FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,65700 – 0,65000
Awalnya mata uang Aussie berusaha mempertahankan penguatannya terhadap mata uang Dollar AS, bahkan sempat mencapai level tertinggi dalam tiga minggu, karena investor secara tajam mengurangi espektasi pemotongan suku bunga setelah data inflasi datang lebih panas dari yang diharapkan. CPI bulanan naik 3,5% year-on-year pada bulan September, naik dari 3% pada bulan Agustus dan melampaui ekspektasi 3,1%, menandai level tertinggi sejak Juli 2024. Kenaikan ini terutama didorong oleh biaya perumahan dan transportasi yang lebih tinggi, sehingga inflasi tetap berada di atas kisaran target Bank Sentral Australia sebesar 2–3%. Inflasi inti juga naik lebih dari yang diperkirakan, dengan CPI rata-rata yang dipangkas naik 1% dari kuartal sebelumnya dan 3% secara tahunan, pertama kalinya meningkat sejak Desember 2022. Angka-angka terbaru memperkuat pandangan bahwa tekanan harga tetap persisten meskipun ada tanda-tanda pasar tenaga kerja yang mendingin, mendorong investor untuk mengurangi taruhan pada pelonggaran lebih lanjut. Pasar kini hanya melihat peluang 8% untuk pemotongan 25bps pada 4 November, turun dari 40%, sementara peluang Desember turun di bawah 22% dari 47%.
Pivot : 0,65819
R1 : 0,66074 S1 : 0,65470
R2 : 0,66423 S2 : 0,65215
R3 : 0,66678 S3 : 0,64866
USDJPY
Opportunity: Bullish Range 152,700 – 153,500
Bias pergerakan mata uang Yen Jepang terhadap mata uang Greenback berusaha mempertahankan penguatannya, namun tidak berhasil. Dimana Yen berjuang untuk mendapatkan arah yang jelas karena investor bersiap untuk keputusan kebijakan Bank Jepang hari ini, di mana suku bunga diperkirakan tidak akan berubah. Namun, para pembuat kebijakan bersiap untuk membahas persyaratan untuk melanjutkan kenaikan suku bunga karena risiko terkait tarif mereda dan inflasi domestik meningkat. Sebelumnya Yen menguat sekitar 0,5% setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent bertemu dengan Menteri Keuangan Satsuki Katayama untuk membahas volatilitas mata uang, mendesak “kebijakan moneter yang sehat” dalam apa yang dipandang sebagai kritik terhadap normalisasi suku bunga Jepang yang lambat. Menteri revitalisasi ekonomi Jepang juga mengatakan pemerintah tengah mencermati pelemahan Yen, sembari mencatat bahwa mata uang yang lebih lemah tetap menguntungkan eksportir. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri baru Sanae Takaichi pada hari Selasa, menjanjikan hubungan AS-Jepang yang lebih dalam dan menandatangani perjanjian tentang perdagangan dan mineral penting.
Pivot : 152,432
R1 : 153,332 S1 : 151,809
R2 : 153,955 S2 : 150,909
R3 : 154,855 S3 : 150,286
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3279 – 1.3323
Pounds tertekan cukup signifikan pada perdagangan Rabu kemarin. Setelah pemangkasan suku-bunga the Fed indeks Dollar kembali menguat. Powell menyampaikan bahwa penurunan suku bunga lanjutan bukanlah kepastian, melainkan bergantung pada data ekonomi mendatang. Sikap hati-hati ini mendorong penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi, membuat pasar menurunkan peluang pemangkasan suku bunga dari 85% menjadi sekitar 65%. Pounds melanjutkan pelemahannya dalam dua pekan terakhir. Poundsterling akan mengalami volatilitas yang cukup tinggi pada perdagangan hari ini yang disebabkan banyaknya data ekonomi yang akan rilis pfa hari ini terutama di kawasan Eropa dan Amerika. Jobless Claim AS akan rilis pada malam ini, menyusul laporan data GDP AS yang diperkirakan akan mengalami pelemahan.
Open : 1.3191 Pivot : 1.3209
R1 : 1.3246 S1 : 1.3172
R2 : 1.3279 S2 : 1.3140
R3 : 1.3323 S3 : 1.3100
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1665 – 1.1692
Euro tertekan cukup dalam pada perdagangan Rabu kemarin. Pemangkasan suku-bunga the Fed direspon positif oleh para pelaku pasar yang membuat U.S Dollar kembali menguat. Powell menyampaikan bahwa penurunan suku bunga lanjutan bukanlah kepastian, melainkan bergantung pada data ekonomi mendatang. Sikap hati-hati ini mendorong penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi, membuat pasar menurunkan peluang pemangkasan suku bunga dari 85% menjadi sekitar 65%. EUR masih berpotensi mengalami volatilitas yang cukup tinggi yang disebabkan banyaknya data ekonomi yang akan rilis untuk negara kawasan Eropa. Disatu-sisi laporan data Jobless claim dan laporan GDP U.S akan rilis pada malam nanti yang diperkirakan akan mengalami pelemahan. EUR berpotensi menguat pada perdagangan hari ini.
Open : 1.1599 Pivot : 1.1621
R1 : 1.1646 S1 : 1.1597
R2 : 1.1665 S2 : 1.1577
R3 : 1.1692 S3 : 1.15559
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.7920 – 0.7883
Swiss Franc ditutup melemah pada perdagangan Rabu kemarin. Pelemahan mata-uang Swiss Franc yang cukup signifikan akibat respon market terhadap kebijakan the Fed yang memangkas suku-bunga sebesar 25 bps. Respon positif ini terjadi setelah Powell menyampaikan bahwa penurunan suku bunga lanjutan bukanlah kepastian, melainkan bergantung pada data ekonomi mendatang. Sikap hati-hati ini mendorong penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi, membuat pasar menurunkan peluang pemangkasan suku bunga dari 85% menjadi sekitar 65%. CHF berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang didukung oleh rilisnya laporan data Jobless claim dan laporan GDP U.S pada malam nanti yang diperkirakan akan mengalami pelemahan.
Open : 0.7995 Pivot : 0.7981
R1 : 0.8019 S1 : 0.7957
R2 : 0.8047 S2 : 0.7920
R3 : 0.8075 S3 : 0.7883
USDCAD
Opportunity: Buy di breakout 1.39676 dengan target 1.40348 dan stop loss dibawah 1.39004
Pada timeframe harian, USDCAD ditutup di level 1.39455, setelah bergerak dalam range sempit dengan high di 1.39455 dan low di 1.39370. Harga saat ini berada sedikit di atas pivot harian di 1.39274, menandakan adanya fase konsolidasi setelah tekanan jual sebelumnya yang menekan harga dari area 1.40500. Support terdekat berada di kisaran 1.38773, sedangkan resistance utama berada di sekitar 1.39676. Jika harga mampu menembus area resistance tersebut, potensi penguatan menuju 1.40025 masih terbuka, namun jika gagal, tekanan turun dapat berlanjut menguji support 1.38773 hingga 1.38602.
Bank of Canada (BoC) pada 29 Oktober memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2.25%, namun memberi sinyal bahwa siklus pemangkasan kemungkinan akan berakhir. Di sisi lain, Federal Reserve (The Fed) juga memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4.00%, namun menegaskan bahwa langkah lanjutan akan bergantung pada data ekonomi. Kombinasi kebijakan ini menciptakan bias netral cenderung bullish bagi USD, karena The Fed mulai bersikap hati-hati terhadap pemangkasan lebih lanjut sementara BoC menunjukkan ruang pemangkasan yang sudah sempit.
Open price :1.39407 Pivot : 1.39274
R1 :1.39676 S1 :1.39004
R2 :1.39946 S2 :1.38602
R3 :1.40348 S3 :1.38332
DXY
Opportunity: Bullish Range 99,100 – 99,400
Pasca hasil FOMC dinihari tadi mata uang Greenback terus menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya, meski shutdown masih terus terjadi. Tergambar pada Indeks Dollar AS (DXY) melonjak ke level 99,356. Dimana level tersebut tertinggi sejak pertengahan bulan, setelah Fed menyampaikan pemangkasan suku bunga sebesar 25bps sesuai perkiraan, tetapi selama konferensi pers reguler Ketua Powell mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga pada bulan Desember bukanlah kesimpulan yang sudah pasti. Peluang yang tersirat di pasar untuk pergerakan seperti itu merosot ke sekitar 88%, turun dari sekitar 90% pada hari sebelumnya. Para investor pada umumnya mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 25bps pada bulan Desember, yang konsisten dengan proyeksi Fed pada bulan September. Selain itu, pada pertemuan hari ini, dua pejabat tidak setuju, dengan Gubernur Miran mendukung pemotongan setengah poin yang lebih dalam, sementara Presiden Fed Kansas City Jeff Schmid berpendapat untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil. Sementara itu, investor menantikan pertemuan antara Presiden AS Trump dan Presiden China Xi Jinping, yang diharapkan dapat menyelesaikan kerangka kerja yang dapat menghentikan tarif AS yang lebih tinggi dan kontrol ekspor tanah jarang China. Dollar AS menguat terutama terhadap Pound Sterling, Euro, Franc Swiss, dan Yen.
Pivot : 99,039
R1 : 99,454 S1 : 98,722
R2 : 99,771 S2 : 98,307
R3 : 100,186 S3 : 97,990

INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish ke area 51,900
Indeks Nikkei 225 turun 0,2% ke level 51.200 pada hari Kamis, mundur dari rekor tertinggi karena investor bersiap menghadapi keputusan kebijakan terbaru Bank of Japan, dengan bank sentral yang secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Sementara itu, Federal Reserve AS mengumumkan pemangkasan suku bunga seperempat poin yang telah lama dinantikan pada hari Rabu, meskipun Ketua Powell mengisyaratkan ketidakpastian atas langkah selanjutnya di bulan Desember. Di antara saham-saham yang bergerak, kerugian signifikan terlihat dari saham-saham unggulan indeks seperti SoftBank Group (-4,2%), Disco Corp (-5,8%), dan Fast Retailing (-1,8%). Sebaliknya, produsen peralatan pengujian chip Advantest naik lebih dari 4% ke level tertinggi sepanjang masa setelah menaikkan proyeksi laba tahunannya karena melonjaknya permintaan. Raksasa semikonduktor Lasertec juga melonjak 17% menjelang rilis pendapatannya.
Pivot : 51,110
R1 : 51,560 S1 : 50,670
R2 : 52,000 S2 : 50,220
R3 : 52,450 S3 : 49,780
HANGSENG
Opportunity: Bullish ke area: 26,752
Hang Seng turun 87 poin, atau 0,3%, hingga ditutup pada level 26.346 pada hari Selasa, membalikkan kenaikan tiga sesi berturut-turut karena futures AS menunjukkan pembukaan yang lebih rendah di Wall Street setelah reli hari Senin. Saham-saham daratan juga melemah setelah enam sesi berturut-turut menguat, mundur dari level tertinggi satu dekade menjelang data PMI resmi Oktober dan di tengah meningkatnya keraguan atas ketahanan pelonggaran baru-baru ini dalam ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Sektor konsumen dan teknologi Hong Kong membebani indeks, dengan kerugian tajam dari Zijin Gold Intl. (-4,5%), Anta Sports (-4,2%), China Hongqiao Group (-3,7%), dan Xiaomi Corp. (-2,3%). Kerugian diredam oleh pernyataan dari Gubernur Bank Rakyat Tiongkok Pan Gongsheng, yang mengatakan para pembuat kebijakan akan mempertahankan sikap kebijakan moneter yang mendukung dan menerapkan langkah-langkah yang cukup longgar. Secara terpisah, Beijing berencana untuk melonggarkan aturan investor untuk menarik modal jangka panjang, dengan Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok menyoroti stabilitas dan diversifikasi sebagai prioritas utama.
Pivot : 26,446
R1 : 26,629 S1 : 26,318
R2 : 26,757 S2 : 26,135
R3 : 26,940 S3 : 26,007
NASDAQ
Opportunity:Buy Limit: 26,198 | SL: 26,090 | TP: 26,380
Saham berjangka AS bertahan stabil pada hari Kamis karena investor bereaksi terhadap hasil yang beragam dari perusahaan-perusahaan Big Tech, sambil mencerna keputusan suku bunga Federal Reserve terbaru dan menunggu pertemuan Trump-Xi yang sangat dinanti-nantikan. Dalam perdagangan yang diperpanjang, Alphabet melonjak hampir 7% karena hasil yang lebih kuat dari yang diharapkan. Sebaliknya, Meta merosot lebih dari 7% setelah melaporkan biaya satu kali sebesar $15,93 miliar yang terkait dengan Undang-Undang One Big Beautiful Bill Presiden Trump. Microsoft juga turun lebih dari 4% setelah mengatakan investasi OpenAI-nya memangkas pendapatan kuartalan sebesar $3,1 miliar. Investor sekarang menunggu laporan dari Apple dan Amazon di kemudian hari. Sementara itu, Fed menyampaikan pemotongan suku bunga seperempat poin yang telah lama diharapkan pada hari Rabu, meskipun Ketua Powell mengisyaratkan ketidakpastian atas langkah lain pada bulan Desember. Di sisi perdagangan, Presiden Trump dan Xi diperkirakan akan meresmikan gencatan senjata perdagangan di Korea Selatan setelah berbulan-bulan ketegangan.
Pivot : 26,217.42
R1 : 26,387.08 S1 : 26,058.83
R2 : 26,545.67 S2 : 25,889.17
R3 : 26,715.33 S3 : 25,730.58

COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Potensi rebound menguji resistance 4.008 – 4.030, namun trend tetap bearish selama di bawah resistance tersebut, testing kembali area support 3.895.
Harga emas dunia melemah dan kembali berada di bawah level USD 3.950 per ons setelah Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, memperingatkan bahwa pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember belum merupakan kepastian. Pernyataan tersebut menekan ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga tambahan sebesar 25 basis poin, sekaligus mendorong imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik kembali di atas 4%. Kenaikan yield ini meningkatkan biaya kesempatan untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga menekan permintaan jangka pendek terhadap logam mulia tersebut.
Meskipun demikian, pelemahan harga emas masih tertahan oleh beberapa faktor pendukung. Pemangkasan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,75–4,00%, serta rencana penghentian program penyusutan neraca (balance sheet runoff) mulai Desember, memberikan tambahan likuiditas dan menurunkan suku bunga riil jangka pendek—dua kondisi yang umumnya positif bagi harga emas.
Selain itu, pembelian emas oleh bank sentral dan kembali meningkatnya akumulasi emas di ETF telah memperketat ketersediaan logam di pasar fisik maupun bursa, menciptakan fondasi kuat di bawah harga. Di sisi lain, kemajuan dalam kerangka kerja perdagangan antara AS dan Tiongkok memang mengurangi sebagian arus permintaan aset safe haven, namun belum menghapus faktor-faktor mendasar yang mendukung emas, seperti ketidakpastian ekonomi global dan kekhawatiran terhadap pelemahan nilai mata uang akibat kebijakan moneter longgar di berbagai negara.
Pivot : 4.030
R1 4.008 R2 4.030 R3 4.056
S1 3.895 S2 3.871 S3 3.844
Silver
Opportunity : Buy di breakout 48.497 dengan target 49.291 dan stop loss dibawah 46.853
Harga perak pada perdagangan 29 Oktober ditutup menguat di 47.702, melanjutkan pergerakan naik sejak bentukan doji terlihat pada Rabu 28 Oktober 2025 di time frame daily. Doji tadi terkesan memberi isyarat koreksi pergerakan naik yang terlihat sejak hadir high 54.727 cenderung berakhir dan trend naik akan kembali hadir. Namun kondisi ini membutuhkan harga hari ini harus dapat melampaui level resistance di 49.291.
Pergerakan XAGUSD hari ini sangat bergantung pada arah USD pasca keputusan The Fed yang memangkas suku bunga 25 bps namun memberi sinyal akan bersikap lebih hati-hati ke depan. Penguatan USD pasca rilis data ekonomi positif dapat menekan harga logam mulia, termasuk perak. Walaupun sentimen global terkait potensi perlambatan ekonomi memberi sedikit dukungan sebagai aset lindung nilai, secara umum bias masih bearish moderat terhadap XAGUSD.
Open price :47.531 Pivot :47.804
R1 :48.497 S1 :46.853
R2 :49.291 S2 :46.000
R3 :50.141 S3 :45.209
Oil
Opportunity : Bullish selama bertahan di atas support 59,27, testing resistance 60,66-61,38.
Harga minyak mentah WTI menguat ke sekitar USD 60,6 per barel pada Rabu, bangkit setelah tiga sesi penurunan beruntun. Penguatan ini terjadi di tengah penilaian pasar terhadap sanksi baru Amerika Serikat terhadap minyak Rusia dan data persediaan minyak AS yang dirilis lebih baik dari perkiraan. Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan penurunan stok minyak mentah sebesar 6,9 juta barel, jauh melebihi ekspektasi, disertai turunnya persediaan bensin dan distilat, meskipun cadangan di hub penyimpanan Cushing, Oklahoma, justru meningkat.
Pasar juga menanggapi laporan bahwa sebuah kapal tanker yang mengangkut minyak Rusia ke India berbalik arah kembali ke Laut Baltik, menandakan adanya potensi gangguan awal setelah Washington memutuskan untuk memasukkan Rosneft dan Lukoil dalam daftar hitam sanksi. Langkah ini membuat sejumlah kilang India menunda pembelian baru minyak Rusia sambil menunggu panduan resmi, meski Indian Oil Corporation (IOC) memastikan akan tetap melanjutkan impor yang sesuai dengan regulasi.
Pivot: 59,72
R1 60,66 S1 59,27
R2 61,38 S2 58,60
R3 62,02 S3 57,91
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Kamis, 30 Oktober 2025)

Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Prediksi Arah Emas Menjelang Data GDP AS
Catat jam dan waktunya ya!
| Kamis, 30 Oktober 2025 | |
| 13.00 WIB | |
| Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join:
