Peluang Trading di Emas Menjelang Hasil Pilpres AS

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Harga emas stabil pada perdagangan Selasa saat pelaku pasar bersiap menyambut hasil pemilu presiden AS yang ketat dan keputusan kebijakan Federal Reserve minggu ini. Emas spot tercatat pada $2.739,00 per ons pada pukul 08:45 GMT, mendekati rekor tertinggi $2.790,15 yang dicapai pekan lalu. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik tipis 0,1% menjadi $2.748,70.

Jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara kandidat Demokrat Kamala Harris dan kandidat dari Partai Republik, Donald Trump, yang memicu ketidakpastian hasil pemilu. Situasi ini membuat para pelaku pasar emas menunda keputusan hingga adanya sinyal awal dari hasil pemilu. Analis memperkirakan harga emas akan naik jika Harris menang, mengingat kebijakan pro-suku bunga rendah yang ia dukung. Sebaliknya, kemenangan Trump yang bisa memicu penguatan dolar AS diperkirakan dapat menekan nilai emas. Setelah ketidakpastian usai, harga emas diproyeksikan menembus level $2.800.

Tahun ini, emas telah menguat sebesar 33%, didorong oleh peran logam mulia ini sebagai aset lindung nilai di tengah risiko ekonomi dan politik. Emas juga diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah. Keputusan suku bunga The Fed dijadwalkan akan diumumkan pada Kamis, diikuti oleh pernyataan Ketua Jerome Powell dan pejabat lainnya. Berdasarkan alat CME FedWatch, pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, yang akan menjadi penurunan kedua di tahun ini setelah pemotongan besar pada bulan September.

Pasar saham AS ditutup sedikit lebih rendah pada Senin, menyusul sesi perdagangan yang fluktuatif. Investor terlihat berhati-hati menjelang pekan penting ini yang mencakup pemilihan presiden dan pernyataan kebijakan Federal Reserve. Pergerakan yang diantisipasi pasar ini diperkirakan tidak akan memberi pengaruh besar pada harga emas, dengan fokus utama investor akan tertuju pada panduan kebijakan The Fed ke depan.

Harga emas (XAU/USD) saat ini kembali pulih dari penurunan harian menuju level terendah mingguan dan diperdagangkan di sekitar $2.739 menjelang sesi Eropa pada Selasa. Permintaan aset safe-haven menguat di tengah persaingan pemilu AS yang ketat serta meningkatnya risiko ketegangan geopolitik di Timur Tengah, yang memberikan dukungan bagi harga emas.

Di sisi lain, pembalikan dari “Trump trade” dan ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut dari The Fed, diiringi oleh indikasi melemahnya pasar tenaga kerja AS, telah menekan imbal hasil obligasi AS. Hal ini memicu penjualan dolar AS lebih lanjut dan mendukung harga emas yang tidak memberikan imbal hasil, di tengah sikap hati-hati di pasar ekuitas global.

Namun, kenaikan harga emas masih terbatas karena para pelaku pasar terlihat enggan memasang taruhan agresif sebelum dua peristiwa penting minggu ini, yaitu pemilu AS dan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Selain itu, data Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa AS yang dirilis pada Selasa juga dipantau oleh para trader untuk peluang perdagangan jangka pendek selama sesi Amerika.

Analisis Teknikal

Dari sudut pandang teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih memiliki kecenderungan bullish, dengan level pivot di 2.731. Selama harga bergerak di atas level tersebut, potensi penguatan masih ada dengan target resistance di kisaran 2.748 hingga 2.762.

Sebagai skenario alternatif, jika harga berhasil menembus level 2.731 ke bawah, maka tren akan berbalik ke arah bearish dengan target support di area 2.722 hingga 2.711.

Resistance 1: 2,748, Resistance 2: 2,755, Resistance 3: 2,762

Support 1: 2,731,  Support 2: 2,722, Support 3: 2,711

image-artikel