FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bearish Range 0,62100 – 0,61100
Nasib mata uang Dollar Australia bertahan di jalur pelemahannya, bahkan kini berada di di sekitar $0,62153 pada hari Kamis, tertekan oleh masih kuatnya Dollar AS. Para pelaku pasar terus mengevaluasi prospek kenaikan suku bunga AS yang berkepanjangan, sehingga membuat mata uang lainnya, termasuk Dollar Australia, berada di bawah tekanan. Sementara itu, di Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) merilis risalah dari pertemuan kebijakan Desember awal minggu ini, yang menekankan perlunya mempertahankan sikap moneter yang ketat untuk saat ini. RBA telah mempertahankan suku bunga utamanya tetap pada 4,35% awal bulan ini, sesuai dengan ekspektasi pasar. Namun, dalam langkah yang mengejutkan banyak orang, RBA menyarankan kemungkinan penurunan suku bunga paling cepat pada bulan Februari tahun depan. Hal ini lebih lanjut didukung oleh risalah rapat, yang mengindikasikan bahwa jika data ekonomi mendatang sesuai dengan ekspektasi, maka akan terdapat ruang untuk pelonggaran kebijakan dalam waktu dekat, sehingga memicu spekulasi mengenai potensi perubahan kebijakan moneter.
Pivot : 0,62296
R1 : 0,62439 S1 : 0,62053
R2 : 0,62682 S2 : 0,61910
R3 : 0,62825 S3 : 0,61667
USDJPY
Opportunty: Bullish Range 157,800 – 158,800
Kondisi mata uang Yen terhadap Dollar AS masih berada di dalam jalur pelemahannya. Yen Jepang melemah melewati 157 per Dollar AS pada hari Kamis, mendekati level terendah 5 bulan. Pelemahan Yen yang berkelanjutan telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan intervensi oleh otoritas Jepang. Minggu lalu, Bank of Japan mempertahankan suku bunga tidak berubah dan memberikan sedikit petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga di masa mendatang. Gubernur Kazuo Ueda mengatakan bahwa bank sentral lebih memilih menunggu data mengenai apakah upah akan terus meningkat tahun depan, dan juga mencari kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan ekonomi Presiden terpilih Trump. Selain itu, pemerintah Jepang akan menyusun anggaran sebesar $735 miliar untuk tahun fiskal yang dimulai pada bulan April di tengah meningkatnya biaya jaminan sosial dan pembayaran utang, yang menambah utang terbesar di dunia industri. Yen telah terdepresiasi sekitar 11% terhadap Dollar AS tahun ini dan berada di jalur penurunan selama 4 tahun berturut-turut.
Pivot : 157,719
R1 : 158,369 S1 : 157,362
R2 : 158,726 S2 : 156,712
R3 : 159,376 S3 : 156,355
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.2471 – 1.2443
Pounds masih bergerak melemah terhadap U.S dollar di hari Libur Natal yang dikarenakan tidak adanya data Ekonomi yang rilis yang dapat mendukung mata-uang poundsterling. Disatu-sisi penguatan atas permintaan U.S dollar terus terjadi ditambah rilisnya data Jobless Claim U.S yang turun ke angka 219k versus 220k angka sebelumnya. Hari ini Pounds masih berpotensi melemah terhadap U.S dollar mengingat masih tingginya permintaan U.S dollar di musim Libur Natal yang diperkirakan hingga Tahun Baru nanti.
Open : 1.2524 Pivot : 1.2527
R1 : 1.2553 S1 : 1.2498
R2 : 1.2582 S2 : 1.2471
R3 : 1.2608 S3 : 1.2443
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.0374 – 1.0358
Sesuai perkiraan, EUR bergerak naik pada perdagangan Kamis kemarin. Penguatan EUR terjadi di tengah data Jobless Claim U.S yang sedikit berkurang dari angka sebelumnya. EUR mampu melawan arus permintaan Dollar U.S di masa Libur Natal selama 3 hari yang berlangsung, namun penguatan EUR masih terbatas. EUR masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang diakibatkan oleh adanya rilis data-data medium impact U.S pada malam nanti.
Open : 1.0418 Pivot : 1.0413
R1 : 1.0437 S1 : 1.0398
R2 : 1.0453 S2 : 1.0374
R3 : 1.0477 S3 : 1.0358
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.9022 – 0.9034
CHF masih stabil di perdagangan Kamis kemarin. Buka di harga 0.8981 dan ditutup di harga 0.8988 . Selama Libur hari Raya Natal Swiss franc diperdagangkan dengan Ranges yang sangat sempit, namun CHF berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan adanya data Medium Impact U.S yang rilis malam nanti.
Open : 0.8985 Pivot : 0.8991
R1 : 0.9004 S1 : 0.8973
R2 : 0.9022 S2 : 0.8960
R3 : 0.9034 S3 : 0.8942
DXY
Opportunty: Bullish Range Limited 107,800 – 108,100
Mendekati akhir tahun 2024 pergerakan Indeks Dollar AS (DXY) berada di sekitar 108,006 pada hari Kamis, tetap mendekati level tertinggi 2 tahun yang dicapai minggu lalu, karena pasar terus menilai strategi suku bunga Federal Reserve menyusul proyeksi hawkishnya minggu lalu. Proyeksi median oleh FOMC mengindikasikan penurunan suku bunga sebesar 50bps untuk tahun depan, menandakan bahwa suku bunga akan tetap pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Selain itu, ancaman tarif dari Presiden terpilih Donald Trump mengurangi prospek arus keluar modal dari Amerika Serikat, sehingga memberikan dukungan lebih lanjut terhadap Dollar AS. Greenback juga diuntungkan dari persetujuan Presiden Biden atas RUU pendanaan baru Kongres, yang mencegah penutupan pemerintah sebelum akhir tahun. Disisi lain dukungan penguatan Dollar AS juga datang dari positivenya rilis data klaim pengangguran mingguan sebesaar 219K, lebih rendah dari prediksi 223K dan data pekan sebelumnya sebesar 220K.
Pivot : 107,841
R1 : 107,958 S1 : 107,677
R2 : 108,122 S2 : 107,560
R3 : 108,239 S3 : 107,396
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish menuju 40,100
Saham Jepang naik 1,1% pada hari Kamis, didukung oleh komentar Gubernur BOJ Kazuo Ueda, yang menghindari sinyal kenaikan suku bunga bulan depan, menekankan perlunya memantau risiko ekonomi. Selain itu, sebuah laporan mengatakan negara tersebut berencana untuk membuat anggaran sebesar $735 miliar pada tahun fiskal 2025, yang didorong oleh peningkatan biaya jaminan sosial dan pembayaran utang.
Saham ritel melonjak setelah Jepang dan Tiongkok menyepakati langkah-langkah untuk mempromosikan pariwisata dan meningkatkan hubungan diplomatik. Operator department store J. Front Retailing Co. melonjak 9% karena labanya lebih baik dari perkiraan, sementara Isetan Mitsukoshi Holdings dan Takashimaya Co. juga menguat.
Selain itu, Toyota Motor Corp. memimpin kenaikan di MSCI Asia Pacific Index, didukung oleh laporan bahwa perusahaan berencana untuk melipatgandakan target laba atas ekuitasnya. Nissan dan Honda masing-masing melonjak 6,58% dan 3,84%, di tengah negosiasi merger yang sedang berlangsung yang dapat menciptakan produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan. Di sisi lain, Japan Airlines turun 0,2% setelah serangan siber menyebabkan penundaan penerbangan.
Pivot : 39,495
R1 : 39,890 S1 : 39,265
R2 : 40,120 S2 : 38,870
R3 : 40,745 S3 : 38,245
HANGSENG
Opportunity: Bullish menuju 20,200
Bank Dunia telah menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, memproyeksikan ekspansi PDB sebesar 4,9% pada tahun 2024 dan 4,5% pada tahun 2025. Revisi tersebut, yang diumumkan pada hari Kamis, mencerminkan peningkatan kekuatan ekspor dan pelonggaran kebijakan baru-baru ini yang bertujuan untuk menstabilkan perekonomian, termasuk langkah-langkah untuk mendukung sektor properti dan belanja konsumen.
Pasar properti Tiongkok, yang merupakan pendorong pertumbuhan tradisional, kemungkinan besar tidak akan pulih hingga akhir tahun 2025, menurut bank tersebut. Langkah-langkah seperti dukungan likuiditas bagi pengembang, pengurangan uang muka perumahan, dan pembelian kelebihan persediaan perumahan oleh negara telah dilakukan untuk memitigasi dampaknya.
Bank tersebut menyoroti bahwa kebijakan fiskal dapat memberikan dorongan tambahan, terutama jika Beijing memberi sinyal peningkatan belanja pemerintah pusat. Namun, lemahnya permintaan domestik diperkirakan akan menjaga inflasi tetap rendah, dengan proyeksi sebesar 0,4% pada tahun 2024 dan meningkat menjadi 1,1% pada tahun 2025.
Pivot : 20,056
R1 : 20,228 S1 : 19,954
R2 : 20,330 S2 : 19,782
R3 : 20,604 S3 : 19,508
NASDAQ
Opportunity: Sell Limit: 22,100 | SL: 22,200 | TP: 21,743
Tiga indeks utama ditutup lesu sehari setelah liburan Natal dengan pasar tetap tenang karena mereka mengevaluasi potensi dampak kenaikan suku bunga Federal Reserve terhadap pendapatan perusahaan di tahun mendatang. Data baru menunjukkan sedikit penurunan klaim pengangguran, turun 1 ribu menjadi 219 ribu, dibandingkan kenaikan yang diperkirakan sebesar 4 ribu. Saham Tesla (-1.7%) dan Meta (-0.7%) turun, membebani sektor Consumer Discretionary dan Communication Services, sementara Broadcom (+2.4%) memperpanjang kenaikannya untuk hari keempat berturut-turut.
Apple (+0,3%) berada di jalur yang tepat untuk mencapai nilai pasar $4 triliun, dengan sahamnya hanya sedikit dari angka tersebut, menjadikannya perusahaan pertama dalam sejarah yang mencapai prestasi ini.
Secara year-to-date, S&P 500 dan Nasdaq 100 diperkirakan akan menguat sebesar 28% dan 31%, didorong oleh reli saham-saham chip dan spekulasi spekulatif terhadap teknologi AI. Dow Jones diperkirakan berkinerja buruk, meski masih naik 15% untuk tahun ini.
Pivot : 21,991.00
R1 : 22,112.75 S1 : 21,873.25
R2 : 22,230.50 S2 : 21,751.50
R3 : 22,470.00 S3 : 21,512.00
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish selama di atas 2.626, target 2.650
Harga emas naik pada Kamis setelah libur Natal, didorong oleh permintaan safe haven di tengah sepinya perdagangan. Pasar kini menanti sinyal terkait prospek ekonomi Amerika Serikat di bawah pemerintahan baru Donald Trump dan strategi suku bunga Federal Reserve untuk tahun 2025.
Spot gold naik 0,9% menjadi $2.635,29 per ounce pada pukul 01:47 siang waktu ET, sementara emas berjangka AS ditutup menguat 0,7% di $2.653,90. Penguatan ini sebagian besar dipengaruhi oleh situasi di Ukraina, terutama setelah serangan Rusia terhadap infrastruktur listrik negara tersebut.
Presiden Joe Biden telah meminta Departemen Pertahanan AS untuk meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina sebagai respons terhadap serangan Rusia pada Hari Natal yang menyasar beberapa kota dan sistem energi Ukraina. Selain itu, permintaan emas oleh bank sentral dan konsumen ritel diperkirakan akan meningkat tahun depan seiring berlanjutnya tekanan inflasi. Bahkan, beberapa analis memprediksi harga emas bisa menembus $3.000 di tahun 2025.
Pivot : 2.626
R1 2,638 R2 2,654 R3 2,671
S1 2,626 S2 2,617 S3 2,607
Oil
Opportunity: Bearish selama di bawah 69.79, target 68.74.
Perdagangan minyak mentah menjelang akhir tahun tetap lesu, dengan investor memantau prospek tahun 2025 serta perkembangan di Timur Tengah. Minyak West Texas Intermediate (WTI) stabil di bawah $70 per barel, setelah turun 0,7% pada Kamis. Sementara itu, Brent juga ditutup melemah.
Di Timur Tengah, Israel melancarkan serangan terhadap target di Yaman yang diklaim dikuasai oleh kelompok Houthi. Kelompok yang didukung Iran ini terus mengancam jalur pelayaran di Laut Merah, memaksa kapal tanker mengambil rute lebih panjang melalui selatan Afrika.
Meskipun harga minyak mengalami kerugian tahunan yang moderat, pergerakan harga sejak pertengahan Oktober relatif terkonsolidasi dalam kisaran sempit. Kekhawatiran tentang potensi kelebihan pasokan tahun depan meningkat seiring perlambatan permintaan dari China dan ekspansi produksi global. Namun, investor tetap waspada terhadap kemungkinan sanksi AS yang lebih ketat terhadap Iran di bawah kepemimpinan Donald Trump, yang dapat memperketat pasokan minyak global.
Pivot: 69.79
R1 69.79 R2 70.40 R3 70.92
S1 69.29 S2 68.74 S3 68.24
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Jum’at, 27 Desember 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Panduan Trading Menjelang Libur Tahun Baru
Catat jam dan waktunya ya!
Jum’at, 27 Desember 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: