FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bearish Range 0,63500 – 0,62500
Mata uang Aussie terus mengalami tekanan, bahkan telah menyentuh level terendah di 0,63514, berada di dekat level terendah dalam satu tahun, tertekan oleh penguatan Dollar AS. Greenback menguat karena investor mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada tahun 2025, meskipun langkah minggu depan hampir sepenuhnya diperhitungkan. Di dalam negeri, data awal pekan ini menunjukkan tingkat pengangguran Australia turun ke level terendah dalam delapan bulan di 3,9% pada bulan November. , bertentangan dengan ekspektasi kenaikan tipis menjadi 4,2%. Lapangan kerja juga meningkat sebesar 35.600 pekerjaan, melebihi perkiraan pasar sebesar 25.000. Pasar sekarang melihat peluang 50% bahwa Reserve Bank of Australia akan menurunkan suku bunganya pada bulan Februari, penurunan tajam dari 68% sebelum data ini dirilis. Sementara itu, RBA mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah pada 4,35% pada hari Selasa namun mengisyaratkan pandangan yang lebih dovish karena tekanan inflasi terus mereda.
Pivot : 0,63643
R1 : 0,63772 S1 : 0,63454
R2 : 0,63961 S2 : 0,63325
R3 : 0,64090 S3 : 0,63136
USDJPY
Opportunty: Bullish Range 153,600 – 154,600
Mata uang Yen Jepang melemah dan kembali sentuh level 153,794, level terendah dalam lebih dari 2 minggu, di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Bank Sentral Jepang mungkin menunda kenaikan suku bunga pada pertemuan minggu depan. Ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini turun menjadi hanya 23%, menyusul laporan bahwa bank sentral memandang “sedikit biaya” dalam menunda pengetatan lebih lanjut. Para pejabat BOJ telah mengindikasikan bahwa mereka ingin melihat lebih banyak bukti pertumbuhan upah sebelum melanjutkan penyesuaian kebijakan tambahan. Pada saat yang sama, beberapa pembuat kebijakan mencatat bahwa risiko melemahnya yen yang mendorong inflasi lebih tinggi tidak lagi menjadi kekhawatiran. Sementara itu, data menunjukkan sedikit perbaikan dalam sentimen di antara produsen besar Jepang pada kuartal keempat, sehingga memberikan beberapa dukungan terhadap prospek perekonomian domestik.
Pivot : 153,285
R1 : 154,123 S1 : 152,777
R2 : 154,631 S2 : 151,939
R3 : 155,469 S3 : 151,431
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.2679 – 1.2710
Pound Sterling masih dalam tekanan U.S dollar pada perdagangan Jumat kemarin. Pelemahan mata-uang Inggris ini juga disebabkan lemahnya data Ekonomi Inggris yang rilis pekan lalu. Disatu-sisi data ekonomi U.S dapat dikatakan membaik terutama di sektor Tenaga-kerja. Para investor akan fokus pada laporan data Manufaktur dan sektor Jasa U.K yang akan rilis hari ini yang diperkirakan akan mengalami penguatan. Disatu-sisi laporan data Manufaktur dan Jasa U.S akan mengalami pelemahan yang akan rilis malam nanti. GBP diperkirakan akan menguat pada perdagangan hari ini apabila data-data tersebut terealisasi.
Open : 1.2608 Pivot : 1.2635
R1 : 1.2651 S1 : 1.2607
R2 : 1.2679 S2 : 1.2589
R3 : 1.2710 S3 : 1.2551
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.0544 – 1.0567
EUR berhasil menguat di tengah pemangkasan suku-bunga ECB sebesar 25 bps. Respon market akan pemangkasan suku-bunga 25 bps akan memperkuat ekonomi kawasan Uni Eropa yang membuat mata-uang Euro menguat Jumat kemarin. Market akan fokus pada laporan data Manufaktur dan Sektor Jasa yang rilis Sore nanti yang diperkirakan akan mengalami penguatan. Disatu-sisi laporan data Manufaktur dan sektor Jasa U.S diperkirakan akan mengalami pelemahan. EUR diprediksiakan akan menguat pada perdagangan hari ini terhadap U.S dollar.
Open : 1.0487 Pivot : 1.0496
R1 : 1.0523 S1 : 1.0479
R2 : 1.0544 S2 : 1.0452
R3 : 1.0567 S3 : 1.0432
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8888 – 0.8867
Swiss franc kembali tertekan pada perdagangan Jumat kemarin, namun tekanan mata-uang U.S dollar tidak membuat CHF melemah lebih jauh. Kuatnya nilai Indeks dollar pada perdagangan Jumat kemarin membuat para pelaku pasar melepas mata uang Swiss sebagai Safe Haven. Namun perkiraan hari ini Swiss franc akan mampu menguat terhadap U.S dollar yang disebabkan oleh perkiraan data Manufaktur dan sektor Jasa U.S akan dilaporkan melemah pada malam nanti.
Open : 0.8912 Pivot : 0.8923
R1 : 0.8931 S1 : 0.8909
R2 : 0.8945 S2 : 0.8888
R3 : 0.8972 S3 : 0.8867
DXY
Opportunty: Bearish Range 106,500 – 106,000
Kondisi mata uang Greenback berusaha menguat, hal tersebut dapat dilihat pada Indeks Dollar AS yang naik ke level 106,856. Level tersebut merupakan kenaikan skitar 1% untuk minggu ini, menandai kinerja mingguan terbaiknya dalam sebulan. Kenaikan ini terjadi karena pasar telah memperkirakan penurunan suku bunga 25 basis poin dari Federal Reserve minggu depan, meskipun prospek untuk tahun 2025 masih belum pasti. Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan indeks harga produsen utama naik lebih dari perkiraan, sementara indeks inti melambat sesuai perkiraan. Selain itu, klaim pengangguran awal secara tak terduga naik ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir yaitu 242 ribu, jauh di atas perkiraan sebesar 220 ribu. Pasar saat ini menetapkan probabilitas 96% bahwa Fed akan menerapkan penurunan suku bunga seperempat poin pada pertemuan minggu depan. Dollar AS juga menguat terhadap Euro dan Franc Swiss menyusul penurunan suku bunga dari Bank Sentral Eropa dan Bank Nasional Swiss pada hari Kamis.
Pivot : 106,606
R1 : 106,832 S1 : 106,356
R2 : 107,082 S2 : 106,130
R3 : 107,308 S3 : 105,880
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish menuju 39,500
Indeks Nikkei 225 naik 0,3% menjadi sekitar 39.600, sedangkan Indeks Topix yang lebih luas naik 0,05% menjadi 2.748 pada hari Senin, memulihkan sebagian penurunan dari sesi sebelumnya karena investor mengalihkan fokus mereka ke keputusan kebijakan Bank of Japan yang akan datang.
Pasar masih terpecah mengenai apakah bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi atau mempertahankan pendiriannya saat keputusan tersebut diumumkan pada hari Kamis. Namun, pejabat BOJ pekan lalu menyatakan bahwa diperlukan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi data ekonomi terbaru. Sementara itu, pesanan mesin inti Jepang melebihi ekspektasi pada bulan Oktober, menandakan prospek belanja modal yang positif dalam beberapa bulan mendatang.
Selain itu, aktivitas manufaktur dan jasa menunjukkan tanda-tanda perbaikan di bulan Desember. Di antara saham-saham individual, kenaikan signifikan terlihat pada indeks kelas berat seperti Disco (+2.8%), Advantest (+2%), Fujikura (+2.3%), SoftBank Group (+1.1%), dan Socionext (+5.3%).
Pivot : 39,518
R1 : 39,802 S1 : 39,277
R2 : 40,043 S2 : 38,993
R3 : 40,327 S3 : 38,752
HANGSENG
Opportunity: Bullish menuju 20,753
Hang Seng anjlok 426 poin atau 2,1% menjadi ditutup pada 19.971 pada hari Jumat setelah sesi yang kuat pada hari sebelumnya, terbebani oleh kerugian besar di berbagai sektor. Investor kecewa setelah Konferensi Kerja Ekonomi Pusat Tiongkok berakhir tanpa memberikan rincian kebijakan mengenai stimulus fiskal, meskipun para pemimpin berjanji untuk memacu konsumsi.
Para pedagang mengambil sikap waspada menjelang peristiwa-peristiwa penting minggu depan, terutama keputusan suku bunga dari Federal Reserve AS. Di Tiongkok, data aktivitas untuk bulan November, termasuk output industri dan perdagangan ritel, juga akan dirilis, di tengah kekhawatiran bahwa pemulihan yang rapuh mungkin akan terus berlanjut.
Namun, indeks tersebut naik 0,5% pada minggu ini, mencatat kenaikan ketiga berturut-turut, didukung oleh inisiatif dari kota-kota besar di Tiongkok seperti Shanghai dan Beijing untuk meluncurkan skema voucher baru menjelang musim liburan. Beberapa yang mengalami kerugian terbesar hari ini termasuk Longfor Grop (-7.5%), Geely Auto (-5.6%), Li Auto (-4.9%), China Hongqiao Group (-4.2%), dan Trip.Com (-3.3%).
Pivot : 20,023
R1 : 20,171 S1 : 19,777
R2 : 20,417 S2 : 19,629
R3 : 21,565 S3 : 19,383
NASDAQ
Opportunity: Sell Stop: 21,621 | SL: 21,521 | TP: 21.460
Saham berjangka AS sedikit berubah pada hari Senin karena investor bersiap untuk keputusan kebijakan Federal Reserve minggu ini. Bank sentral diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu, tetapi perhatian pasar akan tertuju pada pernyataan kebijakan terbaru dan panduan ke depan dari Ketua Fed Jerome Powell. Investor juga akan meninjau data awal indeks manajer pembelian yang akan dirilis hari ini.
Di sisi korporasi, MicroStrategy dapat mengalami peningkatan volatilitas setelah ditambahkan ke Indeks Nasdaq 100, memposisikan proxy bitcoin untuk lebih banyak perhatian pasar. Pada hari Jumat, Dow merosot 0,2%, menandai sesi penurunan ketujuh berturut-turut. S&P 500 ditutup datar, sedangkan Nasdaq Composite naik 0,12%.
Setelah reli besar-besaran menyusul kemenangan Presiden terpilih Donald Trump pada bulan November, pasar saham telah bergeser dalam beberapa hari terakhir, dengan kenaikan terkonsentrasi di sektor teknologi.
Pivot : 21,179.83
R1 : 21,893.92 S1 : 21,653.92
R2 : 22,019.83 S2 : 21,539.83
R3 : 22,133.92 S3 : 21,413.92
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bearish selama di bawah 2.665. Target 2.632
Harga emas melemah pada Jumat setelah sempat mencapai level tertinggi dalam lebih dari lima minggu pada sesi sebelumnya. Penurunan ini didorong oleh penguatan dolar AS, yang mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua pekan. Namun, secara mingguan, harga emas masih mencatat kenaikan karena ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada pertemuan pekan depan.
Eemas spot turun 1,1% ke $2.652,29 per ons. Sebelumnya, pada Kamis, harga emas menyentuh level tertinggi sejak 6 November dan secara mingguan telah naik lebih dari 0,8%. Sementara itu, emas berjangka AS ditutup melemah 1,2% di $2.675,80.
Sentimen positif terhadap emas tahun ini didorong oleh kebijakan moneter yang longgar, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, dan permintaan aset safe haven. Para pelaku pasar kini memperkirakan peluang sebesar 97% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Federal Reserve tanggal 17-18 Desember mendatang. Fokus juga akan tertuju pada pernyataan Ketua Fed, Jerome Powell, untuk memahami arah kebijakan moneter AS pada 2025, terutama di tengah rencana tarif dari Presiden terpilih Donald Trump yang diperkirakan akan meningkatkan inflasi.
Pivot : 2.665
R1 2,655 R2 2,665 R3 2,675
S1 2,632 S2 2,616 S3 2,605
Oil
Opportunity: Bullish selama bertahan di 69.82, target 71.45
Harga minyak mentah global mencatat kenaikan sekitar 2% pada Jumat, mencapai level penutupan tertinggi dalam tiga pekan terakhir. Sentimen positif dipicu oleh ekspektasi sanksi tambahan terhadap Rusia dan Iran yang berpotensi memperketat pasokan, serta prospek pemotongan suku bunga di Eropa dan AS yang dapat meningkatkan permintaan bahan bakar.
Minyak mentah Brent naik $1,08 atau 1,5% ke $74,49 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS naik $1,27 atau 1,8% ke $71,29 per barel. Secara mingguan, Brent mencatat kenaikan 5%, sedangkan WTI naik 6%.
Kenaikan harga minyak ini juga dipengaruhi oleh sanksi baru Uni Eropa terhadap Rusia, yang menargetkan armada tanker bayangan negara tersebut, serta potensi langkah serupa oleh AS. Di sisi lain, negara-negara Eropa, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman, siap memicu pemberlakuan kembali sanksi internasional terhadap Iran guna mencegah pengembangan senjata nuklir.
Pivot: 69.82
R1 71.46 R2 72.24 R3 72.87
S1 69.82 S2 69.06 S3 68.36
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Senin, 16 Desember 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Membaca Kondisi Ekonomi Global Melalui Indikator PMI
Catat jam dan waktunya ya!
Senin, 16 Desember 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: