Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Harga emas tetap stabil pada hari Jumat setelah mencapai rekor tertinggi di sesi sebelumnya, didorong oleh ekspektasi pasar yang semakin meningkat akan pemangkasan suku bunga AS yang signifikan akhir tahun ini. Pada saat penulisan, harga emas spot bertahan di angka $2.665 per ons, setelah menyentuh puncak tertinggi sepanjang masa di $2.685 pada hari Kamis. Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak lebih dari 29%, didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga, permintaan aset aman yang kuat, serta pembelian besar-besaran oleh bank sentral.
Fokus investor kini beralih ke laporan inflasi utama yang diharapkan dapat memberikan panduan lebih lanjut terkait arah pergerakan emas. Data inflasi yang kuat dapat memengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve (Fed), yang saat ini menjadi perhatian utama para pelaku pasar.
Selain itu, pasar juga sedang menantikan laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, indikator inflasi yang diutamakan oleh Fed. Data ini diprediksi dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai potensi siklus pemangkasan suku bunga yang lebih agresif.
Di tengah optimisme pasar, pertumbuhan ekonomi AS dikonfirmasi tumbuh sebesar 3% secara tahunan pada kuartal kedua, sementara klaim pengangguran menurun dan pesanan barang tahan lama tetap stabil. Meskipun demikian, prediksi pasar menunjukkan peluang sekitar 49% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan November.
Dukungan tambahan untuk emas datang dari stimulus fiskal baru di China, serta meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang meningkatkan daya tarik emas sebagai aset aman. Sepanjang pekan ini, emas berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.
Meskipun demikian, pergerakan harga emas mengalami sedikit tekanan pada akhir pekan ini, setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa. Penurunan ini dipicu oleh adanya permintaan baru terhadap Dolar AS, yang biasanya berbanding terbalik dengan harga emas. Sentimen pasar yang positif, didorong oleh langkah stimulus baru dari China, juga turut mengalihkan perhatian dari logam mulia sebagai aset aman.
Meskipun demikian, ekspektasi bahwa Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya secara lebih agresif terus menjaga Dolar AS dalam kisaran yang relatif stabil dalam beberapa pekan terakhir, sekaligus menahan penurunan harga emas. Risiko eskalasi lebih lanjut dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga diperkirakan akan membatasi tekanan pada logam mulia ini.
Secara keseluruhan, dengan adanya berbagai faktor ketidakpastian global serta kebijakan moneter yang akan datang, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan terhadap risiko ekonomi dan geopolitik.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central melihat bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di 2.658. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan terbuka untuk menguji resistance di kisaran 2.677-2.694.
Sebagai alternative skenario, jika harga turun di bawah 2.658, maka ada kemungkinan penurunan lebih lanjut menuju area support di 2.650-2.640.
Resistance 1: 2.677, Resistance 2: 2.685, Resistance 3: 2.694
Support 1: 2.658, Support 2: 2.650, Support 3: 2.640