Pasar Global Menanti The Fed, Saham Bergerak Stabil
Pasar global menanti The Fed dalam simposium Jackson Hole yang akan digelar pekan ini. Investor bersikap hati-hati, membuat saham Wall Street dan Eropa ditutup stabil hingga sedikit melemah pada Senin. S&P 500 tetap berada dekat rekor tertinggi, sementara STOXX 600 Eropa bertahan di level kuat.
Indeks S&P 500 ditutup nyaris tidak berubah, meski masih berada dekat dengan rekor tertinggi yang dicapai pada Jumat lalu. Sementara itu, indeks pan-Eropa STOXX 600 berakhir sedikit menguat setelah mencapai level terkuat sejak Maret pekan lalu. Indeks MSCI All Country World juga terkoreksi tipis, namun tetap berada dekat rekor tertingginya.
Asia Mencetak Rekor, Nikkei dan Taiwan Memimpin
Di sesi perdagangan Asia, indeks saham Jepang dan Taiwan mencetak rekor tertinggi, sementara indeks saham China mencapai level tertinggi dalam satu dekade. MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menutup perdagangan mendatar setelah pekan lalu sempat menembus puncak empat tahun.
Fokus pada Simposium Jackson Hole
Pasar global saat ini menantikan simposium tahunan Federal Reserve di Jackson Hole pada 21-23 Agustus. Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan memberikan pidato mengenai prospek ekonomi dan kerangka kebijakan moneter.
Futures suku bunga AS saat ini memperkirakan peluang 85% adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed tanggal 17 September. Pasar juga mengantisipasi kemungkinan pelonggaran tambahan sebelum akhir tahun.
Powell diperkirakan akan memberi sinyal bahwa risiko inflasi dan lapangan kerja mulai seimbang, yang membuka ruang untuk pelonggaran kebijakan menuju tingkat netral. Namun, ia kemungkinan tidak akan secara tegas berkomitmen melakukan pemangkasan dalam waktu dekat, sambil menunggu data ekonomi terbaru.
Kinerja Emiten Besar Jadi Penopang Wall Street
Rally di Wall Street juga ditopang oleh laporan keuangan kuartalan yang solid. Laba per saham (EPS) S&P 500 tumbuh 11% secara tahunan, dengan lebih dari separuh perusahaan meningkatkan proyeksi setahun penuh.
Kinerja yang kuat terutama datang dari perusahaan teknologi berkapitalisasi besar. Minggu ini, investor akan mencermati laporan keuangan ritel utama seperti Home Depot, Target, Lowe’s, dan Walmart untuk mengukur daya beli konsumen.
Pergerakan Obligasi dan Mata Uang
Di pasar obligasi, kurva imbal hasil AS semakin menanjak. Selisih antara obligasi tenor dua tahun dan 10 tahun mencapai 57,8 basis poin, tertinggi sejak pertengahan Juli. Kenaikan yield tenor panjang yang lebih cepat menunjukkan meningkatnya ekspektasi inflasi.
Di pasar valuta asing, ekspektasi pemangkasan suku bunga membebani dollar AS yang melemah 0,3% terhadap sekeranjang mata uang, meski menguat 0,4% terhadap yen ke level 147,82. Euro melemah 0,3% menjadi $1,1667.
Emas Stabil, Minyak Menguat
Harga emas bergerak datar di sekitar $3.333 per ons setelah pekan lalu melemah hampir 2%. Investor cenderung menunggu hasil pertemuan Jackson Hole sebelum menentukan arah baru.
Sementara itu, harga minyak naik lebih dari 1% pada Senin setelah pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Meskipun pertemuan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan berarti, sentimen pasar minyak tetap positif. Brent ditutup naik 1,14% ke $66,60 per barel, sedangkan WTI menguat 0,99% ke $63,42 per barel.
Isu Geopolitik: Pertemuan Trump, Zelenskiy, dan Putin
Pasar keuangan relatif tenang menanggapi perkembangan geopolitik terbaru. Presiden Trump menyatakan bahwa AS akan membantu Eropa dalam memberikan keamanan bagi Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian dengan Rusia.
Trump dan Zelenskiy juga membuka peluang pertemuan trilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, negosiasi damai tersebut masih belum menghasilkan kemajuan nyata, sementara Rusia disebut-sebut tetap melakukan tekanan militer di Ukraina.
Prospek harga Emas Selasa | 19 Agustus 2025
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga emas saat ini berada di bawah garis tren menurun dan juga di bawah SMA 50, menunjukkan tekanan bearish masih dominan. Level support terdekat berada di kisaran 3.323, jika tembus maka berpotensi melanjutkan pelemahan menuju 3.315 hingga 3.301.
Sementara itu, jika terjadi koreksi naik, area resistance 3.345 hingga 3.358 berpotensi menjadi penghalang sebelum tren bearish berlanjut. Indikator RSI yang berada di sekitar level 41 juga masih menunjukkan momentum lemah, sehingga risiko penurunan lebih lanjut tetap terbuka.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.345 R2 3.358 R3 3.375
S1 3.323 S2 3.315 S3 3.301
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.325 |
Profit Target Level | 3.345 |
Stop Loss Level | 3.310 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.345 |
Profit Target Level | 3.325 |
Stop Loss Level | 3.360 |
Prospek harga US Oil Selasa | 19 Agustus 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga masih bergerak di bawah garis SMA 50 dan menunjukkan tren bearish yang cukup dominan. Saat ini harga mencoba melakukan koreksi naik menuju area resistance di kisaran 63,58 hingga 64,33, namun tekanan jual diperkirakan kembali muncul jika gagal menembus level tersebut.
Support terdekat berada di 61,44, dengan potensi pelemahan lebih lanjut menuju 60,32 hingga 59,40 jika tekanan turun berlanjut. Indikator RSI yang berada di area 46 juga masih cenderung netral ke bawah, menandakan momentum bearish masih lebih kuat daripada potensi rebound.
US Oil INTRADAY AREA
R1 63,58 R2 64,33 R3 65,10
S1 61,44 S2 60,32 S3 59,40
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 61,45 |
Profit Target Level | 63,50 |
Stop Loss Level | 60,30 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 63,50 |
Profit Target Level | 62,00 |
Stop Loss Level | 64,40 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!