnya di sektor-sektor seperti mobil, semikonduktor, dan farmasi, sementara juga memberikan ruang bagi negosiasi untuk melonggarkan tarif dan hambatan non-tarif. Keterlambatan penerapan kebijakan ini mengurangi kekhawatiran akan tindakan pembalasan yang akan segera terjadi, yang telah memicu kekhawatiran inflasi dan ketidakpastian mengenai kemampuan Bank Sentral AS untuk menurunkan biaya pinjaman. Sementara itu, dolar semakin melemah karena permintaan safe-haven menurun setelah Trump dan Presiden Rusia Putin sepakat untuk memulai perundingan perdamaian mengenai Ukraina, memperkuat euro di tengah optimisme atas potensi penyelesaian konflik.
Pivot : 106,990
R1 : 107,329 S1 : 106,358
R2 : 107,961 S2 : 106,019
R3 : 108,300 S3 : 105,387
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish menuju 39,080
Indeks Nikkei 225 turun 0,4% menjadi sekitar 39.300 pada hari Jumat, mengakhiri rapat umum tiga hari sebagai yen yang rebound dalam semalam. Kenaikan mata uang mengikuti ekspektasi pembacaan inflasi PCE AS yang lebih lembut dan penundaan tarif timbal balik Presiden Trump.
Yen yang lebih kuat biasanya membebani industri yang digerakkan oleh ekspor Jepang dan membuat aset Jepang lebih mahal bagi investor asing. Sementara itu, investor terus menavigasi musim pendapatan Jepang yang sibuk, yang telah menghasilkan hasil beragam sejauh ini. Kerugian penting terlihat pada indeks kelas berat seperti IHI Corp (-2,2%), ritel cepat (-1,1%), dan Tokyo Electron (-0,8%).
Namun, Sony Group melonjak 7,5% setelah melaporkan peningkatan 37% dalam laba triwulanan dari unit game dan 9,4 juta unit PlayStation 5 yang terjual. Terlepas dari penurunan Jumat, indeks Nikkei 225 berada di jalur untuk kenaikan mingguan lebih dari 1%.
Pivot : 38,380
R1 : 39,650 S1 : 38,165
R2 : 39,865 S2 : 38,895
R3 : 40,135 S3 : 38,680
HANGSENG
Opportunity: Bullish menuju 22,580
Hang Seng turun 44 poin atau 0,2% menjadi berakhir pada 21.814 pada hari Kamis, membalikkan kemajuan awal karena ketidakpastian perdagangan global membebani sentimen. India dilaporkan merenungkan pajak sementara 15% hingga 25% untuk baja Cina dalam waktu enam bulan untuk melindungi industri dalam negeri.
Di AS, Presiden Trump dapat mengenakan tarif timbal balik segera setelah Rabu malam di negara -negara yang memungut bea atas impor AS. Pasar turun dari tertinggi empat bulan, berlekuk sehari sebelumnya, karena kekhawatiran muncul bahwa inflasi panas AS dapat membatasi kemampuan Fed untuk memangkas suku bunga tahun ini.
Ketidakpastian juga bertahan tentang potensi pembicaraan damai Ukraina-Rusia, terlepas dari seruan Trump dengan kedua pemimpin. Saham properti (-1,4%) dan teknologi (-1,3%) tergelincir, dengan konsumen juga bergerak lebih rendah. BYD Electronic (-8,0%) Rugi LED, diikuti oleh Xiaomi Corp. (-6,0%), Lenovo (-5,5%), dan manufaktur semikon (-3,9%). Sebaliknya, Hong Kong Alibaba melonjak 2,6% setelah konfirmasi CEO Joe Tsai tentang kemitraan AI dengan Apple.
Pivot : 22,051
R1 : 22,449 S1 : 21,542
R2 : 22,958 S2 : 21,144
R3 : 23,356 S3 : 20,635
NASDAQ
Opportunity: Buy Limit: 22,050 | SL: 21,950 | TP: 22,250
Saham AS Futures tetap stabil pada hari Jumat setelah Presiden Donald Trump menandatangani memorandum untuk meninjau tarif timbal balik tetapi menunda mengambil tindakan segera, sambil mengisyaratkan kemungkinan tarif mobil. Perkembangan ini berkontribusi pada reli pasar pada hari Kamis, dengan Dow naik 0,77%, dan S&P 500 dan Nasdaq masing -masing mengalami kenaikan 1,04%dan 1,5%.
Investor sebagian besar mengulurkan laporan inflasi konsumen dan produsen yang lebih kuat Selain itu, peserta pasar menunggu data penjualan ritel AS pada hari Jumat untuk menilai kekuatan ekonomi. Laporan pendapatan perusahaan yang positif dari perusahaan besar, termasuk Applovin (+24%), Robinhood (+14,1%), dan Coinbase Global (+8,4%), lebih lanjut memicu momentum bullish.
Pivot : 21,985.17
R1 : 22,218.58 S1 : 21,848.58
R2 : 22,355.17 S2 : 21,615.17
R3 : 22,588.58 S3 : 21,478.58
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish, namun harga mulai mendekati area 2.931-2.944. Waspadai potensi koreksi ke area support 2.905-2.880, jika resistance bertahan.
Harga emas stabil mendekati rekor tertinggi setelah Presiden Donald Trump memerintahkan penerapan tarif timbal balik terhadap beberapa negara. Kebijakan ini menambah ketidakpastian seputar perdagangan dan ekonomi global. Emas diperdagangkan di sekitar $2.930 per ons, dengan potensi mencatat kenaikan mingguan ketujuh berturut-turut, yang merupakan tren kenaikan terpanjang sejak Agustus 2020.
Pada hari Kamis, Trump menandatangani keputusan yang mengarahkan Perwakilan Dagang AS dan Menteri Perdagangan untuk mengusulkan tarif baru berdasarkan masing-masing negara. Proses ini diperkirakan memakan waktu sebelum diterapkan. Meski kebijakan ini merupakan langkah besar dalam menangani defisit perdagangan AS, keputusan untuk tidak segera memberlakukan tarif tersebut dianggap sebagai upaya membuka ruang negosiasi, bukan sebagai komitmen penuh untuk menerapkannya.
Pivot : 2.880
R1 2.931 R2 2.944 R3 2.974
S1 2.905 S2 2.880 S3 2.862
Oil
Opportunity: Bearish selama di bawah 72,06, target testing support 70,37.
Harga minyak mentah stabil setelah pasar mencerna dampak dari kebijakan tarif timbal balik yang diusulkan oleh Presiden Donald Trump terhadap mitra dagang AS. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bertahan di atas $71 per barel setelah sedikit melemah pada Kamis, sementara Brent ditutup di dekat $75 per barel.
Tarif baru pada minyak mentah dari Kanada dan Meksiko dijadwalkan mulai berlaku bulan depan, bersamaan dengan tarif impor baja. Namun, industri minyak AS optimis dapat memperoleh pengecualian dari pemerintahan Trump, menurut American Petroleum Institute. Meski demikian, minyak mentah masih menuju kenaikan mingguan kecil, yang pertama sejak pertengahan Januari, didorong oleh sanksi AS yang memperketat aliran minyak mentah Rusia.
Di sisi lain, diskusi antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai upaya mengakhiri perang di Ukraina memunculkan spekulasi bahwa risiko terhadap pasokan minyak mungkin akan berkurang.
Pivot: 72,06
R1 72,06 R2 72,81 R3 73,65
S1 69,28 S2 70,37 S3 69,28
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Jum’at, 14 Februari 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Bagaimana Reaksi Pasar Terhadap Prospek Data Retail Sales AS?
Catat jam dan waktunya ya!
![]() |
Jum’at, 14 Februari 2025 |
![]() |
13.00 WIB |
![]() |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: