FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,65000 – 0,64500
Penguatan mata uang Aussie muncul kembali meski dalam skala yang terbatas, memulihkan sebagian kerugian di sesi sebelumnya, seiring lonjakan harga bijih besi, didorong oleh optimisme baru atas dukungan ekonomi China, yang meningkatkan permintaan untuk mata uang yang terkait komoditas tersebut. Kenaikan harga bijih besi terjadi ketika volume impor China pada Juni mencapai titik tertinggi pada tahun 2025, mencerminkan permintaan stok ulang yang kuat dan ekspektasi dukungan kebijakan lebih lanjut untuk infrastruktur dan properti. Para pedagang menjadi lebih optimis setelah otoritas China mengisyaratkan langkah-langkah stimulus baru, termasuk pelonggaran kredit yang ditargetkan dan bantuan fiskal untuk meningkatkan aktivitas konstruksi, pendorong utama ekspor bijih besi Australia. Di saat yang sama, pelemahan Dollar AS di tengah tekanan politik terhadap Federal Reserve semakin mendukung Dollar Australia. Meski demikian, AUD berada di jalur penurunan mingguan pertamanya dalam 4 minggu, terbebani oleh meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia pada Agustus mendatang menyusul data pasar tenaga kerja yang lemah.
Pivot : 0,65086
R1 : 0,65381 S1 : 0,64774
R2 : 0,65693 S2 : 0,64479
R3 : 0,65988 S3 : 0,64167
USDJPY
Opportunity: Bullish Range 148,700 – 149,500
Bias penguatan mata uang Yen terhadap Dollar AS mulai muncul kembali, meski hanya terbatas dan sementara. Yen Jepang menguat ke sekitar 148,174 pada Jumat. Tanda penguatan ini imbas investor mencerna data inflasi terbaru. Inflasi utama turun menjadi 3,3% pada Juni 2025 dari 3,5% pada Mei, namun ini menandai bulan ke-39 berturut-turut inflasi tetap di atas target 2% Bank of Japan. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa BoJ akan mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter, mengingat inflasi yang telah lama berada di atas target. Sementara itu, data pada Rabu menunjukkan surplus perdagangan Jepang menyusut pada Juni, lebih rendah dari ekspektasi karena ekspor turun untuk bulan ke-2 dan impor sedikit meningkat. Angka-angka tersebut muncul di tengah kekhawatiran yang berkelanjutan tentang prospek ekonomi Jepang, terutama mengingat meningkatnya ketegangan perdagangan. Jepang kini menghadapi tarif baru AS sebesar 25% untuk barang-barang, yang akan berlaku mulai tanggal 1 Agustus, menambah tarif yang sudah ada sebesar 25% untuk mobil—ekspor utama Jepang ke AS. Sementara itu, Jepang dijadwalkan menyelenggarakan pemilihan Majelis Tinggi pada 20 Juli.
Pivot : 148,591
R1 : 149,008 S1 : 148,307
R2 : 149,292 S2 : 147,890
R3 : 149,709 S3 : 147,606
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.3373 – 1.3330
Pounds ditutup stabil pada akhir pekan kemarin. Sempat menguat didorong penguatan data ekonomi Inggris dan pelemahan U.S Dollar. Penjualan rumah keluarga tunggal di AS turun ke level terendah dalam 11 bulan karena tingginya suku bunga hipotek, data lain menunjukkan perbaikan sentimen konsumen dan penurunan ekspektasi inflasi, yang dapat membuka jalan bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga. Disisi-lain ketegangan tarif dagang meningkat setelah Donald Trump dilaporkan mendorong penerapan tarif minimum sebesar 15-20% dalam kesepakatan dagang terhadap uni Eropa termasuk Inggris. Pounds masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini.
Open : 1.3415 Pivot : 1.3430
R1 : 1.3447 S1 : 1.3403
R2 : 1.3474 S2 : 1.3383
R3 : 1.3502 S3 : 1.3330
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.1585 – 1.1555
Euro ditutup menguat pada perdagangan Jumat kemarin. Kinerja ekonomi kawasan menunjukan kenaikan yang mederat yang mendukung laju penguatan mata-uang Euro. Disatu-sisi Dollar AS melemah terhadap euro pada perdagangan Jumat, namun masih mencatatkan kenaikan mingguan seiring pelaku pasar menanti arah kebijakan Federal Reserve di tengah kekhawatiran inflasi akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Data inflasi konsumen bulan Juni menunjukkan kenaikan moderat, sementara laporan inflasi produsen cenderung stagnan, membuat arah suku bunga Fed masih menjadi tanda tanya. Euro berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang diakibatkan oleh Presiden AS Donald Trump yang mendorong penerapan tarif minimum sebesar 15-20% dalam kesepakatan dagang dengan Uni Eropa. Jika diterapkan, hal ini dikhawatirkan meningkatkan tekanan inflasi barang dan memperumit negosiasi perdagangan global.
Open : 1.1633 Pivot : 1.1638
R1 : 1.1671 S1 : 1.1618
R2 : 1.1691 S2 : 1.1585
R3 : 1.1721 S3 : 1.1555
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.8036 – 0.8063
Swiss ditutup menguat pada perdagangan Jumat kemarin. Penguatan mata-uang Swiss akibat penjualan rumah keluarga tunggal di AS turun ke level terendah dalam 11 bulan karena tingginya suku bunga hipotek, data lain menunjukkan perbaikan sentimen konsumen dan penurunan ekspektasi inflasi, yang dapat membuka jalan bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga. CHF beroprensi melemah pada perdagangan hari ini akibat dorongan Presiden AS Donald Trump untuk penerapan tarif minimum sebesar 15-20% dalam kesepakatan dagang dengan Uni Eropa. Jika diterapkan, hal ini dikhawatirkan meningkatkan tekanan inflasi barang dan memperumit negosiasi perdagangan global.
Open : 0.7983 Pivot : 0.8006
R1 : 0.8020 S1 : 0.7997
R2 : 0.8036 S2 : 0.7969
R3 : 0.8063 S3 : 0.7946
DXY
Opportunity: Bearish Range 98,400 – 98,200
Tekanan kembali muncul dan melanda pergerakan mata uang Dollar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya terus berlanjut. Terlebih Indeks Dollar AS (DXY) merosot kembali dan sentuh level 98,099. Dollar AS melemah ke level terendah hampir 4 minggu setelah Gubernur The Fed, Christopher Waller, menegaskan kembali dukungannya terhadap penurunan suku bunga pada Juli mendatang, sementara data menunjukkan membaiknya ekspektasi inflasi. Waller mengisyaratkan ia mungkin tidak setuju jika Fed mempertahankan suku bunga tetap akhir bulan ini, dengan alasan melemahnya pasar tenaga kerja dan menurunnya risiko inflasi. Ia mencatat bahwa dampak inflasi dari tarif kemungkinan bersifat sementara dan tidak melihat tanda-tanda peningkatan ekspektasi inflasi, sehingga memberi The Fed ruang untuk melonggarkan kebijakan. Survei Universitas Michigan menunjukkan konsumen kini memperkirakan inflasi 4,4% selama tahun depan, turun dari 5% sebelumnya. Namun, pasar tetap skeptis, memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada 30 Juli hampir nol dan pelonggaran hanya 45 basis poin pada akhir tahun, turun dari lebih dari 65 basis poin pada awal Juli, sebagian besar disebabkan oleh data pekerjaan bulan Juni yang kuat. Meskipun mengalami penurunan pada hari Jumat, dolar diperkirakan akan menguat 0,4% minggu ini, menandai kenaikan mingguan ke-2 berturut-turut dan kenaikan pertama sejak Mei lalu.
Pivot : 98,378
R1 : 98,658 S1 : 98,182
R2 : 98,854 S2 : 97,902
R3 : 99,134 S3 : 97,706
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish hingga area 40,060
Nikkei 225 turun 0,2% hingga ditutup pada 39.819 pada hari Jumat, sementara Topix yang lebih luas juga turun 0,2% menjadi 2.834, menghapus keuntungan awal dari sesi pagi. Nikkei mundur dari level tertingginya dalam dua minggu, yang dicapai pada hari sebelumnya, di tengah perdagangan yang berombak karena investor tetap berhati-hati menjelang pemilihan Majelis Tinggi akhir pekan ini. Ketidakpastian seputar negosiasi perdagangan dengan AS juga membebani sentimen menjelang batas waktu Agustus, terutama setelah data perdagangan Juni yang mengecewakan menunjukkan penurunan tajam dalam pengiriman ke AS. Namun, angka inflasi yang lebih lembut membantu membatasi kerugian, meningkatkan harapan bahwa Bank of Japan akan mempertahankan suku bunga tetap pada pertemuan kebijakan mendatang. Saham teknologi elektronik memimpin kerugian, dengan Sony Group turun 1,9% dan Keyence Corp turun 0,6%. Disco Corp adalah yang berkinerja terburuk, anjlok 8,8%, diikuti oleh Advantest, yang merosot 4,4%. Pasar Jepang akan ditutup pada hari Senin untuk liburan Hari Marinir.
Pivot : 39,813
R1 : 40,001 S1 : 39,562
R2 : 40,313 S2 : 39,078
R3 : 40,813 S3 : 38,807
HANGSENG
Opportunity: Bullish ke area: 25,147
Hang Seng melonjak 327 poin atau 1,3% hingga ditutup pada level 24.825 pada hari Jumat, membalikkan kerugian dua hari karena semua sektor berpartisipasi dalam reli. Indeks mencapai puncaknya dalam empat bulan dan naik 2,8% untuk minggu ini, menandai kenaikan mingguan kedua berturut-turut. Momentum yang kuat di saham daratan meningkatkan sentimen setelah Beijing minggu ini berjanji untuk mengekang pemotongan harga besar-besaran oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok. Indeks teknologi Hong Kong melonjak 1,7%, di tengah optimisme setelah Nvidia berencana untuk meningkatkan pasokan chip H20 yang sesuai dengan Tiongkok dan meluncurkan chip yang lebih canggih di pasar. Keuntungan yang solid meluas ke konsumen dan keuangan, karena Presiden AS Trump melunakkan pendiriannya terhadap Tiongkok, memicu harapan kesepakatan perdagangan menjelang batas waktu 12 Agustus. Peraih keuntungan yang menonjol termasuk Smoore Hlds. (5,0%), Hansoh Pharma (3,6%), Nongfu Spring (3,5%), dan Kuaishou Tech. (2,1%). Yang membatasi kekuatan lebih lanjut adalah kehati-hatian menjelang tindakan PBoC minggu depan terkait suku bunga pinjaman utama bulan Juli, setelah rekor terendah bulan Juni, dan untuk mengantisipasi data inflasi Juni Hong Kong.
Pivot : 24,576
R1 : 24,747 S1 : 24,488
R2 : 24,835 S2 : 24,317
R3 : 25,006 S3 : 24,229
NASDAQ
Opportunity:Buy Limit: 23,181 | SL: 23,081 | TP: 23,378
Harga saham berjangka AS bertahan stabil pada hari Senin karena para pedagang bersiap menghadapi pekan yang sibuk dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan teknologi besar, dipimpin oleh Alphabet dan Tesla. Hari ini, Verizon, Domino’s Pizza, dan Cleveland-Cliffs termasuk di antara perusahaan-perusahaan yang dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartalan mereka. Sejauh musim laporan keuangan ini, lebih dari 86% dari 59 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerja keuangannya melampaui ekspektasi, menurut FactSet. Investor juga memantau perkembangan perdagangan setelah Menteri Perdagangan Howard Lutnick menegaskan kembali bahwa 1 Agustus merupakan “batas waktu yang ketat” untuk pembayaran tarif, sekaligus membuka peluang untuk negosiasi lanjutan. Pekan lalu, S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 0,59% dan 1,51%, mencapai rekor tertinggi baru, sementara Dow Jones melemah 0,07%.
Pivot : 23,237.67
R1 : 23,303.83 S1 : 23,156.33
R2 : 23,385.17 S2 : 23,090.17
R3 : 23,532.67 S3 : 22,942.67
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish menguji resistance 3.360-3.375
Harga emas naik menuju level sekitar $3.350 per ounce pada hari Senin, mencatatkan kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut. Penguatan ini didorong oleh meningkatnya kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Pernyataan dari Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, pada hari Minggu menyebutkan bahwa 1 Agustus adalah batas waktu yang ditetapkan bagi negara-negara mitra dagang untuk mulai menerapkan tarif timbal balik. Meski demikian, Lutnick menyampaikan bahwa negosiasi masih dapat berlanjut setelah tenggat tersebut. Ia juga menambahkan bahwa negara-negara kecil kemungkinan akan dikenakan tarif dasar sebesar 10%.
Kekhawatiran meningkat setelah sebelumnya Presiden Trump mengirimkan surat kepada beberapa mitra dagang, memberitahukan tarif baru yang bisa mencapai 40%, memperdalam ketidakpastian perdagangan global.
Namun, penguatan harga emas tertahan oleh data ekonomi AS yang dirilis pekan lalu. Data tersebut menunjukkan kinerja yang kuat dan mengurangi ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat. Investor kini menanti pidato dari Ketua The Fed Jerome Powell dan Gubernur Michelle Bowman, yang diharapkan memberi sinyal lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter ke depan.
Pivot : 3.324
R1 3.360 R2 3.375 R3 3.395
S1 3.332 S2 3.319 S3 3.309
Oil
Opportunity: Bearish selama di bawah 67,12, testing support 65,01.
Harga minyak mentah bergerak nyaris stagnan pada hari Senin, di tengah fokus pasar terhadap berbagai isu global, termasuk sanksi baru dari Eropa terhadap Rusia, peningkatan produksi dari produsen di Timur Tengah, dan kekhawatiran atas prospek permintaan bahan bakar akibat ketegangan perdagangan global.
Harga Brent crude naik tipis 5 sen menjadi $69,33 per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) naik 2 sen ke level $67,36 per barel, menyusul kenaikan moderat pada sesi sebelumnya.
Uni Eropa baru saja menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia terkait konflik di Ukraina. Sanksi ini juga menargetkan Nayara Energy dari India, yang diketahui mengimpor dan mengekspor produk minyak dari minyak mentah Rusia. Pihak Rosneft, produsen minyak terbesar Rusia dan pemegang saham Nayara, mengecam sanksi ini sebagai tindakan yang tidak adil dan ilegal, bahkan menyebutnya sebagai ancaman langsung terhadap keamanan energi India.
Pivot: 67,12
R1 67,12 R2 68,20 R3 69,63
S1 65,01 S2 64,18 S3 63,13
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Senin, 21 Juli 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Hasil Pemilu Jepang : Arah Baru Untuk Yen & Nikkei?
Catat jam dan waktunya ya!
![]() | Senin, 21 Juli 2025 |
![]() | 13.00 WIB |
![]() | Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: