FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,65100 – 0,66100
Aussie tetap berada di jalur penguatannya terhadap Dollar AS, menandai sesi kenaikan ke-3 berturut-turut meskipun angka inflasi lebih rendah dari yang diharapkan. CPI utama naik 2,1% tahun-ke-tahun di bulan Mei, turun dari 2,4% dalam 3 bulan sebelumnya dan di bawah perkiraan pasar sebesar 2,3%. Inflasi inti juga melambat menjadi 2,4% dari 2,8%, terendah sejak November 2021, menjaga tekanan harga dalam kisaran target Bank Sentral Australia sebesar 2–3%. Dikombinasikan dengan data PDB terkini yang lebih lemah dari perkiraan, angka-angka ini telah memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga sebesar 25bps oleh RBA pada bulan Juli, dengan pasar sekarang memperkirakan peluang sebesar 89% dan total pemotongan sebesar 73bps pada akhir tahun. Sementara itu, Dollar Australia mendapat dukungan dari sentimen risiko yang membaik menyusul pengumuman Presiden AS Trump tentang gencatan senjata antara Iran dan Israel. Namun, kehati-hatian tetap diperlukan karena laporan intelijen menunjukkan serangan rudal AS baru-baru ini gagal menghancurkan sepenuhnya fasilitas nuklir utama Iran, sehingga menimbulkan keraguan mengenai ketahanan gencatan senjata.
Pivot : 0,65032
R1 : 0,65225 S1 : 0,64919
R2 : 0,65338 S2 : 0,64726
R3 : 0,65531 S3 : 0,64613
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 145,100 – 144,100
Nampaknya penguatan mata uang Yen Jepang terhadap Dollar AS tetap bertahan. Yen Jepang bertahan stabil di sekitar 144,600, mendekati level tertinggi dalam satu minggu, karena pasar mencerna Ringkasan Opini terbaru dari Bank of Japan. Para pembuat kebijakan mempertahankan sikap hati-hati terhadap penyesuaian kebijakan di masa mendatang, dengan alasan meningkatnya ketidakpastian dalam prospek ekonomi. Bank sentral menegaskan kembali bahwa setiap kenaikan suku bunga akan bergantung pada apakah proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi terwujud, sementara beberapa anggota menekankan pentingnya mempertahankan sikap akomodatif di tengah ketegangan perdagangan global yang sedang berlangsung dan risiko geopolitik. Di bidang perdagangan, negosiator Jepang Ryosei Akazawa dilaporkan sedang mempersiapkan perjalanan ke-7 ke AS paling cepat pada tanggal 26 Juni untuk menekan agar tarif AS dihapuskan. Sementara itu, gencatan senjata yang ditengahi AS antara Israel dan Iran tampaknya bertahan meskipun terjadi gejolak yang terisolasi. Namun, laporan intelijen menunjukkan bahwa serangan rudal AS baru-baru ini hanya merusak sebagian fasilitas nuklir Iran, menunda tetapi tidak menghentikan programnya.
Pivot : 145,234
R1 : 145,868 S1 : 144,528
R2 : 146,574 S2 : 143,894
R3 : 147,208 S3 : 143,188
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3705 – 1.3736
Sesuai perkiraan, pounds kembali menguat pada perdagangan Rabu kemarin. Mata-uang Inggris ini menguat sebesar 0,33% ke $1,3659 terhadap U.S Dollar. Turunnya ketegangan geopolitik di Timur-tengah membuat poundsterling kembali menguat terhadap U.S Dollar. Pelemahan dollar didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve serta fokus pasar yang kembali tertuju pada kebijakan fiskal AS. Dalam testimoni hari kedua di hadapan Kongres AS, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menegaskan perlunya mempertahankan suku bunga saat ini dengan ekspektasi bahwa tarif yang diterapkan oleh administrasi AS akan memengaruhi inflasi. Namun, pernyataan Powell yang mengindikasikan bahwa pemotongan suku bunga dapat dilakukan jika tarif tidak ada membuat pasar semakin yakin akan adanya pemotongan di musim gugur. GBP masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan di dukung oleh rilisnya data ekonomi U.S GDP Growth Rate (QoQ) yang diperkirakan turun dari angka 2.4% akan turun ke angka -0.2% Yang akan diiringi oleh rilisnya data klaim pengangguran pada malam nanti.
Open : 1.3660 Pivot : 1.3640
R1 : 1.3688 S1 : 1.3620
R2 : 1.3705 S2 : 1.3588
R3 : 1.3736 S3 : 1.3559
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1691 – 1.1723
Euro menguat sebesar 0,43% ke $1,1658 terhadap U.S Dollar. Pelemahan dollar didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve serta fokus pasar yang kembali tertuju pada kebijakan fiskal AS. Ketegangan Timur Tengah yang sempat mendukung penguatan dollar pekan lalu kini mereda setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Pasar kini tengah menunggu tema baru yang dapat mendorong pergerakan signifikan.
Investor kini kembali memantau negosiasi perdagangan jelang tenggat waktu 9 Juli yang ditetapkan oleh administrasi AS. Perpanjangan tenggat ini diperkirakan akan berdampak positif bagi risiko pasar dan sedikit negatif bagi dollar. Euro masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya data ekonomi U.S GDP Growth Rate (QoQ) yang diperkirakan turun dari angka 2.4% akan turun ke angka -0.2% Yang akan diiringi oleh rilisnya data klaim pengangguran pada malam nanti.
Open : 1.1656 Pivot : 1.1635
R1 : 1.1664 S1 : 1.1627
R2 : 1.1691 S2 : 1.1589
R3 : 1.1723 S3 : 1.1554
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8023 – 0.7990
Swiss Franc sempat melemah pada esi perdagangan market Eropa, namun dapat kembali menguat setelah memasuki market Amerika. U.S Dollar kembali melemah terhadap rival mata-uang lainnya termasuk Franc Swiss.
Pelemahan dollar didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve serta fokus pasar yang kembali tertuju pada kebijakan fiskal AS. CHF masih berpotensi untuk meguat terhadap U.S Dollar yang akam didukung oleh rilisnya data GDP Growth Rate QoQ U.S yang diperkirakan akan memgalami pelemahan sebesar -0.2% versus 2.4% angka sebelumnya, yang akan diiringi dengan rilisnya data angka klaim pengangguran malam nanti.
Open : 0.8041 Pivot : 0.8054
R1 : 0.8064 S1 : 0.8039
R2 : 0.8079 S2 : 0.8023
R3 : 0.8104 S3 : 0.7990
DXY
Opportunity: Bearish Range 97,700 – 97,500
Kondisi mata uang Dollar AS berusaha menguat terbatas dan sementara, hal tersebut tergambar dari Indeks Dollar AS (DXY) di angka 98,201. Menghentikan penurunan yang menguji level terendah 3 tahun kemarin karena pasar terus menilai prospek kebijakan moneter Federal Reserve. Dalam kesaksian pertamanya di hadapan Kongres, Ketua Powell mencatat bahwa latar belakang ekonomi yang tidak menentu mendorong anggota FOMC untuk menunggu kejelasan tentang kebijakan perdagangan sebelum berkomitmen pada jalur suku bunga tertentu. Namun, Powell mencatat bahwa kurangnya tarif mendukung kelanjutan prospek disinflasi, yang mendukung pemotongan suku bunga jika Gedung Putih menahan diri untuk tidak memberlakukan kembali tarif pada batas waktu 9 Juli. Sementara itu, kapal tanker minyak dan LNG terus berlayar di Selat Hormuz meskipun ada eskalasi singkat konflik antara Iran dan Israel, yang memicu penurunan harga energi dan memperbesar espektasi inflasi yang lebih rendah di dalam negeri. Secara eksternal, data ekonomi terus mendukung pemotongan suku bunga oleh otoritas moneter G10, yang juga mencegah depresiasi lebih lanjut dari Dollar AS.
Pivot : 97,852
R1 : 98,058 S1 : 97,503
R2 : 98,407 S2 : 97,297
R3 : 98,613 S3 : 96,948
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Rebound Bullish di area 39,100
Nikkei 225 Jepang melonjak 1% hingga melampaui 39.300 pada hari Kamis, mencapai level tertingginya dalam empat bulan karena saham teknologi menguat seiring dengan kenaikan Wall Street. Pergerakan tersebut mengikuti lonjakan saham Nvidia, yang mencapai rekor tertinggi baru semalam untuk merebut kembali statusnya sebagai perusahaan publik paling berharga di dunia, didorong oleh optimisme berkelanjutan seputar kecerdasan buatan. Saham terkait chip Jepang mencerminkan momentum tersebut, dengan Advantest naik 4,3%, Tokyo Electron naik 1,7%, Lasertec naik 1,5%, dan SoftBank Group bertambah 2,8%. Sentimen geopolitik juga membaik karena gencatan senjata antara Iran dan Israel tampaknya bertahan, dengan Washington bersiap untuk terlibat dalam pembicaraan dengan Teheran minggu depan. Di sisi kebijakan, Ringkasan Opini terbaru Bank of Japan memperkuat pendekatan yang hati-hati terhadap pengetatan moneter. Beberapa anggota dewan menekankan perlunya mempertahankan kondisi yang akomodatif di tengah ketidakpastian perdagangan global yang terus-menerus dan risiko geopolitik.
Pivot : 38,912
R1 : 39,148 S1 : 38,693
R2 : 39,367 S2 : 38,457
R3 : 39,603 S3 : 38,238
HANGSENG
Opportunity: Bearish menuju 23,945
Hang Seng melonjak 298 poin atau 1,2% hingga ditutup pada 24.475 pada hari Rabu, naik untuk sesi keempat berturut-turut dan mencatat level tertingginya dalam lebih dari tiga bulan. Reli tersebut melacak keuntungan yang kuat di Wall Street pada hari Selasa, karena gencatan senjata yang ditengahi AS antara Iran dan Israel tampaknya bertahan, dengan kedua negara mengisyaratkan diakhirinya serangan udara mereka, setidaknya untuk saat ini. Sementara itu, Ketua Fed Powell menegaskan tidak perlu terburu-buru memangkas suku bunga, meskipun beberapa analis percaya pelonggaran dapat datang lebih cepat jika inflasi tetap terkendali. Di Tiongkok, Beijing meluncurkan pedoman baru untuk meningkatkan konsumsi melalui alat keuangan yang bertujuan untuk mendukung pekerjaan, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat ekonomi yang lebih luas. Perdana Menteri Li Qiang juga menyatakan keyakinannya dalam mempertahankan pertumbuhan yang relatif cepat dan transisi menuju ekonomi yang digerakkan oleh konsumen. Keuntungan berbasis luas, dipimpin oleh properti, teknologi, dan keuangan. Performa menonjol termasuk JD Logistics (6,7%), SMIC (6,4%), Henderson Land (4,7%), dan Longfor Group (3,7%).
Pivot : 24,377
R1 : 24,505 S1 : 23,971
R2 : 24,644 S2 : 24,110
R3 : 24,772 S3 : 23,971
NASDAQ
Opportunity:Sell Limit: 22,535 | SL: 22,635 | TP: 22,300
Kontrak berjangka saham AS bertahan stabil pada hari Kamis, dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite melayang mendekati rekor tertinggi. Dalam sesi hari Rabu, S&P 500 berakhir datar, Nasdaq naik 0,31%, dan Dow Jones tergelincir 0,25%. Pasar menemukan dukungan karena gencatan senjata antara Iran dan Israel tampaknya bertahan, dan AS mengindikasikan rencana untuk bertemu dengan Teheran minggu depan. Investor juga mempertimbangkan kesaksian hari kedua Ketua Federal Reserve Jerome Powell di kongres, di mana ia mempertahankan sikap hati-hati. Powell menegaskan kembali bahwa sementara Fed dapat mengelola potensi tekanan inflasi dari tarif, ia belum siap untuk mulai memangkas suku bunga, meskipun ada tekanan politik yang meningkat dari Presiden Trump dan beberapa anggota parlemen. Perhatian sekarang beralih ke data ekonomi hari Kamis, termasuk klaim pengangguran mingguan, bersama dengan laporan pendapatan dari Walgreens dan Nike.
Pivot : 22,465.75
R1 : 22,546.75 S1 : 22,222.75
R2 : 22,627.75 S2 : 22,303.75
R3 : 22,708.75 S3 : 22,384.75
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Tetap bearish selama di bawah 3.347, testing support 3.295 – 3.286.
Harga emas menunjukkan pergerakan stabil pada hari Rabu, dengan kenaikan tipis sebesar 0,1% menjadi $3.327,91 per ons pada pukul 01:58 siang EDT (17:58 GMT). Sebelumnya, harga emas sempat mencapai level terendah dalam lebih dari dua minggu. Di sisi lain, kontrak berjangka emas AS ditutup turun sebesar 0,3% pada $3.343,1 per ons.
Stabilitas harga emas ini terjadi di tengah penantian pelaku pasar terhadap data ekonomi penting AS, termasuk data PDB dan pekerjaan yang akan dirilis pada hari Kamis serta data inflasi PCE pada hari Jumat. Data tersebut diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan suku bunga Federal Reserve, yang saat ini memiliki probabilitas lebih dari 85% untuk pemotongan suku bunga pada bulan September.
Namun, penurunan risiko geopolitik akibat tercapainya gencatan senjata antara Iran dan Israel telah mengurangi permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven. Meski demikian, ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan perdagangan AS tetap menjadi pendorong utama yang mendukung harga emas.
Pivot : 3.347
R1 3.347 R2 3.373 R3 3.397
S1 3.286 S2 3.247 S3 3.208
Oil
Opportunity: Masih bertahan di atas support trend line di kisaran 64,15, peluang rebound menguji resistance 67,85.
Harga minyak mentah dunia mengalami penguatan pada hari Rabu, dengan Brent crude naik sebesar 0,8% menjadi $67,68 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,9% menjadi $64,92 per barel. Kenaikan ini sebagian mengembalikan penurunan 13% yang terjadi sebelumnya di minggu ini.
Penguatan harga minyak didukung oleh data pemerintah AS yang menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah sebesar 5,8 juta barel, jauh melampaui ekspektasi pasar. Selain itu, persediaan bensin juga turun sebesar 2,1 juta barel, sementara permintaan bensin mencapai level tertinggi sejak Desember 2021.
Meskipun gencatan senjata antara Iran dan Israel telah mengurangi risiko pasokan dari Timur Tengah, ketegangan geopolitik di kawasan tersebut masih menjadi faktor yang diawasi pelaku pasar. Di sisi lain, data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan dapat mendukung ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan permintaan energi.
Pivot: 64,15
R1 67,85 R2 69,67 R3 72,33
S1 64,15 S2 62,18 S3 59,97
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Kamis, 26 Juni 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Reaksi Emas Terhadap Data GDP AS
Catat jam dan waktunya ya!
![]() | Kamis, 26 Juni 2025 |
![]() | 13.00 WIB |
![]() | Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: