Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Pasangan mata uang AUD/USD terus melemah pada hari Selasa, bergerak di bawah level 0.6250. Tekanan ini terjadi setelah Risalah Rapat Bank Sentral Australia (RBA) untuk Desember menegaskan bahwa risiko inflasi yang meningkat telah berkurang. Pernyataan ini memperkuat ekspektasi pasar mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga pada awal 2025.
Risalah tersebut menunjukkan bahwa dewan RBA semakin percaya diri terhadap tren inflasi sejak pertemuan sebelumnya. Namun, RBA menekankan pentingnya mempertahankan kebijakan moneter yang cukup ketat hingga terdapat kepastian yang lebih besar mengenai stabilitas inflasi. Jika data ekonomi di masa depan sesuai atau lebih rendah dari perkiraan, hal ini dapat memperkuat kepercayaan untuk mulai melonggarkan kebijakan moneter. Sebaliknya, data yang lebih kuat dari perkiraan dapat mengharuskan RBA untuk mempertahankan kebijakan ketat lebih lama.
Meskipun demikian, RBA mencatat bahwa pasar tenaga kerja Australia yang tetap kuat menjadi salah satu alasan mengapa bank sentral tersebut lebih lambat dibandingkan negara lain dalam memulai siklus pelonggaran kebijakan. Suku bunga tetap dipertahankan di angka 4,35% pada pertemuan terakhir tahun 2024, sesuai dengan ekspektasi pasar. RBA juga menggarisbawahi bahwa inflasi utama telah menurun secara signifikan, meskipun inflasi inti masih terlalu tinggi untuk mencapai target 2-3% hingga tahun 2026.
Tekanan tambahan terhadap AUD juga datang dari kekhawatiran mengenai pemulihan ekonomi China yang masih rapuh serta meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan China. Sentimen pasar terhadap mata uang Australia, yang sering dipandang sebagai proxy bagi ekonomi China, melemah seiring kekhawatiran tersebut.
Di sisi lain, dollar AS mendapatkan dukungan setelah penurunan tajam sebelumnya, didorong oleh pandangan Federal Reserve yang memperkirakan pemangkasan suku bunga yang lebih sedikit pada tahun depan. Indeks Kepercayaan Konsumen AS yang turun serta data pesanan barang tahan lama untuk November yang lebih lemah dari perkiraan memberikan gambaran ekonomi AS yang beragam. Namun, langkah The Fed yang tetap berhati-hati dalam menghadapi tekanan inflasi mendukung penguatan dollar AS, memberikan tekanan lebih lanjut pada AUD/USD.
Secara keseluruhan, kombinasi faktor domestik dan global, termasuk kebijakan moneter RBA yang hati-hati, melemahnya prospek ekonomi China, serta pergerakan dollar AS, terus membebani pergerakan AUD/USD menjelang libur Natal yang diperkirakan akan membatasi aktivitas perdagangan.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa AUD/USD masih berada dalam tren bearish dengan level pivot di 0.6250. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, penurunan berpotensi berlanjut menuju area support di kisaran 0.6220-0.6180.
Namun, sebagai alternatif skenario, jika harga berhasil menembus level 0.6250 ke atas, tren dapat berbalik arah dengan target kenaikan menguji area resistance di kisaran 0.6265-0.6275.
Resistance 1: 0.6250, Resistance 2: 0.6265, Resistance 3: 0.6275
Support1: 0.6220, Support 2: 0.6200, Support 3: 0.6180