Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi pada Rabu ini, didorong oleh meningkatnya risiko geopolitik dan ketidakpastian perdagangan. Ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) semakin mendukung daya tarik emas sebagai aset non-yielding. Namun, penguatan moderat dollar AS (USD) membatasi pergerakan harga emas menjelang keputusan penting kebijakan moneter oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
Selama sesi Eropa awal, harga emas (XAU/USD) menunjukkan konsolidasi di dekat level tertinggi baru. Investor menantikan pengumuman keputusan The Fed, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25% hingga 4,50%. Fokus pasar akan tertuju pada pernyataan kebijakan, proyeksi ekonomi terbaru, termasuk “dot plot,” serta komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell. Semua ini akan memberikan petunjuk terkait jalur pemotongan suku bunga di masa mendatang, yang pada akhirnya memengaruhi dinamika harga USD dan pergerakan emas.
Menjelang keputusan bank sentral ini, beberapa pelaku pasar mulai melakukan reposisi, mendorong penguatan dollar AS dari level terendah lima bulan yang dicapai pada hari Selasa. Meski begitu, bias jangka pendek tetap mendukung tren bullish bagi emas. Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi AS yang dipicu oleh kebijakan tarif pemerintah, serta ketidakpastian geopolitik, terus memperkuat permintaan untuk emas sebagai aset aman. Hal ini mengindikasikan bahwa koreksi harga emas cenderung terbatas dan dianggap sebagai peluang beli oleh investor.
Pada hari Rabu, harga emas mencapai rekor tertinggi baru di sekitar $3.039 per ons. Ketegangan di Timur Tengah dan kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump menjadi pendorong utama permintaan emas sebagai aset aman. Serangan udara Israel ke Gaza, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 400 orang, menambah ketidakstabilan geopolitik. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan ini dilakukan karena Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata sejak Januari.
Di sisi lain, ancaman Trump untuk memberlakukan tarif balasan dan sektoral mulai 2 April, setelah tarif tetap 25% pada baja dan aluminium yang diterapkan sejak Februari, memicu kekhawatiran perang dagang global. Kondisi ini semakin menguatkan spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lebih dari yang diperkirakan pada tahun ini, guna menghadapi potensi perlambatan ekonomi akibat kebijakan Trump.
Saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin masing-masing pada pertemuan kebijakan moneter bulan Juni, Juli, dan Oktober. Proyeksi ini semakin mendukung emas sebagai aset investasi. Meski demikian, dollar AS rebound dari level terendah lima bulan saat investor mengurangi posisi bearish menjelang keputusan FOMC. Pernyataan kebijakan moneter dan komentar Jerome Powell akan diawasi ketat untuk mencari petunjuk terkait langkah kebijakan di masa depan, yang pada gilirannya akan memengaruhi permintaan USD dan pasangan XAU/USD.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas masih memiliki peluang untuk melanjutkan tren bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 3.025. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan tetap terbuka untuk menguji area resistance di 3.045 hingga 3.085.
Sebagai alternatif skenario, jika harga bergerak turun dan menembus level 3.025, maka tren kemungkinan akan berbalik, dengan target pengujian area support di kisaran 3.016 hingga 3.005.
Resistance 1: 3.045, Resistance 2: 3.060, Resistance 3: 3.085
Support1: 3.025, Support 2: 3.016, Support 3: 3.005
