Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Harga emas naik tipis pada hari Kamis didorong oleh permintaan safe-haven, sementara palladium mencatatkan kenaikan tertinggi dalam lebih dari sebulan setelah munculnya laporan yang memicu kekhawatiran tentang sanksi terhadap pasokan Rusia. Spot gold naik 0,7% menjadi $2.735,26 per ons pada pukul 07:40 GMT, meski sedikit di bawah rekor tertinggi $2.758,37 yang dicapai sehari sebelumnya. Ketidakpastian pemilu di AS dan ketegangan di Timur Tengah menjadi pendorong utama peningkatan permintaan emas. Kontrak berjangka emas AS juga naik sebesar 0,7% menjadi $2.747,90.
Namun, penguatan dolar AS yang berada di level tertinggi dalam tiga bulan membatasi potensi kenaikan harga emas lebih lanjut. Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi daya tarik logam mulia ini. Dalam konteks politik, persaingan ketat antara Kamala Harris dan Donald Trump menjelang pemilu AS pada 5 November menambah ketidakpastian pasar. Selain itu, serangan udara Israel ke Damaskus dan situs militer di dekat Homs turut menambah ketegangan di wilayah Timur Tengah, memberikan dorongan tambahan bagi permintaan emas.
Untuk prospek sisa tahun 2024, beberapa analis memproyeksikan harga emas dapat mencapai $2.800, dengan target di 2025 mencapai $3.000 atau lebih. Risiko geopolitik yang terus meningkat, kebijakan pelonggaran moneter di AS, serta pembelian emas oleh bank sentral diperkirakan menjadi faktor pendukung utama kenaikan ini. Aktivitas ekonomi AS sendiri menunjukkan stabilitas dari bulan September hingga awal Oktober, dengan peningkatan kecil dalam perekrutan tenaga kerja. Hal ini memberikan sinyal kuat bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam waktu dekat, yang secara historis menguntungkan harga emas karena mengurangi biaya memegang aset tanpa imbal hasil.
Selama sesi perdagangan Eropa awal, harga emas bergerak di kisaran $2.736-$2.737. Namun, ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menerapkan kebijakan pelonggaran yang lebih moderat membatasi kenaikan lebih lanjut harga emas. Selain itu, kekhawatiran mengenai potensi peningkatan defisit fiskal pasca pemilu AS juga membatasi penurunan imbal hasil obligasi AS, yang menyebabkan pasar bersikap lebih hati-hati sebelum mengambil posisi bullish lebih lanjut. Meskipun tren kenaikan harga emas tampak jelas, investor tetap diingatkan untuk memperhatikan perkembangan makroekonomi dan geopolitik yang memengaruhi pasar secara keseluruhan.
Fokus pasar selanjutnya akan tertuju pada serangkaian data AS yang akan dirilis malam nanti, termasuk jobless claims dan angka PMI dari sektor manufaktur maupun jasa.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas masih memiliki kecenderungan bullish dengan level pivot di 2.721. Selama harga tetap berada di atas level tersebut, potensi kenaikan dapat berlanjut untuk menguji area resistance di 2.747 hingga 2.770.
Sebagai alternative skenario, jika harga bergerak turun di bawah 2.721, kemungkinan akan berlanjut menuju level support di kisaran 2.709 hingga 2.700.
Resistance 1: 2.747, Resistance 2: 2.758, Resistance 3: 2.770
Support 1: 2.721, Support 2: 2.709, Support 3: 2.700