FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,65800 – 0,66500
Keperkasaan mata uang Dollar Australia terhadap mata uang Greenback belum usai. Aussie mencapai level tertingginya dalam hampir tiga minggu karena melemahnya Dollar AS memberikan dukungan. Dollar AS melemah menjelang pertemuan The Fed Kamis dinihari nanti, dengan pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 bps, sementara optimisme atas potensi kesepakatan perdagangan AS-China juga membebani permintaan aset safe haven. Di Australia, perhatian kini tertuju pada rilis data inflasi Q3 pagi ini pukul 07:30 WIB dan laporan CPI bulanan bulan September, yang dapat memberikan wawasan lebih jauh mengenai lintasan suku bunga. Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga telah menurun tajam, dengan probabilitas hanya 15% yang saat ini diperhitungkan, turun secara signifikan dari 60% setelah Gubernur RBA Michele Bullock menegaskan kembali bahwa pasar tenaga kerja masih “sedikit ketat,” meskipun pengangguran meningkat lebih besar dari yang diproyeksikan RBA.
Pivot : 0,65724
R1 : 0,66011 S1 : 0,65548
R2 : 0,66187 S2 : 0,65261
R3 : 0,66474 S3 : 0,65085
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 152,100 – 151,500
Geliat pergerakan mata uang Yen Jepang terhadap mata uang Dollar AS mulai menguat, meski terbatas. Bangkit dari level terendah hampir 8 bulan setelah Menteri Keuangan AS Bessent menyerukan “kebijakan moneter yang sehat” dalam sindirannya terhadap lambatnya kenaikan suku bunga Jepang saat membahas volatilitas mata uang dengan Menteri Keuangan Jepang Katayama. Menteri revitalisasi ekonomi Jepang juga mengatakan bahwa pemerintah memantau dengan cermat pelemahan Yen, dan mencatat bahwa mata uang yang lebih lemah masih memberikan dukungan melalui ekspor yang lebih kuat. Di sisi moneter, BOJ secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuannya Kamis esok hari, meskipun para pembuat kebijakan akan membahas persyaratan untuk melanjutkan kenaikan suku bunga karena risiko terkait tarif mereda. Sementara itu, Presiden AS Trump menjanjikan hubungan AS-Jepang yang lebih kuat dan memuji rencana PM Takaichi untuk meningkatkan anggaran pertahanan selama pertemuan mereka di Tokyo, di mana kedua pemimpin menandatangani perjanjian tentang perdagangan dan mineral penting, meresmikan bagian dari kesepakatan yang lebih luas yang dinegosiasikan di bawah pendahulu Takaichi.
Pivot : 152,235
R1 : 152,720 S1 : 151,612
R2 : 153,343 S2 : 151,127
R3 : 153,828 S3 : 150,504
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.3214 – 1.3184
Diluar perkiraan, Pounds tertekan cukup signifikan pada perdagangan Selasa kemarin. Pelemahan mata-uang Inggris ini terjadi menjelang pertemuan presiden AS Donald Trump dan Xi Jinping di Korea Selatan yang dijadwalkan Kamis pekan ini. Pelemahan mata-uang Poundsterling juga terjadi menjelang pertemuan the Fed pada malam nanti yang diperkirakan akan memangkas suku-bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4.00%. Respon positif para pelaku pasar membuat Pounds tertekan. GBP masih berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan rilisnya data Mortgage approval dan Consumer Credit U.K diperkirakan turun pada sore nanti.
Open : 1.3267 Pivot : 1.3293
R1 : 1.3322 S1 : 1.3247
R2 : 1.3368 S2 : 1.3214
R3 : 1.3413 S3 : 1.3184
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1682 – 1.1726
Euro masih dapat menguat di tengah optimisme hubungan dagang AS-China. Meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China membuat harapan baru untuk para investor beralih ke aset berisiko. Investor menantikan keputusan kebijakan Federal Reserve yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. EUR masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang disebabkan adanya rencana pemangkasan suku-bunga the Fed malam nanti. Disisi-sisi lain laporan data ekonomi beberapa negara kawasan Eropa akan mengalami penurunan.
Open : 1.1649 Pivot : 1.1646
R1 : 1.1667 S1 : 1.1625
R2 : 1.1682 S2 : 1.1606
R3 : 1.1726 S3 : 1.1585
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.7903 – 0.7874
Swiss Franc berhasil ditutup menguat pada perdagangan Selasa kemarin. Penguatan mata-uang Swiss terjadi menjelang pertemuan presiden Donald Trump dengan Xi Jinping yang dijadwalkan Kamis pekan ini. Optimisme para pelaku pasar akan perjanjian dagang AS-China akan segera membaik. Disisi-lain Investor akan menantikan kebijakan bank sentral AS the Fed yang berencana akan memangkas tingkat suku-bunga acuan sebesar 25 bps. CHF masih berpotenai untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Open : 0.7930 Pivot : 0.7940
R1 : 0.7950 S1 : 0.7924
R2 : 0.7966 S2 : 0.7903
R3 : 0.7985 S3 : 0.7874
USDCAD
Opportunity: Buy di breakout 1.39606 dengan target 1.39885 atau 1.4000 dan stop loss dibawah 1.39162.
Harga hari ini 29 Oktober 2025 dibuka di harga 1.39401 dan bergerak di sekitar 1.39447, mendekati area pivot utama. Secara teknikal, grafik harian dan H4 memperlihatkan pelemahan momentum kenaikan dengan candle harian yang menutup di bawah area 1.39600. Jika harga gagal kembali menembus resistance 1.39885–1.40025, maka tekanan jual berpotensi berlanjut menuju area support 1.39162 bahkan 1.38883. Namun, bila harga berhasil kembali di atas 1.40000, bias korektif ke atas bisa terbentuk menuju area resistance 1.40329 dan 1.40608.
Open price :1.39401 Pivot :1.39606
R1 :1.39885 S1 :1.39162
R2 :1.40329 S2 :1.38883
R3 :1.40608 S3 :1.38439
DXY
Opportunity: Bearish Range 98,700 – 98,200
Dollar AS cenderung stabil terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya pada perdagangan market kemarin. Terlihat pada Indeks Dollar AS (DXY) tetap berada di level 98. Penyebabnya karena para pedagang menghindari pergerakan besar menjelang pertemuan FOMC, dengan Federal Reserve secara luas diperkirakan akan mengumumkan pemangkasan suku bunga dana federal sebesar 25 basis poin pada Kamis dinihari nanti. Para investor juga menantikan pertemuan yang direncanakan pada hari Kamis antara Presiden AS Trump dan Presiden China Xi, di mana kedua pemimpin diperkirakan akan membahas potensi kesepakatan perdagangan menyusul laporan bahwa para pejabat telah menyetujui kerangka kerja awal yang mencakup mineral tanah jarang, pembelian kedelai, dan TikTok. Dolar melemah tajam terhadap Yen setelah Menteri Keuangan Scott Bessent bertemu dengan Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama untuk membahas volatilitas nilai tukar, sekaligus mendesak “kebijakan moneter yang sehat” dalam apa yang dianggap sebagai kritik terhadap lambatnya normalisasi suku bunga Jepang. Sebaliknya, dolar AS menguat terhadap Pound sterling karena para pedagang meningkatkan espektasi pada pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Bank of England.
Pivot : 98,747
R1 : 98,929 S1 : 98,547
R2 : 99,129 S2 : 98,365
R3 : 99,311 S3 : 98,165

INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish ke areera 50,700
Indeks Nikkei 225 melonjak 1,3% menuju 50.900 pada hari Rabu, menandai rekor tertinggi baru dan mengikuti reli yang didorong oleh teknologi di Wall Street karena optimisme seputar kecerdasan buatan terus memicu sentimen. Nvidia, pelopor AI, mencapai rekor tertinggi baru setelah CEO Jensen Huang meluncurkan serangkaian kemitraan dan menepis kekhawatiran tentang gelembung AI. Perusahaan Jepang dengan eksposur kuat terhadap AI atau rantai pasokan chip global mengalami kenaikan tajam, dipimpin oleh Advantest (14,7%), SoftBank Group (2,1%), Lasertec (5,9%), Fujikura (4,3%) dan Disco Corp (2,5%). Investor juga memposisikan diri untuk penurunan suku bunga yang diharapkan dari Federal Reserve AS pada Rabu malam, sementara Bank of Japan akan mempertahankan kebijakan tidak berubah pada hari Kamis. Pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri baru Sanae Takaichi, menjanjikan hubungan AS-Jepang yang lebih dalam dan menandatangani perjanjian tentang perdagangan dan mineral penting yang meresmikan bagian dari kesepakatan yang lebih luas yang dibuat di bawah pendahulu Takaichi.
Pivot : 48,828
R1 : 49,216 S1 : 48,591
R2 : 49,453 S2 : 48,203
R3 : 50,078 S3 : 47,578
HANGSENG
Opportunity: Bearish ke area: 26,209
Hang Seng turun 87 poin, atau 0,3%, hingga ditutup pada level 26.346 pada hari Selasa, membalikkan kenaikan tiga sesi berturut-turut karena futures AS menunjukkan pembukaan yang lebih rendah di Wall Street setelah reli hari Senin. Saham-saham daratan juga melemah setelah enam sesi berturut-turut menguat, mundur dari level tertinggi satu dekade menjelang data PMI resmi Oktober dan di tengah meningkatnya keraguan atas ketahanan pelonggaran baru-baru ini dalam ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Sektor konsumen dan teknologi Hong Kong membebani indeks, dengan kerugian tajam dari Zijin Gold Intl. (-4,5%), Anta Sports (-4,2%), China Hongqiao Group (-3,7%), dan Xiaomi Corp. (-2,3%). Kerugian diredam oleh pernyataan dari Gubernur Bank Rakyat Tiongkok Pan Gongsheng, yang mengatakan para pembuat kebijakan akan mempertahankan sikap kebijakan moneter yang mendukung dan menerapkan langkah-langkah yang cukup longgar. Secara terpisah, Beijing berencana untuk melonggarkan aturan investor untuk menarik modal jangka panjang, dengan Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok menyoroti stabilitas dan diversifikasi sebagai prioritas utama.
Pivot : 25,935
R1 : 26,271 S1 : 25,742
R2 : 26,464 S2 : 25,406
R3 : 26,993 S3 : 24,877
NASDAQ
Opportunity:Buy Limit: 25,490 | SL: 25,390 | TP: 25,700
Saham berjangka AS sedikit berubah pada hari Rabu karena investor menunggu keputusan kebijakan Federal Reserve, dengan pasar secara luas memperkirakan penurunan suku bunga seperempat poin. Para pedagang akan mencermati pernyataan Ketua Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk tentang laju pelonggaran lebih lanjut. Perhatian juga beralih ke pendapatan dari raksasa “Magnificent Seven”, dengan Alphabet, Meta, dan Microsoft akan melaporkan kinerja setelah penutupan hari Rabu, diikuti oleh Apple dan Amazon pada hari Kamis. Sementara itu, saham Nvidia naik 1,7% dalam perdagangan yang diperpanjang, menambah reli yang memecahkan rekor pada hari Selasa, setelah mengumumkan kemitraan dengan pemerintah AS, Oracle, Uber, dan Eli Lilly, di antara perusahaan-perusahaan lainnya. Dalam perdagangan reguler pada hari Selasa, Dow naik 0,34%, S&P 500 naik 0,23%, dan Nasdaq Composite naik 0,8%. Ketiga indeks acuan mencapai rekor tertinggi baru karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok, dan pembaruan perusahaan yang optimis, terutama di sektor teknologi, meningkatkan sentimen.
Pivot : 25,162.33
R1 : 25,388.42 S1 : 25,041.17
R2 : 25,509.58 S2 : 24,815.08
R3 : 25,856.83 S3 : 24,467.83

COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bearish selama di bawah 4.010-4.044, testing support 3.895.
Harga emas kembali melemah untuk sesi ketiga berturut-turut pada perdagangan Selasa, turun ke posisi terendah sejak awal Oktober setelah sempat mencatat rekor tertinggi pekan lalu. Penurunan ini terjadi di tengah aksi ambil untung oleh para pelaku pasar serta meredanya permintaan aset safe haven, seiring meningkatnya optimisme terhadap tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Kedua negara tersebut mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan kerangka kerja terkait tarif dan isu-isu utama lainnya dalam pertemuan akhir pekan di Malaysia. Kesepakatan ini membuka jalan bagi Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping untuk meresmikannya pada pertemuan mereka di Korea Selatan pada Kamis mendatang.
Pivot : 4.010
R1 3.970 R2 4.010 R3 4.044
S1 3.895 S2 3.871 S3 3.844
Silver
Opportunity: Buy di breakout 47.683 dengan target 49.395 dan stop loss dibawah 45.971.
Dibuka di Harga 47.047, silver kemudian bergerak di kisaran 46.965, melanjutkan fase konsolidasi setelah koreksi tajam dari area puncak di sekitar 54.70. Struktur harga pada timeframe harian menunjukkan pola lower high dengan resistensi kuat di 47.683 dan support terdekat di 45.971. Selama harga masih bergerak di bawah area 47.683–48.324, bias teknikal cenderung bearish menuju area 44.900–44.259. Namun bila terjadi kenaikan di atas 47.683, maka peluang koreksi ke atas menuju 48.324 atau 49.395 akan terbuka.
Open price :47.047 Pivot :46.612
R1 :47.683 S1 :45.971
R2 :48.324 S2 :44.900
R3 :49.395 S3 :44.259
Oil
Opportunity : Meski mengalami koreksi, harga masih bertahan di atas SMA 50, menunjukkan trend tetap bullish, dengan potensi kembali menguji resistance 60,66.
Harga minyak mentah jenis WTI melemah lebih dari 1% pada perdagangan Selasa, menembus di bawah level USD 61 per barel, sekaligus memperpanjang tren penurunan menjadi tiga sesi berturut-turut. Tekanan jual muncul seiring meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap potensi kelebihan pasokan, setelah muncul sinyal dari OPEC+ bahwa kelompok produsen tersebut mungkin akan kembali meningkatkan produksi. Rencana kenaikan produksi tersebut kabarnya akan dibahas dalam pertemuan OPEC+ pada Minggu mendatang, dengan Arab Saudi disebut mendorong langkah tersebut untuk merebut kembali pangsa pasar yang sempat menurun.
Pivot: 59,72
R1 60,66 S1 59,27
R2 61,38 S2 58,60
R3 62,02 S3 57,91
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Rabu, 29 Oktober 2025)

Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Volatilitas Diperkirakan Meningkat Menjelang Keputusan BoC dan FOMC
Catat jam dan waktunya ya!
| Rabu, 29 Oktober 2025 | |
| 13.00 WIB | |
| Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join:
