FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,65200 – 0,66000
Pelemahan mata uang Aussie terhadap Dollar AS awalnya sempat mewarnai pergerakan market, dimana memperpanjang penurunan dari minggu sebelumnya, karena sentimen pasar tetap tenang menjelang rilis risalah rapat RBA minggu ini dan pidato Gubernur Michele Bullock. Hal ini menyusul keputusan tak terduga RBA untuk membiarkan suku bunga acuannya tidak berubah pada 3,85%, bertentangan dengan ekspektasi luas akan pemotongan sebesar 25 bps. Namun tidak lama kemudian Aussie bergerak menguat imbas lemahnya Dollar AS. Meskipun demikian, para ekonom mengantisipasi peralihan bertahap menuju pelonggaran moneter akhir tahun ini, dengan perkiraan saat ini menunjukkan bahwa suku bunga tunai dapat turun menjadi sekitar 3,1% pada awal tahun 2026, didukung oleh pasar tenaga kerja yang stabil dan prospek pertumbuhan ekonomi yang membaik secara hati-hati. Sementara itu, investor terus dihantui kekhawatiran atas perkembangan kebijakan perdagangan AS, karena Australia mempertimbangkan dampak potensi tarif AS hingga 200% terhadap produk farmasi. Sambil menegaskan komitmennya terhadap perdagangan yang adil, pemerintah Australia menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan menegosiasikan kebijakan subsidi obat yang ada.
Pivot : 0,65190
R1 : 0,65406 S1 : 0,65010
R2 : 0,65586 S2 : 0,64794
R3 : 0,65802 S3 : 0,64614
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 147,300 – 146,500
Tanda penguatan mata uang Yen terhadap Dollar AS terus bertahan pada perdagangan market kemarin. Yen Jepang menguat dan telah menyentuh level 147,070, memulihkan sebagian penurunan pekan lalu setelah koalisi yang berkuasa kehilangan mayoritasnya dalam pemilihan majelis tinggi. Namun, hasil ini sebagian besar telah diperhitungkan oleh pasar. Meskipun mengalami kemunduran, Perdana Menteri Shigeru Ishiba diperkirakan akan tetap menjabat, meredakan kekhawatiran akan perombakan politik yang lebih parah atau potensi pengunduran diri. Oposisi kemungkinan akan mendorong perluasan pengeluaran pemerintah dan pemotongan pajak, tindakan yang dapat membebani yen dan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Jepang ke titik tertinggi dalam beberapa tahun. Hasil pemilu ini muncul di saat Tokyo sedang berupaya mencapai kesepakatan perdagangan dengan Washington. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menegaskan kembali bahwa tanggal 1 Agustus adalah “batas waktu yang ketat” bagi negara-negara untuk mulai membayar tarif, meskipun negosiasi akan terus berlanjut sebelum batas waktu tersebut.
Pivot : 147,661
R1 : 148,253 S1 : 146,664
R2 : 149,250 S2 : 146,072
R3 : 149,842 S3 : 145,075
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.3424 – 1.3402
Diluar perkiraan, pounds menguat cukup signifikan di tengah tekanan tarif dagang AS yang belum jelas kesepakatan hasil negosiasinya. Indeks dollar turun 0,53% ke 97,88 pada perdagangan senin kemarin. Green back menunjukan pelemahan yang meluas dalam dua hari terakhir. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS turun seiring meningkatnya minat beli atas aset-aset berisiko rendah, menyusul kekhawatiran terhadap potensi intervensi politik terhadap independensi Federal Reserve. Hari ini market akan fokus pada pernyataan ketua the Fed Jerome Powell yang dijadwalkan malam nanti. Pounds berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang diperkirakan the Fed akan berhat-hati dalam mengambil keputusan untuk kebijakan suku-bunga acuan walaupun adanya tekanan dari pemerintah Donald Trump.
Open : 1.3485 Pivot : 1.3468
R1 : 1.3509 S1 : 1.3442
R2 : 1.3533 S2 : 1.3424
R3 : 1.3564 S3 : 1.3402
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.1633 – 1.1611
Euro ditutup menguat pada perdagangan Senin kemarin. Indeks dollar turun 0,53% ke 97,88, Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS turun seiring meningkatnya minat beli atas aset-aset berisiko rendah, menyusul kekhawatiran terhadap potensi intervensi politik terhadap independensi Federal Reserve. Para pelaku pasar akan fokus pada pernyataan ketua the Fed Jerome Powell yang dijadwalkan malam nanti. EUR berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang diperkirakan the Fed akan berhat-hati dalam mengambil keputusan untuk kebijakan suku-bunga acuan walaupun adanya tekanan dari pemerintah Donald Trump.
Open : 1.1693 Pivot : 1.1677
R1 : 1.1716 S1 : 1.1653
R2 : 1.1743 S2 : 1.1633
R3 : 1.1763 S3 : 1.1611
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.8010 – 0.8024
Swiss Franc kembali menguat ditengah tekanan tarif dagang AS. Indeks dollar turun 0,53% ke 97,88, Green back menunjukan pelemahan yang meluas dalam dua hari terakhir. Namun CHF diperkirakan akan kembali melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan adanya pernyataan ketua the Fed Jerome Powell yang dijadwalkan malam nanti. Para investor memperkirakan the Fed akan lebih berhat-hati dalam menentukan kebijakan suku-bunga acuan walaupun adanya tekanan dari pemerintah Donald Trump.
Open : 0.7974 Pivot : 0.7986
R1 : 0.7999 S1 : 0.7964
R2 : 0.8010 S2 : 0.7946
R3 : 0.8024 S3 : 0.7926
DXY
Opportunity: Bearish Range 97,800 – 97,500
Pelemahan mata uang Greenback terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya terus mewarnai pergerakan market. Hal tersebut dilihat dari Indeks Dollar AS (DXY) merosot kembali dan sentuh level 97,700. Pelemahan ini mendekati posisi terendah 2022 yang ditinjau kembali bulan lalu. Sentimen investor tetap berhati-hati di tengah meningkatnya ketidakpastian seputar tarif yang akan datang dan meningkatnya kekhawatiran atas independensi The Fed. Dengan semakin dekatnya batas waktu 1 Agustus, Menteri Perdagangan Lutnick menegaskan kembali bahwa tanggal tersebut merupakan “batas waktu yang ketat” bagi negara-negara untuk mulai membayar tarif, meskipun negosiasi diperkirakan akan terus berlanjut. Menambah keresahan pasar, Menteri Keuangan Bessent menyerukan evaluasi ulang terhadap Fed sebagai sebuah institusi. Kritik Presiden Trump yang kembali muncul terhadap Ketua Powell karena tidak memangkas suku bunga telah memicu spekulasi bahwa Powell dapat diberhentikan. Meskipun terjadi penurunan baru-baru ini, Dollar AS tetap menguat hampir 1% di bulan Juli, memposisikannya untuk mencatat kenaikan bulanan pertamanya di tahun 2025. Kenaikan ini didukung oleh data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan, yang telah meredam ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed tahun ini.
Pivot : 98,018
R1 : 98,337 S1 : 97,529
R2 : 98,826 S2 : 97,210
R3 : 99,145 S3 : 96,721
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish hingga area 39,680
Nikkei 225 naik 1% ke level 40.200, sementara Indeks Topix yang lebih luas menguat 0,9% ke level 2.860 pada perdagangan pasca-liburan hari Selasa, melanjutkan penguatan pekan lalu seiring investor mencerna hasil pemilu akhir pekan lalu.
Meskipun koalisi penguasa Jepang kehilangan mayoritas di majelis tinggi, hasilnya sebagian besar telah diantisipasi oleh pasar. Yang terpenting, Perdana Menteri Shigeru Ishiba diperkirakan akan tetap menjabat, meredakan kekhawatiran akan ketidakstabilan politik atau pengunduran diri mendadak.
Ishiba menegaskan kembali komitmennya untuk tetap menjabat, dengan alasan perlunya mengelola negosiasi tarif yang sedang berlangsung dengan AS dan isu-isu kebijakan penting lainnya. Saham-saham dengan kenaikan tertinggi antara lain SoftBank Group (4,9%), Fujikura (4,3%), Mitsubishi Heavy Industries (5,5%), Advantest (2,2%), dan Mitsubishi UFJ Financial (1,7%).
Pivot : 39,813
R1 : 40,001 S1 : 39,562
R2 : 40,313 S2 : 39,078
R3 : 40,813 S3 : 38,807
HANGSENG
Opportunity: Bullish ke area: 25,300
Indeks Hang Seng naik 168 poin atau 0,7% hingga ditutup pada level 24.994 pada hari Senin, menguat untuk sesi kedua di tengah penguatan di sebagian besar sektor. Saham konsumen, teknologi, dan properti memimpin penguatan, karena para pedagang menyambut baik langkah PBoC untuk mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya pada rekor terendah, sesuai dengan konsensus. Indeks mencapai level tertinggi sejak Februari 2022, didorong oleh optimisme atas perundingan perdagangan AS-UE menjelang batas waktu tarif 1 Agustus.
Menteri Perdagangan AS Lutnick menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan dapat dicapai, sementara Tiongkok dan UE bersiap untuk perundingan tingkat tinggi minggu ini, dengan para pejabat tinggi UE dijadwalkan bertemu dengan Presiden Xi Jinping pada hari Kamis. Sentimen juga terangkat oleh berita bahwa Beijing berencana untuk meluncurkan rencana aksi guna mendukung pertumbuhan di sektor permesinan, otomotif, dan peralatan listrik.
Sementara itu, indeks berjangka AS naik menjelang laporan laba perusahaan teknologi utama, meskipun kenaikan di Hong Kong dibatasi oleh kehati-hatian menjelang data inflasi bulan Juni. Perusahaan dengan perolehan teratas termasuk China Hongqiao (4,4%), China Overseas Land (3,0%), dan Meituan (2,8%).
Pivot : 24,576
R1 : 24,747 S1 : 24,488
R2 : 24,835 S2 : 24,317
R3 : 25,006 S3 : 24,229
NASDAQ
Opportunity:Buy Limit: 23,290 | SL: 23,190 | TP: 23,450
Saham berjangka AS bertahan stabil pada hari Selasa setelah sesi yang fluktuatif untuk memulai minggu ini. Pada hari Senin, S&P 500 dan Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi baru, didorong oleh kekuatan dalam saham teknologi, sebelum memangkas keuntungan di penghujung hari. Dow berkinerja buruk, ditutup sedikit lebih rendah.
Di antara penggerak individu, Alphabet naik 2,7% menjelang laporan pendapatannya pada hari Rabu, sementara nama-nama teknologi megacap lainnya juga naik: Amazon naik 1,4%, Netflix 2%, dan Meta 1,2%. Sejauh ini, lebih dari 85% perusahaan S&P 500 yang melaporkan telah melampaui ekspektasi, dengan Big Tech diperkirakan akan mendorong sebagian besar dari proyeksi pertumbuhan pendapatan 6-7% untuk kuartal tersebut.
Investor sekarang mengalihkan perhatian mereka ke pendapatan mendatang dari Philip Morris, Coca-Cola, dan Lockheed Martin pada hari Selasa, serta komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell di sebuah acara di Washington.
Pivot : 23,237.67
R1 : 23,303.83 S1 : 23,156.33
R2 : 23,385.17 S2 : 23,090.17
R3 : 23,532.67 S3 : 22,942.67
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish, namun indikator RSI mulai overbought, potensi koreksi menguji support 3.375-3.361
Harga emas melonjak melewati level $3.390 per ons, mencapai titik tertinggi sejak pertengahan Juni. Kenaikan ini didorong oleh pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS, yang meningkatkan minat terhadap aset safe haven di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Pernyataan dari Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mempertegas urgensi negosiasi perdagangan. Meskipun menyatakan optimisme terhadap tercapainya kesepakatan dengan Uni Eropa, Lutnick menegaskan bahwa tenggat waktu 1 Agustus untuk pemberlakuan tarif merupakan “tenggat yang tidak bisa dinegosiasikan.” Ia juga menyatakan bahwa tarif dasar sebesar 10% akan “tetap berlaku” selama proses negosiasi berlangsung.
Sebelumnya, Presiden Trump telah mengirimkan surat resmi kepada beberapa mitra dagang utama, merinci besaran tarif yang akan dikenakan bila tidak tercapai kesepakatan. Sebagai respons, Uni Eropa tengah menyiapkan langkah-langkah balasan sebagai persiapan menghadapi skenario tanpa kesepakatan.
Pivot : 3.375
R1 3.419 R2 3.434 R3 3.451
S1 3.375 S2 3.361 S3 3.345
Oil
Opportunity: Bearish selama di bawah 67,12, testing support 65,01.
Harga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan Selasa, di tengah kekhawatiran bahwa ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa akan menekan pertumbuhan permintaan energi global.
Pasar minyak masih belum menemukan arah yang jelas sejak gencatan senjata antara Israel dan Iran pada 24 Juni lalu yang meredakan kekhawatiran terhadap gangguan pasokan dari kawasan Timur Tengah. Sejak itu, Brent bergerak dalam rentang $5,19, sementara WTI dalam rentang $5,65.
Di sisi pasokan, meningkatnya produksi dari negara-negara OPEC dan sekutunya (OPEC+) turut memberi tekanan pada harga. Data JODI menunjukkan bahwa ekspor minyak mentah Arab Saudi pada Mei mencapai level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Sementara itu, pelemahan dolar AS memberikan sedikit dukungan terhadap harga minyak, karena membuat harga minyak lebih murah bagi pembeli dengan mata uang selain dolar.
Pivot: 67,12
R1 67,12 R2 68,20 R3 69,63
S1 65,01 S2 64,18 S3 63,13
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Selasa, 22 Juli 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Hasil Pemilu Jepang : Arah Baru Untuk Yen & Nikkei?
Catat jam dan waktunya ya!
![]() | Selasa, 22 Juli 2025 |
![]() | 13.00 WIB |
![]() | Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: