Peluang Trading AUD/USD Menjelang Data JOLTS Job Openings AS

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Pasangan mata uang AUD/USD menghadapi tekanan signifikan di tengah berbagai dinamika ekonomi global dan domestik. Pelemahan dollar Australia terhadap dollar AS terus berlanjut selama empat sesi berturut-turut meskipun data Consumer Confidence Australia menunjukkan peningkatan. Indeks kepercayaan konsumen Westpac naik 4% menjadi 95,9 di bulan Maret, level tertinggi dalam tiga tahun terakhir, didorong oleh pemotongan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA) pada Februari dan meredanya tekanan biaya hidup. Namun, momentum ini tidak cukup untuk menopang AUD di tengah tantangan eksternal yang terus berkembang.

Di sisi domestik, laporan bisnis dari National Australia Bank (NAB) menunjukkan penurunan tajam dalam indeks kepercayaan bisnis menjadi -1 di Februari dari 5 pada Januari. Ini menjadi pembacaan negatif pertama tahun ini, mencerminkan pesimisme yang meluas di sektor-sektor seperti pertambangan, rekreasi, dan transportasi. Meskipun demikian, kondisi bisnis mencatat sedikit peningkatan, didukung oleh kenaikan kecil dalam penjualan dan profitabilitas. Namun, tekanan biaya tetap ada, dengan pertumbuhan harga produk melambat sementara pertumbuhan biaya tenaga kerja juga menurun.

Secara global, ketegangan perdagangan terus membayangi sentimen pasar. Tarif balasan China atas produk pertanian AS dan peningkatan tarif impor AS terhadap barang China menambah ketidakpastian. Mengingat China merupakan mitra dagang terbesar Australia, perkembangan ini memberikan tekanan tambahan pada dollar Australia. Selain itu, penurunan imbal hasil obligasi pemerintah Australia 10-tahun ke 4,39% mengindikasikan penurunan minat risiko investor.

Dollar AS, meskipun sedikit tertekan, tetap stabil di tengah ekspektasi pasar terhadap langkah Federal Reserve yang lebih dovish. Data ketenagakerjaan AS yang lemah, dengan Nonfarm Payrolls (NFP) mencatat penambahan 151.000 pekerjaan di Februari, memperkuat spekulasi bahwa Fed mungkin akan menurunkan suku bunga sebanyak 75 basis poin sepanjang tahun ini. Namun, komentar dari pejabat Fed, termasuk Jerome Powell, menunjukkan pendekatan yang hati-hati terhadap perubahan kebijakan moneter.

Secara keseluruhan, AUD/USD menghadapi tantangan kompleks yang berasal dari kombinasi ketidakpastian domestik dan eksternal. Di satu sisi, peningkatan ekonomi Australia, seperti percepatan pertumbuhan ekonomi, memberikan sedikit harapan. Namun, ketegangan perdagangan global dan ketidakpastian kebijakan moneter tetap menjadi faktor utama yang membatasi pemulihan dollar Australia. Para pelaku pasar akan terus memantau perkembangan lebih lanjut, terutama terkait data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini, serta langkah kebijakan RBA dan Fed dalam beberapa bulan mendatang.

Fokus pasar juga akan tertuju pada data JOLTS Job Openings, yang diperkirakan mencapai 7,65 juta pada Februari, sedikit meningkat dibandingkan data sebelumnya sebesar 7,60 juta. Jika hasilnya lebih rendah dari perkiraan, hal ini dapat memperkuat ekspektasi perlambatan di sektor tenaga kerja AS, yang berpotensi mendorong The Fed untuk memangkas suku bunga lebih agresif dari yang diantisipasi. Langkah tersebut dapat melemahkan Dolar AS, sehingga memberikan peluang bagi Aussie untuk rebound.

Analisis Teknikal

Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan AUD/USD masih cenderung bearish pada kerangka waktu H4, dengan level pivot di 0.6305. Selama harga tetap bergerak di bawah level ini, penurunan berpotensi berlanjut untuk menguji area support di 0.6250-0.6210.

Sebagai skenario alternatif, jika harga berhasil naik dan menembus level 0.6305, maka arah pergerakan selanjutnya diperkirakan akan menguji resistance di kisaran 0.6330-0.6355.

Resistance 1: 0.6305, Resistance 2: 0.6330, Resistance 3: 0.6355

Support1:  0.6250,  Support 2: 0.6230, Support 3: 0.6210

image-artikel