FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,64800 – 0,64000
Kembali memanasnya perang daganga antara AS vs China membuat mata uang Aussie terhadap mata uang Dollar AS mengalami pelemahan. Dimana Aussie mencapai level terendah dalam lebih dari sebulan karena ketegangan baru antara AS dan China membebani sentimen pasar. China memberlakukan sanksi terhadap lima anak perusahaan pembuat kapal Korea Selatan, Hanwha Ocean, yang berafiliasi dengan AS, sehingga meningkatkan ketegangan perdagangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Langkah tersebut bertepatan dengan penerapan biaya pelabuhan timbal balik oleh kedua negara, meskipun China mengecualikan kapal yang dibangun di dalam negeri. Terkait kebijakan moneter, risalah rapat Bank Sentral Australia (RBA) bulan Oktober mengungkapkan bahwa dewan tidak melihat adanya kebutuhan mendesak untuk penyesuaian suku bunga lebih lanjut. Meskipun demikian, RBA menekankan pendekatan yang hati-hati dan bergantung pada data untuk setiap langkah kebijakan di masa mendatang. Sementara itu, Indeks Kepercayaan Bisnis NAB Australia naik ke angka 7 pada bulan September 2025, naik dari angka terendah tiga bulan di angka 4 pada bulan sebelumnya dan tetap berada di atas rata-rata jangka panjangnya.
Pivot : 0,64818
R1 : 0,65237 S1 : 0,64428
R2 : 0,65627 S2 : 0,64009
R3 : 0,66046 S3 : 0,63619
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 151,700 – 151,000
Pergerakan mata uang Yen terhadap Dollar AS berusaha menguat meski terbatas dan sementara. Yen Jepang menguat dan sempat menyentuh 151,595, memulihkan kerugian dari sesi sebelumnya karena perubahan dinamika perdagangan AS-China meningkatkan permintaan untuk mata uang safe haven. Para investor juga terus memantau situasi politik dalam negeri Jepang setelah partai Komeito mengumumkan keluarnya dari koalisi yang berkuasa yang dipimpin oleh Partai Demokrat Liberal, yang meningkatkan keraguan atas agenda kebijakan Sanae Takaichi dan mempersulit jalannya menuju jabatan perdana menteri. Sementara itu, Menteri Keuangan Katsunobu Kato mengatakan bahwa lingkungan Jepang saat ini berbeda dengan era Abenomics yang diwarnai stimulus agresif, dan menekankan bahwa inflasi, bukan deflasi, kini menjadi perhatian utama. Ia juga memperingatkan agar tidak terjadi pergerakan mata uang yang sepihak dan cepat, menekankan bahwa nilai tukar harus tetap stabil dan selaras dengan fundamental ekonomi.
Pivot : 152,005
R1 : 152,415 S1 : 151,405
R2 : 153,015 S2 : 150,995
R3 : 153,425 S3 : 150,395
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3384 – 1.3417
Pounds ditutup melemah akibat data tenaga-kerja Inggris yang buruk. Pelemahan mata-uang Poundsterling terjadi di tengah meningkatnya angka pengangguran Inggris ke level 4.8% versus 4.7% angka sebelumnya. Pounds sempat menguat di sesi perdagangan AS yang disebabkan pelemahan Dollar akibat ketegangan perang dagang antara AS dan China. Presiden AS menyampaikan rencana untuk mengakhiri sebagian hubungan dagang dengan China. Pasar merespons negatif karena langkah ini dapat memperdalam perang dagang yang sudah memicu gejolak sepanjang tahun. GBP masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang disebabkan ketegangan perang dagang yang sedang berlangsung akan berdampak secara signifikan ke pasar global yang akan menekan mata-uang U.S Dollar.
Open : 1.3317 Pivot : 1.3299
R1 : 1.3351 S1 : 1.3372
R2 : 1.3384 S2 : 1.3347
R3 : 1.3417 S3 : 1.3213
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1630 – 1.1660
Euro berhasil ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa kemarin. Mata-uang Euro sempat melemah di sesi perdagangan Eropa yang disebabkan oleh lemahnya data ekonomi kawasan, namun Euro dapat kembali menguat setelah Presiden AS menyampaikan rencana untuk mengakhiri sebagian hubungan dagang dengan China. Pasar merespons negatif karena langkah ini dapat memperdalam perang dagang yang sudah memicu gejolak sepanjang tahun. EUR masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang disebabkan ketegangan perang dagang yang sedang berlangsung akan berdampak secara signifikan ke pasar global yang akan menekan mata-uang U.S Dollar.
Open : 1.1605 Pivot : 1.1586
R1 : 1.1613 S1 : 1.1569
R2 : 1.1630 S2 : 1.1542
R3 : 1.1660 S3 : 1.1515
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.7982 – 0.7952
Swiss Franc ditutup menguat pada perdagangan Selasa kemarin. Penguatan mata-uang Swiss diakibatkan oleh lemahnya nilai Indeks Dollar akibat ketegangan perang dagang yang terjadi antara AS dan China. Presiden AS menyampaikan rencana untuk mengakhiri sebagian hubungan dagang dengan China. Pasar merespons negatif karena langkah ini dapat memperdalam perang dagang yang sudah memicu gejolak sepanjang tahun. CHF masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang disebabkan ketegangan perang dagang yang sedang berlangsung akan berdampak secara signifikan ke pasar global yang akan menekan mata-uang U.S Dollar.
Open : 0.8005 Pivot : 0.8019
R1 : 0.8030 S1 : 0.8001
R2 : 0.8048 S2 : 0.7982
R3 : 0.8063 S3 : 0.7952
USDCAD
Opportunity: Sell di rejection R1 1.40721 dengan target 1.40160 dengan stop loss dibawah 1.41040
Pada daily chart 14 Oktober, USDCAD membentuk bearish kecil dengan shadow high yang panjang setelah gagal menembus resistance di 1.4079.Rejection di area resistance, menandakan potensi koreksi jangka pendek. Hari ini 15 Oktober ,harga berada dibawah pivot 1.40477. Jika break di bawah 1.4035, koreksi menuju 1.40160 berpotensi terjadi.
Open Price : 1.40413 Pivot : 1.40477
R1 :1.40721 S1 :1.40160
R2 :1.41038 S2 :1.39916
R3 :1.41282 S3 :1.39599
DXY
Opportunity: Bearish Range 99,000 – 98,700
Masih berlangsungnya shutdown pemerintahan AS serta pernyataan Powell membuat mata uang Dollar AS tertekan terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya. Hal tersebut terlihat dari Indeks Dollar AS (DXY) kembali menurun ke level 98,988, karena investor mencerna pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menyoroti melemahnya pasar tenaga kerja, yang memperkuat ekspektasi untuk penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Penutupan pemerintah federal yang sedang berlangsung telah membatasi rilis data ekonomi utama, membuat sinyal pertumbuhan jangka pendek menjadi tidak jelas dan meningkatkan fokus pada perkembangan kebijakan. Sementara itu, pasar terus memantau ketegangan perdagangan AS–China menjelang kemungkinan pertemuan Trump-Xi, dengan China baru-baru ini memberikan sanksi kepada unit-unit Hanwha Ocean milik Korea Selatan yang terkait dengan AS, yang menambah ketidakpastian terhadap prospek perdagangan global.
Pivot : 99,165
R1 : 99,342 S1 : 98,855
R2 : 99,652 S2 : 98,678
R3 : 99,829 S3 : 98,368
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish ke area 48,364
Indeks Nikkei 225 anjlok 2,58% hingga ditutup pada level 46.847, sementara Indeks Topix yang lebih luas anjlok 1,99% menjadi 3.134 dalam perdagangan pasca-liburan pada hari Selasa, dengan saham-saham Jepang merosot untuk sesi kedua karena ketidakpastian politik membebani sentimen dan membatalkan apa yang disebut “perdagangan Takaichi.” Pada hari Jumat, partai Komeito Jepang mengumumkan keluarnya dari koalisi yang berkuasa yang dipimpin oleh Partai Demokrat Liberal, yang mencerminkan meningkatnya skeptisisme atas kebijakan Sanae Takaichi dan mempersulit jalannya untuk menjadi perdana menteri berikutnya. “Perdagangan Takaichi” telah didorong oleh ekspektasi ekspansi fiskal dan kenaikan suku bunga yang tertunda, yang pada gilirannya menyebabkan pelemahan yen, kenaikan saham, dan kurva imbal hasil yang lebih curam. Penurunan utama termasuk SoftBank Group (-6,1%), Advantest (-4,7%), Disco Corp (-4,1%), Fujikura (-4,9%) dan JX Advanced Metals (-4,4%). Sementara itu, berita utama terbaru terkait perdagangan kembali menyalakan kekhawatiran tentang perang dagang AS-Tiongkok yang berkepanjangan, yang semakin memperburuk sentimen.
Pivot : 46,771
R1 : 47,576 S1 : 46,488
R2 : 47,576 S2 : 45,966
R3 : 48,381 S3 : 45,161
HANGSENG
Opportunity: Bearish ke area: 24,780
Hang Seng jatuh 448 poin atau 1,7% hingga ditutup pada 25.441 pada hari Selasa, membalikkan kekuatan pagi dan menandai kerugian ketujuh berturut-turutnya, penurunan terpanjang dalam beberapa bulan. Indeks tersebut mencatat level terendah lima minggu di tengah ketegangan perdagangan yang baru dan keraguan atas potensi kesepakatan tarif antara Tiongkok dan AS akhir bulan ini. Sentimen memburuk setelah Beijing mengumumkan sanksi terhadap lima anak perusahaan Hanwha Ocean Korea Selatan yang terkait dengan AS, sementara Tiongkok dan AS mulai mengenakan biaya pelabuhan baru pada perusahaan pelayaran, membuka front baru dalam sengketa perdagangan mereka. Kehati-hatian juga tumbuh menjelang data CPI dan PPI Tiongkok bulan September yang akan dirilis pada hari Rabu, karena risiko deflasi tetap ada. Semua sektor menyeret indeks lebih rendah, dipimpin oleh teknologi, konsumen, dan properti. SMIC anjlok 9,2%, diikuti oleh Kuaishou Tech (-6,7%), Hansoh Pharma (-5,4%), dan Galaxy Entertainment (-5,2%). Yang membatasi kerugian lebih lanjut adalah data penjualan mobil China yang optimis pada bulan September dan tanda-tanda bahwa Presiden Trump akan tetap berada di jalur yang tepat untuk bertemu Xi Jinping pada akhir Oktober.
Pivot : 25,715
R1 : 26,089 S1 : 25,508
R2 : 26,296 S2 : 25,134
R3 : 26,877 S3 : 24,533
NASDAQ
Opportunity:Buy Limit: 24,871 | SL: 24,771 | TP: 25,086
Wall Street mengalami sesi yang volatil pada hari Selasa karena investor mempertimbangkan laporan laba bank yang sebagian besar positif, komentar Federal Reserve, dan ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang sedang berlangsung. S&P 500 tidak mampu mempertahankan rebound-nya dan ditutup melemah 0,2%, sementara Nasdaq turun 0,8%, tertekan oleh nama-nama teknologi seperti Nvidia, dan Dow naik 203 poin. Bank-bank besar, termasuk Citigroup (+3,9%), Wells Fargo (+7,1%), JPMorgan (-1,9%), dan Goldman Sachs (-2%), memberikan hasil yang lebih baik dari perkiraan, mendukung sektor keuangan meskipun beberapa saham berkinerja baik mundur setelah kenaikan awal. Saham awalnya dijual setelah Tiongkok menjatuhkan sanksi kepada lima unit Hanwha Ocean milik Korea Selatan di AS, yang meningkatkan ketegangan perdagangan maritim, sementara Presiden Trump mengancam akan mengambil langkah-langkah perdagangan, termasuk membatasi ekspor minyak goreng. Pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperkuat ekspektasi potensi penurunan suku bunga pada bulan Oktober dan mengisyaratkan bank sentral mungkin akan menghentikan sementara pengurangan neraca.
Pivot : 24,829.58
R1 : 25,176.33 S1 : 24,598.42
R2 : 25,523.08 S2 : 24,482.83
R3 : 25,523.08 S3 : 24,136.08
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Penembusan resistance 4.179 menandakan potensi bullish continuation untuk menguji area psikologi 4.200, kemudian disusul resistance 4.236-4.275.
Emas melanjutkan kenaikannya dan mendekati rekor tertinggi setelah sentimen risiko pasar bergeser ke arah “flight to safety”. Bullion naik menuju puncak $4.179,70 yang dicapai beberapa hari lalu, dengan spot gold tercatat sekitar $4.162,98 per ounce pada pengamatan pagi di Singapura. Dorongan utama datang dari kombinasi meningkatnya ketegangan perdagangan AS–China — termasuk ancaman tarif dan komentar politik yang memicu kekhawatiran eskalasi — serta ekspektasi penurunan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve. Pernyataan Ketua Fed Jerome Powell bahwa bank sentral berada di jalur untuk menurunkan suku bunga seperempat poin lagi pada pertemuan mendatang menekan imbal hasil Treasury AS ke level terendah beberapa pekan, dan penurunan imbal hasil serta biaya pinjaman umumnya meningkatkan daya tarik logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Dengan latar itu, emas saat ini dilihat pasar sebagai alat lindung nilai jangka pendek terhadap risiko geopolitik dan penurunan imbal hasil — namun volatilitas tetap tinggi karena berita kebijakan dan perkembangan perdagangan bisa cepat mengubah sentimen.
Pivot : 4.078
R1 4.236 R2 4.275 R3 4.327
S1 4.060 S2 4.090 S3 4.123
Silver
Opportunity : Buy on dip 50.133 dengan target 53.300 dan stop loss dibawah 488.680
Pada daily chart 14 Oktober, candlestick XAGUSD membentuk bearish kecil dengan shado high dan low panjang setelah gagal menembus resistance R1 di 53.564 namun tertahan di support 50.397. Harga saat ini 15 Oktober masih berada di sekitar 51.461, sedikit di bawah pivot 51.848. Pola ini menunjukkan konsolidasi setelah kenaikan tajam sebelumnya. Tekanan jual mulai muncul di area 52.000–53.000, menandakan potensi koreksi pendek menuju area support 50.133. Selama harga bertahan di atas 50.000, tren utama tetap bullish.
Open price :51.573 Pivot :51.848
R1 :53.300 S1 :50.133
R2 :55.015 S2 :48.681
R3 :56.467 S3 :46.966
Oil
Opportunity : Bearish, namun indikator RSI mulai menunjukkan bullish divergence.Ada potensi rebound menguji area resistance 59,00 – 59,49 jika support 57,67 mampu bertahan.
Minyak mentah berbalik melemah setelah tekanan dari sentimen global dan prospek fundamental yang lebih longgar. Kontrak WTI turun 1,3% dan ditutup di sekitar $58,7 per barel pada hari Selasa, meskipun sempat menyentuh level terendah dalam lima bulan lebih awal pada sesi tersebut. Faktor yang menekan termasuk eskalasi ketegangan perdagangan antara AS dan China — termasuk langkah pembatasan dan sanksi yang diumumkan Beijing terhadap beberapa entitas terkait AS/Korea — yang menambah ketidakpastian permintaan jangka pendek. Tekanan lebih struktural datang dari proyeksi International Energy Agency (IEA) yang memperkirakan surplus pasokan global yang besar, memproyeksikan rekor surplus hampir 4 juta barel per hari pada 2026 sambil menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan karena perlambatan ekonomi di berbagai wilayah. Di samping itu, peningkatan produksi dari kelompok OPEC+ dan penguatan output dari pesaing turut memperlebar ekspektasi pasokan.
Kombinasi prospek permintaan yang melemah dan peningkatan penawaran membuat sentimen pasar energi menjadi bearish, sehingga volatilitas harga tetap tinggi dan rentan terhadap berita geopolitik maupun data ekonomi yang mengejutkan. Untuk para pelaku pasar, fokus jangka pendek akan tetap pada perkembangan kebijakan perdagangan internasional, data permintaan bahan bakar (gasoline/diesel) yang beberapa eksekutif industri peringatkan mungkin telah mencapai puncaknya, serta pembacaan stok dan keputusan produksi OPEC+ yang bisa mengubah keseimbangan suplai-permintaan.
Pivot: 59,49
R1 60,69 S1 57,67
R2 60,16 S2 56,99
R3 59,49 S3 56,36
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Rabu, 15 Oktober 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Bagaimana Emas Bereaksi Terhadap Data CPI AS
Catat jam dan waktunya ya!
![]() |
Rabu, 15 Oktober 2025 |
![]() |
13.00 WIB |
![]() |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: