FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,65100 – 0,65600
Pergerakan mata uang Dollar Australia terhadap mata uang Greenback cenderung terbatas dan dalam kisaran ketat mendekati level terendah dua bulan karena investor bersiap menghadapi angka inflasi kuartalan utama yang akan dirilis Rabu lusa yang dapat membentuk prospek kebijakan Bank Sentral Australia (RBA). Pasar memperkirakan CPI utama akan naik menjadi 3,0% per tahun, di kisaran atas target RBA sebesar 2–3%, sementara CPI inti diperkirakan akan tetap stabil. Pekan lalu, kenaikan mengejutkan tingkat pengangguran di bulan September mendorong pasar untuk memperkirakan sekitar 70% peluang penurunan suku bunga sebesar 25bps, naik dari 40% sebelumnya. Investor juga mempertimbangkan angka PMI awal yang menunjukkan aktivitas pabrik Australia berkontraksi untuk pertama kalinya tahun ini sementara pertumbuhan sektor jasa meningkat di bulan Oktober. Aussie masih berada di jalur untuk mendapatkan keuntungan mingguan yang moderat, sebagian karena tanda-tanda membaiknya hubungan perdagangan global, termasuk pakta mineral penting AS-Australia baru-baru ini.
Pivot : 0,65107
R1 : 0,65294 S1 : 0,64931
R2 : 0,65470 S2 : 0,64744
R3 : 0,65657 S3 : 0,64568
USDJPY
Opportunity: Bullish Range 152,700 – 153,200
Tekanan yang terjadi pada mata uang Yen Jepang terhadap mata uang Dollar AS terus berlangsung. Disisi lain diperkirakan Yen melemah sekitar 1,5% pada pekan lalu, meskipun inflasi inti di Jepang meningkat pada bulan September untuk pertama kalinya sejak Mei. Baik inflasi umum maupun inflasi inti naik menjadi 2,9% dari 2,7% pada bulan Agustus, terutama didorong oleh kenaikan harga listrik. Sementara itu, inflasi beras, yang melonjak awal tahun ini, menurun tajam menjadi 49,2% dari 69,7%. Data ini muncul menjelang pertemuan kebijakan Bank of Japan minggu depan, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Pasar telah menunda ekspektasi untuk kenaikan suku bunga berikutnya paling cepat hingga Desember, dengan sebagian besar mengantisipasinya awal tahun depan. Secara terpisah, spekulasi semakin meningkat bahwa Perdana Menteri baru Sanae Takaichi akan mengumumkan paket stimulus besar paling cepat bulan depan, dengan laporan menunjukkan bahwa paket tersebut dapat melampaui program 13,9 triliun yen tahun lalu yang bertujuan untuk mengurangi tekanan inflasi pada rumah tangga.
Pivot : 152,683
R1 : 153,157 S1 : 152,308
R2 : 153,532 S2 : 151,834
R3 : 154,006 S3 : 151,459
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3385 – 1.3410
Pounds ditutup sedikit melemah pada perdagangan Jumat kemarin. Poundsterling turun 0,15% ke $1,33 meski sempat menguat yang didukung oleh data penjualan ritel Inggris lebih kuat dari perkiraan.
Bank of England kini di bawah tekanan untuk memangkas suku bunga setelah inflasi melambat. Meskipun begitu, dolar AS stabil karena investor menilai arah kebijakan moneter AS akan lebih menentukan pergerakan global dalam waktu dekat. Pasar kini menantikan pertemuan Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan minggu depan. Banyak pihak memperkirakan peluang besar deeskalasi perang dagang setelah pertemuan tersebut.
GBP berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya data ekonomi AS Durable Good Order yang diperkirakan turun ke angka 0.3% versus 2.9% angka sebelumnya yang dapat menekan mata-uang U.S Dollar.
Open : 1.3316 Pivot : 1.3325
R1 : 1.3363 S1 : 1.3304
R2 : 1.3385 S2 : 1.3286
R3 : 1.3410 S3 : 1.3259
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1674 – 1.1693
Euro berhasil ditutup menguat terhadap U.S Dollar pada perdagangan Jumat kemarin. Euro menguat 0,06% menjadi $1,163 setelah data aktivitas bisnis zona euro menunjukkan pertumbuhan lebih cepat, dipimpin sektor jasa. Namun, ketegangan dagang kembali muncul setelah Presiden AS Donald Trump menghentikan pembicaraan perdagangan dengan Kanada. Pasar kini menantikan pertemuan Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan minggu depan. Banyak pihak memperkirakan peluang besar de-eskalasi perang dagang setelah pertemuan tersebut. EUR masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya data ekonomi AS Durable Good Order yang diperkirakan turun ke angka 0.3% versus 2.9% angka sebelumnya yang dapat menekan mata-uang U.S Dollar.
Open : 1.1632 Pivot : 1.1623
R1 : 1.1646 S1 : 1.1600
R2 : 1.1674 S2 : 1.1584
R3 : 1.1693 S3 : 1.1571
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.7913 – 0.7902
Swiss Franc masih diperdagangkan masih cukup stabil dan ditutup sedikit lebih tinggi pada perdagangan Jumat kemarin. Dolar AS stabil pada perdagangan Jumat setelah sempat melemah akibat data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Data terbaru menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,3% pada September dan 3% secara tahunan. Angka ini lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 0,4% bulanan dan 3,1% tahunan. CHF berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya data ekonomi AS Durable Good Order yang diperkirakan turun ke angka 0.3% versus 2.9% angka sebelumnya yang dapat menekan mata-uang U.S Dollar.
Open : 0.7952 Pivot : 0.7952
R1 : 0.7967 S1 : 0.7927
R2 : 0.7986 S2 : 0.7913
R3 : 0.8014 S3 : 0.7902
USDCAD
Opportunity Peluang terbaik untuk USD/CAD adalah mencari posisi buy (long) di area support 1.39770 dengan target kenaikan ke 1.40440 dan potensi lanjut ke 1.40747 ,stop loss bisa diletakkan dibawah 1.3900.
Pergerakan USD/CAD pada sesi awal pekan terlihat masih berada dalam fase konsolidasi di sekitar area 1.4000. Dari timeframe H4 hingga D1, harga masih bergerak sideways setelah sempat menguat di pertengahan Oktober. Area 1.40400–1.40500 menjadi zona resistance terdekat yang cukup kuat, sementara support penting berada di kisaran 1.39700. Struktur harga menunjukkan potensi rebound bullish selama harga mampu bertahan di atas area pivot. Jika tekanan jual tidak berlanjut, peluang kenaikan ke arah 1.40700–1.41000 tetap terbuka dalam beberapa sesi mendatang.
Open price :1.40028 Pivot :1.40077
R1 :1.40440 S1 :1.39770
R2 :1.40747 S2 :1.39407
R3 :1.41020 S3 :1.39103
DXY
Opportunity: Bullish Range 98,900 – 99,300
Pasca rilis data CPI, nasib mata uang Dollar AS mengalami tekanan terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya. Terlihat dari Indeks Dollar AS (DXY) merosot ke level 98,728. Penyebabnya setelah semua indikator inflasi utama AS berada di bawah ekspektasi, memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada Kamis dinihari mendatang dan kembali pada bulan Desember. Pasar memperkirakan probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25bps hampir 99% dilakukan Kamis dinihari nanti, dengan peluang serupa untuk pemangkasan berikutnya pada bulan Desember. Angka inflasi yang lebih rendah dari perkiraan juga memperkuat pandangan bahwa tekanan inflasi terkait tarif masih terkendali. Laporan CPI tertunda karena penutupan pemerintah yang sedang berlangsung dan belum ada penyelesaian yang terlihat. Para pedagang juga mencermati perkembangan kebijakan perdagangan, dengan Presiden Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping minggu depan, sementara pembicaraan dengan Kanada tampaknya telah selesai. Di sisi mata uang, Dollar AS melemah terhadap Euro, Pound, dan Dollar Australia, tetapi sedikit menguat terhadap Dollar Kanada. Pada pekan lalu, Dollar AS tetap menguat sekitar 0,5%.
Pivot : 98,922
R1 : 99,116 S1 : 98,744
R2 : 99,294 S2 : 98,550
R3 : 99,488 S3 : 98,372

INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish ke areera 50,700
Indeks Nikkei 225 melonjak 1,35% hingga ditutup pada 49.299 sementara Indeks Topix yang lebih luas naik 0,48% menjadi 3.269 pada hari Jumat, membalikkan kerugian dari sesi sebelumnya, dengan saham teknologi dan terkait AI memimpin rebound. Sektor teknologi mendapat dorongan baru-baru ini setelah Perdana Menteri baru Sanae Takaichi menjanjikan investasi yang ditargetkan dalam AI dan industri utama lainnya. Peraih keuntungan utama termasuk SoftBank Group (5,3%), Kioxia Holdings (18,6%), Fujikura (3,9%), Advantest (4%), dan Disco Corp (5,1%). Ekuitas Jepang juga mencerminkan reli yang didorong oleh teknologi Wall Street semalam, sementara sentimen membaik setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa pertemuan Trump-Xi akan berlangsung minggu depan. Sementara itu, data menunjukkan inflasi inti Jepang meningkat menjadi 2,9% pada bulan September dari 2,7% pada bulan Agustus, meskipun Bank of Japan masih diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah minggu depan.
Pivot : 48,828
R1 : 49,216 S1 : 48,591
R2 : 49,453 S2 : 48,203
R3 : 50,078 S3 : 47,578
HANGSENG
Opportunity: Bearish ke area: 26,209
Hang Seng naik 192 poin, atau 0,7%, hingga ditutup pada level 26.160 pada hari Jumat, melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya. Kenaikan ini terjadi setelah saham Shanghai mencapai puncaknya dalam 10 tahun, berkat arus masuk yang kuat dan janji Tiongkok pada akhir rapat pleno untuk meningkatkan porsi konsumsi rumah tangga dalam PDB selama lima tahun ke depan. Para pembuat kebijakan juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk memenuhi target ekonomi 2025 dan mendukung kemandirian teknologi. Penguatan terjadi secara luas, dipimpin oleh saham teknologi, konsumen, dan properti. SMIC melonjak 7,4%, diikuti oleh Horizon Robotics (6,1%), China Hongqiao Group (4,1%), dan Trip.com (3,3%). Untuk minggu ini, indeks naik 3,6%, kenaikan pertamanya dalam tiga minggu, didorong oleh meredanya ketegangan perdagangan Tiongkok-AS setelah konfirmasi bahwa Presiden Trump akan bertemu dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan minggu depan. Sementara itu, The Fed AS secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga minggu depan dan kembali pada bulan Desember. Namun, keuntungan lebih lanjut di Hong Kong diredam oleh kehati-hatian menjelang data perdagangan September dan PDB Q3.
Pivot : 25,935
R1 : 26,271 S1 : 25,742
R2 : 26,464 S2 : 25,406
R3 : 26,993 S3 : 24,877
NASDAQ
Opportunity:Buy Limit: 25,490 | SL: 25,390 | TP: 25,700
Saham berjangka AS menguat pada hari Senin karena investor bersiap menghadapi minggu yang krusial, termasuk pemangkasan suku bunga Federal Reserve, laporan keuangan perusahaan teknologi besar, dan pertemuan penting antara Presiden Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Pasar hampir sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga seperempat poin setelah data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan pada hari Jumat. Para pedagang juga menantikan laporan keuangan dari perusahaan teknologi terkemuka termasuk Apple, Amazon, Alphabet, Meta, dan Microsoft. Di sisi perdagangan, pertemuan Trump-Xi di Korea Selatan pada hari Kamis dipandang sebagai titik balik potensial setelah perundingan akhir pekan yang produktif, dengan negosiator AS dan Tiongkok dilaporkan telah menyelesaikan beberapa isu kontroversial, memicu optimisme bahwa kedua negara dengan ekonomi terbesar tersebut dapat menghindari konflik perdagangan yang lebih dalam.
Pivot : 25,162.33
R1 : 25,388.42 S1 : 25,041.17
R2 : 25,509.58 S2 : 24,815.08
R3 : 25,856.83 S3 : 24,467.83

COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bearish selama di bawah resistance 4.160-4.186, testing support 4.000.
Harga emas kembali melemah setelah mencatatkan penurunan mingguan pertamanya sejak pertengahan Agustus, seiring dengan meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Kedua negara dikabarkan semakin dekat mencapai kesepakatan perdagangan komprehensif menjelang kunjungan Presiden Donald Trump ke kawasan Asia untuk serangkaian pertemuan diplomatik. Harapan akan tercapainya kesepakatan tersebut menekan permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti emas, yang sebelumnya banyak diminati di tengah ketidakpastian geopolitik.
Harga emas sempat turun hingga 1,2% mendekati level US$4.065 per ons, setelah pada pekan sebelumnya menyentuh rekor tertinggi di atas US$4.380 per ons. Reli tajam yang berlangsung sejak pertengahan Agustus tampaknya telah memicu aksi ambil untung di kalangan investor, terlebih setelah berbagai indikator teknikal menunjukkan kondisi jenuh beli. Kendati demikian, harga emas masih mencatatkan kenaikan lebih dari 55% sepanjang tahun ini, didorong oleh pembelian besar-besaran oleh bank sentral serta kekhawatiran terhadap pelemahan nilai mata uang akibat defisit fiskal yang membengkak di sejumlah negara.
Pivot : 4.161
R1 4.161 R2 4.185 R3 4.225
S1 4.044 S2 4.000 S3 3.946
Silver
Opportunity: Buy limit di sekitar area support 47.858 dengan target take profit pertama di 49.222 dan target lanjutan di 49.885. Stop loss ideal ditempatkan di bawah 47.150
Harga perak (XAGUSD) saat ini masih bergerak sideways setelah koreksi dari level tertingginya di sekitar 54.700. Pada timeframe harian dan H4, terlihat area resistance kuat di 49.440–49.880, sementara support utama berada di sekitar 47.500. Struktur harga saat ini menunjukkan fase konsolidasi dalam tren naik menengah. Selama harga masih mampu bertahan di atas 47.500, peluang rebound menuju area resistance tetap terbuka. Namun, jika harga menembus ke bawah 47.500 dengan tekanan jual tinggi, koreksi lebih dalam menuju area 46.100 bisa terjadi sebelum potensi pembalikan naik kembali
Open price :48.627 Pivot :48.521
R1 :49.222 S1 :47.858
R2 :49.885 S2 :47.157
R3 :50.406 S3 :46.154
Oil
Opportunity : Bullish, namun indikator RSI sudah overbought, memberi ruang koreksi untuk menguji kisaran support 60,72-60,16.
Harga minyak dunia bergerak naik seiring perkembangan positif dalam negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang meningkatkan optimisme terhadap permintaan energi global. Minyak Brent sempat menembus level di atas US$66 per barel, setelah menguat hampir 8% pekan lalu, sementara West Texas Intermediate (WTI) berada di kisaran US$62 per barel. Para negosiator utama dari kedua negara dilaporkan telah mencapai kesepahaman pada sejumlah isu penting, membuka jalan bagi pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping pada hari Kamis mendatang.
Meningkatnya prospek tercapainya kesepakatan ini meredakan kekhawatiran pasar akan potensi penerapan tarif baru oleh AS terhadap produk-produk Tiongkok. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa ancaman tarif hingga 100% terhadap barang-barang asal Tiongkok “secara efektif sudah tidak lagi dipertimbangkan”. Dengan meredanya tensi dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, sentimen risiko di pasar global menguat, dan prospek pertumbuhan ekonomi dunia pun dinilai akan membaik—faktor yang turut mendukung kenaikan harga minyak.
Pivot: 61,22
R1 62,90 S1 61,22
R2 63,48 S2 60,72
R3 64,05 S3 60,15
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Senin, 27 Oktober 2025)

Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Respon AUD Menjelang Pidato Gurbernur RBA Bullock
Catat jam dan waktunya ya!
| Senin, 27 Oktober 2025 | |
| 13.00 WIB | |
| Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join:
