FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bearish Range 0,62000 – 0,61000
Gejolak pergerakan mata uang Aussie berusaha bangkit dari tekanan yang terjadi, dimana Dolar Australia menguat terbatas dan sementara ke level $0,62430, pada hari Kamis setelah mengalami kerugian selama 3 hari berturut-turut. Dukungan penguatan datang dari sikap para pelaku pasar terus menilai prospek kebijakan moneter Reserve Bank of Australia menyusul data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan. Tingkat inflasi tahunan Australia melambat menjadi 2,4% pada Q4, turun dari 2,8% pada Q3 dan di bawah perkiraan 2,5%. Tingkat inflasi triwulanan juga lebih rendah dari yang diharapkan sebesar 0,2%, sementara Indikator CPI Bulanan naik sesuai yang diantisipasi menjadi 2,5%. Menanggapi data tersebut, bank-bank besar seperti Westpac dan NAB telah mengajukan perkiraan mereka untuk penurunan suku bunga RBA yang pertama, dan kini memperkirakan penurunan suku bunga tersebut dapat terjadi pada bulan Februari, bukan pada bulan Mei. Pasar memperkirakan peluang 95% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,35% pada pertemuan bank sentral tanggal 18 Februari. Sementara itu, Aussie masih berada di bawah tekanan dari meningkatnya ancaman tarif oleh Presiden AS Donald Trump dan kekhawatiran ekonomi yang sedang berlangsung di China, mitra dagang terbesar Australia.
Pivot : 0,62163
R1 : 0,62342 S1 : 0,61897
R2 : 0,62608 S2 : 0,61718
R3 : 0,62787 S3 : 0,61452
USDJPY
Opportunty: Bearish Range 154,400 – 153,400
Mata uang Yen Jepang terus berusaha bertahan di level penguatannya, bahkan telah berhasil menyentuh level 153,782. Hal tersebut menandai kenaikan sesi kedua berturut-turut setelah Deputi Gubernur Bank of Japan Ryozo Himino mengatakan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga jika perekonomian dan harga bergerak sesuai dengan ekspektasi. Namun, Himino menegaskan bahwa BOJ terus mendukung lingkungan moneter yang akomodatif untuk sementara waktu di tengah risiko domestik dan eksternal. BOJ menaikkan suku bunga kebijakannya dan meningkatkan perkiraan inflasi pada pertemuan bulan Januari, yang menandakan potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut. Namun, risalah rapat BOJ bulan Desember mengungkapkan bahwa bank sentral tetap berhati-hati dalam menyesuaikan kebijakan moneternya, karena keputusannya bergantung pada tren inflasi, pertumbuhan upah, dan risiko ekonomi global. Sementara itu, Federal Reserve AS menghentikan siklus pemotongan suku bunganya bulan ini, sesuai dengan ekspektasi, tetapi mencatat bahwa inflasi tetap “agak tinggi”.
Pivot : 154,428
R1 : 155,075 S1 : 153,618
R2 : 155,885 S2 : 152,971
R3 : 156,532 S3 : 152,161
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.2363- 1.2320
Pounds ditutup melemah pada perdagangan Kamis kemarin. Kuatnya akan permintaan U.S Dollar atas perubahan Tarif perdagangan U.S yang baru membuat mata-uang Poundsterling kembali tertekan. Pounds juga tertekan oleh data klaim pengangguran U.S yang turun sebesar 207K versus 223K angka sebelumnya. GBP masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan rilisnya data Perumahan Inggris (Nationwide HPI) pada siang nanti yang diperkirakan akan mengalami pelemahan. Disatu-sisi laporan data PCE U.S (Personal Consumption Expenditure) yang rilis pada malam nanti diperkirakan tidak berubah tetap di level 2.8%.
Open : 1.2413 Pivot : 1.2432
R1 : 1.2458 S1 : 1.2389
R2 : 1.2501 S2 : 1.2363
R3 : 1.2527 S3 : 1.2320
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.0332 – 1.0280
EUR masih dalam tekanan U.S Dollar pada perdagangan Kamis kemarin. Pelemahan mata-uang Euro juga dipicu oleh pemotong suku bunga acuan yang dilakukan ECB sebesar 25 basis poin dan menyatakan kemungkinan adanya penurunan lebih lanjut. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi perlambatan ekonomi di tengah kekhawatiran akan inflasi yang terus berlanjut. EUR masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan oleh rilisnya data CPI Jerman pada malam nanti yang diperkirakan akan melemah sebesar 0.1% versus 0.5% angka sebelumnya. Disatu-sisi laporan data PCE U.S akan dilaporkan pada malam nanti yang diperkirakan tidak akan berubah tetap di level 2.8%.
Open : 1.0390 Pivot : 1.0414
R1 : 1.0442 S1 : 1.0361
R2 : 1.0495 S2 : 1.0332
R3 : 1.0523 S3 : 1.0280
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.9129 – 0.9157
CHF kembali mengalami pelemahan terhadap U.S Dollar pada perdagangan Kamis kemarin. Perubahan Tarif yang lebih besar terhadap mitra dagang U.S membuat Dollar kembali menguat. Pelemahan mata-uang Swiss franc juga dipicu oleh laporan data Trade Balance Swiss yang turun dari angka sebelumnya. CHF masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini sambil menunggu laporan data penting U.S malam nanti Core PCE Price Index yang diperkirakan tidak berubah tetap di level 2.8%.
Open : 0.9090 Pivot : 0.9084
R1 : 0.9111 S1 : 0.9066
R2 : 0.9129 S2 : 0.9039
R3 : 0.9157 S3 : 0.9021
DXY
Opportunty: Bullish Range Limited 107,800 – 108,100
Dollar AS bergerak stabil terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya, karena para pelaku pasar menilai data perekonomian baru. Perekonomian AS tumbuh sebesar 2,3% secara tahunan di Triwulan ke-4, lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,6% namun masih menunjukkan pertumbuhan yang solid, didorong oleh belanja konsumen yang tangguh. Sementara itu, harga PCE naik kurang dari yang diharapkan, dan klaim pengangguran awal berada di bawah perkiraan. Pada hari Rabu, Federal Reserve mempertahankan suku bunga tetap stabil seperti yang diantisipasi, menyatakan bahwa mereka sedang menunggu kemajuan lebih lanjut dalam inflasi sambil mengakui kekuatan perekonomian. Angka PDB terbaru memperkuat prospek Fed. Sementara itu, ECB menurunkan biaya pinjaman sebesar 25bps seperti yang diharapkan dan memberi sinyal bahwa penurunan suku bunga belum berakhir.
Pivot : 107,589
R1 : 108,061 S1 : 107,308
R2 : 108,342 S2 : 106,836
R3 : 108,814 S3 : 106,555
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish menuju 39,590
Indeks Nikkei 225 naik 0,15% menjadi sekitar 39.570, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,3% menjadi 2.790 pada hari Jumat, menandai hari ketiga berturut -turut keuntungan untuk saham Jepang karena investor merespons secara positif terhadap data ekonomi yang kuat. Penjualan ritel di Jepang melebihi harapan pada bulan Desember, dan produksi industri kembali ke pertumbuhan. Tingkat pengangguran negara itu juga turun menjadi 2,4% pada Januari, turun dari 2,5% dalam dua bulan sebelumnya, menentang perkiraan tidak ada perubahan. Saham lokal juga mendapat dukungan dari petunjuk positif di Wall Street, di mana pendapatan yang solid dari perusahaan teknologi AS utama memberikan dorongan. Saham teknologi adalah di antara yang berkinerja terbaik, dengan keuntungan paling besar 0,4%, Tokyo Electron memperoleh 2,7%, dan Hitachi naik 4,4%. Terlepas dari keuntungan hari Jumat, indeks Nikkei dan Topix masih berada di jalur untuk kehilangan sekitar 1% untuk seminggu, setelah penjualan Senin yang dipicu oleh kekhawatiran atas model AI yang lebih efisien yang muncul dari Cina.
Pivot : 39,353
R1 : 39,592 S1 : 39,097
R2 : 39,848 S2 : 38,858
R3 : 40,087 S3 : 38,602
HANGSENG
Opportunity: Market Closed
Pivot :
R1 : S1 :
R2 : S2 :
R3 : S3 :
NASDAQ
Opportunity: Sell Limit: 21,850 | SL: 21,950 | TP: 21,340
Futures saham AS yang diperoleh pada hari Jumat, didukung oleh lompatan 3% dalam perdagangan Apple setelah jam kerja mengikuti hasil triwulanan yang kuat. Raksasa teknologi itu melaporkan peningkatan pendapatan 4% untuk kuartal fiskal pertama dan mengeluarkan prospek positif untuk kuartal saat ini, meskipun penjualan iPhone tidak jauh dari ekspektasi.
Sementara itu, Intel dan KLA keduanya melihat keuntungan, naik 4% dan 3%, masing-masing, setelah memposting pendapatan yang lebih baik dari perkiraan. Dalam perdagangan reguler pada hari Kamis, Dow naik 0,38%, S&P 500 naik 0,53%, dan Nasdaq Composite menambahkan 0,25%. Sementara pasar tetap berubah-ubah, dengan saham terkait CHIP dan AI masih pulih dari aksi jual Senin yang didorong oleh kekhawatiran atas model AI yang lebih efisien di Cina, tiga indeks utama berada di jalur untuk menutup bulan dengan warna hijau. Dow naik 5,5%, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing -masing memperoleh 3,2%dan 1,9%. Investor berfokus pada lebih banyak laporan pendapatan dan set data inflasi yang disukai Fed untuk rilis pada hari Jumat.
Pivot : 21,520.33
R1 : 21,674.17 S1 : 21,345.67
R2 : 21,848.83 S2 : 21,191.83
R3 : 22,002.67 S3 : 21,017.17
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish, namun waspadai adanya potensi koreksi pada area psikologi 2.800, mengingat indikator RSI mulai overbought.
Harga emas mencapai puncak tertinggi dalam sejarah setelah investor beralih ke aset aman menyusul ancaman Presiden AS Donald Trump untuk menerapkan tarif baru terhadap Meksiko dan Kanada. Harga emas naik hingga 0,2% ke $2.799,65 per ons setelah melonjak 1,3% pada hari sebelumnya, melewati rekor sebelumnya yang dicapai pada Oktober. Ancaman tarif sebesar 25% terhadap impor dari Kanada dan Meksiko, yang direncanakan mulai 1 Februari, serta ancaman serupa terhadap China, telah memicu kekhawatiran perdagangan global.
Logam mulia ini juga sedang menuju kenaikan mingguan kelima berturut-turut, didorong oleh meningkatnya permintaan aset aman di tengah kekhawatiran perang dagang yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, janji Trump untuk memotong pajak dan merombak kebijakan imigrasi menimbulkan kekhawatiran akan memburuknya kondisi keuangan AS serta potensi inflasi yang lebih tinggi. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengungkapkan bahwa bank sentral AS akan mengambil pendekatan “wait-and-see” terhadap dampak kebijakan baru administrasi tersebut.
Minggu ini, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap, setelah sebelumnya menurunkan suku bunga tiga kali sejak September. Sementara itu, perhatian pelaku pasar juga tertuju pada indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), indikator inflasi pilihan Fed, yang diperkirakan menunjukkan percepatan kecil pada kenaikan harga.
Pivot : 2.786
R1 2,821 R2 2,850 R3 2,877
S1 2,782 S2 2,766 S3 2,752
Oil
Opportunity: Bearish selama di bawah 73.83, target 72.03
Harga minyak mengalami kenaikan tipis pada Kamis, meskipun tertekan oleh ancaman tarif AS terhadap impor minyak mentah dari Kanada dan Meksiko. Harga minyak mentah Brent naik 0,4% menjadi $76,87 per barel, sementara minyak mentah AS naik 0,2% menjadi $72,73 per barel. Ancaman tarif sebesar 25% oleh Presiden Trump, yang ditujukan untuk menghentikan pengiriman fentanyl ke perbatasan AS, telah meningkatkan kekhawatiran di pasar.
Meskipun demikian, beberapa analis percaya bahwa pasar sudah memperhitungkan ancaman tarif tersebut. Analis menyebutkan bahwa hal ini adalah alasan utama harga minyak berada pada level saat ini. Di sisi lain, badai musim dingin di AS minggu lalu menekan permintaan minyak, menyebabkan stok minyak mentah AS meningkat 3,5 juta barel, lebih tinggi dari perkiraan awal.
Di pasar global, sanksi baru AS terhadap Rusia juga memengaruhi ekspor minyak mentah Rusia dari pelabuhan barat, yang diperkirakan turun 8% pada Februari. Selain itu, pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya pada 3 Februari menjadi fokus investor, di mana mereka akan membahas dampak kebijakan produksi minyak AS terhadap pasar global.
Pivot: 73.83
R1 73.83 R2 74.35 R3 75.09
S1 72.03 S2 71.12 S3 70.27
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Jum’at, 31 Januari 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Prediksi & Reaksi Pasar Menjelang Rilis Data PCE AS
Catat jam dan waktunya ya!
Jum’at, 31 Januari 2025 | |
14.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: