FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,64600 – 0,65100
Perlahan namun pasti kondisi mata uang Aussie terhadap mata uang Dollar AS mulai kearah penguatan. Penyebabnya imbas para pelaku pasar menilai perdebatan Bank Sentral yang sedang berlangsung tentang seberapa ketat kebijakan tersebut sebenarnya. Komentar Asisten Gubernur Sarah Hunter menyoroti bahwa bank sentral sedang menilai kembali tiga perubahan utama dalam perekonomian, termasuk bagaimana perusahaan menetapkan harga setelah pandemi, seberapa ketat pasar tenaga kerja saat ini, dan perubahan dalam transmisi kebijakan mengingat respons perumahan yang lebih kuat dari yang diharapkan. Sementara itu, perekonomian menunjukkan tanda-tanda penguatan setelah angka PMI kilat membaik di bulan November, dengan output gabungan utama meningkat selama empat belas bulan. Data tersebut, dikombinasikan dengan survei bisnis yang membaik, sentimen konsumen yang lebih kuat, penurunan pengangguran, dan lonjakan pasar properti, semakin memperkecil kemungkinan penurunan suku bunga RBA lebih lanjut. Perhatian kini beralih rilis data CPI pagi ini pukul 07:30 WIB, rilis harga bulanan lengkap pertama, dengan inflasi tahunan diperkirakan tetap stabil di 3,6%.
Pivot : 0,64596
R1 : 0,64837 S1 : 0,64442
R2 : 0,64991 S2 : 0,64201
R3 : 0,65232 S3 : 0,64047
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 155,900 – 155,300
Keperkasaan mata uang Yen Jepang terhadap mata uang Greenback mulai mewarnai pergerakan market. Kondisi tersebut memulihkan kerugian dari sesi sebelumnya di tengah spekulasi bahwa pihak berwenang dapat melakukan intervensi untuk mengekang penurunan mata uang tersebut. Pada hari Minggu, Takuji Aida, penasihat Perdana Menteri Sanae Takaichi, mengatakan Tokyo siap untuk secara aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing guna mengimbangi dampak negatif ekonomi dari pelemahan yen, senada dengan pernyataan Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda dan Menteri Keuangan Satsuki Katayama. Pasar mengamati libur panjang di AS minggu ini sebagai peluang potensial untuk intervensi Jepang, karena periode likuiditas rendah dapat memperparah dampaknya. Yen telah melemah sejak awal Oktober setelah terpilihnya PM Takaichi, saat ia memperkenalkan paket fiskal besar-besaran dan mengisyaratkan dukungan terhadap kebijakan moneter yang longgar.
Pivot : 156,266
R1 : 156,737 S1 : 155,555
R2 : 157,448 S2 : 155,084
R3 : 157,919 S3 : 154,373
GBPUSD
Opportunity : Bullish menuju : 1.3213 – 1.3250
Pounds menguat cukup signifikan pada perdagangan Selasa kemarin. Penguatan mata-uang poundsterling terjadi menjelang pengumuman anggaran oleh menteri keuangan Inggris Rachel Reeves hari ini. Penguatan Pounds juga didorong oleh menguatnya isu pemangkasan suku bunga the Fed. Disatu-sisi laporan Penjualan ritel AS naik 0,2% pada September, lebih rendah dari perkiraan 0,4%. Indeks harga produsen naik 0,3% sesuai ekspektasi, sementara data ADP menunjukkan perusahaan swasta kehilangan rata-rata 13.500 pekerjaan dalam empat minggu hingga 8 November, menandakan pelemahan pasar tenaga kerja di Amerika. GBP masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan rilisnya laporan angka Klaim pengangguran AS yang diperkirakan meningkat.
Open : 1.3161 Pivot : 1.3153
R1 : 1.3185 S1 : 1.3140
R2 : 1.3213 S2 : 1.3117
R3 : 1.3250 S3 : 1.3095
EURUSD
Opportunity : Bullish Menuju 1.1601 – 1.1632
Euro bergerak searah dengan mata-uang poundsterling, ditutup menguat terhadap U.S Dollar. Penguatan mata-uang Euro terjadi akibat respon market terhadap isu pemangkasan suku-bunga the Fed yang mungkin terjadi pada bulan Desember nanti. Disatu-sisi laporan Penjualan ritel AS naik 0,2% pada September, lebih rendah dari perkiraan 0,4%. Indeks harga produsen naik 0,3% sesuai ekspektasi, sementara data ADP menunjukkan perusahaan swasta kehilangan rata-rata 13.500 pekerjaan dalam empat minggu hingga 8 November, menandakan pelemahan pasar tenaga kerja di Amerika. EUR masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan rilisnya laporan Klaim pengangguran AS yang diperkirakan akan meningkat.
Open : 1.1568 Pivot : 1.1556
R1 : 1.1585 S1 : 1.1540
R2 : 1.1601 S2 : 1.1511
R3 : 1.1632 S3 : 1.1491
USDCHF
Opportunity : Bearish menuju : 0.8035 – 0.8014
Swiss Franc ditutup menguat pada perdagangan Selasa kemarin. Setelah tertekan dalam satu pekan terakhir akhirnya Franc Swiss mampu melawan laju penguatan Dollar. U.S Dollar melemah akibat meningkatnya isu pemangkasan suku-bunga the Fed yang mungkin terjadi pada bulan Desember nanti. Disatu-sisi laporan Penjualan ritel AS naik 0,2% pada September, lebih rendah dari perkiraan 0,4%. Indeks harga produsen naik 0,3% sesuai ekspektasi, sementara data ADP menunjukkan perusahaan swasta kehilangan rata-rata 13.500 pekerjaan dalam empat minggu hingga 8 November, menandakan pelemahan pasar tenaga kerja di Amerika. CHF masih berpotensi untuk menguat terhadap U.S Dollar yang akan di dukung oleh lemahnya data tenaga-kerja AS.
Open : 0.8062 Pivot : 0.8073
R1 : 0.8084 S1 : 0.8056
R2 : 0.8101 S2 : 0.8035
R3 : 0.8122 S3. : 0.8014
USDCAD
Opportunity : Sell limit 1.41163 dengan target 1.40986 dan stop loss di 1.41518
USDCAD bergerak konsolidatif di area 1.40809–1.41244, pagi ini terpantau masih dibawah pivot 1.41026. Struktur harga menunjukkan kecenderungan sideways setelah gagal menembus resistance minor di 1.41200. Selama harga bertahan di bawah R1 1.41163, tekanan koreksi ke area S1 1.40808 masih dominan. Namun, jika terjadi dorongan bullish dan harga mampu stabil di atas R1, momentum dapat mengarah menuju R2 1.41381.
Open price :1.40911 Pivot :1.41026
R1 :1.41163 S1 :1.40808
R2 :1.41381 S2 :1.40671
R3 :1.41518 S3 :1.40453
DXY
Opportunity: Bearish Range 99,700 – 99,400
Tekanan mulai nampak pada mata uang Dollar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga pelemahan mulai terjadi. Terlihat pada Indeks Dollar AS (DXY) mulai merosot ke level 99,654. Hal tersebut karena meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan Desember. Keyakinan menguat setelah Gubernur Fed Christopher Waller mengisyaratkan dukungan untuk pemangkasan suku bunga, menggemakan komentar dari Presiden Fed New York John Williams dan Presiden Fed San Francisco Mary Daly, yang juga melihat pemangkasan dalam jangka pendek sebagai kemungkinan. Dengan laporan ekonomi utama yang tertunda akibat penutupan AS, pasar mengandalkan data lama, dan pasar uang sekarang menetapkan probabilitas lebih dari 80% untuk pemangkasan pada bulan Desember. Angka terkini menunjukkan aktivitas konsumen melambat: penjualan eceran hanya naik 0,2% pada bulan September setelah bulan Agustus yang lebih kuat, menunjukkan pengeluaran sedang menurun. Inflasi grosir menguat karena indeks harga produsen naik 0,3%, didorong oleh biaya energi dan pangan. Para investor kini menantikan data Durable Goods Orders/barang tahan lama bulan September dan Unemployment Claims/klaim pengangguran malam ini.
Pivot : 99,905
R1 : 100,156 S1 : 99,549
R2 : 100,512 S2 : 99,298
R3 : 100,763 S3 : 98,942

INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish ke area 52,230
Indeks Nikkei 225 naik 0,4% menjadi sekitar 51.260 pada hari Kamis, dengan indeks Topix mencapai rekor tertinggi baru di tengah kemajuan pasar secara luas. Tumbuhnya optimisme bahwa penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan akan berakhir pada minggu ini juga mengangkat sentimen global. Kenaikan penting terlihat dari indeks kelas berat seperti Fujikura (2,8%), Advantest (2,5%), Mitsubishi UFJ (2,4%), Tokyo Electric Power (3%) dan Furukawa Electric (8,6%). Toyota Motor naik 0,3% setelah mengumumkan rencana untuk berinvestasi hingga $10 miliar di AS selama lima tahun ke depan untuk memperkuat operasinya. Sementara itu, SoftBank Group turun 5,9%, turun sekitar 25% dari level tertinggi sepanjang masa, di tengah meningkatnya kerugian di bidang teknologi dan investasi terkait AI. Perusahaan tersebut juga menjual seluruh sahamnya senilai $5,83 miliar di pembuat chip AS Nvidia untuk kembali fokus pada pembuat ChatGPT OpenAI. Dari segi data, harga produsen Jepang naik lebih dari perkiraan pada bulan Oktober.
Pivot : 51,375
R1 : 51,829 S1 : 50,875
R2 : 52,320 S2 : 50,430
R3 : 52,765 S3 : 49,930
HANGSENG
Opportunity: Bullish ke area: 26,750
Saham di Hong Kong kehilangan 51 poin, atau 0,2%, menjadi 26.866 dalam transaksi pagi hari Kamis, membalikkan keuntungan dari tiga sesi sebelumnya ketika para pedagang merealisasikan keuntungan setelah pasar mencapai level tertinggi dalam sebulan. Investor juga waspada menjelang data penting dari China minggu ini, termasuk produksi industri dan penjualan ritel. Sementara itu, keraguan tumbuh mengenai keberlanjutan gencatan senjata tarif AS-China, terutama mengenai pasokan logam langka. Namun, level tertinggi baru yang dicapai oleh Dow Jones Wall Street semalam membantu membatasi kerugian. Sementara itu, Bloomberg News melaporkan bahwa Dewan Perwakilan AS telah menyetujui rancangan anggaran, yang kini menuju ke Presiden Donald Trump, yang berencana untuk menandatanganinya nanti hari ini. Di China, Beijing berjanji untuk memperluas partisipasi sektor swasta dalam proyek infrastruktur dan energi untuk mendorong investasi yang lemah. Sebagian besar sektor berada dalam zona merah, ditarik oleh sektor teknologi, konsumen, dan properti. Di antara saham yang tertinggal di awal termasuk Tencent Music Ent. (-10,4%), China Resources Mixc (-6,9%), Li Auto (-2,4%), dan Kuaishou Tech. (-1,5%).
Pivot : 26,361
R1 : 26,620 S1 : 26,024
R2 : 26,957 S2 : 25,765
R3 : 27,216 S3 : 25,428
NASDAQ
Opportunity: Sell Limit: 25,415 | SL: 25,515 | TP: 25,000
Saham-saham berjangka AS melemah pada hari Kamis, dengan Nasdaq 100 berjangka memimpin kerugian di tengah berlanjutnya rotasi dari saham-saham teknologi ke sektor-sektor yang berorientasi pada nilai seperti layanan kesehatan dan keuangan. Pada sesi hari Rabu, Dow naik 0,68% ke rekor tertinggi baru, S&P 500 naik tipis 0,06%, sedangkan Nasdaq Composite tergelincir 0,26%. Sektor kesehatan memimpin kenaikan, didukung oleh Eli Lilly (+3%) dan AbbVie (+3,6%), karena pendapatan yang solid menopang momentum sektor ini. Sektor keuangan juga menguat, dengan Goldman Sachs naik 3,5%, JPMorgan naik 1,5%, dan American Express naik 0,7%. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan yang terkait dengan teknologi dan AI melemah, termasuk Tesla (-2,1%), Meta (-2,9%), dan Palantir (-3,6%). Peralihan sektor ini memberikan keringanan bagi investor yang mencari partisipasi pasar yang lebih luas, namun juga mencerminkan meningkatnya kehati-hatian terhadap aset-aset bernilai tinggi. Sementara itu, optimisme tumbuh bahwa penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan dapat diselesaikan pada minggu ini.
Pivot : 26,081.33
R1 : 26,311.17 S1 : 25,765.17
R2 : 26,627.33 S2 : 25,535.33
R3 : 26,857.33 S3 : 25,219.17

COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish, testing resistance 4.159-4.185.
Harga emas bergerak stabil pada sesi Selasa setelah data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat keyakinan pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan Desember. Harga spot berada di sekitar $4.139,79 per ounce, sementara kontrak berjangka Desember ditutup sedikit lebih tinggi di $4.140 per ounce. Pergerakan ini mengikuti kenaikan hampir 2% sehari sebelumnya, yang didorong oleh sinyal-sinyal dovish dari beberapa pejabat Federal Reserve mengenai kemungkinan adanya pemangkasan suku bunga ketiga tahun ini.
Pivot : 4.111
R1 4.159 R2 4.185 R3 4.211
S1 4.111 S2 4.088 S3 4.063
Silver
Opportunity : Buy di breakout 51.989 dengan target 52.521 dan stop loss dibawah 50.775
XAGUSD bergerak stabil di area 50.658 – 51.744, pagi ii sedikit di atas pivot 51.259. Struktur harga menunjukkan kecenderungan bullish moderat selama harga bertahan di atas pivot. Resistance dekat R1 51.838 menjadi level kunci yang menentukan apakah harga dapat melanjutkan kenaikan menuju 52.323 (R2). Tekanan jual baru akan terbentuk bila harga turun kembali di bawah 51.259, membuka potensi koreksi menuju S1 50.775.
Open price :51.389 Pivot :51.259
R1 :51.838 S1 :50.775
R2 :52.323 S2 :50.195
R3 :52.903 S3 :49.711
Oil
Opportunity : Potensi rebound menguji area resistance 59,25. Namun, trend tetap bearish selama di bawah resistance tersebut.
Harga minyak mentah WTI diperdagangkan di sekitar $58 per barel, berada dekat titik terlemah dalam lima pekan terakhir. Tekanan utama datang dari perkembangan positif dalam pembicaraan perdamaian antara Ukraina dan Rusia, yang menimbulkan spekulasi bahwa sanksi terhadap minyak Rusia dapat dilonggarkan apabila kesepakatan tercapai. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa negosiasi tersebut “hampir selesai”, dengan hanya beberapa isu yang masih perlu dibahas. Dari pihak Ukraina, seorang pejabat senior yang hadir dalam pembicaraan di Jenewa menggambarkan pertemuan tersebut sebagai awal yang menjanjikan menuju tercapainya kesepakatan.
Kemungkinan berakhirnya pembatasan terhadap minyak Rusia membuat pasar waspada terhadap potensi lonjakan pasokan global, terutama karena produksi dunia saat ini sudah melebihi konsumsi. Kekhawatiran ini menekan harga, meskipun data inventori AS menunjukkan penurunan 1,9 juta barel dalam minggu terakhir—penarikan pertama setelah tiga minggu berturut-turut mengalami kenaikan. Namun, penurunan stok ini belum cukup kuat untuk menandingi dampak sentimen geopolitik terkait potensi masuknya kembali pasokan minyak Rusia secara lebih bebas ke pasar global.
Pivot: 59,25
R1 59,25 S1 57,41
R2 60,07 S2 56,66
R3 60,82 S3 55,95
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Selasa, 26 November 2025)

Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Bagaimana Reaksi Harga Emas Menjelang Data PDB & Jobless Claims AS?
Catat jam dan waktunya ya!
| Rabu, 26 November 2025 | |
| 13.00 WIB | |
| Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join:
