Peluang Trading di Emas Menjelang Pelantikan Trump

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Harga emas menguat pada Senin pagi akibat pelemahan dollar AS, sementara investor menantikan pidato pelantikan Donald Trump untuk memahami arah kebijakan yang berpotensi memengaruhi inflasi dan keputusan suku bunga Federal Reserve. Hingga pukul 06:59 GMT, harga emas spot naik 0,3% menjadi $2.711,29 per ons setelah sebelumnya sempat turun 0,5%. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS menguat 0,1% menjadi $2.752,40.

Dollar AS, yang cenderung melemah di awal pekan, memberikan dorongan terhadap daya tarik emas bagi pembeli luar negeri. Analis mengatakan bahwa nada lebih lunak dari Trump terkait kebijakan perdagangan dan tarif dapat mengurangi kekhawatiran inflasi, yang kemungkinan melemahkan dollar AS serta imbal hasil obligasi, sehingga menguntungkan harga emas.

Sebagai lindung nilai terhadap inflasi, emas kerap mendapat tekanan dari suku bunga yang lebih tinggi. Namun, ekspektasi bahwa tarif perdagangan luas dari kebijakan Trump akan meningkatkan inflasi memperkuat daya tarik emas sebagai aset aman. Goldman Sachs memprediksi kecil kemungkinan penerapan tarif signifikan pada emas, tetapi mempertahankan proyeksi harga jangka panjangnya sebesar $3.000 per ons pada pertengahan 2026.

Sementara pasar ekuitas AS menguat pekan lalu dengan S&P 500 dan Dow mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak November, proyeksi suku bunga Federal Reserve tetap menjadi perhatian utama. Mayoritas ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan Fed akan mempertahankan suku bunga pada 29 Januari sebelum melanjutkan pemotongan pada bulan Maret.

Tanda-tanda inflasi yang mereda di AS, seperti yang tercermin dalam Indeks Harga Produsen (PPI) dan Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Desember, mendorong spekulasi bahwa Fed dapat memangkas suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan. Gubernur Fed, Christopher Waller, menyatakan bahwa inflasi yang terus menurun memberi peluang bagi bank sentral untuk segera menurunkan suku bunga.

Meskipun demikian, pelaku pasar emas cenderung berhati-hati menjelang pidato pelantikan Trump yang dapat memberikan wawasan lebih jelas mengenai kebijakan ekonomi, termasuk tarif perdagangan yang kontroversial. Libur Hari Martin Luther King Jr. di AS juga memengaruhi volume perdagangan, sehingga investor memilih untuk tidak membuat taruhan besar.

Secara global, faktor-faktor seperti kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas dan kemungkinan pelonggaran sanksi terhadap Rusia oleh Trump jika terjadi kesepakatan damai dengan Ukraina turut memengaruhi sentimen pasar. Dengan harapan bahwa kebijakan Trump dapat memicu inflasi lebih lanjut, prospek emas tetap kuat di tengah dinamika ketidakpastian kebijakan dan ekonomi global.

Di sisi lain, kondisi pasar yang menggambarkan suasana “risk-on,” dengan meningkatnya optimisme di pasar ekuitas, menjadi hambatan bagi logam mulia seperti emas. Namun, ekspektasi bahwa Trump dapat memberikan kejutan kebijakan tetap menjadikan emas sebagai instrumen investasi yang diminati oleh pelaku pasar.

Analisis Teknikal

Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas berpeluang melanjutkan tren bullish dengan level pivot di 2.690. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan mengarah pada uji resistance di rentang 2.716-2.734.

Sebagai alternatif skenario, jika harga turun menembus level 2.690, maka potensi pergerakan berikutnya diperkirakan menguji support di kisaran 2.677-2.667.

Resistance 1: 2.716, Resistance 2: 2.724, Resistance 3: 2.734

Support1:  2.690,  Support 2: 2.677, Support 3: 2.667

image-artikel