FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Sebagian besar indeks saham utama di Amerika Serikat ditutup melemah pada akhir sesi perdagangan Senin, di tengah kekhawatiran pasar terhadap eskalasi ketegangan dagang global. Presiden AS Donald Trump tidak menunjukkan tanda-tanda melonggarkan kebijakan tarifnya, bahkan kembali mengancam akan memberlakukan tambahan bea masuk sebesar 50% terhadap impor dari Tiongkok jika negara tersebut tidak menarik tarif balasan sebesar 34% yang telah diterapkan pekan lalu. Di sisi lain, Uni Eropa juga mulai menyiapkan langkah balasan berupa tarif tandingan terhadap kebijakan AS, menandakan meningkatnya tensi perdagangan lintas negara.
Selama sesi perdagangan, saham AS bergerak volatil, berfluktuasi antara penurunan tajam dan penguatan ringan seiring respons investor terhadap serangkaian berita terkait kebijakan tarif. Kekhawatiran terhadap potensi inflasi dan risiko resesi global kembali mendominasi pasar setelah pemerintah AS mengumumkan serangkaian tarif tambahan pada Rabu lalu. Hal ini memicu lonjakan indeks volatilitas Cboe (VIX) yang ditutup di level tertinggi sejak April 2020 di 46,98, mencerminkan ketidakpastian yang semakin tinggi.
Kondisi ini mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan memangkas suku bunga lebih cepat dari perkiraan, bahkan seawal bulan Mei. Pasar kini memperkirakan kemungkinan hingga lima kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin sepanjang tahun ini. Namun, tekanan biaya yang meningkat akibat tarif dikhawatirkan akan menggerus margin laba perusahaan, terlebih menjelang musim laporan keuangan yang akan dimulai pekan ini.
Selama sesi perdagangan, sempat beredar laporan bahwa pemerintahan Trump tengah mempertimbangkan jeda tarif selama 90 hari bagi semua negara kecuali Tiongkok. Namun, kabar ini segera dibantah oleh Gedung Putih sebagai berita palsu. Meski demikian, laporan tersebut sempat mendorong penguatan sementara pada indeks saham AS sebelum kembali melemah.
Pada penutupan perdagangan, indeks Dow Jones merosot 349 poin atau 0,91% ke 37.966, sementara S&P 500 turun 11 poin atau 0,23% ke 5.062. Indeks Nasdaq sedikit menguat sebesar 15 poin atau 0,10% ke 15.603. Selama sesi, S&P 500 sempat bergerak liar dari level terendah di 4.835 hingga ke level tertinggi di 5.246, mencerminkan tingginya ketidakpastian.
Pasar saham global juga tertekan, dengan indeks MSCI global turun 2,46% menjadi 745. Di Eropa, indeks STOXX 600 anjlok 4,5% ke level terendah sejak Januari 2024, mencatat penurunan selama empat sesi berturut-turut.
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury AS mengalami rebound tajam. Yield obligasi acuan 10-tahun melonjak 15,8 basis poin ke 4,149%, mencatat kenaikan harian tertinggi sejak April 2024. Sementara itu, yield obligasi tenor dua tahun naik 6,2 basis poin ke 3,732%, berbalik arah setelah sempat menyentuh level terendah sejak September 2022 di 3,435%.
Di pasar mata uang, dolar AS melemah terhadap franc Swiss karena meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven. Nilai tukar dolar terhadap franc turun ke level terendah enam bulan terakhir dan terakhir tercatat melemah 0,1% ke 0,86.
Tekanan juga terjadi di pasar komoditas. Harga minyak turun ke dekat level terendah dalam empat tahun terakhir, seiring kekhawatiran bahwa perlambatan global akibat tarif dapat menekan permintaan energi. Minyak Brent turun 2,1% menjadi USD 64,21 per barel, sedangkan minyak WTI melemah 2,1% ke USD 60,70 per barel. Harga emas juga ikut terseret turun, dengan logam mulia tersebut melemah 2,4% ke USD 2.963 per troy ounce.
Meningkatnya tekanan dari kalangan bisnis dan keuangan terhadap kebijakan tarif AS menambah kompleksitas situasi. Sejumlah pemimpin korporasi besar memperingatkan bahwa kebijakan tarif yang agresif dapat menimbulkan kerusakan ekonomi jangka panjang, bahkan berisiko menyeret ekonomi global ke dalam skenario resesi yang parah. Tekanan terhadap pemerintahan Trump pun diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa waktu ke depan, seiring bertambahnya suara kritis dari pelaku pasar dan pemangku kepentingan lainnya.
Prospek Harga Emas Hari Selasa (08/04)
Pergerakan emas pada grafik H4 terlihat mengalami koreksi tajam setelah menyentuh area tertinggi (ATH) di sekitar 3.168. Saat ini harga berada di sekitar level 2.985, sedikit di atas support Fibonacci retracement 61,8% di 2.960. Jika level ini mampu menahan tekanan jual, ada potensi pemantulan kembali ke atas menuju area resistance terdekat di 3.000 dan 3.040.
Namun, jika tekanan jual berlanjut dan harga menembus ke bawah 2.960, maka penurunan dapat berlanjut ke support berikutnya di 2.930 bahkan hingga 2.905. Indikator RSI yang berada di bawah level 40 menunjukkan momentum bearish masih dominan, meskipun mulai mendekati wilayah jenuh jual. Dengan demikian, pergerakan harga selanjutnya akan sangat bergantung pada reaksi harga di area support 2.960.
Data Perdagangan pada hari Senin (07/04)
Open: 3.016,49 High: 3.056,76 Low: 2.956,57 Close: 2.983,86 Range: 100,19
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.000 R2 3.040 R3 3.077
S1 2.960 S2 2.930 S3 2.905
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.960 |
Profit Target Level | 2.995 |
Stop Loss Level | 2.930 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.040 |
Profit Target Level | 3.010 |
Stop Loss Level | 3.060 |
Prospek Harga Minyak Hari Selasa (08/04)
Pergerakan US Oil pada grafik H4 tampak masih bergerak dalam tekanan bearish setelah mengalami penurunan tajam dari level tertinggi baru di kisaran 72,00 hingga menyentuh area sekitar 59,000. Saat ini harga sedang berkonsolidasi di sekitar level pivot 61,24, tepat di bawah area gap yang sebelumnya sempat ditutup. Jika harga mampu bertahan di atas level pivot dan berhasil menembus resistance 63,54, maka ada peluang kenaikan lanjutan menuju 66,16 hingga 68,46.
Sebaliknya, jika tekanan jual kembali mendominasi dan harga turun menembus support 58,62, maka penurunan berpotensi berlanjut ke 56,32 bahkan 53,70. Indikator RSI yang masih berada di bawah level 40 menunjukkan bahwa sentimen bearish masih cukup kuat, namun adanya konsolidasi di sekitar pivot menunjukkan potensi pergerakan dua arah dalam waktu dekat.
Data perdagangan pada hari Senin (07/04)
Open: 60,56 High: 63,86 Low: 58,94 Close: 60,92 Range: 4,92
OIL INTRADAY AREA
R1 63,54 R2 66,16 R3 68,46
S1 58,62 S2 56,32 S3 53,70
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 59,00 |
Profit Target Level | 60,50 |
Stop Loss Level | 68,00 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 63,00 |
Profit Target Level | 62,00 |
Stop Loss Level | 64,00 |