FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,64900 – 0,64400
Pelemahan mata uang Aussie terhadap mata uang Dollar AS terus mewarnai pergerakan market. Dimana kondisi ini membalikkan penguatan dari minggu sebelumnya. Tekanan ini terjadi karena penguatan Dollar AS telah membebani Aussie. Dollar AS menguat setelah pejabat Fed menyatakan keraguan tentang perlunya penurunan suku bunga pada bulan Desember, dengan beberapa pihak menolak mentah-mentah kemungkinan tersebut. Pasar kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 bps bulan depan sekitar 46%, jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 88%. Di Australia, investor juga mengurangi ekspektasi pelonggaran moneter. Mereka sebagian besar mengabaikan kemungkinan penurunan suku bunga RBA tahun ini, karena indikator ekonomi terkini belum memberikan justifikasi yang memadai untuk pelonggaran. Khususnya, data ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan mengkalibrasi ulang espektasi, dengan swap sekarang memperkirakan hanya 36% kemungkinan penurunan suku bunga pada Mei 2026, turun tajam dari hampir 70% sebelumnya. Para pelaku pasar mengalihkan perhatian mereka pada risalah rapat RBA pagi ini, mencari petunjuk lebih lanjut mengenai langkah kebijakan di masa mendatang.
Pivot : 0,65034
R1 : 0,65256 S1 : 0,64701
R2 : 0,65589 S2 : 0,64479
R3 : 0,65811 S3 : 0,64146
USDJPY
Opportunity: Bullish Range 155,100 – 155,700
Nasib mata uang Yen Jepang terhadap mata uang Dollar AS terus berada dalam jalur pelemahannya. Bahkan tetap mendekati level terendah sejak Februari meskipun data pertumbuhan lebih kuat dari perkiraan. Ekonomi Jepang berkontraksi 0,4% kuartal ke kuartal dalam tiga bulan hingga September, membalikkan ekspansi 0,6% pada Q2 tetapi mengalahkan perkiraan pasar untuk penurunan 0,6%. Mata uang tersebut tetap tertekan setelah Perdana Menteri Sanae Takaichi mendesak Bank Jepang untuk mempertahankan suku bunga rendah, menekankan bahwa kebijakan moneter harus mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kenaikan harga yang stabil. Sementara itu, Gubernur BOJ Kazuo Ueda menyoroti konsumsi tangguh yang didorong oleh pendapatan rumah tangga yang lebih tinggi dan pasar tenaga kerja yang menguat, seraya mencatat bahwa inflasi yang mendasari secara bertahap mendekati target BOJ sebesar 2% dan membuka peluang bagi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Pivot : 154,974
R1 : 155,539 S1 : 154,648
R2 : 155,865 S2 : 154,083
R3 : 156,430 S3 : 153,757
GBPUSD
Opportunity : Bearish menuju : 1.3107 – 1.3084
Pounds menguat tipis pada perdagangan Senin kemarin. Laju penguatan mata-uang Poundsterling terhalang oleh penguatan U.S Dollar. Adanya aksi jual lanjutan di pasar saham membuat Dollar kembali menguat. Dolar menguat seiring dimulainya kembali rilis data resmi. Indeks dolar naik 0,23% ke 99,55. Data ketenagakerjaan September dari Departemen Tenaga Kerja akan dirilis pada Jumat dan menjadi fokus utama karena ketidakpastian yang tercipta selama beberapa bulan terakhir. Pounds berpotensi melemah pada perdagangan hari ini seiring dimulainya rilis data ekonomi AS yang tertunda lebih dari satu bulan terakhir. Pelaku pasar menilai data mendatang akan menentukan probabilitas pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed berikutnya.
Open : 1.3153 Pivot : 1.3163
R1 : 1.3178 S1 : 1.3135
R2 : 1.3192 S2 : 1.3107
R3 : 1.3214 S3 : 1.3084
EURUSD
Opportunity : Bearish Menuju 1.1562 – 1.1630
Euro kembali tertekan pada perdagangan Senin kemarin. Tekanan mata-uang U.S Dollar terhadap Euro terjadi akibat aksi jual yang berkelanjutan oleh aksi jual di pasar saham. Aksi jual saham AS terjadi lagi pada awal pekan ketika investor bersiap menghadapi rilis data ekonomi yang menumpuk setelah berakhirnya shutdown pemerintah terpanjang dalam sejarah. Pelemahan mata-uang Euro juga seiring dengan turunnya sentimen pasar atas mata-uang Euro terhadap mata-uang lainnya. EUR masih berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang dikarenakan oleh penguatan Dollar setelah kembali dibuka pemerintahan AS setelah shutdown lebih dari 40 hari.
Open : 1.1589 Pivot : 1.1597
R1 : 1.1607 S1 : 1.1581
R2 : 1.1623 S2 : 1.1562
R3 : 1.1647 S3 : 1.1530
USDCHF
Opportunity : Bullish menuju : 0.7992 – 0.7809
Swiss Franc masih dalam tekanan U.S Dollar pada perdagangan Senin kemarin. Pelemahan mata-uang Swiss terjadi setelah rilis laporan data GDP Swiss yang turun sebesar -0.5% di kuartal ke-3. Disatu-sisi indeks Dollar menguat 0,23% ke 99,55, seiring dimulainya kembali rilis data resmi. Penguatan Dollar juga diakibatkan oleh peningkatan aksi jual di pasar saham akibat kekhawatiran terhadap valuasi sektor teknologi. CHF masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini seiring kembalinya rilis data resmi AS yang tertunda lebih dari satu bulan terakhir.
Open : 0.7954 Pivot : 0.7949
R1 : 0.7964 S1 : 0.7931
R2 : 0.7992 S2 : 0.7913
R3 : 0.7809 S3. : 0.7900
USDCAD
Opportunity: Buy di breakout 1.40695 dengan target 1.41148 dan stop loss dibawah 1.40242
Candle harian USDCAD 17 November membentuk candle bullish marobozu dan bodinya juga secara utuh menutupi bodi candle tanggal 14 November sehingga gabungan keduanya membentuk pola bullish engulfing. Menandakan buyer yang berpotensi Kembali dominan. Struktur harga pada H4 menunjukkan harga menembus minor resistance dan membentuk rangkaian higher low sejak 1.39800. Selama harga bertahan di atas pivot harian 1.40408, bias teknikal cenderung bullish dengan potensi menuju 1.41148.
Open price :1.40457 Pivot :1.40408
R1 :1.40695 S1 :1.40242
R2 :1.40861 S2 :1.39955
R3 :1.41148 S3 :1.39789
DXY
Opportunity: Bullish Range Limited 99,500 – 99,700
Kondisi mata uang Dollar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya berusaha keras untuk menguat. Tergambar pada Indeks Dollar AS (DXY) yang melonjak naik ke level 99,598. Kondisi ini memulihkan sebagian dari penurunan minggu lalu karena para pelaku pasar bersiap menghadapi gelombang rilis data ekonomi AS yang tertunda akibat penutupan pemerintah untuk memandu ekspektasi kebijakan Federal Reserve dengan lebih baik. Laporan pekerjaan bulan September yang diawasi ketat akan dirilis pada hari Kamis sementara pasar menunggu jadwal terbaru untuk indikator lainnya. Sementara itu, laporan swasta utama minggu ini meliputi PMI S&P, penjualan rumah yang ada, indeks perumahan NAHB, dan agregat ketenagakerjaan ADP mingguan. Beberapa pejabat Fed baru-baru ini menyuarakan keraguan tentang perlunya pemotongan suku bunga pada bulan Desember, sementara beberapa menolak gagasan itu secara langsung. Pasar kini menetapkan sekitar 46% peluang pengurangan 25 bps bulan depan, turun tajam dari sekitar 88% satu bulan sebelumnya. Dollar AS menguat secara umum, dengan penguatan terbesar terjadi terhadap Dollar Selandia Baru dan Aussie.
