Market Highlight (18/11/2024)

feature market highlights

market highlightsFOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunty: Bearish Range   0,64500 – 0,63500

Tekanan terhadap mata uang Aussie diprediksi masih akan terus berlanjut, bahkan diperkirakan akan melemah hampir 2% selama seminggu, terbebani oleh penguatan Dollar AS di tengah ekspektasi pengurangan penurunan suku bunga dari Federal Reserve. Sentimen ini menyusul komentar Ketua Fed Jerome Powell pada hari Kamis, yang menyatakan bahwa bank sentral tidak terburu-buru menurunkan suku bunga mengingat kuatnya perekonomian AS. Aussie juga menghadapi tekanan minggu ini dari melemahnya harga komoditas dan kekhawatiran yang masih berlanjut terhadap perlambatan ekonomi China. Di dalam negeri, Gubernur Bank Sentral Australia Michele Bullock menegaskan kembali bahwa suku bunga cukup ketat dan akan tetap pada level saat ini hingga inflasi terkendali. Sementara itu, data pasar tenaga kerja Australia menunjukkan tingkat pengangguran tetap stabil di 4,1% selama 3 bulan berturut-turut di bulan Oktober, sesuai dengan ekspektasi. Akan tetapi, pertumbuhan lapangan kerja lebih lambat dari yang diantisipasi, dengan peningkatan hanya 15.900 pekerjaan, jauh di bawah perkiraan 25.000.

Pivot : 0,64603

R1 : 0,64782               S1 : 0,64400  

R2 : 0,64985               S2 : 0,64221

R3 : 0,65164               S3 : 0,64018


USDJPY

Opportunty: Bearish Range  154,300 – 153,300 

Kebangkitan mata uang Yen mulai nampak, meski terbatas dan sementara, imbas sempat melemahnya Dollar AS. Akan tetapi kondisi Yen secara umum masih diperdagangkan pada level terendah dalam hampir 4 bulan, karena reaksi investor terhadap data PDB terbaru. Perekonomian Jepang tumbuh sebesar 0,2% kuartal-ke-kuartal pada kuartal ketiga tahun 2024, yang merupakan perlambatan dari pertumbuhan 0,5% pada kuartal kedua, namun masih menandai ekspansi kuartal kedua berturut-turut. Secara tahunan, PDB tumbuh 0,9% pada Q3, perlambatan signifikan dari kenaikan 2,2% pada Q2. Ketidakpastian masih tetap ada mengenai normalisasi kebijakan Bank Sentral Jepang, karena data ekonomi yang beragam dan pergolakan politik baru-baru ini mengaburkan prospek tersebut. Namun demikian, bank sentral tetap mempertahankan proyeksinya bahwa mereka dapat menaikkan suku bunga acuan menjadi 1% pada paruh kedua tahun fiskal 2025. Secara eksternal, yen terus menghadapi tekanan dari penguatan dolar AS, yang menguat karena ekspektasi bahwa Federal Reserve akan kurang cenderung untuk menerapkan penurunan suku bunga dalam waktu dekat

Pivot : 154,976

R1 : 156,096               S1 : 153,210  

R2 : 157,862               S2 : 152,090

R3 : 158,982               S3 : 150,324


GBPUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.2732 – 1.2770

Ponds kembali tertekan ditutup melemah pada perdagangan Jumat kemarin. Lemahnya laporan data ekonomi U.K membuat nilai mata-uang Poundsterling tidak dapat bertahan di pasar Mata-uang. Angka GDP dan Produk Industri menurun demikian juga untuk pertumbuhan di sektor manufaktur masuk ke area Negatif. Disatu-sisi laporan tingkat penjualan eceran U.S (Retail Sales) juga mengalami penurunan. GBP berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini mengingat rendahnya nilai mata-uang pounds ini yang rentan untuk aksi Ambil untung (Profit taking) para pelaku pasar di tengah sepinya data ekonomi U.S pada hari ini.

Open : 1.2611      Pivot : 1.2633

R1 : 1.2670           S1 : 1.2570

R2 : 1.2732           S2 : 1.2533

R3 : 1.2770           S3 : 1.2470


EURUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.0621 – 1.0651

EUR dapat bertahan terhadap U.S dollar pada perdagangan Jumat kemarin. Sempat menguat hingga memasuki sesi market Eropa namun kembali tertekan pada sesi U.S Amerika. Kuatnya laporan data ekonomi untuk kawasan Uni Eropa membuat EUR mampu bertahan terhadap U.S dollar. EUR berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang didukung data Ekonomi seperti Trade Balance yang rilis sore nanti diperkirakan akan mengalami peningkatan.

Open : 1.0528     Pivot : 1.0545

R1 : 1.0575       S1 : 1.0498

R2 : 1.0621       S2 : 1.0468

R3 : 1.0651       S3 : 1.0422


USDCHF

Opportunity: Bearish menuju 0.8833 – 0.8808

Swiss franc mampu menguat terhadap U.S dollar pada perdagangan Jumat kemarin. Penguatan mata-uang Swiss memanfaatkan lemahnya laporan data Retail sales U.S yang rilis Jumat malam kemarin. Penguatan ini juga disebabkan adanya aksi Profit taking para pelaku pasar. Swiss franc masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh laporan data Industrial Production Swiss siang nanti.

Open : 0.8870   Pivot : 0.8881

R1 : 0.8905         S1 : 0.8856

R2 : 0.8930         S2 : 0.8833

R3 : 0.8954         S3 : 0.8808


DXY

Opportunty: Bullish Range   106,700 – 107,200

Pergerakan indeks Dollar AS (DXY) kembali mengalami tekanan terbatas dan sementara. Dimana hal tersebut mematahkan kenaikan beruntun selama 5 hari sebelumnya, namun masih bertahan di dekat level tertinggi dalam 2 tahun. Mata uang ini berada di jalur yang tepat untuk mencatat kenaikan mingguan sebesar 1,6%, menandai pertumbuhannya selama 7 minggu berturut-turut. Kekuatan greenback didukung oleh data ekonomi yang kuat dan pernyataan hawkish dari Ketua The Fed, yang mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga. Penjualan ritel melampaui perkiraan, menandakan berlanjutnya ketahanan di sektor konsumen dan Indeks Manufaktur Empire State NY melaporkan lonjakan mengejutkan dalam aktivitas bisnis. Pada awal minggu ini, harga utama dan harga produsen inti meningkat seperti yang diharapkan, namun tingkat pertumbuhan tahunan melampaui proyeksi, berbeda dengan data CPI, yang sesuai dengan perkiraan secara keseluruhan. Pada hari Kamis, Powell menegaskan kembali bahwa tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga, dengan alasan kekuatan ekonomi, pasar tenaga kerja yang solid, dan tekanan inflasi yang terus-menerus. Hasilnya, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga sebesar 25bps pada bulan Desember turun menjadi 62%, turun dari 86% pada awal minggu.

Pivot : 106,654

R1 : 106,978               S1 : 106,349  

R2 : 107,283               S2 : 106,025

R3 : 107,607               S3 : 105,720


market highlights

INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Bullish menuju 39,230

Indeks Nikkei 225 turun 0,7% menjadi di bawah 38,400, sedangkan Indeks Topix yang lebih luas turun 0,6% menjadi 2,696 pada hari Senin, mencerminkan penurunan di Wall Street karena reli pasca pemilu terus kehilangan momentum dan kekhawatiran atas lambatnya laju penurunan suku bunga. Federal Reserve AS membebani sentimen. Saham Jepang juga menghadapi tekanan dari rebound tajam yen pada hari Jumat.

Dari sisi ekonomi, investor bereaksi terhadap data yang menunjukkan penurunan mengejutkan dalam pesanan mesin Jepang pada bulan September. Ke depan, pasar fokus pada rilis data ekonomi utama pada akhir pekan ini, termasuk data perdagangan Jepang pada hari Rabu dan angka inflasi pada hari Jumat, yang diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai prospek perekonomian dan kebijakan moneter.

Penurunan signifikan terjadi pada saham-saham indeks kelas berat seperti Mitsubishi Heavy Industries (-3%), Lasertec (-2.5%), SoftBank Group (-1.5%), Tokyo Electron (-1.9%), dan IHI Corp (-2.9%).

Pivot : 38,895

R1 : 39,230                 S1 : 38,690

R2 : 39,435                 S2 : 38,355

R3 : 39,770                 S3 : 38,150


HANGSENG

Opportunity: Bearish menuju 19,080

Hang Seng merosot 388 poin atau 2,0% dan berakhir pada 19.436 pada hari Rabu, menandai penurunan sesi kelima dan mencapai level terendah tujuh minggu di tengah penurunan tajam di semua sektor. Hari ini adalah pertama kalinya Hang Seng tetap buka penuh meskipun cuaca buruk, dengan banyak peserta yang enggan memasuki perdagangan apa pun.

Para pedagang mengabaikan upaya terbaru Tiongkok untuk membalikkan penurunan properti melalui insentif pajak atas transaksi rumah dan tanah. Kekhawatiran mengenai ketegangan Tiongkok-AS juga meningkat karena Tiongkok akan semakin memperketat ekspor mineral tanah jarang.

Indeks teknologi merosot sekitar 3%, menjadikan kerugiannya dari level tertinggi di bulan Oktober menjadi 20%, dengan JD.com dan Xiaomi Corp di antara kontributor utama penurunan ini, mencerminkan meningkatnya risiko geopolitik dan kehati-hatian terhadap pendapatan. Penurunan ini dibatasi oleh sedikit kenaikan pada kontrak berjangka AS setelah data inflasi sesuai dengan ekspektasi. Longfor Group merosot 7,4%, diikuti oleh China Resources Land (-4,2%), China Overseas Land (-3,5%), dan Semicon Manufacturing (-2,4%).

Pivot : 19,551

R1 : 19,751     S1 : 19,252

R2 : 20,050     S2 : 19,052

R3 : 20,250     S3 : 18,753


NASDAQ

Opportunity: Sell Limit Area: 21,000.00  | SL: 21,100.00 | TP: 20,800.00

Nasdaq 100 berjangka naik pada hari Senin karena investor menantikan laporan pendapatan Nvidia akhir pekan ini, dengan fokus khusus pada setiap pembaruan mengenai permintaan chip Blackwell AI-nya. Perusahaan-perusahaan besar yang dijadwalkan melaporkan pendapatan minggu ini juga termasuk Walmart, Lowe’s, Palo Alto Networks, Target, dan Intuit. S&P 500 berjangka juga diperdagangkan lebih tinggi, sementara Dow berjangka sedikit berubah.

Pekan lalu, indeks-indeks utama mundur dari level tertinggi sepanjang masa, karena reli pasca pemilu kehilangan momentum. Dow turun 1,24%, S&P 500 turun 2,08%, dan Nasdaq Composite turun 3,15%. Penurunan ini terjadi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi isyarat bahwa bank sentral tidak terburu-buru menurunkan suku bunga, dengan alasan kekuatan perekonomian, pasar tenaga kerja yang tangguh, dan tekanan inflasi yang sedang berlangsung. Sebagai tanggapannya, pasar menyesuaikan ekspektasi mereka, memperkirakan penurunan suku bunga yang lebih sedikit untuk tahun depan.

Pivot : 21,029.17

R1 : 21,109.08            S1 : 21,869.58

R2 : 21,268.67            S2 : 20,789.67

R3 : 21,348.58            S3 : 20.630.08


 


COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF

Gold

Opportunity: Testing resistance 2,600.

Harga emas mencatatkan pekan terburuk sejak 2021, setelah Federal Reserve memberikan sinyal bahwa tidak ada urgensi untuk segera memangkas suku bunga. Hal ini mendorong imbal hasil Treasury dan dolar AS naik ke level yang lebih tinggi.

Selain itu, kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS 2024 memicu reli pasar berbasis risiko, yang turut menekan harga emas. Ketidakpastian juga muncul terkait prospek kebijakan suku bunga di bawah pemerintahan Trump.

Di Jumat, harga emas spot turun 0,1% menjadi $2.561,81 per ons, sementara kontrak berjangka emas untuk pengiriman Desember melemah 0,3% ke $2.566,35 per ons.

Harga emas spot mencatat penurunan lebih dari 4% sepanjang pekan ini, menandai kinerja mingguan terburuk sejak Juni 2021. Logam mulia ini awalnya jatuh dari rekor tertingginya pekan lalu setelah kemenangan Trump meningkatkan selera risiko di pasar.

Pivot  : 2,600

R1 2.600  R2 2.627   R3  2.643

S1 2.544  S2 2.529   S3 2.498


Oil

Opportunity: Potesnsi rebound jika support 66.70 bertahan, target 67.70.

Harga minyak juga mencatat penurunan lebih dari 2% pada Jumat, dipicu oleh kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan dari China dan potensi melambatnya pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Minyak mentah Brent turun $1,52 atau 2,09% menjadi $71,04 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) turun $1,68 atau 2,45% menjadi $67,02 per barel.

Sepanjang pekan, Brent mencatat penurunan sekitar 4%, sementara WTI turun sekitar 5%. Penurunan ini diperburuk oleh data dari Biro Statistik Nasional China yang menunjukkan bahwa pengolahan minyak mentah di negara tersebut turun 4,6% pada Oktober dibandingkan tahun sebelumnya, akibat penutupan kilang dan pengurangan tingkat operasi di kilang independen kecil.

Pivot 67.70

R1 67.70   R2  68.51  R3  69.15

S1 66.70   S2  65.60   S3. 63.33


 

DAILY ECONOMIC DATA 


WEBINAR HARI INI (Senin, 18 November 2024)

Halo, Sobat Trader…

Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:

Dollar AS Masih Perkasa, Akankah Harga Emas Terus Turun?

Catat jam dan waktunya ya!

   Senin, 18 November 2024
  13.00 WIB
   Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia

Silakan klik link di sini untuk join:

YouTube & Zoom

image-artikel