FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,65000 – 0,66000
Mata uang Aussie menguat tipis pada perdagangan Jumat akahir pekan kemarin. Mata uang Australia ini memulihkan posisi yang hilang pada sesi sebelumnya karena Dollar AS melemah di tengah kekhawatiran baru atas prospek fiskal di dalam negeri. RUU anggaran Presiden AS Trump yang baru-baru ini disahkan, yang mencakup pemotongan pajak besar-besaran dan peningkatan belanja pertahanan, telah memicu kekhawatiran akan defisit yang membengkak dan ketidakstabilan fiskal jangka panjang. Dollar Australia juga mendapat dukungan dari membaiknya sentimen seputar perdagangan global. Kementerian Luar Negeri China mengumumkan bahwa Beijing dan Washington telah sepakat untuk menjaga jalur komunikasi terbuka menyusul panggilan diplomatik tingkat tinggi—yang memberikan sinyal positif bagi Australia, yang ekonominya terkait erat dengan perdagangan China. Di dalam negeri, Reserve Bank of Australia memangkas suku bunga tunai menjadi 3,85% awal pekan lalu, sesuai dengan ekspektasi pasar. Meskipun langkah tersebut menggarisbawahi kecenderungan dovish bank sentral, para pembuat kebijakan menekankan meningkatnya risiko penurunan dan moderasi inflasi, yang menunjukkan ruang untuk pelonggaran lebih lanjut jika diperlukan.
Pivot : 0,64675
R1 : 0,65281 S1 : 0,64363
R2 : 0,65593 S2 : 0,63757
R3 : 0,66199 S3 : 0,63445
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 142,500 – 141,500
Mata uang Yen Jepang terhadap Dollar AS masih berada di jalur penguatannya, Yen Jepang menguat dan telah menyentuh level 142,414 pada Jum’at akhir pekan kemarin. Kondisi Yen ini diperkirakan mengalami penguatan lebih dari 1% selama pekan lalu. Kondisi mata uang Jepang tersebut didukung oleh data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Laju inflasi inti Jepang meningkat lebih dari yang diharapkan menjadi 3,5%, yang merupakan angka tertinggi dalam lebih dari dua tahun. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa Bank Jepang akan terus mengetatkan kebijakan moneter sebagai respons terhadap tekanan inflasi yang berkelanjutan. Sementara itu, tingkat inflasi utama tetap stabil pada 3,6%. Yen juga diuntungkan dari kelemahan umum dalam dolar di tengah kekhawatiran tentang prospek fiskal AS. Di tempat lain, Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato mengatakan awal pekan ini bahwa dia tidak membahas tingkat nilai tukar dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent selama pertemuan G7 di Kanada, meremehkan spekulasi intervensi mata uang terkoordinasi.
Pivot : 142,990
R1 : 143,567 S1 : 141,934
R2 : 144,623 S2 : 141,357
R3 : 145,200 S3 : 140,301
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3582 – 1.3616
Pounds ditutup menguat cukup signifikan diperdagangan Jumat Kemarin. Penguatan pounds didukung data ekonomi yang solid pada Jumat kemarin. Disatu-sisi pelemahan U.S Dollar terjadi setelah adanya pernyataan Trump yang akan menaikan tarif impor dari negara uni Eropa sebesar 50%. Selain itu, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif 25% pada iPhone buatan luar negeri dan produk dari Samsung, jika tidak diproduksi di dalam negeri. Sentimen pasar merespons negatif, menunjukkan penurunan kepercayaan terhadap kebijakan ekonomi AS. GBP masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini mengingat ketegangan tarif dagang kembali memanas setelah meredanya perang dagang AS-China.
Open : 1.3520 Pivot : 1.3488
R1 : 1.3539 S1 : 1.3401
R2 : 1.3582 S2 : 1.3390
R3 : 1.3616 S3 : 1.3372
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1410 – 1.1441
Euro kembali menguat cukup signifikan pada perdagangan Jumat kemarin. Indeks dollar AS turun 0,8% ke level 99,09, menyentuh titik terendah tiga pekan. Secara mingguan, dollar mencatat penurunan 1,9%, merupakan penurunan terbesar sejak awal April, Euro naik 0,8% ke $1,1363. Dollar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap hampir seluruh mata uang utama pada Jumat (24/5), setelah Presiden Donald Trump kembali memperkeruh situasi perdagangan global. Trump mengusulkan penerapan tarif 50% terhadap produk-produk Uni Eropa mulai 1 Juni, yang memicu kekhawatiran baru tentang dampak kebijakan proteksionis terhadap perekonomian dunia. EUR masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang kembali dipicu terjadinya tarif dagang yang tinggi untuk uni eropa dan direspon negatif oleh para investor.
Open : 1.1359 Pivot : 1.1337
R1 : 1.1374 S1 : 1.1314
R2 : 1.1410 S2 : 1.1276
R3 : 1.1441 S3 : 1.1245
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8181 – 0.8137
Swiss Franc juga mengalami penguatan yang cukup signifikan terhadap U.S Dollar pada perdagangan Jumat kemarin. Indeks Dollar melemah cukup signifikan setelah Presiden Donald Trump kembali memperkeruh situasi perdagangan global. Trump mengusulkan penerapan tarif 50% terhadap produk-produk Uni Eropa mulai 1 Juni, yang memicu kekhawatiran baru tentang dampak kebijakan proteksionis terhadap perekonomian dunia. CHF masih berpotensi menguat pada perdagangan hari ini mengingat adanya Sentimen pasar merespons negatif, menunjukkan penurunan kepercayaan terhadap kebijakan ekonomi AS.
Open : 0.8205 Pivot : 0.8237
R1 : 0.8258 S1 : 0.8204
R2 : 0.8291 S2 : 0.8181
R3 : 0.8306 S3 : 0.8137
DXY
Opportunity: Bearish Range 99,100 – 98,800
Ditengah pergerakan yang terbatas, namun tetap berada di jalur pelemahannya mata uang Greenback bertahan pada level terendah dalam lebih dari 2 minggu setelah Presiden AS Trump mengancam tarif 50% pada UE yang akan dimulai pada Juni mendatang. Jika terkonfirmasi, langkah tersebut akan menghambat permintaan barang dari eksportir utama ke AS dan membatasi arus keluar Dollar AS. Namun, ancaman itu kembali menyulut kekhawatiran akan kebijakan perdagangan Trump yang agresif dan tak terduga, yang menyebabkan pasar domestik dan internasional menghindari aset berdenominasi Dollar AS, sehingga mata uang, ekuitas, dan obligasi Eropa dan Asia berkinerja lebih baik daripada mata uang AS bulan ini. Kekhawatiran yang masih ada terhadap pertumbuhan AS juga didukung oleh ancaman tarif untuk barang-barang Apple. DXY telah merosot pada pekan lalu ini setelah RUU pajak yang disahkan oleh majelis rendah ditetapkan untuk memperlebar defisit anggaran AS lebih dari yang diharapkan, beberapa hari setelah lembaga pemeringkat menurunkan kredit AS karena kekhawatiran utang yang tidak berkelanjutan.
Pivot : 99,363
R1 : 99,680 S1 : 98,787
R2 : 100,256 S2 : 98,470
R3 : 100,573 S3 : 97,894
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish menuju 37,700
Indeks Nikkei 225 naik 0,5% menjadi sekitar 37.350 sementara Indeks Topix yang lebih luas naik 0,3% menjadi 2.744 pada hari Senin, memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya karena sentimen pasar didukung oleh keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menunda penerapan tarif 50% pada UE. Penurunan yen sebagai safe haven juga mendukung saham Jepang dengan meredakan tekanan terkait mata uang pada eksportir. Sementara itu, investor terus memantau prospek kebijakan Bank of Japan, dengan ekspektasi yang berkembang bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih lanjut sebagai respons terhadap inflasi yang terus-menerus. Saham industri dan teknologi memimpin reli, dengan kenaikan penting dari Kawasaki Heavy (2,2%), Nippon Steel (4,9%), IHI Corp (0,7%), Disco (1,1%), Advantest (1,5%), dan Tokyo Electron (1,7%).
Pivot : 36,985
R1 : 37,270 S1 : 36,760
R2 : 37,495 S2 : 36,475
R3 : 37,780 S3 : 36,250
HANGSENG
Opportunity: Bearish menuju 23,295
Hang Seng turun 283 poin atau 1,2% hingga ditutup pada 23.544 pada hari Kamis, mengakhiri kenaikan dua hari berturut-turut di tengah kerugian dalam saham global menyusul aksi jual di Wall Street karena kekhawatiran atas stabilitas fiskal AS meningkat dengan Presiden Trump mendorong paket pengeluaran besar dan pemotongan pajak melalui Kongres. Indeks mundur dari level tertinggi hampir dua bulan, tertekan oleh penurunan tajam dalam saham teknologi, properti, dan konsumen. Membatasi kelemahan lebih lanjut adalah laporan bahwa Morgan Stanley menaikkan perkiraan PDB 2025 untuk Tiongkok menjadi 4,5% dan 4,2% untuk tahun 2026, mengutip meredanya ketegangan perdagangan Tiongkok-AS dan stimulus fiskal yang diharapkan sebesar CNY 500 miliar hingga CNY 1 triliun untuk meningkatkan infrastruktur. Selain itu, UBS mencatat rebound yang kuat di pasar IPO Hong Kong, dengan $9 miliar yang terkumpul sejauh ini tahun ini—naik 320% yoy. Di sisi korporat, Tencent dilaporkan berencana untuk meningkatkan infrastruktur untuk mendukung adopsi AI yang lebih luas. Perusahaan yang paling merugi termasuk Nongfu Spring (-4,8%), Trip.com (-3,1%), Xiaomi (-2,4%), dan SMIC (-2,0%).
Pivot : 23,530
R1 : 23,659 S1 : 23,328
R2 : 23,861 S2 : 23,199
R3 : 23,990 S3 : 22,997
NASDAQ
Opportunity: Buy Limit: 21,070 | SL: 20,970 | TP: 21,320
Saham berjangka AS melonjak pada hari Senin setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan penerapan tarif 50% pada Uni Eropa, memperpanjang batas waktu hingga 9 Juli. Dalam sebuah posting di Truth Social, Trump mengatakan bahwa ia membuat keputusan tersebut setelah menelepon Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Von der Leyen mengonfirmasi percakapan tersebut, menggambarkannya sebagai “keputusan yang bagus” dan mencatat bahwa lebih banyak waktu diperlukan untuk “mencapai kesepakatan yang bagus.” Pergerakan tersebut terjadi setelah minggu yang penuh gejolak bagi pasar, dengan meningkatnya kekhawatiran atas prospek fiskal AS dan ketegangan perdagangan yang membebani sentimen investor. Dow turun 2,47%, S&P 500 turun 2,61%, dan Nasdaq Composite turun 2,47% minggu lalu. Saham Apple juga terpukul tajam, anjlok 7,57% minggu lalu karena Trump memperingatkan bahwa iPhone yang dijual di AS harus diproduksi di dalam negeri atau menghadapi tarif minimum 25%.
Pivot : 21,185.25
R1 : 21,331.25 S1 : 21,034.75
R2 : 21,481.75 S2 : 20,888.75
R3 : 21,627.75 S3 : 20,738.25
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish selama bertahan di atas 3.335 – 3.313, testing resistance 3.366
Harga emas memulai minggu ini dengan sedikit koreksi setelah mencatatkan kenaikan tajam pada akhir pekan lalu. Logam mulia ini mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua minggu pada Jumat, didorong oleh meningkatnya permintaan untuk aset safe haven di tengah ketidakpastian global. Meskipun harga emas terkoreksi, potensi penurunan tampaknya terbatas, mengingat berbagai faktor pendukung yang tetap menguat.
Pada perdagangan Jumat, harga emas spot naik sebesar 2,1% menjadi $3.362,70 per ons, sementara emas berjangka AS juga mencatat kenaikan serupa dengan penutupan di $3.365,80 per ons. Selama pekan lalu, harga emas melonjak 5,1%, mencatatkan kinerja mingguan terbaik dalam enam pekan terakhir.
Pivot : 3.335
R1 3.366 R2 3.398 R3 3.430
S1 3.335 S2 3.312 S3 3.278
Oil
Opportunity: Bearish, testing support 60,98
Harga minyak mentah mengalami kenaikan untuk hari kedua berturut-turut setelah Presiden Donald Trump memperpanjang tenggat waktu bagi Uni Eropa untuk menghadapi tarif timbal balik yang direncanakan. Langkah ini memberikan secercah harapan bahwa ketegangan perdagangan yang selama ini membayangi pasar global dapat mereda. Minyak Brent saat ini diperdagangkan mendekati angka $65 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) berada di bawah $62 per barel.
Trump, yang sebelumnya mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 50% terhadap impor dari Uni Eropa mulai 1 Juni, memberi waktu tambahan hingga 9 Juli untuk mencapai kesepakatan. Hal ini terjadi setelah percakapan telepon antara Trump dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. Meskipun ada optimisme jangka pendek, pasar minyak masih tertekan oleh tren penurunan sejak pertengahan Januari.
Pivot: 62,18
R1 62,18 R2 62,85 R3 63,52
S1 60,98 S2 60,03 S3 59,21
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Senin, 26 Mei 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Faktor Penggerak Pasar : Kredit AS, Ketegangan Geopolitik, dan RUU Perpajakan
Catat jam dan waktunya ya!
![]() | Senin, 26 Mei 2025 |
![]() | 13.00 WIB |
![]() | Online Event : Zoom TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: