FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,66500 – 0,67000
Kondisi mata uang Aussie terhadap mata uang Greenback sempat mengalami pelemahan, kini mulai bangkit. Bahkan Aussie menguat dari minggu sebelumnya karena para pelaku pasar menunggu risalah pertemuan Bank Sentral Australia (RBA) bulan Desember untuk panduan yang lebih jelas tentang prospek kebijakan. Risalah rapat, yang akan dirilis pagi ini, diharapkan memberikan wawasan tentang diskusi dewan mengenai potensi pengetatan kebijakan moneter di masa mendatang dan kekhawatiran mereka terkait inflasi. Pandangan di kalangan ekonom tetap beragam, dengan beberapa mengantisipasi kenaikan suku bunga pada bulan Februari, sementara yang lain memperkirakan suku bunga akan tetap stabil kecuali kejutan inflasi jangka pendek mendorong tindakan lebih awal. Laporan CPI November akan dirilis pada 7 Januari, dengan angka Desember dan kuartal keempat yang lebih komprehensif diperkirakan akan dirilis pada 28 Januari. Kenaikan triwulanan sebesar 0,8% atau lebih pada inflasi rata-rata yang disesuaikan dapat mendorong RBA untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan Februari mendatang. Pasar memperkirakan peluang kenaikan suku bunga pada bulan Februari sebesar 25%, meningkat menjadi 40% untuk Maret dan 70% untuk Mei. Di tempat lain, data inflasi AS yang lebih lemah dan pasar tenaga kerja yang mendingin telah meningkatkan spekulasi tentang pemangkasan suku bunga Fed lebih lanjut.
Pivot : 0,66399
R1 : 0,66758 S1 : 0,66200
R2 : 0,66957 S2 : 0,65841
R3 : 0,67316 S3 : 0,65642
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 156,900 – 156,400
Tanda penguatan mata uang Yen Jepang terhadap mata uang Dollar AS kembali nampak pada pergerakan market. Kondisi ini pulih dari level terendah lebih dari sebelas bulan yang dicapai pada sesi sebelumnya, karena otoritas mengisyaratkan kemungkinan intervensi. Diplomat mata uang terkemuka, Atsushi Mimura, menekankan bahwa para pejabat akan mengambil tindakan yang “tepat” terhadap pergerakan nilai tukar yang berlebihan, yang mencerminkan kekhawatiran atas tren tajam dan searah. Komentarnya menyusul pernyataan Menteri Keuangan Satsuki Katayama, yang memperingatkan bahwa Jepang akan menanggapi pergerakan spekulatif pada yen, menyoroti kekhawatiran tentang melonjaknya biaya impor dan dampaknya terhadap rumah tangga. Pengawasan intervensi ini muncul setelah kenaikan suku bunga BOJ baru-baru ini menjadi 0,75%, yang menandai biaya pinjaman tertinggi sejak tahun 1995. Gubernur BOJ Kazuo Ueda dijadwalkan untuk berbicara kepada kelompok lobi bisnis Keidanren pada Hari Natal, memberikan pasar kesempatan lain untuk mencari sinyal kebijakan. Sementara itu, Yen tetap berada di dekat level terendah sepanjang sejarah terhadap Euro dan Franc Swiss, karena kenaikan suku bunga tidak banyak membantu menopang mata uang tersebut.
Pivot : 157,140
R1 : 157,585 S1 : 156,582
R2 : 158,143 S2 : 156,137
R3 : 158,588 S3 : 155,579
GBPUSD
Opportunity : Bullish menuju : 1.3507 – 1.3537
Diluar perkiraan, Pounds menfuat cukup signifikan setelah laporan Neraca perdagangan Inggris surplus diatas perkiraan. Pounds ditutup jauh diatas harga pembukaan. Disatu-sisi indeks Dollar melemah terhadap mata-uang utama lainnya. Menjelang libur Natal para investor kembali beralih ke aset beresiko walaupun volume transaksi cenderung tipis. Dollar akan kembali tertekan yang dapat menguatkan mata-uang Poundsterling menjelang akhir tahun. GBP masih berpotensi untuk menguat yang juga akan disebabkan rilisnya data Durable Good Order dan laporan tingkat Industri AS yabg diperkirakan turun dari angka sebelumnya.
Open : 1.3356 Pivot : 1.3337
R1 : 1.3477 S1 : 1.3412
R2 : 1.3507 S2 : 1.3373
R3 : 1.3537 S3 : 1.3325
EURUSD
Opportunity : Bullish Menuju 1.1791 – 1.1820
Euro ditutup menguat pada perdagangan Senin kemarin. Penguatan mata-uang Euro ditopang oleh data Inflasi kawasan yang cukup stabil. Disatu-sisi permintaan atas Dollar kembali tertekan yang disebabkan para pelaku pasar kembali memilih aset beresiko menjelang Libur Natal. EUR masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan rilisnya data Durable Good Order dan laporan tingkat Industri AS malam nanti yang diperkirakan turun dari angka sebelumnya.
Open : 1.1760 Pivot : 1.1745
R1 : 1.1768 S1 : 1.1730
R2 : 1.1791 S2 : 1.1705
R3 : 1.1820 S3 : 1.1683
USDCHF
Opportunity : Bearish menuju : 0.7878 – 0.7846
Swiss Franc kembali menguat setelah terkoreksi diperdagangan Jumat kemarin. Franc Swiss kembali menguat melanjutkan tren nya dalam satu bulan terakhir. Disatu-sisi indeks Dollar tertekan menjelang Libur Natal yang disebabkan oleh pelaku pasar yang beralih ke aset beresiko yang mendorong pasar Saham kembali naik. CHF masih berpotensi untuk menguat pafa perdagangan hari ini yang juga disebabkan oleh akan rilisnya data Durable Good Order dan laporan tingkat Industri AS malam nanti yang diperkirakan turun dari angka sebelumnya.
Open : 0.7920 Pivot : 0.7928
R1 : 0.7939 S1 : 0.7909
R2 : 0.7958 S2 : 0.7878
R3 : 0.7985 S3. : 0.7846
USDCAD
Opportunity : Sell limit di 1.37860 dengan target 1.37524 dan stop loss diatas 1.38532
Pada 22 Desember 2025, USDCAD ditutup di 1,37442 setelah harga bergerak dalam range 1.38024 (high) – 1.37352 (low) dengan candle bearish kecil yang menunjukkan tekanan jual masih ada dan market sideways-down dekat support 1.37293–1.37188. Untuk 23 Desember 2025 pembukaan di 1.37443 dan saat laporan ini ditulis Harga sedang berada di sekitar 1.37459, candle awal menunjukkan minor bullish kecil, tetapi masih terkonsolidasi di bawah pivot 1.37606 , mengindikasikan harga belum breakout bullish lanjutan dan masih berada dalam bias bearish ringan jika gagal menembus di atas pivot.
Dari sisi fundamental, fokus pasar hari ini tertuju pada rilis data Amerika Serikat, terutama Durable Goods Orders dan data pendukung pertumbuhan ekonomi yang berpotensi memicu volatilitas USD. Dari Kanada, pasar menanti data GDP bulanan, yang dapat memengaruhi CAD terutama jika terjadi deviasi signifikan dari ekspektasi. Di tengah likuiditas yang mulai menipis menjelang libur akhir tahun, reaksi harga berpotensi lebih tajam dari biasanya.
Open price :1.37443 Pivot :1.37606
R1 :1.37860 S1 :1.37188
R2 :1.38278 S2 :1.36934
R3 :1.38532 S3 :1.36516
DXY
Opportunity: Bearish Range 98,200 – 97,800
Keperkasaan mata uang Greenback terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya tidak bertahan lama. Tercermin dari Indeks Dollar AS (DXY) yang kembali merosot dan sentuh level 98,197. Bahkan level tersebut mendekati level terendah Oktober, seiring meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan terus melonggarkan kebijakan moneter. Pasar saat ini memperkirakan dua kali pemotongan suku bunga pada tahun 2026, yang juga didukung oleh seruan Presiden AS Trump untuk menurunkan biaya pinjaman. Namun, para pejabat Fed tetap terpecah pendapat mengenai prospek kebijakan. Presiden Federal Reserve Cleveland, Hammack, mengatakan pada hari Minggu bahwa kebijakan moneter berada pada posisi yang tepat untuk berhenti sejenak, memberikan waktu untuk menilai dampak ekonomi dari pemotongan suku bunga kumulatif sebesar 75 bps yang telah diberikan. Sementara itu, Gubernur Miran menegaskan kembali pekan lalu bahwa pelonggaran lebih lanjut diperlukan, dengan alasan adanya tanda-tanda bahwa inflasi telah mereda. Menambah pelemahan Dollar AS, logam mulia menguat, didukung oleh permintaan aset aman di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dan Venezuela. Dollar AS melemah terhadap Yen Jepang, setelah Bank Sentral Jepang (BOJ) menaikkan suku bunga pekan lalu, mendorong biaya pinjaman ke level tertinggi sejak 1995.
Pivot : 98,397
R1 : 98,598 S1 : 98,067
R2 : 98,928 S2 : 97,866
R3 : 99,129 S3 : 97,536

INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish ke area 49,000
Indeks Nikkei 225 naik 1,81% dan ditutup pada 50.402 pada hari Senin, dengan mudah melampaui angka 50.000 poin, mengikuti kinerja kuat Wall Street pada hari Jumat. Reli di Wall Street didorong oleh pendapatan sektor teknologi yang kuat dan meredanya kekhawatiran atas potensi risiko ledakan teknologi. Kenaikan indeks juga didukung oleh pelemahan yen setelah kenaikan suku bunga Bank Sentral Jepang yang telah banyak diantisipasi. Bank sentral menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, level tertinggi sejak 1995. Penurunan tajam yen diperkirakan akan meningkatkan pendapatan ekspor bagi perusahaan-perusahaan Jepang. Sementara itu, Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda dijadwalkan untuk berbicara kepada lobi bisnis Jepang pada Hari Natal, memberikan pasar kesempatan lain untuk mendapatkan sinyal tentang kebijakan. Kenaikan terjadi secara luas, dengan kinerja yang menonjol termasuk Mitsubishi UFJ Financial Group (1,8%), SoftBank Group (4,2%), Tokyo Electron (6,1%), dan Advantest Corp (4,4%).
Pivot : 50,355
R1 : 50,555 S1 : 50,090
R2 : 50,820 S2 : 49,890
R3 : 51,285 S3 : 49,425
HANGSENG
Opportunity: Bearish ke area: 24,900
Indeks Hang Seng naik 111 poin, atau 0,4%, dan ditutup pada 25.802 pada hari Senin, mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu minggu dan memperpanjang kenaikan untuk sesi keempat berturut-turut. Pergerakan ini mengikuti kenaikan indeks berjangka AS setelah rebound saham-saham terkait AI memicu sesi positif di Wall Street. Sentimen juga didukung oleh keputusan PBoC untuk mempertahankan suku bunga pinjaman utama pada level terendah sepanjang masa untuk pertemuan ketujuh berturut-turut, karena ekonomi tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan tahun ini. Para pedagang memanfaatkan jam perdagangan yang dipersingkat minggu ini di tengah harapan akan penurunan suku bunga Fed lebih lanjut dan kurangnya katalis pasar yang kuat. Perdagangan di Hong Kong akan dipersingkat selama periode liburan, dengan penutupan lebih awal pada Malam Natal, sementara pasar akan tetap tutup pada tanggal 25 dan 26 Desember. Di antara saham yang mengalami kenaikan, Semiconductor Manufacturing International Corp melonjak 5,9%, Zijin Mining Group naik 5,3%, Pop Mart International Group naik 4,6%, JD Health International naik 3,3%, dan Trip.com Group naik 2,7%.
Pivot : 26,361
R1 : 26,620 S1 : 26,024
R2 : 26,957 S2 : 25,765
R3 : 27,216 S3 : 25,428
NASDAQ
Opportunity:Buy Limit: 25,532 | SL: 25,432 | TP: 25,900
Kontrak berjangka saham AS sedikit berubah pada hari Selasa setelah awal yang kuat untuk pekan perdagangan yang dipersingkat. Kontrak berjangka Dow naik kurang dari 0,01%, sementara kontrak berjangka S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing naik tipis 0,03% dan 0,1%. Dalam perdagangan reguler pada hari Senin, Dow naik 0,47%, S&P 500 naik 0,64%, dan Nasdaq Composite naik 0,52%. Saham Nvidia, perusahaan raksasa chip AI, naik 1,5% berdasarkan laporan valuasi yang menunjukkan rencana perusahaan untuk mulai mengirimkan chip AI H200 ke China pada pertengahan Februari. Oracle juga naik 3,2% sementara Micron Technology tumbuh 4%. Namun, para pedagang mengantisipasi rilis estimasi kedua PDB kuartal ketiga dan pembaruan indeks harga PCE untuk Juli, Agustus, dan September. Pasar saham AS akan tutup lebih awal pada hari Rabu untuk memulai liburan Natal, dan akan tutup sepanjang hari Kamis untuk Hari Natal.
Pivot : 25,706.83
R1 : 25,784.67 S1 : 25,620.92
R2 : 25,870.58 S2 : 25,543.08
R3 : 26,034.33 S3 : 25,379.33

COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish, testing resistance 4.500. Namun tetap waspadai kondisi RSI yang overbought, yang memungkinkan harga mengalami koreksi secara tiba-tiba.
Harga emas melanjutkan reli kuatnya dan mencetak rekor tertinggi baru di atas USD 4.480 per troy ounce pada perdagangan Selasa, menandai rekor ke-50 sepanjang tahun ini. Kenaikan ini terutama didorong oleh ekspektasi pasar terhadap pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat, seiring dengan sinyal meredanya tekanan inflasi dan melemahnya pasar tenaga kerja. Pelaku pasar kini memproyeksikan Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali masing-masing 25 basis poin pada tahun depan.
Fokus investor juga tertuju pada rilis estimasi kedua pertumbuhan PDB kuartal III AS yang dijadwalkan hari ini, yang berpotensi memberikan gambaran lebih lanjut mengenai kekuatan ekonomi AS dan arah kebijakan The Fed ke depan. Selain faktor moneter, permintaan aset lindung nilai turut menguat akibat meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya antara AS dan Venezuela, setelah Washington memperketat blokade laut dengan penyitaan kapal tanker minyak kedua dan pengejaran aktif terhadap kapal ketiga. Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak sekitar 70% dan berada di jalur kenaikan tahunan terkuat sejak 1979, dengan reli yang juga ditopang oleh pembelian agresif bank sentral serta arus masuk ETF yang tetap solid.
Pivot : 4.411
R1 4.485 R2 4.523 R3 4.596
S1 4.374 S2 4.301 S3 4.263
Silver
Opportunity : Buy stop di 70.019 dengan target 71.1163 dan stop loss dibawah 67.582
Pada 22 Desember 2025, XAGUSD membentuk candle bullish kuat dengan penutupan di 68.940, menegaskan kelanjutan tren naik jangka pendek. Harga bergerak agresif dari low 67.154 hingga mendekati high 69.441. Memasuki 23 Desember 2025, XAGUSD dibuka di 69.054 dan bergerak ke 69.100, tetap stabil di atas pivot 68.512. Struktur harga ini mengonfirmasi bullish continuation, dengan momentum masih terjaga selama harga bertahan di atas pivot.
Kenaikan silver didukung oleh sentimen safe haven dan ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter AS yang lebih longgar ke depan. Selain itu, pelemahan Dolar AS dan permintaan industri turut menopang harga XAGUSD. Rilis data AS hari ini berpotensi memicu volatilitas intraday, namun selama USD tidak menguat signifikan, silver masih memiliki ruang kenaikan.
Open price :69.054 Pivot :68.512
R1 :69.869 S1 :67.582
R2 :70.799 S2 :66.225
R3 :72.156 S3 :65.295
Oil
Opportunity : Harga sudah bergerak di atas SMA 50, menunjukkan trend jangka pendek mulai bullish, testing resistance 58,12.
Harga minyak mentah WTI bergerak relatif stabil di kisaran USD 57,9 per barel pada Selasa, setelah mencatatkan kenaikan selama empat sesi berturut-turut. Pergerakan harga masih didominasi oleh sentimen geopolitik yang meningkat, khususnya terkait eskalasi ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela. Presiden Donald Trump menyatakan bahwa AS tengah memburu kapal tanker minyak ketiga di lepas pantai Venezuela dan akan menahan minyak serta kapal-kapal yang telah disita. Meski ekspor minyak Venezuela menyumbang kurang dari 1% pasokan global, minyak tetap menjadi sumber pendapatan vital bagi pemerintahan Nicolas Maduro, sehingga setiap gangguan memiliki implikasi ekonomi dan politik yang signifikan.
Pivot: 57,55
R1 58,12 S1 57,55
R2 59,02 S2 56,83
R3 59,62 S3 56,40
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Selasa, 23 Desember 2025)

Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Awal Pekan : Tren Pasar Keuangan Awal Pekan Pasca Rilis Data-data Penting AS
Catat jam dan waktunya ya!
| Selasa, 23 Desember 2025 | |
| 13.00 WIB | |
| Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join:
