Peluang Trading di AUD/USD Menjelang Data PPI AS

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Dollar AS mencapai level tertinggi dalam satu tahun terhadap mata uang utama lainnya pada hari Kamis, didukung oleh imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.

Kebijakan perdagangan yang lebih ketat dan pembatasan imigrasi di bawah pemerintahan Trump diperkirakan akan mendorong inflasi, yang berpotensi memperlambat siklus pemotongan suku bunga The Federal Reserve dalam jangka panjang. Selain itu, ekspektasi belanja defisit yang lebih besar serta pertumbuhan ekonomi jangka pendek yang lebih tinggi mendukung kenaikan imbal hasil obligasi AS, yang turut memperkuat posisi dollar.

Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun mencapai 4,483% pada hari Kamis, tertinggi sejak Juli. Dengan Partai Republik yang akan menguasai kedua kamar Kongres ketika Trump menjabat pada Januari mendatang, proyeksi Edison Research menunjukkan bahwa agenda pemerintahan akan memiliki dukungan yang luas.

Indeks dollar AS, yang mengukur kekuatan dollar terhadap enam mata uang utama, naik 0,2% ke 106,69, level tertinggi sejak awal November 2023. Meskipun dollar sempat terkoreksi setelah data inflasi konsumen AS sesuai dengan perkiraan, pelaku pasar melihatnya sebagai peluang pembelian dengan asumsi bahwa Federal Reserve akan tetap pada rencana pengurangan suku bunga di bulan Desember.

Di pasar lainnya, dollar Australia jatuh ke level terendah dalam tiga bulan setelah data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan, menyentuh $0,6464. Tingkat pengangguran tetap di 4,1% untuk bulan ketiga berturut-turut pada Oktober, sesuai ekspektasi, meskipun penambahan pekerjaan hanya mencapai 15.900, di bawah perkiraan 25.000. Meski begitu, data ini tidak mengubah pandangan bahwa Bank Sentral Australia (RBA) akan mempertahankan kebijakan suku bunganya yang ketat. Gubernur RBA, Michele Bullock, menegaskan bahwa suku bunga saat ini cukup restriktif dan tidak akan dinaikkan lagi hingga ada keyakinan bahwa inflasi benar-benar terkendali.

Di tengah menguatnya dollar AS, dollar Australia terus tertekan dengan pelaku pasar masih mengandalkan “Trump trades” yang berpotensi meningkatkan volatilitas, meskipun ada ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan biaya pinjaman secara bertahap.

Fokus pasar selannjutnya akan tertuju pada data Producer Price Index (PPI) AS yang diperkirakan mengalami kenaikan. Harga produsen di AS diperkirakan naik 0,2% secara bulanan pada Oktober, setelah stagnan di September. Secara tahunan, inflasi produsen diprediksi meningkat menjadi 2,3% dari 1,8%. Sementara itu, core PPI (indeks harga produsen inti) diperkirakan naik 0,3% bulanan, lebih tinggi dari 0,2% di September, yang akan mendorong tingkat tahunan core PPI ke 3% dari 2,8%. Angka PPI yang lebih baik dari perkiraan bisa kembali mengangkat dollar AS.

Analisis Teknikal

Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan AUD/USD masih cenderung bearish dengan level pivot di 0.6505. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, kemungkinan arah berikutnya adalah turun untuk menguji support di 0.6430-0.6390.

Sebagai skenario alternatif, Trading Central mengindikasikan bahwa jika harga bergerak naik di atas 0.6505, arah selanjutnya diperkirakan akan naik untuk menguji resistance di 0.6540-0.6565.

Resistance 1: 0.6505, Resistance 2: 0.6540, Resistance 3: 0.6565

Support 1: 0.6430,  Support 2: 0.6410, Support 3: 0.6390

image-artikel