Market Highlights (7/6/2024)

feature market highlights

 


market highlights

FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunity: Bullish Range 0,66700 – 0,67700

Aussie perlahan namun pasti terus bergerak menguat, dukungan datang dari  perekonomian Australia terhindar dari kontraksi. Namun, pasar hampir tidak melihat adanya peluang bahwa Reserve Bank of Australia akan melonggarkan kebijakannya tahun ini dengan kemungkinan terjadinya pelonggaran kebijakan pada bulan Desember sebesar 44%. Sementara itu, Gubernur RBA Michele Bullock mengatakan mereka tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika inflasi tetap stabil, namun mencatat bahwa risiko suku bunga dan inflasi saat ini seimbang. Bullock juga mengakui bahwa pasar tenaga kerja melakukan pelonggaran karena sejumlah kebijakan dan data PDB terbaru cukup rendah. Secara eksternal, dollar Australia juga diuntungkan oleh penurunan dolar AS di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve sebanyak dua kali pada tahun ini.

Pivot : 0,66607

R1 : 0,66885      S1 : 0,66384

R2 : 0,67108      S2 : 0,66106

R3 : 0,67386      S3 : 0,65883


USDJPY

Opportunity: Bearish Range 155,500 – 154,500

Kondisi mata uang Yen hingga saat ini cenderung stabil, namun antisipasi pelemahan yang bisa saja terjadi. Terlebih setelah anggota dewan Bank of Japan (BOJ) “Toyoaki Nakamura” memperingatkan bahwa negara tersebut mungkin gagal mencapai target inflasi 2% tahun depan jika konsumsi stagnan, sehingga mengurangi harapan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Sementara itu, Deputi Gubernur BOJ “Ryozo Himino” mengatakan awal pekan ini bahwa bank sentral harus “sangat waspada” terhadap dampak pelemahan Yen terhadap perekonomian dan inflasi. Di sisi lain, Bloomberg melaporkan bahwa Bank of Japan kemungkinan akan membahas pengurangan pembelian obligasi pada pertemuan kebijakannya minggu depan. Yen menguat pada awal minggu ini karena ketidakpastian ekonomi dan politik global mendorong permintaan safe-haven terhadap mata uang tersebut.

Pivot : 155,796

R1 : 156,244      S1 : 155,156

R2 : 156,884      S2 : 154,708

R3 : 157,332      S3 : 154,068


GBPUSD

Opportunity: Bearish menuju 1.2739 – 1.2717

Pounds menguat tipis pada perdagangan kemarin, sempat melemah hingga menyentuh level 1.2761, setelah rilis data Initial Jobless claim US Pounds kembali menguat. Indeks Dollar kembali melemah terhadap sekeranjang mata-uang rivalnya. Fokus pada perdagangan hari ini para pelaku pasar menanti rilisnya data Non-Farm Payroll yang diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah tenaga-kerja yang akan menerima payroll di bulan Mei. GBP berpotensi melemah untuk menyentuh level supportnya sambil menunggu data US malam nanti.

Open : 1.2789     Pivot : 1.2786  

R1 : 1.2811           S1 : 1.2764

R2 : 1.2833           S2 : 1.2739

R3 : 1.2858           S3 : 1.2717


EURUSD

Opportunity: Bearish menuju 1.0843 – 1.0825

EUR kembali menguat setelah rilisnya kebijakan suku-bunga ECB yang sesuai dengan perkiraan memangkas tingkat suku-bunga nya sebasar 25 basis point. Pemangkasan suku-bunga tersebut direspon positif oleh pelaku pasar saat tingkat inflasi sudah mulai mereda. Hari ini para pelaku pasar fokus pada rilisnya data Non-Farm Payroll US malam nanti yang diperkirakan akan mengalami kenaikan. EUR berpotensi melemah pada perdagangan hari ini.

Open : 1.0887    Pivot : 1.0883

R1 : 1.0905       S1 : 1.0865

R2 : 1.0923       S2 : 1.0843

R3 : 1.0945       S3 : 1.0825


USDCHF

Opportunity: Bullish menuju 0.8949 – 0.8963

CHF kembali menguat terhadap U.S Dollar. Penguatan ini ditopang dengan rilisnya data Jobles Claim U.S yang semakin bertambahnya angka pengangguran. CHF berpotensi melemah untuk perdagangan hari ini yang disebabkan akan adanya rilis data Non-Farm Payroll malam nanti yang diprediksikan akan menguat.

Open : 0.8892    Pivot : 0.8906 

R1 : 0.8920         S1 : 0.8877

R2 : 0.8949         S2 : 0.8862

R3 : 0.8963         S3 : 0.8833


DXY

Opportunity: Bearish Range  104,000 – 103,500

Pelemahan mata uang Greenback belum berakhir, bahkan kembali bergerak dan menyentuh level terendah hariannya di 104,049. Hal ini adalah level terendah yang dicapai pada 3 Juni lalu. Faktor penyebabnya adalah tanda-tanda melemahnya pasar kerja di AS menambah tekanan pada DXY dari prospek ECB yang lebih hawkish. Klaim pengangguran awal secara tak terduga melonjak ke level tertingginya sejak level tertinggi dalam delapan bulan di awal bulan Mei, sehingga berpotensi memberikan sinyal dovish dari Federal Reserve dalam pertemuan mendatang. Oleh karena itu, pasar dengan tegas mendukung spekulasi bahwa The Fed akan melakukan dua kali penurunan suku bunga pada tahun ini. Sementara itu, ECB bergabung dengan BoC dalam memulai siklus penurunan suku bunga pada minggu ini, seperti yang diharapkan oleh pasar. Namun, ECB menaikkan prospek inflasi blok euro untuk tahun ini dan mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih tajam tahun ini, sehingga mengapresiasi mata uang terberat di DXY. Retorika hawkish RBA baru-baru ini juga menekan indeks dollar.

Pivot : 104,171

R1 : 104,293      S1 : 103,968

R2 : 104,496      S2 : 103,846

R3 : 104,618      S3 : 103,643


market highlights

INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Buy: 38,430 | SL: 38,730 | TP: 39,300

Saham-saham Jepang berakhir lebih tinggi, dipimpin oleh kenaikan saham-saham elektronik dan keuangan, karena tanda-tanda pelemahan ekonomi AS meningkatkan harapan terhadap potensi penurunan suku bunga The Fed pada akhir tahun ini. Advantest naik 3,9% dan Daiwa Securities Group naik 2,7%. Rata-rata Saham Nikkei naik 0,6% menjadi 38.703,51. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun turun 4,5 basis poin menjadi 0,955%. Data ekonomi menjadi fokus. Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menurunkan suku bunga kebijakannya hari ini, menyusul penurunan suku bunga Bank of Canada pada hari Rabu.

Pivot : 37,745

R1 : 38,955      S1 : 38,425

R2 : 39,275      S2 : 38,215

R3 : 39,805      S3 : 37,685


HANGSENG

Opportunity: Buy: 18,302 | SL: 18,160 | TP: 18,600

Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup 0,3% lebih tinggi pada 18,476.80, dipimpin oleh saham-saham teknologi dan manufaktur. Momentum pembelian tampaknya terus berlanjut, karena data ekonomi AS mulai menunjukkan pelemahan pada minggu lalu, menegaskan kembali harapan penurunan suku bunga Federal Reserve lebih awal, tulis tim peneliti Saxo APAC dalam komentarnya. Di antara saham-saham yang naik, Teknologi Informasi Kesehatan Alibaba naik 6,5%, SMIC naik 5,6% dan Teknologi Optik Sunny naik 4,4%. Di antara saham-saham yang mengalami penurunan, Chow Tai Fook Jewellery Group kehilangan 4,7%, Longfor Group turun 3,6% dan China Resources Land melemah 2,4%. 

Pivot : 18,461

R1 : 18,623     S1 : 18,300

R2 : 18,784     S2 : 18,138

R3 : 19,107     S3 : 17,815


NASDAQ

Opportunity: Buy: 19032.00 | SL: 18960.00 | TP: 19117.00

Nasdaq dan S&P 500 tergelincir dari rekor terbarunya pada hari Kamis, terseret sedikit lebih rendah oleh mundurnya saham-saham teknologi. Dua saham indeks terbesar, diperdagangkan melemah. Nvidia turun 1,2% sehari setelah menjadi perusahaan AS ketiga dengan nilai pasar di atas $3 triliun, sementara Apple turun 0,7%.

Secara keseluruhan, S&P 500 turun kurang dari 0,1%, menghentikan kenaikan beruntun empat sesi. Dow Jones Industrial Average bertambah 0,2% atau sekitar 79 poin. Nasdaq Composite turun 0,1% setelah mencatat rekornya sendiri pada hari Rabu.

Menarik untuk menilik pergerakan Nasdaq yang cenderung datar pada sesi market lalu di hari ini. Mengingat hasil rilisan NFP akan jadi faktor penting dalam penilaian investor atas kegamangan posisi Fed dalam proyeksi pemangkasan suku bungan AS di tahun ini.

Pivot : 19,067.00

R1 : 19,117.25     S1 : 19,013.25

R2 : 18,171.00    S2 : 18,963.00

R3 : 19,275.00    S3 : 18,859.00


 


COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF

Gold

Opportunity: Bullish menuju  2390

Emas mencapai harga tertinggi dalam dua minggu sebesar $2.378 pada hari Kamis setelah Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengumumkan data pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan, yang membuat imbal hasil obligasi Treasury AS hampir tidak berubah, memberikan angin segar bagi logam emas. XAU/USD diperdagangkan pada $2.369, mencatatkan kenaikan sebesar 0,54% setelah rebound dari posisi terendah mingguan $2.320.

Data pekerjaan AS menjadi salah satu pendorong utama hari itu setelah BLS mengungkapkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran melebihi konsensus dan angka minggu sebelumnya. Selain itu, Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk memotong suku bunga, yang menyebabkan imbal hasil Treasury AS naik sebelum memangkas keuntungan sebelumnya.

Benchmark 10-tahun AS diperkirakan akan mencetak kerugian mingguan namun mundur dari level tertinggi harian 4,32% menjadi 4,285% setelah keputusan ECB. Sementara itu, Indeks Dolar AS, yang mengukur kinerja Greenback terhadap sekeranjang enam mata uang, turun 0,12% menjadi 104,14.

 Setelah data ketenagakerjaan AS terbaru, fokus pedagang beralih ke laporan Nonfarm Payrolls bulan Mei yang akan dirilis pada hari Jumat. Perkiraan menunjukkan bahwa ekonomi akan menambah 185.000 orang ke tenaga kerja, di atas angka April sebesar 175.000. Tingkat pengangguran diperkirakan akan mencapai 3,9%, dan Penghasilan Per Jam Rata-rata diproyeksikan tetap tidak berubah pada 3,9%.

 Klaim Pengangguran Awal untuk minggu yang berakhir 31 Mei naik sebesar 229.000, di atas perkiraan 220.000 dan angka sebelumnya 221.000. Perubahan Pekerjaan ADP mengungkapkan bahwa perekrutan swasta di AS pada bulan Mei naik sebesar 152 ribu, di bawah perkiraan 175 ribu dan meleset dari angka April sebesar 188 ribu.

 Data Nonfarm Payrolls yang lebih lemah dari perkiraan dapat meningkatkan peluang pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Data dari Chicago Board of Trade (CBOT) mengungkapkan bahwa pedagang mengharapkan pemotongan suku bunga sebesar 39 basis poin (bps) menuju akhir 2024 melalui Fed Fund Rate (FFR) bulan Desember.

Pivot  : 2365

R1 2.365      R2 2.403       R3  2.419

S1 2.365     S2 2.353      S3  2.345


Oil

Opportunity: Testing Resistance 76.55

Harga minyak naik pada hari Jumat, didorong oleh indikasi dari anggota OPEC+ Saudi Arabia dan Rusia yang siap untuk menghentikan atau membalikkan kesepakatan produksi, serta pemotongan suku bunga di Eropa yang meningkatkan prospek langkah serupa di AS.

Futures minyak mentah Brent naik 16 sen atau 0,2% menjadi $80,03 per barel dan futures minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 16 sen atau 0,2% menjadi $75,71 pada pukul 0007 GMT. Harga minyak naik pada hari Kamis ketika Saudi Arabia dan Rusia mencoba meyakinkan pasar tentang kesepakatan pasokan, namun menuju kerugian mingguan setelah analis melihat pertemuan OPEC+ hari Minggu sebagai indikasi peningkatan pasokan yang menekan harga.

OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu termasuk Rusia, setuju untuk memperpanjang sebagian besar pemotongan produksi hingga 2025 tetapi meninggalkan ruang bagi pemotongan sukarela dari delapan anggota untuk dibuka secara bertahap.

Pada acara di Rusia pada hari Kamis bersama Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, Menteri Energi Saudi Prince Abdulaziz bin Salman mengatakan OPEC+ dapat menghentikan atau membalikkan peningkatan produksi sukarela jika pasar tidak cukup kuat. Novak menambahkan penurunan harga setelah pertemuan akhir pekan disebabkan oleh salah tafsir kesepakatan dan faktor spekulatif.

Pivot 74.97

R1 76.55       R2  77.11       R3  77.62

S1 74.97        S2  74.14     S3. 73.62


 

DAILY ECONOMIC DATA (HAKIM)

market highlights


WEBINAR HARI INI (Jumat, 7 Juni 2024)

market highlights

Halo, Sobat Trader…

Mau tingkatkan potensi profit trading dari pergerakan harga Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:

Antisipasi Data NFP AS: Apakah Emas akan Terus Bersinar? 

Catat jam dan waktunya ya!

   Jumat, 7 Juni 2024
  14.00 & 19.00 WIB
   Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia

Silakan klik link di sini untuk join:

YouTube & Zoom

image-artikel

Popular Jurnal