Market Summary
Pasar saham Amerika Serikat dibuka menguat pada awal pekan ini, didorong oleh ekspektasi terhadap musim laporan keuangan kuartal II yang mulai memasuki periode sibuk. Ketiga indeks utama Wall Street—Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq—berhasil mencatat kenaikan meskipun pasar Eropa ditutup melemah. Saham-saham sektor komunikasi dan teknologi menjadi pendorong utama penguatan indeks, terutama saham-saham “Magnificent Seven” seperti Alphabet dan Tesla yang dijadwalkan melaporkan kinerja keuangannya pekan ini.
Kekhawatiran Tarif Bayangi Pasar, Namun Optimisme Masih Terjaga
Meski sentimen pasar terlihat positif, investor tetap mewaspadai negosiasi tarif antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya yang masih berlangsung menjelang tenggat waktu 1 Agustus. Belum ada kesepakatan konkret yang dicapai, sehingga ketidakpastian tetap menjadi faktor penekan. Namun, sebagian besar investor tampak mulai mengabaikan fluktuasi berita terkait kebijakan perdagangan, dengan lebih memfokuskan perhatian pada fundamental perusahaan dan data ekonomi.
Yield Obligasi AS Menurun di Tengah Sentimen Dovish
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS turun seiring meningkatnya minat beli atas aset-aset berisiko rendah, menyusul kekhawatiran terhadap potensi intervensi politik terhadap independensi Federal Reserve. Yield obligasi tenor 10 tahun turun menjadi 4,384%, sedangkan obligasi 30 tahun turun ke level 4,949%. Penurunan yield ini turut didorong oleh penguatan obligasi Eropa yang mencerminkan kekhawatiran global terhadap dinamika perdagangan.
Dollar Melemah, Yen Menguat Pasca Pemilu Jepang
Dollar AS melemah terhadap yen setelah hasil pemilu Jepang menunjukkan partai penguasa kehilangan mayoritas di majelis tinggi. Indeks dollar turun 0,53% ke 97,88, sementara yen menguat hampir 1% terhadap dollar AS ke level 147,37. Euro juga turut menguat terhadap dollar, mencerminkan sentimen pelemahan greenback yang luas.
Harga Minyak Turun Tipis, Kekhawatiran Permintaan Masih Membayangi
Harga minyak mentah bergerak melemah tipis, dengan West Texas Intermediate (WTI) ditutup turun 0,2% ke level $67,20 per barel dan Brent melemah 0,1% ke $69,21 per barel. Investor tampak mengabaikan sanksi terbaru Eropa terhadap minyak Rusia karena diperkirakan tidak akan berdampak signifikan terhadap pasokan. Kekhawatiran terhadap permintaan global akibat lambatnya kemajuan dalam negosiasi perdagangan masih menjadi faktor pembatas bagi harga minyak.
Emas Menguat ke Tertinggi Lima Pekan, Didorong Pelemahan Dollar dan Yield
Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam lima pekan terakhir, didukung oleh pelemahan dollar AS dan turunnya imbal hasil obligasi AS. Harga spot emas naik 1,47% menjadi $3.398,43 per troy ounce, sementara kontrak berjangka emas di AS juga naik 1,47% menjadi $3.402,30 per troy ounce. Emas tetap menjadi pilihan utama investor sebagai lindung nilai di tengah ketidakpastian global dan melemahnya daya tarik dollar.
Pasar Global Beragam, Saham Asia dan Emerging Market Menguat
Bersamaan dengan pasar saham AS, saham global mencatat kinerja campuran. Indeks MSCI untuk saham global naik 0,18%, ditopang oleh penguatan di kawasan Asia dan pasar negara berkembang. Saham-saham Asia di luar Jepang naik 0,2%, sementara Nikkei Jepang justru turun 0,21%. Pasar Eropa cenderung melemah dengan indeks STOXX 600 turun 0,08% dan FTSEurofirst 300 turun 0,13%, di tengah hasil laporan keuangan korporasi yang beragam.
Bitcoin Terkoreksi Setelah Kenaikan Akibat GENIUS Act
Di pasar kripto, harga Bitcoin terkoreksi 1,11% ke level $116.822,34 setelah sebelumnya sempat menguat menyusul disahkannya GENIUS Act oleh Presiden AS. Ethereum turut mencatat penurunan tipis sebesar 0,19% ke $3.734,50. Meskipun regulasi ini dianggap positif bagi industri kripto, aksi ambil untung jangka pendek menekan harga aset digital tersebut.
Prospek harga Emas Selasa | 22 Juli 2025
Pergerakan emas pada grafik H4 menunjukkan penguatan setelah berhasil menembus area resistance 3.375 dan bergerak stabil di atas SMA 50, mengindikasikan tekanan beli yang solid. RSI saat ini berada di atas level 70, menandakan kondisi overbought yang meningkatkan potensi koreksi sementara sebelum tren naik berlanjut.
Selama harga tetap bertahan di atas area 3.375, potensi kenaikan masih terbuka menuju level resistance selanjutnya di 3.419, 3.434, dan 3.451. Namun, jika harga gagal bertahan di atas 3.375, maka tekanan jual dapat mendorong harga turun kembali ke area support 3.361 dan 3.345, dengan potensi pelemahan lanjutan menuju 3.310 jika level tersebut ditembus.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.419 R2 3.434 R3 3.451
S1 3.375 S2 3.361 S3 3.345
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.380 |
Profit Target Level | 3.415 |
Stop Loss Level | 3.360 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.419 |
Profit Target Level | 3.390 |
Stop Loss Level | 3.435 |
Prospek harga US Oil Selasa | 22 Juli 2025
Pergerakan US Oil pada grafik H4 masih berada dalam tekanan setelah gagal menembus resistance dan terus bergerak di bawah SMA 50, mengindikasikan tren lemah dalam jangka pendek. RSI yang berada di kisaran 44 menunjukkan dominasi seller dengan momentum beli yang masih terbatas.
Saat ini harga sedang menguji support penting di 65,01, yang menjadi level penentu arah pergerakan selanjutnya. Jika support ini mampu bertahan, rebound berpeluang terjadi dengan target kenaikan menuju resistance 67,12. Sebaliknya, penembusan di bawah 65,01 berpotensi memperpanjang tekanan turun menuju 64,18 dan 63,13.
US Oil INTRADAY AREA
R1 67,12 R2 68,20 R3 69,63
S1 65,01 S2 64,18 S3 63,13
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 65,10 |
Profit Target Level | 67,00 |
Stop Loss Level | 64,10 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 67,12 |
Profit Target Level | 66,00 |
Stop Loss Level | 68,20 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!