Pivot : 99,459
R1 : 99,673 S1 : 99,320
R2 : 99,812 S2 : 99,106
R3 : 100,026 S3 : 98,967

INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish ke area 52,230
Indeks Nikkei 225 naik 0,4% menjadi sekitar 51.260 pada hari Kamis, dengan indeks Topix mencapai rekor tertinggi baru di tengah kemajuan pasar secara luas. Tumbuhnya optimisme bahwa penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan akan berakhir pada minggu ini juga mengangkat sentimen global. Kenaikan penting terlihat dari indeks kelas berat seperti Fujikura (2,8%), Advantest (2,5%), Mitsubishi UFJ (2,4%), Tokyo Electric Power (3%) dan Furukawa Electric (8,6%). Toyota Motor naik 0,3% setelah mengumumkan rencana untuk berinvestasi hingga $10 miliar di AS selama lima tahun ke depan untuk memperkuat operasinya. Sementara itu, SoftBank Group turun 5,9%, turun sekitar 25% dari level tertinggi sepanjang masa, di tengah meningkatnya kerugian di bidang teknologi dan investasi terkait AI. Perusahaan tersebut juga menjual seluruh sahamnya senilai $5,83 miliar di pembuat chip AS Nvidia untuk kembali fokus pada pembuat ChatGPT OpenAI. Dari segi data, harga produsen Jepang naik lebih dari perkiraan pada bulan Oktober.
Pivot : 51,375
R1 : 51,829 S1 : 50,875
R2 : 52,320 S2 : 50,430
R3 : 52,765 S3 : 49,930
HANGSENG
Opportunity: Bullish ke area: 26,750
Saham di Hong Kong kehilangan 51 poin, atau 0,2%, menjadi 26.866 dalam transaksi pagi hari Kamis, membalikkan keuntungan dari tiga sesi sebelumnya ketika para pedagang merealisasikan keuntungan setelah pasar mencapai level tertinggi dalam sebulan. Investor juga waspada menjelang data penting dari China minggu ini, termasuk produksi industri dan penjualan ritel. Sementara itu, keraguan tumbuh mengenai keberlanjutan gencatan senjata tarif AS-China, terutama mengenai pasokan logam langka. Namun, level tertinggi baru yang dicapai oleh Dow Jones Wall Street semalam membantu membatasi kerugian. Sementara itu, Bloomberg News melaporkan bahwa Dewan Perwakilan AS telah menyetujui rancangan anggaran, yang kini menuju ke Presiden Donald Trump, yang berencana untuk menandatanganinya nanti hari ini. Di China, Beijing berjanji untuk memperluas partisipasi sektor swasta dalam proyek infrastruktur dan energi untuk mendorong investasi yang lemah. Sebagian besar sektor berada dalam zona merah, ditarik oleh sektor teknologi, konsumen, dan properti. Di antara saham yang tertinggal di awal termasuk Tencent Music Ent. (-10,4%), China Resources Mixc (-6,9%), Li Auto (-2,4%), dan Kuaishou Tech. (-1,5%).
Pivot : 26,361
R1 : 26,620 S1 : 26,024
R2 : 26,957 S2 : 25,765
R3 : 27,216 S3 : 25,428
NASDAQ
Opportunity:Sell Limit: 25,415 | SL: 25,515 | TP: 25,000
Saham-saham berjangka AS melemah pada hari Kamis, dengan Nasdaq 100 berjangka memimpin kerugian di tengah berlanjutnya rotasi dari saham-saham teknologi ke sektor-sektor yang berorientasi pada nilai seperti layanan kesehatan dan keuangan. Pada sesi hari Rabu, Dow naik 0,68% ke rekor tertinggi baru, S&P 500 naik tipis 0,06%, sedangkan Nasdaq Composite tergelincir 0,26%. Sektor kesehatan memimpin kenaikan, didukung oleh Eli Lilly (+3%) dan AbbVie (+3,6%), karena pendapatan yang solid menopang momentum sektor ini. Sektor keuangan juga menguat, dengan Goldman Sachs naik 3,5%, JPMorgan naik 1,5%, dan American Express naik 0,7%. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan yang terkait dengan teknologi dan AI melemah, termasuk Tesla (-2,1%), Meta (-2,9%), dan Palantir (-3,6%). Peralihan sektor ini memberikan keringanan bagi investor yang mencari partisipasi pasar yang lebih luas, namun juga mencerminkan meningkatnya kehati-hatian terhadap aset-aset bernilai tinggi. Sementara itu, optimisme tumbuh bahwa penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan dapat diselesaikan pada minggu ini.
Pivot : 26,081.33
R1 : 26,311.17 S1 : 25,765.17
R2 : 26,627.33 S2 : 25,535.33
R3 : 26,857.33 S3 : 25,219.17

COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bearish selama di bawah 4.082, testing support 4.007 – 3.984..
Harga emas melemah seiring memudarnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunga sebelum backlog data ekonomi selesai dirilis. Sejumlah pejabat The Fed kembali memperingatkan bahwa proses penurunan inflasi dapat melambat atau bahkan terhenti, sehingga menimbulkan keraguan atas peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan Desember. Di saat yang sama, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengulangi pandangannya bahwa bank sentral perlu kembali menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan depan, dengan alasan pasar tenaga kerja yang melemah serta kebijakan moneter yang memberi tekanan pada konsumen berpendapatan rendah dan menengah. Pada kondisi normal, ekspektasi suku bunga lebih rendah cenderung mendukung emas sebagai aset tanpa imbal hasil, namun belakangan sentimen tersebut teredam oleh ketidakpastian arah kebijakan Fed.
Pivot : 4.082
R1 4.082 R2 4.111 R3 4.146
S1 4.007 S2 3.984 S3 3.966
Silver
Opportunity : Sell di breakout 49.378 dengan target 47.646 dan stop loss diatas 50.335
XAGUSD terlihat sedang berada dalam fase konsolidasi setelah kenaikan tajam dari area 46.863 hingga ke 54.370. Pagi ini harga terlihat berada dibawah pivot 50.335, dan mendekati support 49.378 dan juga terlihat sedang berusaha melakukan breakout terhadap level 61.8% fibo retracement di 49.731. Bearish berpotensi dominan jika level S1 49.378 dapat terkonfirmasi breakout dan level Harga 46.863 berpotensi terlihat kembali.
Open price :50.197 Pivot :50.335
R1 :51.110 S1 :49.378
R2 :52.067 S2 :48.603
R3 :52.842 S3 :47.646
Oil
Opportunity : Bearish selama di bawah 60,17, testing support 59,13-58,59.
Harga minyak bergerak melemah pada awal pekan setelah aktivitas pengapalan kembali berlangsung di pelabuhan ekspor Novorossiysk di Rusia, menyusul penghentian sementara akibat serangan Ukraina. Brent ditutup melemah tipis di USD 64,20 per barel dan West Texas Intermediate berada di USD 59,91 per barel. Penurunan ini sempat terjadi meski kedua benchmark sebelumnya naik lebih dari dua persen pada hari Jumat setelah penghentian ekspor mempengaruhi sekitar dua persen suplai global.
Pemulihan aktivitas pengiriman di Novorossiysk meredakan sebagian kekhawatiran jangka pendek, namun fokus pasar tetap tertuju pada serangkaian serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia. Serangan terhadap kilang Ryazan dan Novokuibyshevsk menambah ketidakpastian mengenai stabilitas suplai dalam beberapa bulan ke depan. Pelaku pasar juga mencermati perkembangan sanksi Barat terhadap aliran minyak Rusia, termasuk larangan transaksi dengan perusahaan energi besar seperti Lukoil dan Rosneft. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa legislator Republik tengah menyiapkan aturan yang dapat menjatuhkan sanksi kepada negara mana pun yang masih melakukan bisnis dengan Rusia, dan tidak menutup kemungkinan memasukkan Iran dalam daftar tersebut.
Pivot: 60,17
R1 60,17 S1 59,19
R2 60,63 S2 58,59
R3 61,26 S3 58,18
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Selasa, 18 November 2025)

Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Kebijakan Moneter The Fed Masih Jadi Fokus Utama Pasar
Catat jam dan waktunya ya!
| Selasa, 18 November 2025 | |
| 13.00 WIB | |
| Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join:
